A Call to Reimagine By Ps. Alvi Radjagukguk

JPCC Upper Room Service 2 (28 January 2018)

Survey membuktikan bahwa hanya butuh sekian jam bagi kita untuk melupakan apa yang baru dikotbahkan dalam gereja, tetapi di JPCC kita mempunyai kebiasaan mencatat kotbah karena dengan mencatat, selanjutnya akan kita proses di dalam benak dan pikiran kita.

Judul Firman Tuhan hari ini adalah “A Call to Reimagine” atau “Sebuah panggilan Tuhan untuk membayangkan ulang kehidupan kita”.

Tuhan adalah Tuhan Kebaruan, Dia paling senang dengan sesuatu yang baru, karena itu ada perjanjian lama dan perjanjian “baru” di Alkitab, Ada rahmat yang “baru” setiap pagi, Firman yang berkata bahwa Anggur yang baru disimpan di kantung anggur yang “baru”, Ciptaan yang “baru” di dalam Kristus, kita diberikan Hati dan Roh yang “baru” di dalam batin, orang yang menantikan Tuhan juga mendapatkan kekuatan yang “baru”.

Opening Verse – “tetapi orang-orang yang menanti-nantikan Tuhan mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.” ‭‭Yesaya‬ ‭40:31‬ ‭TB‬‬

Baru adalah tanda Pertumbuhan, tadi pagi anak saya bernama Tiara berkata bahwa rok-nya ada yang kependekan, ada sesuatu yang bertumbuh, begitu juga kalau baju anda kesempitan.

Tidak ada pertumbuhan tanpa perubahan, progress tidak mungkin didapat tanpa perubahan.

Progress is impossible without Change – Craig Groeschel

Change is the only constant in life – AR. Bernard

A change is not a change until something changes. Jangan sampai kita suka menulis resolusi tapi tidak mau berproses sehingga tidak adanya progress yang ada, baik itu di dalam berat badan, keluarga yang harmonis, mendapat jodoh, promosi atau omset naik.

Semua orang senang bicara perubahan sampai kita sendiri yang harus berubah.

Supporting Verse – “Lihat, Aku hendak membuat sesuatu yang baru, yang sekarang sudah tumbuh, belumkah kamu mengetahuinya? Ya, Aku hendak membuat jalan di padang gurun dan sungai-sungai di padang belantara.” ‭‭Yesaya‬ ‭43:19‬ ‭TB‬‬

Ada sesuatu yang baru yang Tuhan sedang kerjakan di dalam hidup kita sekarang, sewaktu kita pikir bahwa Tuhan tidak bekerja, tetapi sebenarnya Dia sedang bekerja.

Tujuan kita membayangkan ulang atau Reimagine adalah agar kita dapat mengeluarkan potensi yang terpendam di dalam hidup kita, dan menerima perkata-perkara baru yang Tuhan berikan kepada kita.

Berbicara mengenai potensi, bahkan kita yang rambutnya tinggal sedikit masih ada dan mempunyai potensi, selama Tuhan bilang kalau Dia belum selesai, itu adalah kesempatan baru untuk mengeluarkan potensi yang ada dari kita, tetapi apakah kita mengetahuinya?

Tanpa masalah, potensi yang kita miliki akan mampet, Tujuan kita membayangkan ulang atau Reimagine adalah agar setiap dari kita dapat menggapai masa depan yang lebih baik.

Bahkan kalau hari-hari ini kita bilang hidup kita “suek” atau “masa depan suram”, itu bukan yang Tuhan katakan kepada kita karena Dia menyediakan masa depan yang gilang gemilang dan penuh harapan untuk kita semua.

A call to reimagine is a call to make a Change!

Panggilan untuk membayangkan ulang adalah panggilan untuk membuat perubahan, dan perubahan tidak pernah nyaman, apapun tipe kepribadian anda.

Perjalanan Iman Abraham dimulai ketika dia disuruh Tuhan untuk meninggalkan negeri, kaumnya dan juga keluarganya. Tuhan bahkan tidak memberitahu bahwa dia akan dikirim kemana.

Supporting Verse – “NOW [in Haran] the Lord said to Abram, Go for yourself [for your own advantage] away from your country, from your relatives and your father’s house, to the land that I will show you. [Heb. 11:8-10.]” ‭‭Genesis‬ ‭12:1‬ ‭AMPC‬‬

For your own advantage, kalau kita mau Reimagine dan membayangkan ulang hidup kita, kita akan keluar dari zona nyaman hidup kita, dan akan diuntungkan.

Hanya kita yang bisa membatalkan rencana Tuhan dalam hidup kita, atau membatasi rencana-Nya dengan berkata tidak atau terlalu puas diri.

Reimagine = Change.

