JPCC Online Service (17 January 2021)
Salam damai sejahtera untuk kita semua. Saya harap kita semua sudah menetapkan resolusi untuk tahun 2021 dan sudah mulai mendisiplinkan diri dalam melakukannya. Dengan iman, kita mengatakan bahwa tahun ini kita akan mengakhiri tahun dalam keadaan semakin sehat dan kuat, iman semakin kokoh, utuh secara emosional, semakin bijak dalam pernikahan, keluarga, hubungan dan keuangan.
Salah satu hal yang pasti dalam hidup ini adalah ketidakpastian.
Setahun terakhir seluruh dunia belajar tentang hal ini dan dampak pandemi ini akan terus berlanjut dalam satu tahun ke depan.
Opening Verse – Waktu itu suara-Nya menggoncangkan bumi, tetapi sekarang Ia memberikan janji: ”Satu kali lagi Aku akan menggoncangkan bukan hanya bumi saja, melainkan langit juga.” Ungkapan ”Satu kali lagi” menunjuk kepada perubahan pada apa yang dapat digoncangkan, karena ia dijadikan supaya tinggal tetap apa yang tidak tergoncangkan. Ibrani 12:26-27 TB
Pasca pandemi, perubahan dan ketidakpastian serta distrupsi lainnya mungkin dan akan terjadi supaya apa yang tidak tergocangkan akan tinggal tetap, yaitu Kerajaan Surga.
Salah satu pakar ahli syaraf menemukan bahwa ada 5 hal yang tampaknya sangat penting bagi otak manusia. Dia menyebutnya dengan Kerangka Scarf oleh David Rock ini.
5 hal ini adalah area dimana orang menilai sebuah stimulus atau pemicu otak, sebagai sesuatu yang baik atau buruk, sebagai sebuah hadiah atau ancaman. Kepanjangan SCARF adalah Status, Certainty, Autonomy, Relatedness and Fairness.
Saya akan membahas sedikit tentang certainty, yaitu kemampuan untuk mengetahui dan memprediksi masa depan. Hal ini penting untuk otak manusia karena otak kita terus menerus mencoba untuk memprediksi masa yang akan datang baik jangka pendek atau jangka panjang. Bahkan ketidakpastian kecil saja bisa menghasilkan respon error atau keliru dalam otak kita. Seperti khawatir, takut, frustrasi atau bahkan putus asa.
Tantangannya adalah semakin banyak informasi yang didapat seseorang, ia semakin berpengetahuan dan semakin banyak hal yang diketahui dan kompetensi yang dikuasainya, ia cenderung ingin memegang kendali dan sulit mempercayai segala sesuatu yang tidak bisa diterima oleh logika manusianya.
Mengikuti Yesus adalah sebuah perjalanan seumur hidup, yang juga tentunya mengandung sebuah ketidakpastian. Kita tidak bisa mengendalikan apa yang boleh dan tidak boleh terjadi, apa yang seharusnya atau tidak selayaknya terjadi di dalam perjalanan tersebut. Karena saya yakin bahwa mengikuti Yesus bukan sebuah transaksi yang berporos kepada hak dan kewajiban.
Itu sebabnya ada perbedaan yang begitu besar antara seorang Pengikut Kristus dan Pengagum Kristus. Seorang Pengagum hanya bisa mengagumi orang yang dikaguminya dari jauh, tanpa adanya hubungan resiprokal yang terjalin. Lalu ketika orang yang dikaguminya melakukan sesuatu yang tidak berkenan di hatinya, maka yang terjadi adalah rasa kagumnya menjadi berkurang atau hilang.
Yesus memanggil PengikutNya dengan sebutan “Murid”. Kita ketahui ini dari Amanat Agung dalam momen terakhirNya sebelum dia naik ke surga.
Supporting Verse – Yesus mendekati mereka dan berkata: ”Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, Matius 28:18-19 TB
dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.” Matius 28:20 TB
To follow Jesus is to do what He says. Mengikuti Yesus berarti melakukan apa yang Dia perintahkan dan katakan. Dalam perjalanan kita mengikuti Kristus sebagai seorang murid, perspektif menjadi sangat penting. Kadang kita berpikir jika Tuhan memerintahkan sesuatu, itu adalah untuk kepentingan Tuhan dan bukan untuk kepentingan kita.
Itu sebabnya keberhasilan proses pembelajaran terjadi ketika kita sebagai murid bisa melihat apa yang sedang diajarkan dari sudut pandang Sang Guru Agung. Yesus menyebut DiriNya sebagai Alpha dan Omega, yang awal dan akhir.
