Building Bridges (Part 2) by Ps. Jeffrey Rachmat

JPCC Kota Kasablanka Service 3 (3 April 2016)

Bagaimana kita bisa menjadi Garam dan Terang Dunia? To be in this world, but not of this world. Kemungkinan besar ada banyak orang yang tidak mau membaca alkitab, tetapi anda bisa menjadi alkitab ke 67 bagi mereka ini. Apa yang mereka baca saat mereka membaca kehidupan anda?

Opening Verse – Lewi pemungut cukai mengikut Yesus. Kemudian, ketika Yesus pergi ke luar, Ia melihat seorang pemungut cukai, yang bernama Lewi, sedang duduk di rumah cukai. Yesus berkata kepadanya: “Ikutlah Aku! Maka berdirilah Lewi dan meninggalkan segala sesuatu, lalu mengikut Dia. Dan Lewi mengadakan suatu perjamuan besar untuk Dia di rumahnya dan sejumlah besar pemungut cukai dan orang-orang lain turut makan bersama-sama dengan Dia. Orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat bersungut-sungut kepada murid-murid Yesus, katanya: “Mengapa kamu makan dan minum bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa ?”Lalu jawab Yesus kepada mereka, kata-Nya: “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit; Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat – Lukas 5:27-32 TB

Pas banget, soalnya kebanyakan dari kita baru saja menyelesaikan SPT Pajak, Dari Kisah diatas, terlihat jelas bahwa tujuan kita bersekutu bukan hanya untuk terpanggil dan berkumpul saja, tetapi tujuan utama-nya adalah untuk Bertobat. Saya percaya bahwa panggilan Tuhan masih sama sampai hari ini.

Di Kitab lain, meski berbicara dalam cerita yang sama, namun nama Lewi disini diganti menjadi Matius. Matius kemungkinan adalah nama depan, sedangkan Lewi adalah nama keluarga dimana Ia berasa. Kita ketemukan disini bahwa dari sejak dulu, selalu orang yang agamawi dan religius seperti Ahli Farisi,  yang merasa bahwa dirinya paling benar dan suka menghakimi orang lain. Perhatikan juga bahwa mereka mempersoalkan kekesalan mereka kepada Murid-nya, bukan Yesus. Padahal murid Yesus ada disana karena gurunya juga ada disana. Seringkali ini terjadi, bukannya membangun hubungan dengan Yesus, tetapi malah menghakimi dari dalam.

Dan ini yang berbahaya, Miskomunikasi, Asumsi, tidak peka, perspektif yang keliru bisa mungkin terjadi karena anda tidak punya hubungan dan hanya mau cari konklusi, dan repotnya kemudian anda bercerita kepada orang lain dan hal itu dianggap orang lain sebagai suatu kebenaran.

Contoh – Ada banyak orang bicara mengenai JPCC padahal mereka belum pernah ke JPCC. Begitu juga cerita yang salah tentang leaders gereja, meski tidak mengenal secara langsung dan hanya mendengar dari selentingan opini orang lain saja.

Kita sudah belajar mengenai tema Building Bridges. Disini kita belajar bahwa Yesus datang ke dunia bukan hanya untuk membangun hubungan ke kalangan elite saja, tetapi Yesus sibuk membangun hubungan dengan manusia berdosa,  bukan orang yang sembuh / sehat yang memerlukan Tabib, tetapi orang yang sakit.

Kita lihat bahwa Yesus tidak menutup diri, tetapi membuka diri bagi orang berdosa untuk memberikan jalan keluar. Matius sebaliknya adalah pemungut cukai, dan mempunyai pengaruh yang besar di dunia-nya (Cukai). Hal ini terlihat dari ada begitu banyak-nya pemungut cukai lain yang mau datang ke perjamuan yang diatur oleh Matius.

