Weekly Verse – Si pemarah membangkitkan pertengkaran, tetapi orang yang sabar memadamkan perbantahan. Amsal 15:18 TB
Tuhan mau mendampingi dalam segala proses kehidupan kita. Tuhan kita bukan sekedar Tuhan yang berbicara tetapi Dia selalu hadir di tengah-tengah kita. Ijinkan saya juga untuk berterima kasih kepada teman-teman yang mendoakan kesehatan saya, saya tahu beberapa waktu yang lalu saya share di social media saya bahwa secara kesehatan saya memang agak menurun, tetapi saya percaya bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan kita.
Bulan ini kita akan mempelajari tema bulanan yang baru, di bulan sebelumnya kita sudah belajar mengenai dahsyatnya Hadirat Tuhan. Sebagai seorang pemimpin pujian yang sudah melakukan ini selama tiga dekade, seringkali saya mendengar Hamba Tuhan yang berkotbah dan meminta agar Tuhan bisa hadir saat itu juga.
Setiap kali saya mendengar itu, saya selalu berpikir “Bukankah Tuhan sudah hadir di tengah-tengah kita?”. God is with us, dan Dia tidak pernah meninggalkan kita sekalipun dan akan bersama dengan kita sampai akhir masa.
Opening Verse – namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku. Galatia 2:20 TB
Rasus Paulus sangat sadar bahwa Hidup yang kita hidupi sekarang adalah MilikNya, Dia ada di dalam dan di luar kita. Kesadaran kita adalah kuncinya. Masalahnya bukan Tuhan hadir atau tidak, tetapi masalahnya adalah apakah kita sadar penuh akan kehadiranNya dalam hidup kita.
Karena sejak kecil disaat kita bertobat dan menerima Tuhan, kita berpikir bahwa Hadirat Tuhan hanya ada di dalam tempat ibadah saja. Tetapi Rasul Paulus mengatakan bahwa Yesus hidup di dalam kita, dan di sekeliling kita selalu ada Hadirat Tuhan.
Sharing Ps. Sidney – Anak-anak saya dari kecil suka menonton Disney Channel, dan ada segmen Hidden Mickey disana dimana setiap kali kita melihat ada bentuk bundaran kepala kecil yang berbentuk Mickey Mouse dan telinganya, itu disebut sebagai Hidden Mickey. Sepanjang hari saat menonton channel itu, disaat anak-anak saya melihat Hidden Mickey, mereka selalu menceritakan itu ke saya, bahkan juga disaat kami sedang di luar, dan secara tidak sengaja mereka melihat awan yang berbentuk seperti Hidden Mickey.
Setiap kali kita melihat suatu bentuk yang menyerupai Hidden Mickey, mereka selalu menceritakan itu kepada saya. Buat saya, kesadaran kita akan Hadirat Tuhan mirip seperti itu, dimana disaat kita mengerti siapa Tuhan kita dan KarakterNya, betapa setia dan IndahNya Dia, kemanapun kita pergi dan apapun yang kita lihat, kita akan senantiasa melihat HadiratNya. Dalam semua yang kita lihat dan alami, musim ideal ataupun tidak, ada Hadirat Tuhan dan Dia selalu bersama dengan kita. Masalahnya, apakah kita sadar akan hal ini?
Di Bulan ini, kita akan memasukan tema yang baru berjudul Relationship.
Supporting Verse – Nyanyian ziarah Salomo. Jikalau bukan TUHAN yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya; jikalau bukan TUHAN yang mengawal kota, sia-sialah pengawal berjaga-jaga. Mazmur 127:1 TB
Perhatikan kata “sia-sia” disini, orang yang berkata “sia-sia”, selalu sudah mengerjakan sesuatu sebelumnya. Sia-sia bukan terjadi pada orang yang sudah mengerjakan sesuatu. Jikalau Tuhan tidak terlibat dalam membangun rumah, dan juga hidup kita, bisnis kita, persahabatan kita, pernikahan kita, hubungan serta relationship kita, maka semua bisa menjadi sia-sia, oleh karena itu libatkan Tuhan dari awal.
