JPCC Online Service (15 Maret 2020)
Pertama-tama saya ingin berterima kasih dengan semua jemaat yang bisa meresponi pemberitahuan singkat gereja untuk mengambil keputusan berada dalam keadaan yang tidak mudah ini.
Kita semua ingin agar persoalan kesehatan yang ada di negera ini bisa cepat berlalu, mari kita kaga kesehatan kita dan terus mendukung pemerintah agar bisa mengambil keputusan yang terbaik untuk bangsa ini.
Kita belajar tentang kekudusan beberapa minggu yang lalu, Tuhan kita itu kudus, dan karena kita UmatNya, serupa dan segambar denganNya, maka Tuhan ingin agar kita juga kudus.
Opening Verse – “Kuduslah kamu bagi-Ku, sebab Aku ini, Tuhan, kudus dan Aku telah memisahkan kamu dari bangsa-bangsa lain, supaya kamu menjadi milik-Ku.” Imamat 20:26 TB
Salah satu arti Kudus adalah dipisahkan untuk sesuatu yang lebih besar dan luar biasa. Tuhan memisahkan bukan karena kita tidak boleh bergaul dengan orang lain, tetapi karena kita akan dipakai untuk pekerjaan yang mulia. Kunci untuk mengalami Tuhan adalah Kekudusan.
Jaman ini seolah-olah kekudusan menjadi tidak relevan dan kuni, dan ini membuat banyak orang tidak mengalami Tuhan.
Kudus adalah kondisi atau atmosfir dimana Tuhan dapat dilihat dan dialami.
Termasuk juga Berkat, Kuasa, Mukjizat dan PerkenananNya.
Supporting Verse – “Siapakah yang boleh naik ke atas gunung Tuhan? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus?” “Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan dirinya kepada penipuan, dan yang tidak bersumpah palsu. Dialah yang akan menerima berkat dari Tuhan dan keadilan dari Allah yang menyelamatkan dia.” Mazmur 24:3-5 TB
Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya bisa berada di tempat yang kudus, penipuan selalu ada tetapi dia tidak tertarik kepadanya. Orang inilah yang akan menerima berkat dan keadilan Tuhan akan menyelamatkannya.
Tempat dimana Tuhan hadir akan menjadi kudus. Kudus adalah lingkungan dimana Tuhan bekerja.
Supporting Verse – “Adapun Musa, ia biasa menggembalakan kambing domba Yitro, mertuanya, imam di Midian. Sekali, ketika ia menggiring kambing domba itu ke seberang padang gurun, sampailah ia ke gunung Allah, yakni gunung Horeb. Lalu Malaikat Tuhan menampakkan diri kepadanya di dalam nyala api yang keluar dari semak duri. Lalu ia melihat, dan tampaklah: semak duri itu menyala, tetapi tidak dimakan api. Musa berkata: “Baiklah aku menyimpang ke sana untuk memeriksa penglihatan yang hebat itu. Mengapakah tidak terbakar semak duri itu?” Ketika dilihat Tuhan, bahwa Musa menyimpang untuk memeriksanya, berserulah Allah dari tengah-tengah semak duri itu kepadanya: “Musa, Musa!” dan ia menjawab: “Ya, Allah.” Lalu Ia berfirman: “Janganlah datang dekat-dekat: tanggalkanlah kasutmu dari kakimu, sebab tempat, di mana engkau berdiri itu, adalah tanah yang kudus.”” Keluaran 3:1-5 TB
Tuhan selalu punya caraNya sendiri untuk menarik perhatian kita. Tanah tersebut mungkin tempat yang biasa tetapi saat itu ada kejadian yang tidak biasa dan Musa tidak boleh memperlakukan itu sebagai biasa saja karena Tuhan hadir disana.
Karena Tuhan hadir, tempat itu menjadi kudus. Hal yang sama juga berlaku denhan Tabernakel atau ruang maha kudus. Jadi jika kita mengundang Tuhan hadir dalam rumah kita, maka tempat itu akan menjadi kudus.
Kalau kita mengundang Tuhan dalam hidup kita, maka hidup kita akan menjadi kudus.
Supporting Verse – “Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu? Jika ada orang yang membinasakan bait Allah, maka Allah akan membinasakan dia. Sebab bait Allah adalah kudus dan bait Allah itu ialah kamu.” 1 Korintus 3:16-17 TB
Suka atau tidak, jika kita mengundang Tuhan dalam hidup kita, maka hidup kita akan menjadi kudus karena Tuhan ada disana.
Itu sebabnya kita perlu menjaga tubuh kita sebagai Bait Allah, baik secara jasmani dan juga secara pikiran, agar Tuhan bisa bekerja untuk kita dan juga melalui kita. Kita diberkati untuk menjadi berkat bagi orang lain.
Supporting Verse – “Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah.” Matius 5:8 TB
Ada satu keselarasan dalam pemberitaan Firman Tuhan, Tuhan mau kita kudus dan murni hati serta pikiran kita, semua dimulai dari hati, dan berlanjut ke Tubuh kita selanjutnya.
Dengan kejadian yang terjadi belakangan ini, dimana untuk melawan virus kita dianjurkan untuk sering mencuci tangan. Bahkan kita juga menggunakan teknik tertentu dalam mencuci tangan agar hasilnya maksimal.