Ada beberapa hal yang menarik yang perlu kita tahu dalam membangun jembatan dan sebuah hubungan yang baik

  1. RELEVAN 

Untuk menjadi relevan, kita harus berani meninggalkan atribut dan mengosongkan diri kita sendiri. Relevan artinya menunjukkan ketertarikan kepada dunia orang lain (I’m interested in your world, you are worthy of my attention).

Supporting Verse – yang walaupun dalam rupa Allah , tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia – Filipi 2:6-7

Berkali-kali sebagai orang tua, apalagi saya lumayan tinggi untuk ukuran orang tua, disaat berbicara dengan anak saya, berkali-kali saya harus jongkok agar bisa bicara eye to eye dengan dia.

Saudara bisa bayangkan jika Yesus datang ke dunia dan berbicara dalam bahasa roh, murid-murid pastinya akan kesulitan untuk mengerti. Orang biasanya mau terbuka kalau kita betul-betul menunjukkan interest pada dunia mereka. Itu sebabnya Yesus bisa dengan mudah mengajak Matius untuk ikut dengan dia, karena dia datang ke tempat Matius bekerja, menunjukkan bahwa dia punya interest dengan-nya.

IF YOU WIN THE HEART, YOU WIN THE MAN.

Kalau saudara bisa menangkan hati seseorang, Saudara sudah menangkan orang-nya.

Supporting Verse – Firman itu telah menjadi manusia , dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran. – Yohanes 1:14

Yesus menjadi sama dengan manusia, diam di antara kita, untuk menyelamatkan kita, sehingga dia tahu semua pencobaan yang dihadapi oleh kita, dan disaat kita meminta tolong, dia tahu apa yang kita maksud karena dia pernah ada di posisi yang sama. Bayangkan jika Yesus tidak mau mempertahankan keberadaan-nya, maka Yesus tidak bisa membangun hubungan dengan manusia dan menjadi Irrelevant.

The more you know God, the more Relevant you become

Semakin anda memgenal Tuhan dengan baik, semakin anda menjadi praktis, sederhana, tidak rumit, dan Membumi. Perhatikan, Yesus sangat sederhana. Dia berbicara dengan bahasa sehari-hari, sehingga semua orang bisa mengerti perkataan-nya.

Itu sebabnya saya sering mengingatkan kepada teman-teman yang melayani di mimbar untuk menjadi relevant, perhatikan siapa yang kita layani. Hati-hati dalam menggunakan bahasa, kalau yang dilayani tidak bisa berbahasa inggris, janganlah gunakan itu. Untuk kepentingan siapa kita lakukan hal ini? Pastikan apa yang kita lakukan bisa relevan untuk kepentingan orang yang kita layani, jangan jadikan ini menjadi ajang untuk show-off.

2. KASIH

Kasih adalah suatu keinginan untuk membahagiakan atau menguntungkan orang lain meskipun kita sendiri harus berkorban.

Love is the desire to benefit others even at the expense of Self – Ed Cole

Dengarkan baik-bagi bagi yang suka ngomong “I love you”, atau sedang jatuh cinta, ingat akan definisi ini, kasih selalu ingin memberi, bukan menarik keuntungan.

Supporting Verse – Kasih itu sabar ;  kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu – 1 Korintus 13:4-7 TB.

Kata Kasih yang pertama kali muncul adalah.. Sabar! Bagi yang sedang jatuh cinta dan sudah ngebet banget, Sabar. “If you love me, Sabar.” Kalau dia tidak sabar, mungkin dia tidak mengasihi anda, melainkan Nafsu, Lust and not Love. Karena itu tidak heran sekarang banyak pernikahan yang tidak tahan lama karena pernikahan mereka didasarkan pada nafsu, bukan kasih.

Harga yang anda sedia untuk bayar menunjukkan seberapa besar kasih anda. Yesus tunjukkan  kasihnya dnegan membayar kita semua di kayu salib. Begitu besar harga yang harus Yesus bayar untuk kita.

