Created for a Purpose By Ps. Alvi Radjagukguk

JPCC Kota Kasablanka Service 3 (12 November 2017)

Hari ini kita masih akan membahas tema gereja “Purpose” atau Tujuan Hidup, Tahukah anda bahwa Tuhan menciptakan segala sesuatu dengan Tujuan?

Tuhan kita bukan Tuhan yang iseng, Tuhan telah membuat segalanya untuk menyesuaikan diri dengan tujuan penciptaan-nya dan berkontribusi kepada Tujuan Tuhan.

Tuhan punya tujuan untuk kita, dan bagian kita adalah berkontribusi kepada tujuan Tuhan untuk kita.

Opening Verse – “Tuhan membuat segala sesuatu untuk tujuannya masing-masing, bahkan orang fasik dibuat-Nya untuk hari malapetaka.” ‭Amsal‬ ‭16:4‬ ‭TB‬‬

“The Lord has made everything [to accommodate itself and contribute] to its own end and His own purpose–even the wicked [are fitted for their role] for the day of calamity and evil.” ‭‭Proverbs‬ ‭16:4‬ ‭AMPC‬‬

Kita belum benar-benar hidup atau alive apabila kita berpikir bahwa kita terlahir sebagai suatu kecelakaan, sulit untuk mengenal tujuan hidup kita jika mata kita dikaburkan oleh kebohongan si jahat di dalam hal ini.

Di lain hal, Ada juga orang yang berpikir bahwa dirinya adalah seorang korban atau victim dari kisah hidup yang dia alami, dimana dia merasa terluka dan hidup di dalam kepahitan dan kemarahan sampai hari ini.

Jika kita ijinkan Iblis untuk memakai hal yang tidak mengenakkan seperti diatas untuk mengusik identitas kita, akan sulit bagi kita untuk mengenal tujuan hidup kita.

Kita bukan seorang korban atau victim, tetapi kita adalah seorang pemenang atau Victor.

Kita akan menyakiti orang lain jika kita masih terus dihantui oleh masa lalu kita, dan Iblis suka melakukan hal ini kepada kita.

Kita juga belum benar-benar hidup jika kita hidup secara auto-pilot dan tidak punya tujuan yang jelas dalam hidup kita, hidup tanpa perencanaan yang jelas dan sekedar mengalir saja.

Hidup kita seharusnya jangan hanya mengalir saja tetapi seharusnya memancur, dari titik bawah ke atas.

Saya percaya bahwa orang yang hidupnya penuh dan fulfilled mengerti 2 hal ini, bahwa kita diciptakan dengan sengaja dan untuk sebuah tujuan, we are made on and for purpose.

Prinsip atau Pemikiran yang diperlukan agar kita bisa hidup on and for purpose adalah :

1. Know who you are in Christ.

Kenali siapa kita dalam Kristus, Kenali Identitas kita yang sebenarnya, dan hal ini tidak didatangkan dari apa kata orang tentang kita, tetapi hal ini datang dari apa kata Pencipta kita mengenai diri kita.

Saya melihat bahwa ada 2 hal yang selalu digumuli banyak orang, tidak peduli apa latar belakang mereka, 2 hal ini berupa Identitas diri dan ketidakpengampunan. 2 hal ini ada baik di dalam pernikahan, bisnis, kehidupan bermasyarakat, #likeforlike, dan sebagainya.

Kita harus memulai dari fondasi yang benar, kenali siapa diri kita di mata Pencipta kita.

Bahkan Yesus pun tidak terliputkan dan dicobai akan 2 hal ini, Di saat Yesus menderita sebelum mati di kayu salib, Yesus meminta Bapa untuk mengampuni kita semua karena kita tidak tahu apa yang kita perbuat, begitu pula disaat Yesus dibaptis, ada suara yang berkata bahwa “inilah Anak yang Kukasihi, kepadaNyalah Aku berkenan.”

