Influence is Power (Part 2) by Ps. Jeffrey Rachmat

JPCC Kota Kasablanka Service 3 (23 October 2016)

This is my Story Testimony (Micheela) – Saya merasa banyak dijauhi dan dibenci oleh teman-teman saya, dan juga dicaci-maki oleh orang tua karena saya dulu suka dan pacaran dengan teman sesama gender. Tetapi dimulai melalui lagu worship, Saya pelan-pelan mulai mendengar bahwa Tuhan selalu menyayangi saya, tidak peduli dengan apa yang terjadi pada masa lalu Micheela.

Akhirnya saya ikut DATE, disana saya merasa diterima dan tidak ada yang menghakimi masa lalu saya, dan bersama berjalan-jalan menjalani Firman Tuhan dengan lebih lagi, dan saat disana, saya juga bertemu dengan pasangan saya sekarang. Saya belajar untuk memaafkan teman teman saya dulu, dan juga keluarga saya, dan tahu dengan pasti bahwa saya berharga di mata Tuhan.

Saya masih akan berbicara mengenai Influence is Power, dan akan melanjutkan kotbah saya minggu lalu, dimana kita sedang berada dalam perubahan dunia yang luar biasa, terutama dalam bidang informasi.

Dengan banyak-nya media sosial dan sms yang masuk, seolah-olah semua orang punya suara. Dulu tidaklah seperti ini, tetapi sekarang semua orang bisa share apa yang mereka lalui lewat media sosial.

Karena itu, anda harus menjadi dewasa saat menggunakan-nya, karena sekarang ada Hukum yang mengatur hal ini.

Dulu kalau kita kena macet, kita diam saja, tetapi jaman sekarang kita bisa meng-ekspresikan kekesalan kita di media sosial, agar orang lain tahu apa yang kita rasakan.

Begitu juga saat makan, sekarang banyak dari kita suka untuk foto makanan sebelum dimakan, dan banyak review restoran yang sekarang ada, dimana itu akan mempengaruhi kita dalam mengambil keputusan untuk makan.

Dengan demikian, menjadi tantangan bagi kita untuk bisa mem-filter suara mana yang benar, dan suara mana yang tidak. Hati dan Pikiran merupakan tempat kita adalah tempat pertempuran yang sebenar-nya, dan sejak permulaan jaman, Iblis berusaha mempengaruhi Hati dan Pikiran kita untuk melawan perintah Tuhan.

Firman Tuhan bisa senantiasa memperbaharui pikiran kita. Seseorang dipengaruhi oleh karena kedekatan hati, bukan melalui jarak. Itu sebab-nya kita mau belajar dari Yesus, bagaimana Dia bisa menang dari pengaruh si Jahat.

Opening Verse – Maka Yesus dibawa oleh Roh ke padang gurun untuk dicobai Iblis. Dan setelah berpuasa empat puluh hari dan empat puluh malam, akhirnya laparlah Yesus. Lalu datanglah si pencoba itu dan berkata kepada-Nya: “Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti.” Tetapi Yesus menjawab: “Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.”  Kemudian Iblis membawa-Nya ke Kota Suci dan menempatkan Dia di bubungan Bait Allah, lalu berkata kepada-Nya: “Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu ke bawah, sebab ada tertulis: Mengenai Engkau Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu.” Yesus berkata kepadanya: “Ada pula tertulis: Janganlah engkau mencobai Tuhan, Allahmu!” Dan Iblis membawa-Nya pula ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya, dan berkata kepada-Nya: “Semua itu akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku.” Maka berkatalah Yesus kepadanya: “Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!” Lalu Iblis meninggalkan Dia, dan lihatlah, malaikat-malaikat datang melayani Yesus. Matius 4:1‭-‬11 TB

Menarik sekali bahwa si pencoba itu datang setelah Yesus berpuasa, pada saat secara fisik Yesus merasa lapar dan lelah. Pelajaran untuk kita semua bahwa kita dicobai tidak pada saat kita kuat, dan tentunya tidak pada saat iman kita berapi-api (contoh-nya saat retreat dan seminar gereja).

Kita dicobai pada saat kita lemah, dan tidak sadar akan keadaan kita sendiri, dan besar kemungkinan bahwa pada saat itu, dia akan menang.

Apa yang anda lakukan kalau anda sadar bahwa anda sedang lemah? Anda mungkin akan ber-istirahat. Kalaupun anda harus pergi, mungkin anda perlu jaket agar tidak merasa kedinginan dan vitamin untuk menjaga badan anda.

Tetapi berapa banyak di antara kita yang sadar kalau kita sedang kering dalam rohani? kebanyakan dari kita tidak sadar akan hal ini, dan itu sebabnya cobaan iblis datang dan mengalahkan kita dengan mudah.

Di ayat tadi, Yesus menang atas pencobaan bukan hanya karena dia berbicara, tetapi karena dia menahan nilai-nilai kehidupan yang dia pegang, dan kemudian di-dasari oleh Firman Tuhan.

Apa itu Nilai?