3.  HORMAT

Matius mengadakan perjamuan besarnya dan mengundang banyak pemungut cukai lain, mereka datang bukan hanya karena menghormati Matius tetapi karena mereka juga tertarik untuk melihat Yesus.

Hormat itu artinya menaruh nilai, menghargai bukan merendahkan.

Karena itu dalam konteks hubungan, Istri seharusnya menghormati dan menghargai suami-nya.

What you honor and respect, you will attract. What you don’t respect and honor will leave you – Ps. Rick Goodwin.

Apa yang anda hormati, akan mendekat pada anda. Tetapi apa yang anda tidak hormati akan meninggalkan anda. Hormati tidak dengan menghakimi, tetapi dengan menghargai.

Supporting Verse – Bagaimanapun juga, bagi kamu masing-masing berlaku: kasihilah isterimu  seperti dirimu sendiri dan isteri hendaklah menghormati suaminya – Efesus 5:33

Hormat artinya juga perhatian dengan situasi orang lain. Dalam membangun suatu hubungan, kita harus sadar dengan keadaan orang lain. Seringkali apa yang terjadi disaat kita ingin membantu atau dibantu orang, fokus kita hanya ke diri sendiri, akibatnya orang yang awalnya mau membantu jadi malas, karena kita tidak menghormati diri-nya.

4. HIKMAT

Kita harus punya hikmat dalam menentukan jembatan yang mau kita bangun. Hikmat memberikan kita penguasaan diri sendiri agar tetap pada jalurnya, mengerti batasan batasan yg tidak boleh dilakukan, bukan-nya malah terbawa oleh arus dunia.

Supporting Verse – Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak – 1 Korintus 9:27

Katakan dalam soal drugs, bagi orang yang pernah hidup di dunia ini selama bertahun-tahun, perlu dipikir ulang apakah mereka sudah melatih tubuhnya dan siap untuk menjadi garam dan terang dunia di area ini.

Ilustrasi – Anda mendapat tiket gratis untuk ke amerika disaat musim winter untuk melihat salju pertama kali-nya. Dan disaat pertama kali keluar dari pesawat, anda merasa kedinginan. Tetapi tidak mungkin bila anda menghabiskan waktu lkiburan di kamar saja. Karena itu anda mempersiapkan diri dengan memakai long john, sepatu boots, baju berlapis-lapis, winter coat, ear muff dan topi kupluk agar bisa siap menghadapi cuaca winter ini.

Kita harus mengetahui kapasitas kita terlebih dahulu sebelum masuk kedalam suatu lingkungan untuk menjadi sebuah jembatan dalam lingkungan tersebut. Semakin pekat dunia yg kita jajaki, semakin kita harus menutupi diri kita dengan Hikmat dan lebih sering menuju kepada perkumpulan yang dapat memberikan proteksi kepada kita.

Supporting Verse – Dapatkah orang membawa api dalam gelumbung baju dengan tidak terbakar pakaiannya? Atau dapatkah orang berjalan di atas bara, dengan tidak hangus kakinya? – Amsal 6:27-28 (TB)

Kita hidup di dunia yang sangat challenging dan membutuhkan terobosan baru untuk mengikuti, namun tanpa kita sadari norma kita telah bergeser oleh karena hal tersebut.

Contoh : Pernikahan antar sesama jenis yang sekarang semakin lama menjadi sesuatu norma yang biasa di beberapa bagian dunia ini.

Tetapi saya mau beritahu kepada anda, yang namanya zinah tetap zinah, dosa adalah pelanggaran akan Firman Tuhan. Firman Tuhan tetap sama dari dulu, sekarang dan selama-lamanya, mau berhubungan dengan sesaama jenis, atau tidak, yang namanya zinah tetaplah zinah.

Tuhan mau Kita menjadi saksi dan berkat dunia sehingga kita dapat memenangkan jiwa-jiwa.