JPCC Online Service (19 April 2020)
Kita masih berbicara tentang Obedience atau Ketaatan.
Sharing Ps. Sidney – Beberapa hari yang lalu, putri saya yang bernama Charis dan berumur 6 tahun tiba-tiba masuk ke ruangan tempat saya mempersiapkan kotbah hari ini. Dia masuk dengan Ipad-nya, dan bertanya “Bolehkah saya mendownload aplikasi mainan ini di Ipad?”
Karena saya dengan segera tahu game tersebut dan bukan ditunjukkan untuk anak kecil, saya segera berkata tidak. Dia langsung mengeluh dan berkata “Baiklah, kalau begitu saya akan meminta kakak untuk mendownload game ini saat ayah lagi ga ada dirumah”.
Saya tertawa mendengarnya, karena itulah anak kecil. Meskipun mereka tidak taat, tetapi mereka bisa jujur tentang hal itu. Saya kemudian memanggil dia kembali dan bertanya “Do you know that I love you?”
Charis berkata “Yes, I do”. Dan saya kembali bertanya “Do you love Daddy?”. Ia berkata tentu saja, dan saya kembali bertanya “Kalau begitu Kenapa kamu tidak taat dengan apa yang Ayah katakan?”
Jawaban Charis adalah “Because I really, really want that game, Dad”. Dari kejadian ini, menggambarkan ketidak-taatan manusia yang disebabkan oleh kedagingan kita sendiri.
We are inherited by nature, bahwa daging itu lemah dan selalu mau tunduk pada diri kita sendiri.
Dan jika kita menaati Tuhan, kita harus tidak menaati diri kita sendiri; dan dalam ketidaktaatan kepada diri kita sendiri itulah yang membuat kita sulit menaati Tuhan – Herman Melville ‘Moby Dick’
Secara manusia, kita selalu lebih tunduk pada keinginan daging kita sendiri, meskipun kita tahu bahwa ini tidak dibolehi oleh Tuhan, sama dengan kejadian yang terjadi oleh anak saya tadi.
The greatest test of life is the obedience to God. Ujian terbesar dalam kehidupan adalah ketaatan akan Tuhan – Ps. John Bevere
Sebagai seorang pemimpin pujian, saya sadar bahwa pujian dan penyembahan adalah ketaatan, dan bukan tentang lirik atau lagu yang kita katakan, tetapi ketaatan bahwa kita mempersembahkan tubuh kita sebagai korban yang hidup kepada Tuhan. Ketaatan kita adalah respon yang benar kepada anugerah Tuhan dalam hidup kita.
Ps. Jeffrey berkotbah minggu lalu tentang apa yang Yesus doakan di dalam taman getsemani. Dia berkata agar biar Kehendak Bapa, dan bukan KehendakNya yang terjadi.
Penyembahan dimulai dengan sebuah pengharapan yang kudus, tetapi selalu berakhir dengan ketaatan yang kudus – Richard J. Foster
Pada waktu Yesus berdoa kepada Bapa agar cawan yang dia harus lalui bisa disingkirkan, pengharapan yang Yesus punya ini pada akhirnya diakhiri dengan sebuah ketaatan kepada BapaNya.
Kenapa sangat sulit bagi kita untuk taat kepada Tuhan?
1. Kita suka berpkir ketaatan dari Kacamata Agama dan bukan dari Hubungan.
Kita selalu berpikir untuk taat mengikuti aturan yang ada agar bisa mendapatkan sesuatu setelah taat. Dalam berkeluarga, kita sudah terbiasa dengan pemikiran ini, disaat anak kita tidak bandel, maka mereka akan mendapatkan hadiah. Sangat mudah bagi kita untuk berpikir hal yang sama dalam ketaatan dengan Tuhan.
Ini adalah pemikiran yang egois, karena jika kita hanya fokus kepada perintahNya saja, kita menjadi fokus pada diri kita sendiri. Tetapi jika kita fokus kepada KasihNya, maka kita akan bisa mengerti dan melihat bahwa Dia adalah Bapa yang mengasihi kita.
Opening Verse – “If you love me, obey my commandments.” John 14:15 NLT
Fokusnya adalah kepada KasihNya terlebih dahulu, dan selanjutnya ketaatan kita adalah buah yang keluar dari KasihNya.