Tepat setelah hal ini, datanglah pencobaan dari iblis mengenai identitas dirinya. Dimana Iblis berkata “Kalau Kau Anak Allah, Jatuhkan diriMu dari atas, Ubahkan batu ini menjadi roti.”

Supporting Verse – “lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: “Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan.” ‭‭Matius‬ ‭3:17‬ ‭TB‬‬

“Maka Yesus dibawa oleh Roh ke padang gurun untuk dicobai Iblis. Dan setelah berpuasa empat puluh hari dan empat puluh malam, akhirnya laparlah Yesus. Lalu datanglah si pencoba itu dan berkata kepada-Nya: “Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti.” Tetapi Yesus menjawab: “Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.” Kemudian Iblis membawa-Nya ke Kota Suci dan menempatkan Dia di bubungan Bait Allah, lalu berkata kepada-Nya: “Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu ke bawah, sebab ada tertulis: Mengenai Engkau Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu.” Yesus berkata kepadanya: “Ada pula tertulis: Janganlah engkau mencobai Tuhan, Allahmu!” Dan Iblis membawa-Nya pula ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya, dan berkata kepada-Nya: “Semua itu akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku.” Maka berkatalah Yesus kepadanya: “Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!” Lalu Iblis meninggalkan Dia, dan lihatlah, malaikat-malaikat datang melayani Yesus.” ‭‭Matius‬ ‭4:1-11‬ ‭TB‬‬

Kalau kita tidak mengerti siapa diri kita di dalam Kristus, kita akan selalu melakukan Pembuktian diri, dan lupa bahwa kita akan menjauh dari tujuan hidup kita.

Disaat suatu hal dalam hidup kita menjadi berantakan, kita suka menggerutu dan menanyakan rencana Tuhan dalam hidup kita, dan jangan kaget jika Tuhan berbalik bertanya kepada kita, “Apakah itu yang Dia inginkan dalam hidup kita?”

Mengetahui siapa diri kita di dalam Kristus adalah fondasi untuk membangun sesuatu di atasnya. Hanya fondasi yang kokoh bisa menjadi cara untuk mengenal tujuan hidup kita.

Jangan biarkan Iblis membawa kita untuk membuktikan diri kita. Ingat bahwa Tuhan berkenan kepada kita tanpa semua prestasi, pencapaian dan kedudukan yang kita raih. He loves you just the way you are.

Beberapa dari anda, salah satu cara untuk meyakinkan siapa anda di dalam Kristus, adalah dengan memperkatakan Firman Tuhan dalam hidup anda.

Sharing Ps. Alvi – Saya mendapat sebuah artikel dari rekan DF, dimana artikel ini berbicara mengenai afirmasi siapa diri kita di dalam Kristus.

Di dalam artikel ini ada seseorang yang di-diagnosa “clinically depressed”. Dia kaget saat mendengar hal ini dan selanjutnya dikasih resep obat.

Tetapi dia memutuskan untuk tidak membeli semua resep obat itu, dan 30 hari setelahnya dia kembali lagi untuk check ke dokter. Kata dokter semua symptom yang ada sebelumnya hilang dan keheranan, dia bertanya apa resepnya akan kesembuhan dia.

Rupanya yang dia lakukan adalah afirmasi diri, mengatakan apa yang Firman Tuhan katakan tentang dirinya dan dalam 30 hari dia sembuh dari depresi dirinya. Karena itu Bangunlah Iman anda sendiri, Affirm yourself about who you are in Christ.

Kita semua bukan random dan punya nama, Kita sudah dikuduskan oleh Tuhan, dan Tuhan mau agar kita selalu hidup di dalam tujuan Tuhan untuk kita semua. Selalu ingat ke-empat ayat ini dalam hidup anda.