Supporting Verse – ”Aku adalah Alfa dan Omega, firman Tuhan Allah, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, Yang Mahakuasa.” Wahyu 1:8 TB
Dan TUHAN Allah berkata, “Hanya Akulah yang layak disebut ‘Yang Pertama dan Yang Terakhir.’ Dan Aku adalah Yang Mahakuasa yang sudah ada dari sebelum penciptaan sampai sekarang, dan yang akan terus ada sampai selama-lamanya.” Wahyu 1:8 TSI
Alfa dan Omega adalah huruf yang pertama dan terakhir dari Abjad Yunani. Dalam hidup ini, kita tidak perlu mengerti apa yang sudah, sedang dan akan terjadi. Kita hanya perlu percaya dan menyadari siapa yang selalu ada di masa lalu kita, di saat ini dan masa depan kita, yaitu Tuhan maha kuasa yang memegang kendali di balik layar, inilah perspektif yang harus kita miliki.
Firman Tuhan menegaskan Pribadi Tuhan sebagai Alfa dan Omega, yang pertama dan terakhir.
Supporting Verse – And I am convinced and sure of this very thing, that He Who began a good work in you will continue until the day of Jesus Christ [right up to the time of His return], developing [that good work] and perfecting and bringing it to full completion in you. Philippians 1:6 AMPC
Saya yakin dan pasti akan hal ini, yaitu Dia yang memulai karya yang baik dalam engkau, akan melanjutkannya sampai Kristus datang kembali, mengerjakan karya baik itu, menyempurnakannya, dan membawanya sampai selesai, sampai tuntas dalam dirimu.
If God brings you to it, He will bring you through it.
Jika Tuhan mengizinkan kita mengalami sesuatu dalam hidup kita, Dia akan memastikan bahwa Dia yang akan membawa kita melaluinya.
Oleh karena itu pesan saya hari ini berjudul : Alpha-Follow-Omega.
Dalam kerangka yang pertama dan terakhir, tugas dan bagian kita adalah just to follow Him with all of our hearts.
Dalam perjalanan kita mengikuti Yesus, ada 3 kepastian yang Dia janjikan untuk kita.
1. I will make you.
Supporting Verse – Dan ketika Yesus sedang berjalan menyusur danau Galilea, Ia melihat dua orang bersaudara, yaitu Simon yang disebut Petrus, dan Andreas, saudaranya. Mereka sedang menebarkan jala di danau, sebab mereka penjala ikan. Yesus berkata kepada mereka: ”Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia.” Lalu mereka pun segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Dia. Matius 4:18-20 TB
And He said to them, “ Follow Me [as My disciples, accepting Me as your Master and Teacher and walking the same path of life that I walk], and I will make you fishers of men.” Matthew 4:19 AMP
Kata-Nya kepada mereka, “Mari ikut Aku. Pekerjaan kalian bukan lagi penjala ikan, tetapi Aku akan mengajar kalian untuk menjaring orang-orang supaya mereka menjadi pengikut-Ku.” Matius 4:19 TSI
Jesus called out to them and said, “Come and follow me, and I will transform you into men who catch people for God.” Matthew 4:19 TPT
Kalau kita menjadi PengikutNya, Dia sendiri yang akan mengajarkan kita. Dalam mengikuti Kristus, adalah sebuah kepastian bahwa Dialah yang akan membentuk, mengajarkan dan mengubahkan kita. Itu sebabnya Tuhan tidak kaget dan terintimidasi dengan sisi kemanusiaan kita yang muncul dari perjalanan tersebut.
Murid pertama yang dipilih Yesus adalah Simon Petrus yang menurut saya paling “ababil”. Yesus tentu paham betul juga sewaktu dia memilih Yudas Iskariot, murid yang nantinya akan mengkhianatiNya.
Tuhan sangat tertarik dan ingin menggunakan setiap aspek kemanusiaan kita untuk membentuk dan menjadikan kita semakin serupa seperti Kristus.
2. I will be with you.
Sebagai Pengikut Kristus, Tuhan tidak ingin kita fokus terhadap perjalanan kita saja, tetapi Tuhan ingin kita juga membantu orang lain mengenal dan mengalami Pribadi Tuhan dalam hidup mereka. Karena barangsiapa memberi, kepadanya akan diberi.