Supporting Verse – 13:34 Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi. 13:35 Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi.” Yohanes 13:34-35 TB
Yesus tidak berkata bahwa Dunia akan mengenal kita jika kita hafal semua ayat alkitab, Dia juga tidak berkata bahwa Dunia akan mengenal kita jika kita rajin bergereja, tetapi Yesus mengatakan bahwa Dunia akan mengenal kita jika kita saling mengasihi dan mempunyai hubungan yang baik. Relationship tidak hanya berbicara tentang pacar atau pasangan, tetapi juga hubungan kita dengan setiap orang, apakah itu penuh dengan Kasih atau tidak.
By This All Men will know, By your love dan dengan cara kita berhubungan satu dengan yang lain. Kotbah saya hari ini bukan tentang mencari pasangan, tetapi saya ingin share satu kebenaran bagi teman-teman disini yang sedang mencari pasangan.
You don’t have to chase what God is sending. Engkau tidak perlu mengejar apa yang Tuhan sedang kirim untukmu.
Kalau kita pesan barang dan makanan melalui Ecommerce Marketplace, tentu mereka yang akan mengirim barangnya ke rumah kita, dan kita tidak perlu mengejar mereka bukan?
Saat dulu saya masih melayani di Oxygen, saya selalu memberikan saran ini, kalau ingin mencari pasangan itu mudah, berjalanlah dan berlarilah menuju Tuhan, dan saat sedang melakukan itu, lihatlah kiri dan kanan kamu, dan jika ada sedang berlari menuju Tuhan bersamamu, itulah yang bisa kamu pilih.
Saya ingin mengambil beberapa ayat dari Kitab Filemon, dimana KItab itu ditulis oleh Rasul Paulus disaat dia sudah menjadi tua dan dipenjara, surat ini ditunjukkan kepada Filemon, seorang yang kaya raya dan tinggal di Kolose, dan bertobat untuk menjadi pengikut Kristus. Dalam kitab ini juga ada seorang budak bernama Onesimus. 3 tokok disini adalah Rasul Paulus, Filemon, dan Onesimus yang merupakan mantan budak Filemon, dan kabur serta mencuri dari Filemon.
Pada jaman itu, kehidupan budak sangatlah dianggap rendah, dan penalti dari mencuri adalah hukuman mati. Di dalam perjalanan Onesimus, Paulus dipenjara, dan Onesimus yang melarikan diri karena kesalahannya, bertobat dan menyerahkan diri kepada Yesus. Rasul Paulus yang tahu akan hal ini serta mengenal Onesimus dan Filemon, segera menyuruh Onesimus untuk kembali kepada Filemon sambil membawa sebuah surat. Kitab Filemon ini penting karena menceritakan tentang menjalin hubungan yang luar biasa.
Supporting Verse – 1:8 Karena itu, sekalipun di dalam Kristus aku mempunyai kebebasan penuh untuk memerintahkan kepadamu apa yang harus engkau lakukan, 1:9 tetapi mengingat kasihmu itu, lebih baik aku memintanya dari padamu. Aku, Paulus, yang sudah menjadi tua, lagipula sekarang dipenjarakan karena Kristus Yesus, 1:10 mengajukan permintaan kepadamu mengenai anakku q yang kudapat selagi aku dalam penjara, yakni Onesimus 1:11 –dahulu memang dia tidak berguna bagimu, tetapi sekarang sangat berguna baik bagimu maupun bagiku. 1:12 Dia kusuruh kembali kepadamu –dia, yaitu buah hatiku–. 1:13 Sebenarnya aku mau menahan dia di sini sebagai gantimu untuk melayani aku selama aku dipenjarakan karena Injil, 1:14 tetapi tanpa persetujuanmu, aku tidak mau berbuat sesuatu, supaya yang baik itu jangan engkau lakukan seolah-olah dengan paksa, melainkan dengan sukarela. 1:15 Sebab mungkin karena itulah dia dipisahkan sejenak dari padamu, supaya engkau dapat menerimanya untuk selama-lamanya, 1:16 bukan lagi sebagai hamba, melainkan lebih dari pada hamba, yaitu sebagai saudara yang kekasih, bagiku sudah demikian, apalagi bagimu, baik secara manusia maupun di dalam Tuhan. 1:17 Kalau engkau menganggap aku temanmu seiman, terimalah dia seperti aku sendiri. 1:18 Dan kalau dia sudah merugikan engkau ataupun berhutang padamu, tanggungkanlah semuanya itu kepadaku– 1:19 aku, Paulus, menjaminnya dengan tulisan tanganku sendiri: Aku akan membayarnya–agar jangan kukatakan: “Tanggungkanlah semuanya itu kepadamu!” –karena engkau berhutang padaku, yaitu dirimu sendiri. 1:20 Ya saudaraku, semoga engkau berguna bagiku di dalam Tuhan: Hiburkanlah hatiku di dalam Kristus! 1:21 Dengan percaya kepada ketaatanmu, kutuliskan ini kepadamu. Aku tahu, lebih dari pada permintaanku ini akan kaulakukan. Filemon 1:8-21 TB
Sebuah surat yang sangat luar biasa dimana Paulus mengembalikan seseorang yang sudah berbuat salah kepada majikannya, dan Dia juga berkata “Dia bukan lagi budak, tetapi sebagai seorang saudara atau Brother”.