Supporting Verse – “Tetapi sekarang, beginilah firman Tuhan yang menciptakan engkau, hai Yakub, yang membentuk engkau, hai Israel: “Janganlah takut, sebab Aku telah menebus engkau, Aku telah memanggil engkau dengan namamu, engkau ini kepunyaan-Ku.” ‭‭Yesaya‬ ‭43:1‬ ‭TB‬‬

“Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah mengenal engkau, dan sebelum engkau keluar dari kandungan, Aku telah menguduskan engkau, Aku telah menetapkan engkau menjadi nabi bagi bangsa-bangsa.” ‭‭Yeremia‬ ‭1:5‬ TB

“Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman Tuhan, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.” ‭‭Yeremia‬ ‭29:11‬ ‭TB‬‬

“Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.” ‭‭Efesus‬ ‭2:10‬ ‭TB‬‬

2. Purpose is about Serving, Not Getting.

Tujuan Hidup selalu berbicara mengenai melayani sebuah kepentingan yang lebih besar dan bukan untuk memperkaya dan melayani kepentingan diri sendiri saja.

If I am good for my self, then I am good for Nothing.

Segala seuaatu yang diciptakan di dunia ini ada untuk melayani kepentingan yang lebih besar, termasuk mic dan kursi yang saya dan anda duduki sekarang saat kebaktian.

Kita mungkin ada pekerjaan dan bisnis, tetapi tanpa kita sadar, kita bisa menjadi purposeless, sementara bagi kita yang menganggur, tetapi jika kita tahu tujuan hidup kita, maka kita tidak akan purposeless.

Busy belum tentu Purposeful, karena itu mengenali tujuan hidup selalu dimulai dengan kesadaran bahwa “My life is eventually never about me.”

Pencapaian dan Kepemilikan tidak akan bisa dibawa ke kuburan, tetapi ada satu tanda dan bagian kecil yang akan lebih banyak berbicara dalam kehidupan anda, dan anda akan melihat apakah obituary hidup anda hanya untuk anda atau untuk kepentingan yang lebih besar dari diri anda.

Sewaktu anda memulai karir dan bisnis, gampang untuk berkata “More of You and Less of me”, tetapi disaat sudah berkecukupan dan sukses, kita sering lupa akan Tuhan dan semua hanya untuk kepentingan diri kita sendiri, karena itu teruslah punya pendekatan untuk melayani, dan bukan mengambil, bahkan disaat jika kita sudah tahu akan tujuan hidup kita.

Purpose evolves and progresses, jika tujuan hidup kita hari ini hanya untuk kalangan kelurahan, tahun depan mungkin tujuan hidup kita bisa dipakai untuk kalangan kecamatan. Purpose is a Journey , Not a Destination.

What am I here for?” Ini pertanyaan yang sering ditanyakan tetapi pertanyaan yang seharusnya ditanyakan adalah, “Who am I here for?”. Poros pertanyaan disini adalah untuk orang lain dan bukan hanya tentang diri kita sendiri.

Tanpa kita sadari, kita suka menggunakan Tuhan untuk menggenapi tujuan hidup kita, karena itu kita harus ingat tujuan siapa yang kita jalani dalam hidup kita.

Supporting Verse – “Ia adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan, karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia. Ia ada terlebih dahulu dari segala sesuatu dan segala sesuatu ada di dalam Dia.” ‭‭Kolose‬ ‭1:15-17‬ ‭TB‬‬

Bagi yang sudah menikah atau yang sudah punya bisnis, tanya apakah bisnis dan pernikahan saya ini buat siapa? Karena Purpose selalu mengenai Serving dan bukan Getting.

Tuhan seringkali mengumpakan kita dengan analogi Tubuh Kristus, Ibarat Tubuh Kristus, jika ada bagian Tubuh seperti tangan kalau tidak menempel pada Tubuh Kristus maka tidak ada gunanya, begitu juga dengan Kaki kalau misalnya bagian itu tidak mau bergerak karena tidak dipakai untuk bersalaman, Jika bagian itu tidak mau berkontribusi maka tidak ada gunanya.