Kita juga harus membersihkan tempat di sekitar kita, suatu kebiasaan baru yang baik dan dikerjakan banyak orang di seluruh dunia. Kita tidak mau mengundang virus ini dan oleh karena itu semua kegiatan kebersihan ini dilakukan.
Virus tidak suka tempat yang bersih dan sebaliknya suka tempat yang kotor. Dalam hal ini, kalau hati dan pikiran kita bersih, maka iblis akan kurang tertarik dengan kita. Disaat kita bersih, kita akan menjadi tempat yang ideal untuk Roh Kudus bekerja.
Sharing Ps. Jeffrey – Suatu kali saya dapati di dapur kami ada banyak semut, dan juga kecoa kecil. Kita bisa mengambil pembasmi serangga untuk membunuh mereka, tetapi tidak menjamin bahwa dapur kita akan bersih dari semut dan kecoa.
Kalau saya tidak mengambil keputusan untuk membersihkan dapur dengan sungguh-sungguh, maka hanya akan menunggu waktu sampai semut dan kecoa muncul lagi.
Undangan ini sebenarnya datang dari dapur kita sendiri. Sama juga dengan lalat, kecoa, tikus yang ada di restoran. Tempat yang mengundang mereka untuk datang.
Jadi jika kita tidak mau mengundang mereka ke tempat kita, kita harus membersihkan tempat kita dengan sungguh-sungguh, membuang segala hal yang kotor dan juga sudah basi. Sama halnya juga dengan hubungan yang sudah busuk, oleh karena itu kita juga harus belajar untuk melepaskan pengampunan kepada orang yang bersalah kepada kita agar hati kita bersih dan iblis tidak memperoleh keuntungan.
Firman Tuhan diberitakan kepada kita untuk keuntungan kita dan bukan untuk keuntungan Tuhan.
Supporting Verse – “Sebab barangsiapa yang kamu ampuni kesalahannya, aku mengampuninya juga. Sebab jika aku mengampuni, — seandainya ada yang harus kuampuni –, maka hal itu kubuat oleh karena kamu di hadapan Kristus, supaya Iblis jangan beroleh keuntungan atas kita, sebab kita tahu apa maksudnya.” 2 Korintus 2:10-11 TB
Maksudnya untuk membersihkan hati kita, agar hati kita bisa menjadi tempat yang ideal bagi Tuhan untuk bekerja.
Supporting Verse – “Sesungguhnya, tangan Tuhan tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar; tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu. Sebab tanganmu cemar oleh darah dan jarimu oleh kejahatan; mulutmu mengucapkan dusta, lidahmu menyebut-nyebut kecurangan. Tidak ada yang mengajukan pengaduan dengan alasan benar, dan tidak ada yang menghakimi dengan alasan teguh; orang mengandalkan kesia-siaan dan mengucapkan dusta, orang mengandung bencana dan melahirkan kelaliman.” Yesaya 59:1-4 TB
Dosa membatasi Tuhan untuk bekerja dalam hidup kita, dan juga menghalangi pertolongan Tuhan dalam kehidupan kita. Kita harus datang kepadaNya dan bukan menjauh DariNya.
Banyak orang merindukan pertolongan Tuhan, tetapi malah menjauhiNya.
Supporting Verse – “Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu!” Yakobus 4:7 TB
Kita harus tunduk dan mendekat kepada Tuhan agar bisa melawan iblis. Kekudusan akan menjadi bagian kita dan kita akan bisa menolak si jahat.
Supporting Verse – “Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.” 1 Yohanes 1:9 TB
Kita tidak hanya sekedar mendekat tetapi juga meminta Tuhan untuk mengampuni kita dan menyucikan kita dari dosa. Kita tidak bisa menyucikan diri kita sendiri, karena hanya Tuhan yang bisa menguduskan kita agar kita bisa mengalamiNya dalam hidup kita.
Bagian kita adalah menjaga kekudusan tersebut, dengan menjauh dari segala hal yang bisa membuat kita kotor lagi.
Sharing Ps. Jeffrey – Seringkali saat anak masih kecil, saya dan istri selalu memandikan mereka, karena mereka tidak bisa mandi sendiri. Kami selalu mengingatkan mereka agar jangan kotor-kotor lagi setelah mandi.
Tetapi karena mereka masih kecil, tetap saja mereka melakukan aktifitas yang membuat mereka kotor lagi dan harus kami mandikan kembali.
Tetapi ironis jika hal ini berlaku buat orang dewasa, bagian kita adalah menjaga kekudusan dan baru hikmatNya, perkenananNya, Mukjizat dan BerkatNya bisa menjadi bagian hidup kita.
Kalau pikiran dan hati kita bersih, maka akan lebih mudah bagi kita untuk mendeteksi dan melihat hati dan pikiran Tuhan.
Kalau kita menyetir dan kaca depan kotor, maka pemandangan yang kita lihat menjadi terbatas dan tidak jelas. Banyak orang tidak bisa melihat visi dan masa depan karena pandangannya kotor.
Hati dan pikirannya harus dibersihkan terlebih dahulu, itu sebabnya kekudusan begitu penting. Kudus agar kita bisa mengalami Tuhan dalam hidup kita, saya harap setiap kali kita mencuci tangan, ingatlah bahwa hati dan pikiran kita juga harus bersih agar kita bisa mendekat kepada Tuhan.
Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya tidak akan tertarik kepada penipuan, kepada dialah Tuhan akan memberikan BerkatNya.