Building Bridges by Ps. Jeffrey Rachmat

JPCC Kota Kasablanka Service 2 (March 13, 2016)

Opening Verse – “Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang. Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi. Matius 5:13-14 TB

Kita mengambil tema bulan ini dengan judul membangun jembatan (building bridges).

Ayat diatas memberikan suatu pengetahuan bagaimana seharusnya kita berfungsi sebagai orang percaya, kalau kita ga mau di-injak orang, kita harus menjaga rasa asin kita sebagai garam. Garam juga berarti bahwa hidup kita ini bisa memberi rasa untuk dunia, dan mempengaruhi sekitarnya.

Dalam halnya dengan terang, Yesus memberikan misi kepada kita supaya kita tidak hanya hidup untuk diri sendiri.

We are blessed to be a blessing for others.

Kita tidak bisa hidup ter-isolasi, Tuhan mau kita masuk ke dalam dunia untuk menjadi garam dan terang, bagaimana kita bisa menjadi kepanjangan tangan Tuhan kalau kita hidup menyendiri dan untuk diri kita sendiri saja?

Bagaimana kita bisa melakukan hal ini dengan benar? Ada orang-orang yang terlalu extreme, dan tidak mau bergaul dan hanya fokus ke kalangan sendiri, jadi bagaimana kita bisa efektif melalukan hal itu?

Kita harus belajar bagaimana Yesus melakukan-nya.

In the world but not of the world.

Jembatan menghubungkan 2 tempat yang terputus dan berjauhan. Tujuan dari building bridges adalah membangun dua hubungan dan menjangkau lokasi yang tidak bisa dijangkau sebelumnya.

Setiap kali saya suka mendengar hal ini, “Aduh, ingin sekali jembatan itu beres biar akses transport-nya gampang”.

Segala sesuatu jadi lebih sulit disaat suatu jembatan terputus. Jembatan sangat penting, juga dalam kehidupan kita. Yesus menjembatani kita untuk menghubungkan kita dengan Bapa di surga.

Supporting Verse – Kata Yesus kepadanya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.
Yohanes 14:6 TB

Karena Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus,
1 Timotius 2:5 TB

Salib menghubungkan antara surga dengan dunia. Saya teringat akan ilustrasi ini.

Ilustrasi – Semalam hal ini terjadi, ga jauh dari tempat saya setiap sabtu selalu ada dangdutan. Mereka selalu lakukan ini setiap jam 9 malam ke atas, jadi setiap saya tidur, musik dangdut ini selalu nyala dan mengantar saya tidur sampai saya hafal lagunya, Tiba-tiba kemarin musik itu berhenti, dan otomatis karena saya belum tidur, saya bangun dan melihat kenapa, Rupanya hal ini disebabkan karena ada mati lampu.

Kalau kejadian mati lampu seperti itu, apa yang saudara lakukan? paling banter nyalakan lilin, because there’s nothing much that we can do, tetapi saya mau kasih tahu, jika listrik bisa tersambung kembali, pasti ada yang sibuk melakukan hal itu. Dan itu pastinya bukan kita, kerjaan kita paling hanya complain. Siapa yang sibuk? PLN. Sumbernya selalu yang sibuk.

Hal yang sama juga terjadi pada saat hubungan manusia dengan Tuhan terputus karena dosa, not much we can do tetapi sumbernya yang mengambil inisiatif dan berbuat sesuatu untuk menyambungkan kembali.

Supporting Verse – Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia. Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah.
Yohanes 3:16-18 TB

Tetapi yang membuat saya bersukacita adalah mengerti bahwa Yesus tidak diam saja di surga untuk menghakimi, tetapi dia datang ke dunia ini, dan mau menjembatani hubungan antara Bapa dengan manusia yang hidup dalam dosa.

Bayangkan, Dia yang adalah suci, terang dan kebenaran, tidak ter-isolasi dan menjauhkan diri, tetapi mau masuk ke dalam dunia yang kotor dan penuh dengan dosa untuk menyelamatkan-nya, bukan untuk menghakimi.

Kita perlu belajar bagaimana Yesus bisa bertahan, in this world, but not of this world.

Kuncinya? karena Yesus punya identitas yang benar dan solid tentang dirinya sendiri.