Sungguh suatu kisah yang menunjukkan betapa besarnya Kasih Tuhan kepada kita. Karena kita semua adalah Onesimus dari Bapa kita di surga. Paulus merubah paradigma dari social justice disaat itu, dan sama halnya dengan sekarang, kalau kita sebagak Gereja, jika hubungan kita dengan satu yang lain, kalau kita tidak menunjukkan kalau kita tidak memiliki Kristus, apa bedanya kita dengan Dunia?
Fondasinya adalah, seluruh bagian kehidupan kita adalah untuk memuliakan Tuhan, dan ini berlaku pada setiap saat kehidupan kita baik saat belajar, berbisnis, berkeluarga, semuanya untuk kemuliaan Tuhan.
Seringkali fokus kita adalah agar Tuhan ada di dalam hidup kita supaya kita diberkati dan berkemenangan, tetapi ingatlah bahwa segala sesuatu adalah untuk kemuliaan Tuhan, artinya adalah bisnis kita, sekola kita, keuangan kita, pernikahan dan hubungan kita, semuanya ini adalah agar nama Tuhan yang dipermuliakan.
Saya ingin membagikan beberapa prinsip untuk membangun a Godly relationship yang saya dapat dari Kitab Filemon.
1. Appreciate and affirm the value of everyone around you.
Hargai dan perkatakan betapa bernilainya dan pentingnya orang-orang di sekelilingmu. Rasul Paulus selalu mengucapkan kata-kata yang membangun di Kitab Filemon, dan inilah bagaimana membangun a Godly relationship, terutama kultur asia yang sedang marak dengan budaya nyinyir di social media saat ini.
Ada beberapa orang yang suka mengirimkan direct message via social media bahwa mereka tidak menyukai suara saya, rambut saya, atau setiap hal yang saya lakukan. Seharusnya yang bisa kita lakukan adalah menghargai dan mengapresiasi orang-orang yang ada di sekeliling kita.
The Greatest thing that we can do is to help somebody know that they are loved and capable of loving – Fred Rogers.
2. Whenever possible, make requests rather than a command.
Sebisa mungkin, ajukanlah permohonan daripada memberi perintah, apalagi di jaman sekarang dimana banyak orang lebih suka memberikan perintah daripada mengajukan request dan permohonan.
Kalau kita membaca Kitab Filemon, Rasul Paulus juga mengatakan hal ini dimana dia mengajukan permintaan kepada Filemon untuk memberikan pengampunan secara sukarela kepada Onesimus.
Sebagai orang tua, inilah juga yang harus kita lakukan. Kita harus belajar untuk mengajukan permohonan dan tidak hanya selalu memberi perintah kepada mereka.
3. Don’t take advantage of a relationship for your benefit but always think about what you can do for others.
Jangan manfaatkan hubungan untuk keuntunganmu tetapi selali berpikir tentang apa yang bisa engkau lakukan untuk orang lain. Rasul Paulus sebenarnya menginginkan Onesimus untuk berada dengan dia, dan dia juga bisa saja memilih untuk berdiam diri dan tidak memberitahukan keberadaan Onesimus. Tetapi karena dia menganggap Filemon sebagai seorang sahabat, dia memilih untuk meminta ijin kepadanya.
