A Healthy Family by Ps. Jim Burns

​JPCC Kota Kasablanka Service 3 (2 October 2016)

This is my Story Testimony (Stephanie) – Saya mengalami musim yang kurang ideal, dimana saat saya bergumul dengan hubungan dalam keluarga, terutama dengan ayah saya, saya juga terkena kecelakaan dan divonis Tumor Otak.

Tetapi melalui support dari komunitas DATE dan teman-teman dekat yang baik, Akhirnya saya berani untuk memutuskan mengampuni ayah saya, dan memulai untuk menerima keadaan saya, mulai ada rasa rindu untuk mencari Firman Tuhan dan melalui proses yang ada, akhirnya bisa mengampuni ayah saya, dan dari situ, Kasih Karunia mulai bekerja dalam hidup saya.

Pernikahan dan Keluarga bukan sesuatu yang mudah dijalankan, tetapi dengan Tuhan, pernikahan dan keluarga bisa menjadi sesuatu yang indah dan saya percaya bahwa Tuhan selalu punya kuasa untuk memulihkan.

Ada beberapa dari kita yang suka tegang dan tidak nyaman disaat membicarakan mengenai keluarga, karena tidak ada seorang-pun yang mempunyai keluarga yang sempurna.

Sharing Ps. Jim – Hari ini kita akan belajar mengenai keluarga yang sehat, saya datang dari keluarga yang berantakan dan bukan kristen, dan banyak di keluarga saya yang menderita karena adiksi alkohol. Di saat sekolah, saya bertemu dengan wanita cantik yang kelak akan menjadi istri saya selama 47 tahun sampai sekarang. Pada saat kami menikah, kami belajar bahwa background keluarga kami berdua tidak ideal, dan mengalami tahun pertama yang sulit dan banyak berbicara mengenai kata ‘cerai’, sampai akhirnya kami memutuskan untuk tidak membicarakan kata ini lagi.

Kita harus menjadi Transitional Generation, Tahukah anda bahwa kita mewarisi dosa dari generasi sebelumnya, dan kita perlu berdoa untuk memutuskan hubungan ini. 

Kami memutuskan untuk tidak mengulangi dosa dan kesalahan yang dilakukan generasi kami sebelum-nya. Anak saya, Christy suatu hari bertengkar dengan istri saya, dan tidak berhenti menyalahkan ibu-nya. Saya kemudian berkata kepada Christy untuk pergi ke kamar-nya, dan saya mencoba berbicara dengan-nya, mencoba memberi pengertian dan menjelaskan kepada-nya bahwa Istri saya yang juga adalah Ibu-nya datang dari latar belakang keluarga yang disfungsional, generasi yang mewarisi dosa dari keturunan sebelum-nya, dan tentu tidak sempurna, tetapi Ia sedang menjalani proses, dan saya juga menjelaskan perubahan besar yang telah terjadi kepada ibu-nya selama ini, dan Christy pelan-pelan mengerti dan menangis, dan akhirnya mencoba meminta maaf kepada Ibu-nya, serta memberikan apresiasi kepada Ibu-nya.

Mungkin anda harus punya keberanian untuk mematahkan rantai kegagalan yang ada dalam keluarga anda, tetapi percayalah bahwa Kita punya Tuhan, yang bukan hanya memerintahkan apa yang harus dilakukan, tetapi juga menunjukkan kepada kita bagaimana caranya.

Supporting Verse – Lalu orang membawa anak-anak kecil kepada Yesus, supaya Ia menjamah mereka; akan tetapi murid-murid-Nya memarahi orang-orang itu. Ketika Yesus melihat hal itu, Ia marah dan berkata kepada mereka: “Biarkan anak-anak itu datang kepada-Ku, jangan menghalang-halangi mereka, sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa tidak menyambut Kerajaan Allah seperti seorang anak kecil, ia tidak akan masuk ke dalamnya.” Lalu Ia memeluk anak-anak itu dan sambil meletakkan tangan-Nya atas mereka Ia memberkati mereka. Markus 10:13‭-‬16 TB

Dalam ayat dan cerita diatas, tidak menjadi kebiasaan pada saat itu, dimana seorang Rabbi membiarkan anak-anak dan wanita datang kepada-nya, dan sempat ada ketegangan dimana murid-murid Yesus tidak menyukai hal itu. Yesus sangat marah kepada murid-murid-nya, dan membuat pernyataan yang menarik mengenai anak-anak, yang kontroversial pada jaman itu, tetapi normal saat ini. Pernyataan itu ada di ayat ini.