Sebagai seorang ayah, adalah sempurna hidup ini jika anak-anak say selalu mentaati semua perintah saya yang ada di rumah. Tetapi saya tidak mau mereka taat hanya karena keharusan saja, tetapi lebih dari itu yang saya inginkan adalah hati mereka, agar mereka tahu bahwa sebagai kepala keluarga saya begitu mengasihi mereka , dan mereka bisa mentaati saya karena mereka mengasihi saya.
Kembali ke kisah anak saya. Setelah saya berbicara dengan Charis, saya kembali bertanya kepada dia “Karena kamu tahu bahwa saya begitu mengasihi kamu, kamu Tentu tahu bahwa semua keputusan saya adalah untuk kebaikan kamu”.
Dia terdiam sejenak, dan setelah itu dia bisa mengerti dan memilih game yang lain untuk didownload.
Ketika kita mengasihi seseorang, pasti kita ingin menghormati mereka. Apalagi ketika kita sadar bahwa orang tersebut mengasihi kita. Kitapun akan percaya bahwa semua nasihat mereka adalah untuk kebaikan kita.
Obeying God does not lead to Love. But loving God and being convinced of His Love for us will lead to Obedience.
2. Kita berpikir tentang Ketaatan hanya dalam perkara-perkara yang besar.
Ketahuilah bahwa Tuhan melihat hati kita bukan dari perkara atau pelayanan-pelayanan yang besar, tetapi Tuhan melihat hati kita dalam keseharian kita, dalam ketaatan yang terkesan kecil.
Supporting Verse – “Jika orang dapat dipercaya dalam perkara yang kecil, ia dapat dipercaya dalam perkara yang besar. Dan orang yang tidak jujur dalam perkara yang kecil, pasti juga tidak jujur dalam perkara yang besar.” Lukas 16:10 AMD
Hal ini tidak hanya berlaku buat Iman, tetapi juga dalam ketaatan. One who obets in little, He can also obeys in much. Inilah judul kotbah saya hari ini, “Little is the best training ground for Much”.
Kecil, sedikit, sederhana adalah tempat latihan terbaik untuk yang besar dan hebat.
Supporting Verse – “Namun, kamu Titus, harus selalu mengajarkan cara hidup yang sesuai dengan ajaran yang benar. Ajarlah laki-laki yang sudah tua untuk menguasai diri, untuk hidup bijaksana, dan sebagai orang yang bisa dihormati. Mereka harus tetap percaya ajaran yang benar, sungguh-sungguh mengasihi orang lain, dan selalu bertahan waktu menghadapi kesusahan. Juga, nasihatilah perempuan-perempuan yang sudah tua supaya hidup hanya untuk menyenangkan Allah. Mereka tidak boleh bercerita bohong tentang orang lain, dan jangan sampai mereka tidak bisa lepas dari minuman keras. Mereka juga harus mengajarkan hal-hal yang baik saja. Dengan demikian, mereka bisa mengajar perempuan-perempuan yang muda untuk mengasihi suami dan anak-anak mereka. Mereka juga bisa mengajar perempuan-perempuan muda untuk hidup bijaksana dan dengan hati yang bersih. Sebaiknya yang muda juga belajar bagaimana mengurus rumah tangga dengan baik, dan cara melayani suami. Dengan begitu, tidak ada orang yang bisa menjelekkan ajaran yang sudah diberikan Allah kepada kita. Demikian juga, ajarlah laki-laki yang muda untuk hidup bijaksana. Titus, dalam segala hal kamu harus menjadi contoh yang baik kepada mereka. Ajarlah mereka dengan hati yang jujur, dengan memakai cara yang patut dihormati. Dan semua ajaranmu haruslah yang benar, supaya tidak memberi kesempatan kepada mereka yang menentang kita. Dengan begitu, mereka akan malu karena mereka tidak menemukan kesalahan yang bisa dipakai untuk mencela kita. Dan sampaikanlah hal-hal ini kepada orang-orang yang bekerja sebagai budak milik orang lain: Mereka harus selalu bersedia melayani tuan mereka masing-masing, harus berusaha menyenangkan mereka, dan tidak boleh