Nilai adalah harga yang anda sedia untuk membayarkan, Nilai yang anda perjuangkan, dan menentukan apa yang penting untuk anda. Nilai mengungkapkan apa yang sebenarnya anda ingingkan, dan Nilai menentukan langkah anda.

Analogi – Kalau anda keluar dari tempat ini dan mau membeli sepatu baru, dan anda melihat sepatu yang bagus dan saat melihat details-nya, yang anda lihat pertama kali adalah harga-nya. Harga adalah nilai yang diletakkan si penjual atas barang tersebut.

Umpama saja, sepatu tersebut harganya 5 juta, dan anda berpikir bahwa sepatu ini sangatlah mahal, dan anda menyadari bahwa sepatu itu rupanya buatan Cina.

Anda tidak bisa menyamakan nilai yang anda pegang dengan nilai yang ada dengan si penjual sepatu tersebut. Yang tidak cocok bukan sepatu, tetapi nilai-nya.

Tetapi tidak lama kemudian, ada orang lain, yang bisa meng-identifikasikan nilai yang ada di sepatu itu, mungkin karena desain-nya, dan kemudian dia coba pakai, dan dia memutuskan untuk membeli sepatu seharga 5 juta tersebut, bahkan jika harus dicicil.

Demikian juga dalam suatu hubungan, saat anda naksir dengan seorang yang cantik, tetapi disaat mendekat, nilai dari orang itu yang akan membuat anda menjauh, atau mungkin malah sebaliknya, nilai dari orang itu yang akan membuat anda mau mendekat. Anda tidak bisa berasa di standard yang sama, karena setiap keputusan menunjukkan nilai.

Every decision is a Value Judgement.

“Saya tidak akan melakukan hal itu!” – Berapa kali kita sering dengar statement ini, dan melihat banyak orang gagal melakukan apa yang mereka perkatakan. Seperti kasus perselingkuhan yang sering terjadi. Anda menang karena bukan sekedar bicara, tetapi karena nilai yang anda pegang. 

Kalau anda punya nilai untuk menghormati milik orang lain, maka saat anda bekerja, anda tidak akan korupsi, bukan karena tidak ada kesempatan, atau tidak enak hati, tetapi karena anda punya nilai untuk menghormati milik orang lain.

Sama hal-nya dengan nilai kekudusan, maka anda bisa menang melawan godaan seks luar nikah.

Nilai : Pertahanan anda menghadapi pengaruh buruk yang mencoba masuk dalam hidup anda.

Jadi, jika anda tidak punya nilai, anda tidak punya pertahanan sehingga semua orang akan bisa memasuki pengaruh mereka ke dalam diri anda. Adalah kewajiban orang tua untuk melakukan hal ini pertama kali-nya.

Sayang karena di jaman modern, ini menjadi problematik karena di kalangan kelas menengah ke atas, mereka sibuk dengan kegiatan sendiri dan menyerahkan hal ini kepada orang lain, seperti Baby-Sitter.

Supporting Verse – Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanya pun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu. Amsal 22:6 TB

Anda harus tega dalam mendidik, tidak mudah untuk melakukan hal ini, tetapi nilai yang kita masukkan ke dalam hidup mereka sata kecil akan menjaga diri mereka pada masa yang akan datang.

Karena itu saya memandang Kids dan Youth Ministry sebagai sesuatu yang penting, dan saya juga tahu bahwa Youth Leaders tidak punya waktu yang ideal untuk selalu ada kepada anak yang mereka mentor, karena itu adalah tangung jawab utama orang tua untuk melakukan hal ini.

Kita perlu bantuan Roh Kudus dan Firman Tuhan untuk mengubah cara berpikir orang yang lebih tua. Jika sejak kecil, mereka sudah dipaksa untuk beribadah, maka sejak tua, mereka tidak perlu lagi untuk dipaksa dan tidak akan keluar jauh dari itu. Mereka tahu nilai mereka apa.

Begitu juga nilai dalam menghormati orang lain, baik itu pembantu atau karyawan, kalau mereka tidak pernah di-didik saat kecil, tidak heran kalau sewaktu mereka bekerja, mereka akan bertindak secara semena-mena kepada teman kerja mereka. Hal yang sama juga berlaku dalam Nilai memperlakukan wanita dengan baik.

Yang seringkali terjadi, orang tua justru menyalahkan guru bahwa itu adalah tanggung jawab mereka, tetapi yang memulai dan memegang tanggung jawab haruslah dari orang tua. Dan ini harus dilakukan secara berulang-ulang, ibarat membangun tembok pertahanan yang dibuat batu bata.

