Ibadah Yang Sejati By Ps. Jonathan Pattiasina (Garam Ministry)

JPCC Kota Kasablanka Service 3 (29 October 2017)

Opening Verse – “Memang ibadah itu kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar. Sebab kita tidak membawa sesuatu apa ke dalam dunia dan kita pun tidak dapat membawa apa-apa ke luar. Asal ada makanan dan pakaian, cukuplah. Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan. Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.” 1 Timotius‬ ‭6:6-10‬ ‭TB‬‬

“Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di dalam sorga.” ‭‭Efesus‬ ‭1:3‬ ‭TB‬‬

Pada Kebaktian Pertama, Saya mengajar mengenai 2 sistem nilai kekayaan yang ada, Tuhan adalah penguasa sistem kerajaan Tuhan, sementara Iblis adalah penguasa sistem kerajaan dunia. Jadi siapa yang anda sembah disini akan mempengaruhi cara pikir dan pengetahuan anda.

Karena itu Yesus harus menjadi Tuhan dan Raja dalam kehidupan anda dan saya. Tidak ada tawar menawar dalam hal tersebut. Orang yang pergi ke gereja belum tentu punya sistem-nya Tuhan.

Lawan dari keinginan daging adalah Kehendak Bapa, jadi kalau kita mengganti sistem, Kehendak dan Cara Pikir kita akan diisi oleh kehendak Allah. Siapa yang menjadi tuan kita, akan menentukan siapa yang kita hargai. Jadi, Siapa yang memerintah kehidupan kita?

Di kebaktian kedua, saya menceritakan bahwa kekayaan yang sesungguhnya ada di dalam anda, dan berdiam di dalam diri anda, seperti Pengenalan akan Tuhan dan Covenant with Christ.

Sekarang di Kebaktian Ketiga, saya akan membahas mengenai kata “Cukup“. Kekayaan sudah disediakan dan diberikan bagi anda dan saya, jadi kita tidak perlu mengejarnya. Jika kita mengejarnya, itu adalah kesia-siaan. Karena itu saatnya kita mengeluarkan kekayaan yang ada di dalam kita.

Kekayaan yang diceritakan di 1 Timotius adalah kekayaan yang ada di dalam dunia, kita memang hidup di dunia, tetapi kita tidak hidup dan berperang dengan sistem dunia. Sistem dunia punya keinginan, hawa nafsu, dan kedagingan.

Di sistem dunia, uang berlaku, tetapi anda jangan mengejarnya karena Tuhan sudah menyiapkan hal yang lebih baik daripada itu.

Kekayaan di Alkitab datang dengan 3 kata dan level :

Rich : Berbicara mengenai mengasihi Harta, dengan selalu diukur dan dihitung secara jumlah serta akumulasi harta.

Wealth : Bukan hanya berbicara mengenai akumulasi harta, tetapi punya kemampuan untuk mengelola apa yang dimiliki sehingga kekayaan-nya dapat dinikmati.

Saya pernah menemui seorang yang mempunyai rumah sakit tetapi dia mempunyai penyakit tidak bisa kencing atau ke kamar belakang. Dari hal itu saya belajar bahwa Kekayaan kita perlu untuk diatur.

Prosper : Berbicara bukan hanya kaya dan menikmati lagi, tetapi juga sejahtera dan bisa berbagi dengan orang lain dan menjadi bendahara-Nya Tuhan.

Uang sudah tidak penting lagi dalam level ini, gaya hidup berbagi menjadi yang penting disini, kita menjadi kaya dengan kemurahan.

Money in Purpose is always better than just having Money, Uang yang secara rupa adalah benda mati akan berubah menjadi benih untuk ditabur.

Jangan salah dan mencampur-adukkan antara benih dan roti, serta kapan untuk menggunakan-nya, Ingat bahwa Benih selalu mempunyai dampak yang lebih besar daripada Roti.

Kematian satu benih sama dengan terkuburnya sebuah hutan belantara, karena di dalam benih ada pohon, dan di dalam setiap pohon ada buah.

Dengan ini, Kita seharusnya mempunyai Penglihatan untuk menjadi orang yang lebih suka menabur benih dalam hidup kita.

Ibadah yang dimaksud diatas bukan hanya sekedar kebaktian hari minggu, tetapi ada 3 arti kata di dalamnya, setidaknya menurut perjanjian baru :

1. Ibadah yang bersifat Liturgis, atau dari bahasa asli disebut “Latreo” Ibadah dalam konteks ini bersifat seperti mesin dan hanya berupa liturgi saja.

2. Ibadah yang artinya berupa Amal Baik atau dari bahasa asli Yunani disebut “Trescheia“, dengan selalu berbuat baik kepada orang yang miskin dan berkekurangan.

Supporting Verse – “Ibadah yang murni dan yang tak bercacat di hadapan Allah, Bapa kita, ialah mengunjungi yatim piatu dan janda-janda dalam kesusahan mereka, dan menjaga supaya dirinya sendiri tidak dicemarkan oleh dunia.” ‭‭Yakobus‬ ‭1:27‬ ‭TB‬‬

3. Ibadah yang artinya berupa Keserupaan, atau dari bahasa aslinya adalah “Eusebia”, Ibadah yang Sejati ini sangat sering sekali dikatakan di Alkitab dan berguna di dalam segala hal. Kapan saja kita hidup seperti Kristus, itulah Ibadah kita yang sejati.

Kalau kita bangun di pagi hari dan memperlakukan anak dan istri seperti Kristus, itulah Ibadah kita, begitu juga di saat kita bekerja setiap harinya.

