Who Am I by Ps. Johanes Thelee

JPCC Mens Camp 2017 Sesi 2, Day 1

Kita akan membahas lebih details mengenai Introvert dan Extrovert, setelah sebelumnya kita telah membahas 6 musim kehidupan dan 2 pertanyaan yang sering berkutat di pikiran para Pria, di sesi ini kita akan masuk ke Pertanyaan Ketiga, yaitu “Who am I?“.

Opening Verse – “Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apa pun di bawah langit ada waktunya.” ‭‭Pengkhotbah‬ ‭3:1‬ ‭TB‬‬

Di dalam kehidupan kita sebagai pria, seringkali tidak semua pria nyaman dengan pertanyaan “Who am I?”, bisa jadi hal ini disebabkan karena sadar atau tidak, kita seringkali tidak suka dengan kehidupan yang kita punya. Apalagi ketika bertemu dengan teman yang sukses dan suka gonta ganti mobil dan pasangan.

Hal ini mirip dengan pertanyaan seperti “Saya tidak mau medical check-up”, karena kita mungkin sudah tahu akan kondisi kesehatan kita yang kurang baik.

Kita cenderung ingin hidup di dalam kehidupan dimana kita punya gambar dan fantasi tersendiri yang belum tentu demikian sebagaimana kita diciptakan.

Bisa jadi kita tidak suka dengan diri kita sendiri. Ada orang yang tidak suka difoto, mungkin karena dia tidak suka dengan gaya rambutnya, apalagi kalau dia sedang jerawatan, dan ini membuat dia menghindari hal itu.

Tetapi siapa yang pertama kali menaruh standard mana yang bagus dan mana yang tidak bagus?

Hal ini disebabkan karena kita suka dan selalu membandingkan diri kita dengan apa yang orang lain punya dan capai, padahal apa yang mereka punya belum tentu ada hubungan-nya dengan kita. Kita terbiasa untuk mengukur kita dengan orang lain.

Apalagi di jaman media sosial, seakan-akan kita pikir bahwa kehidupan mereka yang kita bandingkan adalah kehidupan yang sesungguhnya dan menyenangkan, padahal sebenarnya apa yang ada disana hanya-lah highlight dari kehidupan mereka yang tidak kita kenal, dan kita tidak mengenal kehidupan mereka yang sesungguhnya.

Yang melegakan adalah anda tidak sendirian, kita semua tidak sendirian karena dari jaman dahulu di perjanjian lama memang sudah seperti ini, Raja Salomo yang bijak pernah menulis hal ini.

Supporting Verse – “Dan aku melihat bahwa segala jerih payah dan segala kecakapan dalam pekerjaan adalah iri hati seseorang terhadap yang lain. Ini pun kesia-siaan dan usaha menjaring angin.” ‭‭Pengkhotbah‬ ‭4:4‬ ‭TB‬‬

Tidak ada gunanya menjaring angin karena angin tidak bisa dijaring, dari jaman dulu ternyata pria dan manusia selalu membandingkan dirinya dengan orang lain, padahal dalam suatu perlombaan lari, jalur kita tidak ada hubungan-nya dengan orang lain dan kita harus ingat bahwabsetiap dari kita diciptakan secara unik oleh Tuhan.

Saya ingat beberapa waktu lalu di suatu perlombaan renang, ada foto 2 perenang yang dimana satu perenang melaju lebih cepat dan maju ke depan dengan pandangan lurus sementara perenang yang satu lagi berada lebih ke belakang dan mempunyai pandangan yang hanya fokus ke perenang yang lain, ada kutipan di foto ini bahwa Pemenang selalu memandang ke depan, tetapi seorang pecundang selalu memandang orang lain.

Seorang Jeffrey Rachmat tidak akan bisa menjadi seorang Sidney Mohede dan begitu juga sebaliknya, karena mereka mempunyai talenta dan jalur kehidupan yang jauh berbeda.

God has given us specific gifts and talents because He has a specific purpose for us. It’s our job to find it.

Segala sesuatu yang dibutuhkan dari benih untuk menjadi sebuah pohon sudah ada di dalam benih tersebut, dia hanya membutuhkan sinar matahari dan tanah yang cocok.

