God is Good By Budi Susanto

Opening Verse – Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman. 2 Timotius 4:7 TB

Saya dahulu sekolah dan sempat melakukan Internship Kerja di Seattle, Amerika Serikat dari tahun 2005 – 2014. Pada saat saya selesai kuliah S2 di Seattle, saya diterima bekerja disana pada bulan November 2013. Saya merasa sangat senang pada saat itu karena pekerjaan saya ini berhubungan dengan jurusan kuliah saya, dan cara saya mendapatkan pekerjaan itu menurut saya sangat tidak masuk akal.

Sebelum saya di-interview, saya perlu mengerjakan beberapa test engineering dan test bahasa inggris. Tapi nilai yang saya dapat kurang bagus. Walaupun begitu, orang dari divisi Human Resources masih mau menerima saya. Saya bertanya kepada dia, mengapa kamu masih mau menerima saya walaupun nilai saya kurang bagus? Lalu dia berkata “karena Tuhan mau saya menerima kamu. Kamu mempunyai hati yang mau belajar, Roh Kudus berkata kepada saya untuk menerima kamu.

“Wow, Praise The Lord! hal itu sungguh luar biasa!”

Setelah itu saya mulai bekerja dan belajar banyak hal baru. Tetapi pada hari kedua saya bekerja, Staff Human Resources tiba-tiba memanggil saya dan berkata, “Mohon maaf, saya tidak bisa membuat kamu bekerja disini lagi. Ini kesalah-pahaman kami, kesalahan kami, kamu tidak mempunyai skill yang tepat disini”

Setelah saya mendengar berita itu, saya tidak bisa berkata sepatah kata-pun karena hal itu sangat membuat shock saya, sakit sekali rasanya seakan tidak punya tujuan hidup dan saya hampir mau menyerah. Saya kesal dan marah kepada Tuhan, kenapa Tuhan seperti ini, lebih baik tidak diberi pekerjaan saja daripada saya cuma bekerja selama 2 hari.

Tapi Tuhan tetap baik. Setelah beberapa minggu, Tuhan berkata kepada saya “TO THIS WORLD, YOU ARE NOT PERFECT, BUT TO ME, YOU ARE PERFECT”. Kata-kata Tuhan ini yang benar-benar membangun saya, menunjukan identitas saya yang sebenarnya dari Tuhan Yesus.

Setelah saya tidak mendapat pekerjaan di Seattle, saya memutuskan untuk kembali ke Indonesia pada bulan April 2014. Dan saya mendapat pekerjaan sebagai seorang mechanical engineer di Jakarta, dan sudah 3 tahun sampai sekarang.

Tuhan punya tujuan yang lebih besar untuk saya. Pada tanggal 4 april 2016 jam 4.25 sore, Mama saya meninggal dunia. Karena penyakit kanker sumsum selama 5 tahun. Saya sangat sedih tapi memang itu rencana Tuhan. Saya masih ingat ketika saya masih di Seattle, saat mama mengalami kanker di tahun kedua, saya mendapat kabar bahwa hidup mama sudah tidak lama lagi. Tapi Puji Tuhan sampai saya for good dan kembali ke Indonesia di tahun 2014, saya diberi kesempatan untuk bisa meluangkan waktu dengan mama saya. Saya tidak bisa membayangkan kalau misalnya saya diterima bekerja di Seattle itu selama setahun atau dua tahun, maka saya tidak akan bisa meluangkan waktu dengan mama saya.

Sejujurnya, hubungan saya dengan mama sebelum saya ke Seattle memang kurang dekat, tetapi selama dua tahun terakhir ini, Tuhan memperbaiki hubungan saya dengan mama. Saya benar-benar sangat merasakan kasih sayang dari seorang ibu. Walaupun keadaan mama sedang sakit, tetapi mama masih memikirkan dan peduli dengan keluarga kami, dan juga saya. That’s the best Mom ever in my life.

Selain itu, saya diberi kesempatan untuk merayakan mama yang ke-70 bulan februari lalu dimana kami mengundang keluarga besar dan teman mama untuk merayakan bersama. Saya melihat Mama sangat bahagia waktu itu. Itu adalah ulang tahun terakhir dan juga terbaik untuk Mama saya.

Saya banyak belajar dari mama untuk selalu peduli dengan orang lain. Bahkan disaat dia sedang berjuang menghadapi penyakit kanker selama 5 tahun, Mama selalu menanyakan keadaan anak-anaknya dan setia mendoakan kami semua walaupun sedang sakit. Disaat ada orang yang jahat sama mama, mama tidak punya dendam sama sekali malah dia berbelas kasih terhadap orang itu. Saya belajar banyak dari kerendah-hatian dan kedekatan yang mama saya miliki dengan Tuhan.

Saya bersyukur karena Mama sudah dibaptis dan menerima Tuhan Yesus sebagai Juru Selamat! Dan juga ketika saya terakhir kali berbicara dengan mama, walaupun sudah tidak ada respon dari mama, tapi saya dengan jelas melihat bahwa mama tersenyum, tenang, tidak menangis, tidak takut, dan tidak memberontak. Saya merasa secure dan yakin kalau mama saya sudah bersama Bapa di Surga.

Family is the best gift! Love your circle of life especially your Family to the fullest, even when you have conflict. Don’t hate but Love them, so that you will never regret when the person you love is gone forever.

Selalu memberikan yang terbaik untuk mereka. Dari pengalaman saya bekerja hanya 2 hari sampai dapat meluangkan waktu dengan mama selama 2 Tahun. Itu semua “Works together for Good”. Saya bersyukur atas semua rencana Tuhan yang selalu indah untuk saya.

Closing Verse – “And we know that for those who love God ALL THINGS work together for good, for those who are called according to his purpose” Roma 8: 28