Supporting Verse – Maka Yesus mengambil seorang anak kecil dan menempatkannya di tengah-tengah mereka, kemudian Ia memeluk anak itu dan berkata kepada mereka: “Barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku. Dan barangsiapa menyambut Aku, bukan Aku yang disambutnya, tetapi Dia yang mengutus Aku.” Markus 9:36‭-‬37 TB

Dikatakan juga bahwa dia memeluk dan menumpahkan tangan kepada kepala anak-anak dan menunjukkan kasih sayang kepada-nya. Itu adalah salah satu pernyataan yang menakjubkan di Alkitab.

Anda yang adalah orang tua disini, atau mungkin terlibat di pelayanan anak, disaat anda sedang menyambut seorang anak, anda sedang menyambut Tuhan. Ibu punya seorang tugas yang luar biasa, panggilan yang termulia adalah menyambut seorang anak dan menyambutnya dengan baik.

Setiap anak sangatlah penting, mereka adalah benih yang sudah dipercayakan oleh Tuhan dan harus disiapkan dan disambut dengan baik.

Supporting Verse – “Barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil yang percaya ini, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia dibuang ke dalam laut. Markus 9:42 TB

Ayat ini terkenal karena perkataan Yesus yang keras, tetapi melalui amarah yang keluar dari Yesus, kita bisa melihat hati-nya Tuhan. 

Sharing Ps. Jim – Saat saya melayani konferensi pelayan gereja dan youth worker di Guatemala, Ada seorang wanita yang datang terlambat di konferensi ini, dan membuat translator saya berhenti untuk menyambut wanita itu. Wanita itu terlihat malu karena-nya, dan secara tidak sadar, fokus dari sisa kotbah saya tertuju kepada wanita itu, karena dia begitu berseri-seri dan semangat untuk mengikuti konferensi ini.

Hal ini membuat saya bertanya-tanya, dan baru tahu setelah-nya bahwa dia rupanya tinggal 12 jam dari lokasi konferensi, dan aktif melayani ibu-ibu yang tidak menikah, anak kecil, dari desa ke desa, dan datang dari lokasi yang berbahaya. Saya baru mendengar bahwa dia baru kehilangan anak-nya beberapa bulan lalu, tetapi dia bisa tetap tersenyum dan berkata bahwa anak-anak paling dekat dengan hatinya Tuhan, dan sekarang dia bisa tahu dan menerima bahwa anaknya sudah ada bersama dengan Tuhan.

Very close to the heart of God.

Ada 3 poin yang saya ingin bagikan dari ayat diatas dan perlu anda lakukan untuk keluarga anda :

1. Berkati mereka dengan keberadaan-mu (Presence / The power of being there)

Dari pernyataan dan cerita antara anak-anak, murid-nya Yesus dan Yesus, saya dapatkan bahwa : You blessed your children with your presence, and your presence matters.

Ada Penelitian yang mengatakan bahwa keberadaan orang tua adalah sebagai ungkapan perhatian (caring) dan kepedulian (connectedness) untuk terhubung dengan anak-nya. Keberadaan anda sangat penting untuk keluarga anda.

Sharing about the power of being there by Ps. Jim – Saya belajar banyak mengenai hal ini dari Ibu saya, dimana saat dia akan mengakhiri hidup-nya karena penyakit kanker, saya ingat akan saat dimana dia sedang dirawat di kamar-nya, saya baru pulang dan menyapa ayah saya yang sedang nonton baseball di ruang keluarga, dan saat saya menemani ibu saya di kamar-nya, dia berkali-kali bertanya dimana ayah saya.

Dari percakapan dengan Ibu saya , saya baru tahu bahwa dia tidak menyukai baseball selama ini, tetapi dia selalu ikut karena ingin menemani saya dan ayah saya. Saya sadar bahwa dahsyatnya the power of being there dari Ibu saya, kehadiran dia memberikan dampak yang luar biasa dalam keluarga saya. Ibu mempunyai pengaruh yang besar dalam pertumbuhan rohani anak. 

2. Berkati mereka dengan Kasih Sayang (Affection).

Seperti halnya Yesus, Kita memberkati anak-anak dengan kasih sayang kita. Orang-orang yang ada di keluarga kita membutuhkan kasih sayang kita. Jika ada kasih sayang dalam sebuah rumah tangga, anak-anak akan cenderung untuk tidak hidup secara sembarangan di luar sana.

Supporting Verse – Lalu Ia memeluk anak-anak itu dan sambil meletakkan tangan-Nya atas mereka Ia memberkati mereka. Markus 10:16 TB

Kasih sayang begitu penting dan akan memberikan perasaan yang berharga dan diterima dalam sebuah keluarga, di saat saya masih remaja, ketika saya melewati beberapa pengalaman baik atau buruk, ayah saya selalu memberikan gesekan di kepala dan saya sangat senang ketika hal itu terjadi.