membantah tuannya. Mereka tidak boleh mencuri harta dari tuannya. Tetapi mereka harus membuktikan bahwa mereka benar-benar bisa dipercaya dalam segala hal. Dengan begitu, semua orang akan senang pada ajaran kita tentang cara Allah menyelamatkan manusia. Itulah cara hidup yang seharusnya bagi kita, karena sekarang Allah sudah menunjukkan kebaikan hati-Nya yang bisa menyelamatkan setiap orang. Jadi, selama hidup di dunia sekarang ini, kebaikan hati Allah itu bekerja dalam hati kita supaya kita belajar untuk hidup bijaksana, jujur, melayani Allah, dan melepaskan diri dari keinginan-keinginan dunia yang selalu bertentangan dengan kemauan TUHAN. Jadi sekarang, dengan gembira dan sangat yakin, kita menantikan waktu kedatangan kembali Juruselamat kita Kristus Yesus. Pada waktu itu sinar kemuliaan Yesus sebagai Allah yang sangat berkuasa akan terlihat di dunia ini. Dia sudah menyerahkan diri-Nya untuk mati supaya kita dibersihkan dan dibebaskan dari segala kejahatan, supaya kita menjadi umat-Nya yang khusus dan selalu rajin berbuat baik.” Titus 2:1-14 TSI
“Semua yang sudah saya katakan itu benar. Dan saya mau supaya Saudara mengajarkan semua itu dengan tegas, sehingga orang-orang yang percaya kepada Allah sungguh-sungguh berusaha untuk berbuat baik. Cara hidup seperti itu cocok bagi kita pengikut Kristus, dan juga berguna bagi semua orang.” Titus 3:8 TSI
Ada tema yang berulang kali disampaikan di kitab ini, dimana Rasul Paulus berulang kali mengajarkan jemaat di Greta yang dipimpin okeh Titus, untuk taat kepada perintah Tuhan dan diaplikasikan dengan hal-hal sederhana dalam keseharian mereka baik itu di rumah atau dalam pekerjaan mereka. Little it the best practice ground for Much.
Ada beberapa hal yang saya pelajari dari Kitab ini, bahwa :
A. Ketaatan dalam hal kecil adalah pelayanan dan kesaksian terbesar kita.
Bukan dari cara kita beribadah atau pelayanan kita yang dapat dilihat orang banyak, melainkan selalu dari ketaatan kita terhadap hal-hal yang kecil. Dalam keseharian kita, dan juga di dalam interaksi kita dengan orang di sekeliling kita.
Untuk bertahan di waktu kesusahan, semua ada di dalam hal-hal kecil dalam keseharian kita seperti yang diajarkan Rasul Paulus. Hal ini berguna buat semua orang, bahkan juga orang yang tidak percaya, Dunia akan mendapat dampak dari kebidupan kita yang taat terhadap hal-hal kecil.
Ketaatan kita dalam keluarga, membesarkan pernikahan, pekerjaan dan sekolah kita akan memuliakan nama Tuhan ke Dunia.
Kita suka berpikir bahwa kekristenan yanh mulia adalah pengorbanan besar seperti melepaskan pekerjaan untuk melakukan pelayanan ke daerah pedalaman, atau melayani Tuhan secara full time di gereja. Memang benar ada orang-orang yang dikhususkan Tuhan untuk memenuhi panggilan tersebut.
Namun ketahuilah bahwa ketaatan dalam kekristenan bukan dilahirkan dari pelayanan besar, tetapi ada dalam hal-hal kecil di keseharian kita.
Extraordinary moves of God begin with ordinary acts of obedience – Steven Furtick
Supporting Verse – Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita. Kolose 3:17 TB
Kedewasaan Rohani kita bertumbuh dalam segala sesuatu dan semuanya, kita taat kepada Tuhan baik saat terlihat oleh banyak orang, dan juga disaat tidak terlihat oleh banyak orang.
Kita taat dalam perkara besar dan juga hal yang kecil dan mudah serta bisa dilakukan dalam keseharian kita, seperti stay at home dan social distancing saat ini.
Kekristenan kita diukur dalam hubungan dengan orang di sekeliling kita di dalam keseharian kita.