Love is unselfishly choosing for another;s highest good – CS Lewis
Kasih tanpa pamrih selalu memilih untuk kebaikan tertinggi orang lain. Di JPCC, kita sudah diajarkan mengenai budaya dan perkataan “What can I do for you?”, tetapi saya juga berdoa agar budaya ini tidak hanya dalam konteks pelayanan dan gereja saja, tetapi juga diaplikasikan dimanapun kita berada.
Bahkan meskipun dunia sudah menjadi begitu kompetitif dan kejam, tetapi kita harus tetap melakukan ini karena Tuhanlah yang akan melihat dan membalasnya. Berbaiklah kepada semua orang, bukan karena siapa mereka atau apa yang mereka bisa lakukan untukmu, tetapi karena siapa dirimu. Karena kita adalah Anak-Anak Tuhan yang sudah dibeli dan dikasihi olehNya melalui Kayu Salib.
4. Be willing to bear the cost of a relationship
Relalah membayar harga dalam sebuah hubungan. Hubungan ada harganya, Paulus rela untuk mengijinkan Onesimus pulang ke rumah majikannya, dan dia juga berkata bahwa apapun yang dia sudah perbuat, Paulus bersedia membayar harganya kepada Filemon.
Filemon juga mungkin harus membayar harga dari reputasinya, dimana seorang majikan yang bisa mengambil sikap untuk mengampuni Onesimus yang tadinya budak menjadi seorang saudara. Harga dari sebuah hubungan adalah Pengampunan.
Bagi yang sudah menikah lebih dari 5 tahun tentu sudah tahu akan hal ini, mengampuni pasangan kita karena seringkali yang bisa begitu menyakiti kita adalah orang terdekat kita.
Yang selalu membayar harga adalah orang yang ingin mempertahankan hubungan. Hubungan kita lebih penting daripada perdebatan kita.
5. Never Doubt His Love for you.
Jangan pernah ragukan KasihNya untukmu. Kita bisa mengasihi orang lain karena Yesus terlebih dahulu mengasihi kita. Saat saya menulis quote ini di instagram saya ” Berbaiklah kepada semua orang, bukan karena siapa mereka atau apa yang mereka bisa lakukan untukmu, tetapi karena siapa dirimu“. Ada beberapa yang membalas quote ini dan berkata, betapa susahnya melakukan ini terutama untuk orang terdekat mereka seperti keluarga yang sudah begitu lama menyakiti mereka.
Jawaban saya adalah “Bisa, karena Yesus sudah terlebih dahulu mendemonstrasikan ini kepada kita”. Never doubt His Love for you, salah satu turning point dalam hidup saya melayani Tuhan adalah sewaktu saya belajar berkata “Convinced”.
I am Convinced that God loves me, apapun yang saya harus lewati saya bisa melihat itu mudah, karena Tuhan mengasihi saya.
Supporting Verse – 13:34 Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi. 13:35 Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi.” Yohanes 13:34-35 TB
Sharing Ps. Sidney – Saya ingin menutup kotbah saya dengan sebuah lagu, lagu ini sudah ada di kepala saya sejak bulan januari tahun lalu, tetapi saya baru menulis bagannya di Bulan Agustus. Bulan Juli tahun lalu, Ibu saya meninggal dunia, saya dan kakak saya mempunyai hubungan yang rumit dengan Ibu kami.
Secara anak, bahkan sebagai seorang hamba Tuhan, saya begitu ingin mengasihi ibu saya, tetapi selalu ada kejadian yang membuat hubungan kami tidak ideal. Saya suka berdoa dulu agar kiranya Tuhan bisa mengubah Ibu saya, tetapi Tuhan berkata bahwa jika Ibu saya tidak berubah, apakah saya akan berhenti mengasihi dia?
Pada saat saya mengambil keputusan karena Yesus terlebih dahulu mengasihi saya, saya ingin mengasihi Ibu saya dengan unconditional love, dan lagu yang saya tulis (This Truth Remains), terutama di verse 2, bahwa apapun yang terjadi, Tuhan sangat mengasihi kita semua.