Disini Roti yang kita bagikan kepada orang lain bisa berubah menjadi Benih Kehidupan, seperti yang Yesus sering lakukan. Disinilah kekayaan kita yang sejati, di sisi ini uang tidak lebih penting daripada anda yang sering membagikan kehidupan anda kepada orang lain.

Supporting Verse – “Tetapi jauhilah takhayul dan dongeng nenek-nenek tua. Latihlah dirimu beribadah. Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang.” ‭‭1 Timotius‬ ‭4:7-8‬ ‭TB‬‬

Sharing Ps. Jonathan – Disaat saya melihat kondisi saya sekarang dan saat saya menoleh ke belakang, ada saat dimana saya amat sangat berkekurangan, saya masuk sekolah teologi di Wellington dengan kondisi begitu miskin.

Berat badan saya saat itu adalah 49 kg, sudah pendek, hitam dan kurus sekali. Saya masuk sekolah teologi dengan tujuan hanya karena ingin belajar, dan dalam waktu beberapa bulan, berat saya mulai naik jadi 55 kg, sampai celana saya sangat sedikit yang muat.

Suatu hari bendahara sekolah memanggil saya, rupanya ada yang membayar uang sekolah saya sehingga saya punya uang untuk bisa membeli celana dan buku, serta hal lain. Saya tidak tahu siapa orang itu karena tidak diberitahukan olehnya. Orang ini dengan setia mensponsori kehidupan saya, dan setelah tamat sekolah, saya kemudian lanjut mengajar disana dan pada suatu saat menerima suatu surat dari seorang wanita.

Wanita ini rupanya adalah wanita yang mensponsori saya, dia berkata bahwa dia adalah seorang janda dan tidak punya keluarga, dia mendengar dari kolega-nya bahwa saya butuh sponsor, padahal saya baru tahu bahwa dia sendiri juga hidup dengan kondisi keuangan yang berkekurangan.

Tetapi setiap hari kamis dia selalu keluar dari rumah dan mengambil semua botol bekas yang semalam sebelumnya digunakan dan dikonsumsi oleh orang mabuk, wanita ini dengan begitu rajin mengumpulkan botol bekas itu dan kemudian menukarkan-nya agar bisa mendapat uang untuk mensponsori saya.

Saya melihat dengan jelas bahwa Ibu ini bisa dipakai Tuhan dengan begitu luar biasa untuk mengambil komitmen dan memberkati saya selama bertahun-tahun, bahkan sampai saya telah lulus sekolah padahal kondisi keuangan dia juga berkekurangan.

Saya melihat bahwa itu adalah kebaikan yang punya kekuatan benih di dalam diri dan hidup saya, itu adalah ibadah yang sejati.

Benih menyiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan oleh pohon dan baru berhenti bekerja disaat pohon itu menghasilkan buah, ibadah yang sejati merubah roti menjadi benih, agar kita bisa berbagi kehidupan dan menyejahterakan kehidupan orang lain.

Berbagilah untuk menikmati kekayaan yang diberikan Tuhan, Tuhan membagi seluruhnya beserta kemuliaan kepada kita semua.

Kekayaan harus dibagi, karena Kekayaan sistem Dunia adalah kekayaan untuk diri sendiri, sementara Kekayaan kerajaan Surga adalah Kaya dalam kemurahan.

Supporting Verse – “Peringatkanlah kepada orang-orang kaya di dunia ini agar mereka jangan tinggi hati dan jangan berharap pada sesuatu yang tak tentu seperti kekayaan, melainkan pada Allah yang dalam kekayaan-Nya memberikan kepada kita segala sesuatu untuk dinikmati.” ‭‭1 Timotius‬ ‭6:17‬ ‭TB‬‬

Saat saya berusia 18 tahun, saya sempat membaca buku mengenai Kerajaan yang Sungsang, atau dikenal dengan “Upside Down kingdom”.

Ada 3 jenis kekayaan di ayat diatas, yaitu Kaya Harta, Kaya dalam Kemurahan dan Kaya dalam Pelayanan.

Ubah roti anda menjadi benih supaya orang di sekitar kita bisa mengalami kesejahteraan, dan saya berdoa agar kita semua menjadi kaya dalam berbagai kebajikan, kaya di dalam pelayanan dan kaya dalam kemurahan, God Bless!

Closing Verse – “Saudara-saudara, kami hendak memberitahukan kepada kamu tentang kasih karunia yang dianugerahkan kepada jemaat-jemaat di Makedonia. Selagi dicobai dengan berat dalam pelbagai penderitaan, sukacita mereka meluap dan meskipun mereka sangat miskin, namun mereka kaya dalam kemurahan. Aku bersaksi, bahwa mereka telah memberikan menurut kemampuan mereka, bahkan melampaui kemampuan mereka. Dengan kerelaan sendiri mereka meminta dan mendesak kepada kami, supaya mereka juga beroleh kasih karunia untuk mengambil bagian dalam pelayanan kepada orang-orang kudus. Mereka memberikan lebih banyak dari pada yang kami harapkan. Mereka memberikan diri mereka, pertama-tama kepada Allah, kemudian oleh karena kehendak Allah juga kepada kami. Sebab itu kami mendesak kepada Titus, supaya ia mengunjungi kamu dan menyelesaikan pelayanan kasih itu sebagaimana ia telah memulainya.” ‭‭2 Korintus‬ ‭8:1-6‬ ‭TB‬‬