B. Ketaatan kita dalam perkara yang kecil menjadi contoh bagi orang lain.
Supporting Verse – Titus, dalam segala hal kamu harus menjadi contoh yang baik kepada mereka. Ajarlah mereka dengan hati yang jujur, dengan memakai cara yang patut dihormati. Titus 2:7 TSI
Sharing Ps. Sidney – Beberapa hari yang lalu saya sedang chat dengan teman saya. Dia sedang curhat dengan kondisi yang terjadi di dunia dan menyarankan agar perlunya pengajaran gereja yang lebih banyak lagi sekarang.
Saya berpikir dan kemudian berkata “Menurut saya kita bukannya kurang bahan pengajaran, tetapi yang kurang adalah aplikasi atau contohnya”. Kita punya krisis good example, untuk menjadi contoh yang baik bagi dunia.
Saya berbicara untuk anda dan saya, seperti yang dikatakan Rasul Paulus bahwa kita harus menjadi contoh untuk dunia. Contoh dalam keseharian kita.
Saya sering ditanya tips untuk sukses dalam pelayanan oleh rekan penyembahan, saya selalu menjawab “Pastikan kamu hidupi apa yang kamu nyanyikan”.
Kalau kita ingin membuat album dan pemimpin pujian, tentu itu hal baik tetapi yang lebih penting adalah kita menghidupi apa yang kita nyanyikan dan taat kepada Tuhan.
How we live in private should be the same with how we proclaim in public.
Jangan pernah remehkan betapa pentingnya contoh hidup kita, ada begitu banyak orang yang memperhatikan keseharian kita. Kita tidak perlu menjadi terkenal agar orang bisa melihat keseharian dan contoh hidup diri kita, terutama untuk orang terdekat kita seperti keluarga dan anak kita.
Kalau saya takut dan stress, mereka juga akan takut dan stress. Jadi pastikan agar kita bisa memberikan contoh yang baik kepada mereka, carilah hero yang baik dalam hidup kita dan jadilah hero yang terbaik untuk orang disekeliling kita.
Bukan sekedar membawa kebenaran Tuhan, tetapi kita juga menjadi pelayan dari kebenaran FirmanNya dan Tuhan pasti akan menjaga kita. Kita harus selalu Fokus untuk melakukan hal yang benar.
Supporting Verse – Dan semua ajaranmu haruslah yang benar, supaya tidak memberi kesempatan kepada mereka yang menentang kita. Dengan begitu, mereka akan malu karena mereka tidak menemukan kesalahan yang bisa dipakai untuk mencela kita. Titus 2:8 TSI
Jangan kasih peluru untuk orang lain bisa menembak kita. Always do the right thing dan hidup yang benar. Hal ini bisa dimulai dengan membuat keluarga kita merasa aman, menjaga emosi, kesabaran dan stress, melakukan kebaikan disaat dirumahkan, Obedience atau ketaatan selalu dimulai dari hal yang kecil.
Supporting Verse – Bagi kita yang dewasa dalam keyakinan tentang kebebasan kita yang bersatu dengan Kristus, kita harus sabar dan menolong anggota yang masih ragu-ragu tentang hal-hal yang seperti itu. Jadi kita tidak boleh hanya menyenangkan diri kita sendiri. Melainkan usahakanlah supaya satu sama lain hidup saling menyenangkan, sehingga kita saling menolong dan saling menguatkan. Roma 15:1-2 TSI
3. Ketaatan dalam keseharian kita selalu mengalir dari kedekatan kita akan Pribadi Yesus
Taat bukan sekedar membuat daftar apa yang boleh dan tidak, tetapi kita harus melihat kepada seorang pribadi yang sudah menjadi contoh sempurna dalam melakukan ketaatan.
Supporting Verse – Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. Filipi 2:8 TB
Dan inilah perintah-Nya: Supaya kita percaya akan nama Yesus Kristus, Anak-Nya, saling mengasihi sesuai dengan perintah yang diberikan Kristus kepada kita. Barangsiapa menuruti semua perintah Allah, maka ia ada dalam Allah dan Allah ada dalam dia. Dengan inilah kita tahu bahwa Allah ada dalam kita, yaitu dengan Roh Kudus yang telah dikaruniakan-Nya kepada kita. 1 Yohanes 3:23-24 AMD
Jadi sekarang, dengan gembira dan sangat yakin kita menantikan harinya Juruselamat kita Yesus Kristus datang kembali. Pada waktu itu cahaya kemuliaan Yesus sebagai Allah yang berkuasa besar akan terlihat di dunia ini. Titus 2:13 AMD
The key to our daily obedience is to keep the commands close to the person of Jesus and to the work of Jesus.