Ada 3 Prinsip di dalam A Call to Reimagine :

1. Review what you want to Renew.

Kenapa kita perlu meninjau ulang dan melihat kembali? Kita harus tahu apa yang kita ubah agar apa yang kita resolusikan menjadi lebih tajam.

Bagi yang ingin menikah, mungkin saja hal yang kita bisa lakukan adalah sikat gigi lebih teratur, atau mungkin beli kaca atau parfum.

Kita tidak bisa mengubah apa yang kita tidak tahu harus diubah, salah satu survey mengatakan bahwa seseorang hanya bisa mengubah satu perilaku-nya di dalam satu tahun.

Supporting Verse – “Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat.” ‭‭Efesus‬ ‭5:15-16‬ ‭TB‬‬

Salah satu faktor terbesar dalam hal ini adalah waktu, Perhatikan bagaimana kita memakai waktu kita, ketahui persentase terbesar apa yang kita gunakan dalam waktu kita.

Ketahui juga siapa orang yang bisa jujur kepada kita, agar kita bisa tahu hal apa yang perlu kita ubah dalam hidup kita.

When Change is Necessary, Not to Change is Destructive – A.R Bernard.

Kita percaya disini bahwa mencegah selalu lebih baik daripada mengobati, ada 2 kemungkinan area yang mungkin kita perlu ubah.

Area Pertama adalah Area yang tidak produktif dan tidak membuat karakter kita menjadi lebih baik, dan Area Kedua adalah Area yang masih bisa lebih bagus dari sebelumnya, karena seharusnya keberhasilan kita bukan bersifat monument, tetapi bersifat movement.

2. Realign Your Vision.

Selaraskan kembali penglihatan kita, Tuhan seringkali berurusan dengan perspektif atau cara kita melihat sebelum kita bisa melakukan hal-hal yang baru dalam hidup kita.

Apapun yang telah kita capai dan lakukan, Kita perlu tahu bahwa Tuhan masih bisa bekerja lebih lagi di dalam hidup kita, karena itu kita harus melihatnya dari kacamata Tuhan yang melihat dari kekekalan.

Tuhan perlu berurusan dengan penglihatan Abram, sebelum apa yang ada dalam hidupnya bisa menjadi kenyataan. Visi kita akan berpengaruh pada generasi-generasi berikutnya.

Supporting Verse – “Setelah Lot berpisah dari pada Abram, berfirmanlah Tuhan kepada Abram: “Pandanglah sekelilingmu dan lihatlah dari tempat engkau berdiri itu ke timur dan barat, utara dan selatan, sebab seluruh negeri yang kaulihat itu akan Kuberikan kepadamu dan kepada keturunanmu untuk selama-lamanya. Dan Aku akan menjadikan keturunanmu seperti debu tanah banyaknya, sehingga, jika seandainya ada yang dapat menghitung debu tanah, keturunanmu pun akan dapat dihitung juga.” ‭‭Kejadian‬ ‭13:14-16‬ ‭TB‬‬

“Kemudian datanglah firman Tuhan kepada Abram dalam suatu penglihatan: “Janganlah takut, Abram, Akulah perisaimu; upahmu akan sangat besar.” Abram menjawab: “Ya Tuhan ALLAH, apakah yang akan Engkau berikan kepadaku, karena aku akan meninggal dengan tidak mempunyai anak, dan yang akan mewarisi rumahku ialah Eliezer, orang Damsyik itu.” Lagi kata Abram: “Engkau tidak memberikan kepadaku keturunan, sehingga seorang hambaku nanti menjadi ahli warisku.” Tetapi datanglah firman Tuhan kepadanya, demikian: “Orang ini tidak akan menjadi ahli warismu, melainkan anak kandungmu, dialah yang akan menjadi ahli warismu.” Lalu Tuhan membawa Abram ke luar serta berfirman: “Coba lihat ke langit, hitunglah bintang-bintang, jika engkau dapat menghitungnya.” Maka firman-Nya kepadanya: “Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu.” Lalu percayalah Abram kepada Tuhan, maka Tuhan memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran.” ‭‭Kejadian‬ ‭15:1-6‬ ‭TB‬‬

Tuhan perlu mengubah cara Abram melihat situasinya terlebih dulu sebelum dia dapat menghidupi Janji Tuhan dalam hidupnya. Seperti Abram, cara kita melihat suatu masalah atau tantangan perlu kita ubah.

Disaat kita mendapat suatu proyek yang besar, seringkali kita selalu melihat kemampuan kita sendiri, dan menjadi sadar diri, tetapi Tuhan mau kita untuk melihat ke-atas dan sadar akan Tuhan.

Jangan hanya melihat bintang-bintang-nya, tetapi lihat siapa yang menciptakan bintang-bintang itu. Look Up!