Sekekar-kekarnya bagian tubuh itu, tetapi jika dia tidak mau berkontribusi, He is good for nothing.

Saya bersyukur saya lahir bukan sebagai generasi milenial dan dikondisikan untuk melayani di persekutuan doa kecil di dekat rumah dan tidak hidup dengan budaya yang suka membandingkan diri saya dengan orang lain.

Ada dua hal yang menghalangi kita menemukan tujuan hidup, yaitu disaat kita merasa sombong atau minder. Orang yang sombong dan minder mempunyai fokus kepada diri sendiri, dan fokus ke dalam kelebihan dan kekurangan.

Bayangkan jika ada bagian tubuh yang mulai merasa sombong dan tidak mengenali tujuan hidup, atau sebaliknya merasa minder, tidak layak atau mampu, tetapi dengan melayani kita justru mempertajam tujuan hidup kita dan membangun kekuatan yang kita punya.

Kondisikan hidup kita untuk hidup melebihi kepentingan diri sendiri. Jaman sekarang mungkin lebih banyak wadah untuk membuktikan diri sendiri daripada melayani. Mulailah melihat segala sesuatu dari lensa melayani.

Di JPCC, kita mempunyai salah satu nilai yaitu Mature / Dewasa, dimana kami mendahulukan orang lain di atas kepemtingan diri sendiri.

The Point of Purpose is to determine How you serve others, if you don’t have a plan to serve, You don’t need a Purpose – Cheryl Bachelder

3. Do Small Things Faithfully.

Yang Tuhan cari adalah hal kecil dan apa yang ada di tangan kita, bukan apa yang ada di tangan orang di sekeliling kita. Kerjakan apa yang ada di tangan kita meski terlihat membosankan.

Hal ini juga meliputi disaat kita melihat pernikahan orang lain, meski kita sebenarnya tidak tahu seberapa setianya mereka di dalam pernikahan mereka.

Supporting Verse – ““Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar.” ‭‭Lukas‬ ‭16:10‬ ‭TB‬‬

Definisi Kecil : Tidak penting, sedikit sekali, paling rendah dan paling hina.

Tetapi Tuhan tanya apa yang ada di tangan kita, dan kita berikan kepada Tuhan, disaat kita memberikan apa yang kecil dan melakukan hal itu dengan setia, kita akan mulai melalukan perkara-perkara yang besar, dan kita akan mempunyai tujuan hidup yang menjadi lebih besar seterusnya.

Setia adalah bahasa dan Lingo orang beriman, setia atau faithful yang artinya adalah full of faith, hanya orang beriman yang bisa setia.

Setia artinya adalah Memilih untuk melakukan sesuatu dengan segenap hati meski kita tidak mau melakukan-nya.

Setia artinya tetap melakukan sesuatu meski tidak dipuji dan dirayakan.

Setia artinya terus berproses meski kelihatan tidak ada proses yang signifikan.

Setia artinya melihat segala seuatau yang kecil dan hina di tangan kita sebagai sebuah benih yang dapat menjadi sesuatu yang besar nantinya.

A Life of Purpose is never about What We Do, but How we do it. Its never about doing great things, but doing small things Faithfully.

Purpose is a means to an end, if you’re the end, You can’t be the means, because Purpose is a Path to Meaning. – Andy Stanley.

Anda harus bersedia untuk menjadi alat dan sarana untuk kepentingan yang lebih besar dari diri anda, baru setelahnya anda akan merasakan arti dan tujuan hidup anda.

Saya berdoa dan berharap agar setiap dari kita bisa menggenapi tujuan hidup kita karena kita diciptakan “On Purpose and For a Purpose”.

Discussion Questions :

1. Sumber daya mana yang paling sulit untuk saya berikan bagi kepentingan orang lain? (Uang, waktu, tenaga, pemikiran, telinga, dll?), Ceritakan.

2. Tindakan apa yang perlu saya ambil untuk mulai melayani? Apa yang perlu saya lakukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan saya?