Supporting Verse – Jawab Yesus kepada mereka, kata-Nya: “Biarpun Aku bersaksi tentang diri-Ku sendiri, namun kesaksian-Ku itu benar, sebab Aku tahu, dari mana Aku datang dan ke mana Aku pergi. Tetapi kamu tidak tahu, dari mana Aku datang dan ke mana Aku pergi.
Yohanes 8:14 TB

Yesus ga sembarangan pergi, segala sesuatu dia lakukan dengan tujuan yang pasti, dan Yesus tahu darimana dia berasal. Pada saat kita ingin menjadi garam dan terang, dan menjadi pengaruh buat dunia ini, mungkin ada orang-orang yang tidak punya akses untuk baca alkitab, tetapi tahkan anda bahwa anda mungkin adalah satu-satunya kitab yang mereka bisa baca (Kitab ke 67, karena Alkitab hanya berisi 66 Kitab).

Apakah mereka akan membaca kisah kehidupan anda yang inspiratif dan membuat mereka ingin tahu lebih tentang kebenaran karena mereka telah membaca kehidupan anda yang luar biasa? atau sebaliknya?

Supporting Verse – Kata Yesus kepada mereka: “Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi.
Yohanes 6:35 TB

Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak, kata-Nya: “Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup.”
Yohanes 8:12 TB

Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput. Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan. Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya;
Yohanes 10:9-11 TB

Jawab Yesus: “Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?”
Yohanes 11:25-26 TB

Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan.
Yohanes 13:13 TB

Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.
Yohanes 15:5 TB

Mengapa dia berubah-ubah? tetapi saudara perlu tahu bahwa Yesus is a master communicator. Dia tahu persis siapa dia, dan kita perlu melihat kepada siapa dia berbicara.

  • Akulah Jalan diarahkan kepada orang yang tersesat.
  • Akulah Roti diarahkan kepada orang yang lapar.
  • Akulah Terang yang kau butuhkan diarahkan kepada orang yang berdosa.
  • Akulah Pintu diarahkan kepada orang yang ingin berkat.
  • Akulah Kebangkitan diarahkan kepada orang yang berduka.
  • Akulah Guru diarahkan kepada orang yang mau belajar.
  • Akulah Ranting diarahkan kepada para pengusaha sebab Bapa-ku adalah pokok anggur.

Dia berbicara secara relevant kepada siapa saja, dari penjaga kuburan, tukang roti sampai tukang anggur, dia mencoba untuk relate dan bisa bicara dengan gaya bahasa yang sama sehingga semua orang bisa mengerti.

Pentingnya membangun jembatan agar kita bisa relevant dengan orang sekitar, seperti yang Yesus sudah lakukan. Dia tidak menyuruh kita untuk mencoba mengerti dia, tetapi dia yang terlebih dahulu mau mengerti kita.

Itu sebabnya hati-hati dengan gaya anda berbicara, dan dengan siapa anda berbicara. Dalam membangun jembatan, kita harus tahu dengan apa yang mau kita bangun.

Identitas yang benar akan memberikan harga diri dan otoritas yang benar sehingga kita bisa menang melawan si jahat.

Sama seperti banyak plot di film action dengan tema polisi yang menyamar, dimana seorang polisi menyamar jadi konco geng-geng narkotika untuk mencari tahu siapa dalang di geng itu, meski begitu dia tetap tahu bahwa dia masuk disitu hanya untuk sementara dan tetap tahu identitas dirinya sebagai polisi, bukan kriminal.

Selalu posisikan diri anda sebagai problem solver. Saudara tidak akan pernah kehilangan “asin” anda disaat anda menjadi pemberi solusi, bukan menjadi orang yang menghakimi saja.

Karena Yesus datang ke dunia, dia bisa tahu apa itu problem dan pencobaan yang manusia telah derita. dia bisa mengerti perasaan dan apa yang kita hadapi karena dia pernah mengalami itu semua.

Supporting Verse – Sebab oleh karena Ia sendiri telah menderita karena pencobaan, maka Ia dapat menolong mereka yang dicobai.
Ibrani 2:18 TB

Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa. Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.
Ibrani 4:15-16 TB

Karena itu Ia sanggup juga menyelamatkan dengan sempurna semua orang yang oleh Dia datang kepada Allah. Sebab Ia hidup senantiasa untuk menjadi Pengantara mereka.
Ibrani 7:25 TB

Yesus pernah mengalami itu semua, sehingga dia bisa berbelas kasih dan memberi solusi bagi kita. dan seharusnya kita juga mencoba menjadi seperti Yesus dan memberikan pengharapan bagi orang sekitar. Sama seperti disaat kita membuka alkitab, kita akan mendapat pengharapan dan pertolongan dari Tuhan, hal yang sama juga seharusnya terjadi disaat orang melihat kitab kehidupan kita.

Happy Sunday and God Bless!