Supporting Verse – Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan, haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun. Haruslah juga engkau mengikatkannya sebagai tanda pada tanganmu dan haruslah itu menjadi lambang di dahimu, dan haruslah engkau menuliskannya pada tiang pintu rumahmu dan pada pintu gerbangmu.   Maka apabila Tuhan , Allahmu, telah membawa engkau masuk ke negeri yang dijanjikan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyangmu, yakni Abraham, Ishak dan Yakub, untuk memberikannya kepadamu — kota-kota yang besar dan baik, yang tidak kaudirikan; rumah-rumah, penuh berisi berbagai-bagai barang baik, yang tidak kauisi; sumur-sumur yang tidak kaugali; kebun-kebun anggur dan kebun-kebun zaitun, yang tidak kautanami — dan apabila engkau sudah makan dan menjadi kenyang, maka berhati-hatilah, supaya jangan engkau melupakan Tuhan , yang telah membawa kamu keluar dari tanah Mesir, dari rumah perbudakan. Ulangan 6:6‭-‬12 TB

Jika sejak kecil kita sudah mengajar nilai kehidupan yang baik seperti percaya dan bersyukur kepada Tuhan, maka pada saat mereka berhasil, mereka tidak akan lupa karena itu sudah menjadi nilai dalam hidup mereka. 

Nilai-nilai yang anda pegang itu kemudian menjadi bagian dari karakter anda.

Bisa untuk diubah, tetapi tergantung kepada usia sebenar-nya, karena pola dan cara berpikir mereka sudah terbentuk. Perlu kekuatan Roh Kudus dan Firman Tuhan untuk melakukan perubahan.

Tahukah anda, bahwa anda semua selalu didoakan oleh pendoa disini, yang selalu mendoakan jemaat disini, sebelum, semasa, dan setelah kebaktian.

Bagi beberapa dari kita saat ini yang ketiduran saat saya berotbah, mungkin juga disebabkan karena semena-mena kecil, mereka suka dibacakan dongeng oleh orang tuanya agar tidur.

Nilai yang anda pegang akan menjadi pertahanan yang kuat, seperti batu karang yang teguh, apabila nilai itu didasari oleh Firman Tuhan.

Saya diajari sejak kecil mengenai nilai waktu, agar tidak pernah telat dalam melakukan janji dengan orang, saya masih ingat disaat remaja, orang tua saya pernah mengomeli saya, karena saat itu kami ada janji untuk menonton pertandingan sepakbola dengan temah ayah saya, dan ayah saya memarahi saya karena saya telat, karena belum mandi saat itu. 

Ia memarahi saya bahwa mereka yang bertanding di lapangan tidak mungkin menunggu saya, dan hal ini selalu di-highlight olehnya, dan saat saya ke belanda, saya belajar bahwa orang disana kalau janji selalu on-time. Tidak ada Bis transport yang pernah telat disana, jadi disaat saya telat dan kelewatan, saya harus menunggu selama sejam dengan kedinginan, terutama saat musim salju.

Tuhan tidak pernah lupa dalam menolong kita. Saat Yesus dipengaruhi, Ia menyebut Firman Tuhan sebagai dasar dari yang Ia percayai.

Supporting Verse – “Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu. Tetapi setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang yang bodoh, yang mendirikan rumahnya di atas pasir. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, sehingga rubuhlah rumah itu dan hebatlah kerusakannya.” Matius 7:24‭-‬27 

Nilai yang anda pegang, kalau ada Firman Tuhan yang mendasari itu ibaratnya seperti batu karang yang teguh dalam membangun hidup anda, angin dan hujan boleh datang, tetapi itu tidak akan merobohkan hidup anda. Anda tetap tegak berdiri.

Tentu semakin lemah pertahanan anda, semakin mudah anda dikalahkan, tetapi semakin kuat pertahanan anda, maka akan semakin sulit pengaruh dari luar untuk menang dalam hidup anda.

Saya ingin mengajak anda untuk menang dalam pengaruh yang datang dari luar untuk hidup anda, Kembali ke cerita saya mengenai nilai waktu tadi, karena hal itu maka pada saat saya bekerja, dan pada saat saya menggembalakan gereja, nilai waktu ini menjadi nilai gereja dan mempengaruhi kita semua, dan itu bagaimana caranya anda menjadi pengaruh buat orang lainm

It’s not about What you do, but its about Who you are.

Sama sepeti jika anda tidak pernah diajar oleh orang tua untuk menabung, maka nilai itu tidak akan ada dalam hidup anda. anda akan selalu hidup kepepet, dan tidak punya tabungan.

Tetapi di dalam gereja, anda akan mulai belajar untuk menabung, ikut dalam COL, pertama kali mendegar mungkin anda tidak bisa langsung melakukan, tetapi jika anda masuk ke komunitas yang baik seperti di DATE, yang juga mengajarkan hal yang sama, hal ini akan terus di-highlight, maka anda akan merasakan untungnya punya tabungan, disitulah terjadi perubahan nilai dalam hidup seseorang.

Dan jika anda mulai mengajarkan nilai menabung ke anaknya, itulah caranya anda memutuskan suatu kutukan dan nilai yang salah, sehingga hal ini diteruskan ke anak cucu anda, mereka akan mengambil jalur yang berbeda dari kakek dan nenek-nya, itu sebabnya kami disini mengajarkan anda mempunyai nilai yang berasa dari kebenaran Firman Tuhan, sehingga anda berdiri di atas dasar batu karang yang teguh.