Hal itu seperti halnya komunitas dalam hidup kita, kita hanya perlu mencari tahu “Who am I?”, karena hal ini akan membantu kita untuk menyadari dimana kehidupan kita. Sama seperti dengan kondisi orang yang melakukan medical check-up.

Supporting Verse – “Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya.” ‭‭Mazmur‬ ‭139:14‬ ‭TB‬‬

“mata-Mu melihat selagi aku bakal anak, dan dalam kitab-Mu semuanya tertulis hari-hari yang akan dibentuk, sebelum ada satu pun dari padanya.” ‭‭Mazmur‬ ‭139:16‬ ‭TB‬‬

“Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.” ‭‭Efesus‬ ‭2:10‬ ‭TB‬‬

Kita semua diciptakan secara dahsyat dan ajaib, Daud dekat di hati Tuhan karena dia tahu betul akan siapa dirinya. Apabila anda merasa anda tidak ada artinya, ingatlah bahwa sudah ada Juru Selamat yang menebus anda dan anda diciptakan secara sempurna olehNya, hidup di dalamNya untuk melakukan pekerjaan yang baik.

Semua dari kita mencari signifikansi dalam kehidupan kita, kita tidak akan melihat dan menemukan bahwa diri kita berarti jika kita tidak tahu siapa diri kita. We are made on purpose and for a purpose.

Ada tools yang bisa anda gunakan untuk membantu mengenali siapa diri kita, yang dinamalan Design Tools dan dapat diisi sebagai berikut :

D – berdiri untuk kata Drives, berbicara tentang sesuatu yang menggerakkan anda, dan membuat anda semangat. Atau bahkan sesuatu yang membuat kita marah karena tidak seharusnya hal itu terjadi.

Question : What excites me or fires me up? What makes you angry?

E – berdiri untuk kata Experiences, berbicara mengenai pengalaman demi pengalaman yang terjadi di dlaam kehidupan kita. Pengalaman yang terjadi dalam hidup tanpa kita sadari akan membentuk diri kita, karena kita meresponi pengalaman tersebut.

Seperti hal-nya dimana saya meresponi kesaksian ayah saya dalam cara mendidik anak.

Question : What experiences makes me unique from other men? What high and low points in my life that have shaped who i am?

S – berdiri untuk kata Spiritual, berbicara tentang bahwa kita diciptakan secara tubuh, jiwa dan roh. Itu sebab-nya untuk mengenal siapa diri kita, kita perlu mengenal kebutuhan roh kita yang datang dari Tuhan. Ketika kita memperhatikan hal ini, akan membantu anda menemukan siapa diri anda.

Kita perlu tahu bahwa cara kita terhubung dengan Tuhan bisa melalui berbagai cara, tempat dan waktu tertentu, saya sendiri paling sering mendapat pewahyuan disaat saya sedang mandi atau bahkan saat sedang menonton film. Pertama kali saya belajar tentang kasih Tuhan adalah di Bioskop, saat menonton film Bruce Almighty.

Question : How do I best connect with God?

I – berdiri untuk kata Impact, berbicara tentang dampak. Dampak akan membantu anda mengenali siapa diri anda. Kita perlu mengetahui ini agar kita tidak sekedar ikut-ikutan.

Question : What arena of life do I feel most compelled to impact (politics, business, church, economics, sports, etc)?

G – berdiri untuk kata Genius, berbicara tentang kemampuan anda, suatu karunia yang Tuhan taruh di dalam hidup anda. Jika anda gunakan ini, anda akan dengan senang hati menggunakan-nya lagi, bahkan tidak masalah jika dibayar karena itu adalah tempat dimana anda bisa mendominasi.

Dalam konteks kelas COL, “I feel strong” ketika kita melakukan ini. Disinilah tempat ke-geniusan anda, anda mendapat feedback yang bagus dan sukses disana.

Question : What do i do repeatedly, successfully and happily?

N – berdiri untuk kata Nature, berbicara tentang kealamian anda, what is your personality? Introvert atau Extrovert, Task oriented atau people oriented, dengan tahu ini anda akan tahu kapan berkata iya dan kapan berkata tidak.

Question : What is my personality? Introvert or extrrovert, task oriented or people oriented, structured or spontaneous? DISC?

Question to Discuss :

1. If time, money, or education was not an issue, if you have all the resources in the world, what would you do?

2. What do you think you have to be, or to achieve, in order to be significant?