Ketika kita menguatkan orang lain, kita sendiri dikuatkan. Orang yang sering menolong orang lain akan ditolong juga. Kita menjadi semakin dewasa di dalam Kristus disaat kita memberi contoh untuk mentaati Firman Tuhan.
Itu sebabnya Amanat Agung diakhiri dengan sebuah Janji yang luar biasa.
Supporting Verse – Yesus mendekati mereka dan berkata: ”Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.” Matius 28:18-20 TB
Janji yang akan begitu akan menguatkan kita dalam perjalanan kita sendiri dan dalam perjalanan kita membantu orang lain mengikuti dan mengenal Tuhan. Tuhan sendiri yang berjanji untuk menyertai kita sampai akhir zaman.
Ini adalah sebuah kepastian yang membantu kita melihat setiap proses yang terjadi dari sudut pandangNya Sang Alfa dan Omega, Tuhan yang selalu pegang kendali dan berkuasa di balik semua yang terjadi dalam hidup kita.
3. I will give you a Helper.
Aku akan memberikanmu seorang Penolong. Karena Yesus pernah menjadi manusia, Dia mengerti bahwa disaat mengikuti Kehendak Bapa, kita sering merasa mau menyerah karena rasanya melebihi kekuatan, ingin cari opsi lain, dan bahkan rasanya seperti ditinggalkan atau dibiarkan.
Puji Tuhan bahwa Yesus selalu memilih untuk tidak berjalan di atas apa yang dirasakanNya. Karena jika Dia memilih perasaan dibanding komitmen kepada Kehendak BapaNya, maka kita tidak akan bisa punya teladan, contoh yang bisa kita ikuti.
Yesus mengerti betul bahwa dengan kekuatannya sendiri, manusia tidak akan pernah bisa sanggup mengikuti Yesus dan setiap perintahNya.
Supporting Verse – ”Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku. Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu. Yohanes 14:15-17 TB
Roh Kudus yang adalah Roh Kebenaran akan menolong setiap saudara dan saya untuk bisa melalukan setiap kebenaran, Roh Kudus adalah seorang Pribadi yang kita terima ketika kita menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru selamat pribadi.
Karena Dia seorang Pribadi, itu sebabnya kita bisa mengenali Dia karena Dia tinggal di dalam kita.
Supporting Verse – And I will ask the Father, and He will give you another Comforter (Counselor, Helper, Intercessor, Advocate, Strengthener, and Standby), that He may remain with you forever– John 14:16 AMPC
Ini adalah sebuah janji yang begitu pasti yang diberikan kepada setiap orang percaya. Ketika kita kewalahan dengan segala ketidakpastian yang terjadi, ingatlah bahwa Tuhan memberikan Roh Kudus agar kita bisa melewatinya dengan kekuatan ilahi dari surga.
Ketika masalah dan tantangan kembali datang, kita perlu merenungkan 3 kepastian ini. Jangan merenungkan dan fokus terhadap segala ketidakpastian yang ada. Tuhan berjanji, “I will make you, I will be with you and I will give you a Helper”.
Dasar kekuatan orang percaya terletak di dalam hubungan yang intim dengan Tuhan.
Closing Verse – Anggota-anggota Sidang Pengadilan itu heran melihat keberanian Petrus dan Yohanes, apalagi mereka tahu bahwa kedua rasul itu adalah orang-orang biasa yang tidak berpendidikan. Lalu mereka sadar bahwa kedua rasul itu adalah orang-orang yang ikut dengan Yesus. Kisah Para Rasul 4:13 BIMK
The council members were astonished as they witnessed the bold courage of Peter and John, especially when they discovered that they were just ordinary men who had never had religious training. Then they began to understand the effect Jesus had on them simply by spending time with him. Acts 4:13 TPT
Saya yakin akan lebih mudah kalau kita mengingat dan meyakini Janji-janji Yesus ketika kita punya hubungan dengan sang pemberi kepastian itu. Petrus dan Yohanes adalah orang biasa, tetapi punya keberanian yang luar biasa karena mereka mengikuti Yesus.
Orang-orang ini mulai memahami pengaruh Yesus kepada Petrus dan Yohanes hanya dengan meluangkan waktu dengan Dia. Di awal tahun ini, marilah mengambil keputusan untuk membangun dan mempertahankan keintiman hubungan kita dengan Tuhan. Sehingga perjalanan kita mengikuti Yesus akan semakin kuat dan mengubahkan kehidupan kita agar menjadi serupa dengan Kristus.
Alpha-Follow-Omega By Ps. Alvi Radjagukguk
previous post