Kunci dalam ketaatan keseharian kita kepada Tuhan dan PerintahNya, adalah dekatkan PerintahNya dan letakkan itu dekat dengan Pribadi Yesus Kristus. Kita ingin mengikuti perintahNya karena kita sangat yakin Dia mau menjaga hidup kita dan apa yang Dia lakukan selalu lakukan untuk kebaikan kita.
When your life is rooted in the Love of God, then Obedience will be your fruit. Waktu hidupmu telah berakar dalam Kasih Tuhan, maka ketaatan akan menjadi buahmu.
Kita tidak bisa memisahkan ketaatan dengan Iman, kita taat karena kita percaya dan beriman kepadaNya, bagaimana kita bisa taat dan percaya tanpa memiliki hubungan dengan seseorang yang memberikan perintah tersebut?
Supporting Verse – Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang, atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita. Roma 8:38-39 TB
“Sebab aku yakin”, itulah yang Rasul Paulus katakan. Tidak ada ketaatan jika kita tidak yakin kepadaNya. We cannot obey God without God. Seperti halnya saat anak saya berenang bersama saya, mereka bisa begitu tenang melompat ke dalam air karena ayahnya selalu siap menangkap mereka, bahkan ke dalam kolam renang yang begitu dalam.
Anak-anak saya mengenal saya dan istri saya, mereka yakin bahwa kami tidak akan mencelakakan mereka dan sebaliknya akan terus menjaga mereka.
Sharing Ps. Sidney – Beberapa waktu yang lalu saya menulis sebuah lagu berjudul “Jujur”. Pada saat itu saya sedang mengalami pergumulan dan menunggu update dari dokter akan kemungkinan diagnosa kanker tiroid yang sempat dinyatakan kepada saya.
Saya tidak tahu hasil testnya, dan pada saat itu saya menulis lirik yang ada di lagu ini. Saya akan berserah karena saya tahu bahwa Tuhan selalu baik dalam hidup saya.
Di akhir lagu itu, saya tulis bahwa bahkan di dalam api pun, aku akan terus menyembahMu. Kata-kata ini bukan sekedar kata puitis yang saya tulis dalam sebuah lagu, tetapi kata-kata ini adalah ketaatan saya untuk tetap percaya dan beriman bahwa Bapaku di Surga adalah Bapa yang baik dan selalu memegang kontrol dalam kehidupan saya.
Meskipun saya tidak tahu situasi dan ujungnya akan seperti apa. Pada akhirnya saya baru diberitahu bahwa ujungnya tumor ini tidak ganas, tetapi pada saat saya menulis lagu ini, saya sama sekali tidak mengetahui keputusan akhir dari dokter dan saya begitu berserah kepada Tuhan karena saya percaya bahwa Dia baik dan memegang kendali.
Itulah alasan kenapa anak saya percaya kepada saya, karena mereka tahu siapa saya. Saya terus menerus menunjukkan kasih saya dengan perbuatan dan contoh dalam keseharian kami.
Kenapa saya bisa taat dan percaya kepada Tuhan? Karena saya tahu siapa Tuhan saya. Tuhan baik dalam hidup kita. Disaat kita sudah mengenal Tuhan seperti ini, bagaimana mungkin kita masih tidak taat kepadaNya?
Hari-hari ini tidak ada lagi pelayanan besar dalam gedung gereja, apalagi seperti KKR. Mungkin tugas dan pelayanan kita yang terbesar menjadi lebih kecil, dimulai dengan mudah meminta maaf, memperhatikan dan membantu orang-orang di sekeliling kita.
Sesuatu yang mungkin selama ini tidak kita berikan kepada keluarga kita. It starts with you and what you have, and it starts today. Taat kepada Tuhan dalam hal-hal yang kecil adalah tanggung jawab kita semua sebagai orang percaya.