Supporting Verse – “Lihat, Aku hendak membuat sesuatu yang baru, yang sekarang sudah tumbuh, belumkah kamu mengetahuinya? Ya, Aku hendak membuat jalan di padang gurun dan sungai-sungai di padang belantara.” ‭‭Yesaya‬ ‭43:19‬ ‭TB‬‬

“For I am about to do something new. See, I have already begun! Do you not see it? I will make a pathway through the wilderness. I will create rivers in the dry wasteland.”

‭‭Isaiah‬ ‭43:19‬ ‭NLT‬‬

Penglihatan kita menentukan apa yang berani kita imani, apa yang kita lihat akan menentukan siapa yang kita imani untuk kita suka. Karena itu kita perlu “Realign” pandangan kita dengan pandangan Tuhan,

Bagaimana mengetahui hal ini?

Cermati kata-kata kita, apa kata-kata kita ini penuh dengan dalih atau negatif, atau sebaliknya penuh dengan pengharapan dan Firman Tuhan?

Iman dan Firman bersahabat, kita tidak bisa beriman tanpa Firman Tuhan.

Supporting Verse – “Orang yang baik mengeluarkan barang yang baik dari perbendaharaan hatinya yang baik dan orang yang jahat mengeluarkan barang yang jahat dari perbendaharaannya yang jahat. Karena yang diucapkan mulutnya, meluap dari hatinya.” Lukas‬ ‭6:45‬ ‭TB‬‬

Diperlukan Firman Tuhan untuk terus menyelaraskan penglihatan kita dengan apa yang Tuhan lihat, kurangi apa yang kita lihat dari status social media orang-orang di sekeliling kita, tetapi fokuskan apa yang kita lihat ke status Tuhan dalam hidup kita.

Yang disentuh pertama oleh Tuhan dari panca indera kita adalah mata kita, dalam kekristenan tidak ada istilah “professional christian“, karena cara kita melihat tidak ditentukan dari apa yang kita baca, tetapi dari apa yang telah kita lakukan.

Supporting Verse – “Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.” ‭‭Mazmur‬ ‭119:105‬ ‭TB‬‬

Progress is Guaranteed to Those who Survive the Process.

Berubah bukan sebuah event, tetapi adalah sebuah proses. Kita sebagai orang percaya masalahnya lebih menyukai event karena bersifat cepat, kita harus mencintai proses.

Kemajuan atau Progress adalah hal yang pasti bagi orang yang berhasil melewati proses, kita seringkali berhenti di tengah jalan karena apa yang kita tuju adalah perfection.

Slow is Fast, lebih baik berubah secara perlahan daripada anda keluar di tengah jalan.

3. Reconnect Wisely

Berbicara tentang hubungan hanya ada 2 hubungan, yaitu Vertical atau Horizontal.

Kenapa di dalam Salib, yang Vertical lebih panjang, dan menjadi dasar dari yang Horizontal, itu karena hubungan Vertical kita dengan Tuhan adalah dasar dari hubungan Horizontal kita dengan sesama.

Ada perbedaan antara berproses sendiri dan berproses bersama-sama. Kalau kita berproses dengan orang yang memegang firman sebagai standard, kita tidak akan merasa aneh sendiri, karena itu check koneksi kita, apakah hidup kita menuju ke arah baik atau buruk.

Mulailah tertanam di komunitas rohani yang baik, ini bisa menjadi kunci perubahan hidup kita.

Supporting Verse – “Become wise by walking with the wise; hang out with fools and watch your life fall to pieces.” ‭‭Proverbs‬ ‭13:20‬ ‭MSG‬‬

Doakan atau Pikirkan, mendoakan selalu lebih mudah, karena itu kalau kita berani mendoakan dan meminta kepada Tuhan, apa yang bisa menjadi bagian kita sendiri agar hal itu bisa terjadi dalam hidup kita?

When you works, God works! Do your part, Pray as though everything depends on God, Work as though everything depends on you.

Closing Verse – “Lalu Tuhan membawa Abram ke luar serta berfirman: “Coba lihat ke langit, hitunglah bintang-bintang, jika engkau dapat menghitungnya.” Maka firman-Nya kepadanya: “Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu.” ‭‭Kejadian‬ ‭15:5‬ ‭TB‬‬

“Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita,” ‭‭Efesus‬ ‭3:20‬ ‭TB‬‬

Bagian Tuhan adalah memulihkan pernikahan kita, dan bagian kita adalah memperbaiki intonasi dalam komunikasi hubungan dengan pasangan kita, Bagian kita adalah to be Excellent dan tidak ikut korupsi, karena promosi datang dari surga.

A Call to Reimagine is a Call to make a Change.