Tetapi itulah dahsyatnya kuasa kasih sayang, saya menulis Buku “Puberty Code” dengan kesadaran untuk membangun generasi muda, saya percaya bahwa keluarga yang dipenuhi kasih sayang akan berhasil. 

Sharing Ps. Jim – Suatu hari ada sepasang orang tua, dan anak perempuan yang datang ke kantor saya karena masalah asusila (pornografi) dan ketahuan oleh orang tua-nya, anak perempuan ini merasa malu setelah ayahnya mencaci maki dirinya di depan saya, dan disaat saya meminta waktu sebentar kepada orang tua-nya untuk bisa berbicara dengan anak-nya, dia berkata bahwa dia sedih dan salah satu penyebab dia melakukan hal tersebut karena dia tidak dekat dengan ayah-nya lagi. 

Orang tua-nya kemudian kembali ke ruangan, dan saya bertanya ke ayah-nya, “Bagaimana hubungan anda dengan anak anda?”. Merasa tertegun sejenak, Ia berkata bahwa dulu hubungan mereka dekat, tetapi seiring berjalan-nya waktu, hubungan mereka menjadi jauh.

Saya berkata kepada ayah-nya, Kalau anda tidak memeluk anak anda dengan kasih, dan mencurahkan kasih sayang yang melimpah kepada-nya, maka jangan heran jika dia akan mencari kasih sayang yang palsu di tangan pelukan orang lain.

Bukan hanya dengan sentuhan, tetapi juga berikan dengan perkataan yang penuh kasih sayang kepada mereka.

3. Berkati mereka dalam Kerohanian.

Kita memberkati anak dan keluarga kita dengan kehadiran kita (presence), kasih sayang (affection), dan juga kekayaan rohani (spiritual deposits) dalam kehidupan mereka.

Supporting Verse – “Barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku. Dan barangsiapa menyambut Aku, bukan Aku yang disambutnya, tetapi Dia yang mengutus Aku.” Markus 9:37 TB

Salah satu cara yang bisa kita lakukan, adalah memberkati mereka dengan menempatkan kekayaan rohani dalam kehidupan mereka.

Alkitab berkata sangat jelas, bahwa tanggung jawab anda sebagai orang tua, dan bersama dengan gereja, harus bekerja sama melakukan tugas ini, dan ini paling berhasil kalau anda ikut mengambil tanggung jawab dalam hal ini.

Sesungguhnya, orang tua mewakilkan Tuhan dalam hidup dan rumah tangga anda, tentu anda bukan-lah Tuhan, tetapi anda mewakili Tuhan dalam keluarga dan rumah tangga anda.

Jika Iblis tidak merusak engkau, dia akan membuat anda sibuk sampai luput dari kehendak Tuhan yang utama. Kalau kita ingin menempatkan kekayaan rohani kepada anak-anak kita, beberapa dari kita perlu memperhatikan kesibukan dan waktu yang kita lakukan dalam hidup sehari-hari.

Di Kota besar seperti Jakarta, banyak orang menjadi sibuk dan kesibukan adalah dosa yang sering terjadi. Ketika anda tidak berhati-hati dalam hal ini, akan sulit untuk menanamkan iman kepada anak dan keluarga anda.

Fatique makes cowards of us all – Vince Lombardi

Unintended fires soon become nothing but a pile of ashes – Api yang muncul jangan dibiarkan saja, karena jika dibiarkan saja maka api itu akan menjadi debu. 

Saya tidak akan punya kemampuan untuk menempatkan kekayaan rohani kepada anak dan keluarga saya, jika saya tidak merawat api yang harus terus menyala dalam jiwa dan hidup saya sendiri. Jagalah api ini dengan terus mengenal Tuhan.

Adakah sesuatu yang Tuhan bicarakan ke pikiran dan hatimu saat ini? baik dengan orang tua atau pada saat anda sedang sendiri? bersediakah anda untuk memberkati mereka dengan keberadaan anda, kasih sayang atau menempatkan kekayaan rohani dalam diri mereka, apa yang Tuhan minta engkau lakukan hari ini?

Tuhan kita berkata bahwa Dia tidak akan pernah melupakan dan meninggalkan anda semua, anda semua adalah Biji mata Tuhan.

Ini semua adalah pilihan, maukah anda melakukan dan menjalankan ini dengan Tuhan? Tuhan akan memberikan anda kekuatan, arahan, keberanian, jadi lakukan apa yang Tuhan minta, karena dia bukan Tuhan yang menatap anda dengan kekecewaan, Tuhan mengasihi anda dengan luar biasa, dan menawarkan kehadiran-nya dalam keluarga anda.