JPCC Online Service (12 April 2020)
Opening Verse – “Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah.” Matius 5:9 TB
Hari ini kita mau memperingati Paskah, Kebangkitan Yesus dari Kematian yang membawa kemenangan, KebangkitanNya menyatakan bahwa maut sudah dikalahkan, Alkitab mencatat bahwa mereka yang menyalib Yesus saat itu kebingungan sehingga mereka sampai harus membayar petugas makam untuk mengarang cerita.
Kuburan Yesus yang kosong ini mengingatkan bahwa Maut sudah tidak berkuasa lagi.
Bulan ini kita akan belajar tentang Ketaatan atau Obedience. Disadari atau tidak, setiap dari kita punya tujuan dalam hidup. Ada yang sadar akan hal ini sehingga mereka tahu prioritas hidupnya dan tidak menyia-nyiakan waktu mereka, namun ada juga yang tidak sadar dan masih bergumul dalam mencari tujuan hidupnya.
Demikian pula dengan Yesua, uniknya Tujuan Hidup Yesus lain dari kita, Dia lahir di dunia ini untuk mati, untuk menjadi korban tebusan, itulah misi yang diberikan oleh BapaNya.
Memang bukan tujuan hidup yang terkesan elegan. Tujuan HidupNya untuk menyerahkan nyawaNya dan kemudian bangkit dari kematian. Yesus tahu jelas akan tujuan hidupNya dan secara konsisten memyampaikan ini kepada MuridNya.
Supporting Verse – “Kemudian mulailah Yesus mengajarkan kepada mereka, bahwa Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan bangkit sesudah tiga hari.” Markus 8:31 TB
“Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.” Markus 10:45 TB
“Bapa mengasihi Aku, oleh karena Aku memberikan nyawa-Ku untuk menerimanya kembali. Tidak seorang pun mengambilnya dari pada-Ku, melainkan Aku memberikannya menurut kehendak-Ku sendiri. Aku berkuasa memberikannya dan berkuasa mengambilnya kembali. Inilah tugas yang Kuterima dari Bapa-Ku.” Yohanes 10:17-18 TB
TugasNya adalah untuk memberikan NyawaNya sebagai Tebusan, namun meskipun Yesus mengerti dengan jelas akan tujuan HidupNya, bukan berarti Dia menjalaninya tanpa tantangan dan pergumulan.
Sebagai manusia, Yesus mengalami cobaan yang sama seperti kita, Dia juga bergumul dalam menentukan pilihan yang benar.
Supporting Verse – “Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa. Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.” Ibrani 4:15-16 TB
Jadi Yesus juga dicobai dan mengalami tantangan seperti layaknya kita semua, agar Dia bisa menolong kita dalam pergumulan yang kita hadapi. Bedanya, Dia menang dan tidak melanggar kehendak Tuhan, Dia memilih untuk taat dan melakukan yang benar.
Supporting Verse – “Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya,” Ibrani 5:8 TB
Manusia tidak lahir dengan kemampuan untuk taat, dan Yesus juga harus belajar taat melalui penderitaanNya. Kita juga harus belajar taat meskipun yang namanya penderitaan tidak menyenangkan.
Namun dari sesuatu yang tidak menyenangkan, kita dapat belajar sesuatu yang sangat menguntungkan seperti ketaatan, terutama kepada Firman Tuhan.
Supporting Verse – Semua bangsa di bumi akan memohon kepada-Ku supaya Aku memberkati mereka sebagaimana telah Kuberkati keturunanmu–karena engkau telah mentaati perintah-Ku. Kejadian 22:18 BIS
Jadi ketaatan kepada Firman Tuhan akan mendatangkan Berkat. Ingatlah bahwa semua hal ini pada awalnya dimulai dari ketidak-taatan seorang Adam di taman Eden.
Supporting Verse – “Lalu Tuhan Allah memberi perintah ini kepada manusia: “Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas, tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati.” Kejadian 2:16-17 TB
Adam gagal untuk taat kepada Perintah Tuhan dan akibatnya dosa masuk ke dalam kehidupan, dan juga kematian karena upah dari dosa adalah maut.
Perintah Tuhan adalah untuk kebaikan kita dan untuk mendatangkan keuntungan, dan bukan kerugian.
Sekarang saya mau bawa perhatian kita dari Taman Eden ke taman yang lain yaitu Taman Getsemani, dimana Yesus sedang bergumul dengan hal yang sama, dengan apa yabg dialami oleh Adam, yaitu Ketaatan.
Apakah dia memilih kehendakNya sendiri yang lebih mudah, atau memilih melakukan kehendak BapaNya yang tidak nyaman? Untuk menanggung dosa yang tidak miliknya dan menjadi korban tebusan untuk kita semua.
Supporting Verse – “Maka sampailah Yesus bersama-sama murid-murid-Nya ke suatu tempat yang bernama Getsemani. Lalu Ia berkata kepada murid-murid-Nya: “Duduklah di sini, sementara Aku pergi ke sana untuk berdoa.” Dan Ia membawa Petrus dan kedua anak Zebedeus serta-Nya. Maka mulailah Ia merasa sedih dan gentar, lalu kata-Nya kepada mereka: “Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah dengan Aku.” Maka Ia maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kata-Nya: “Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki.” Setelah itu Ia kembali kepada murid-murid-Nya itu dan mendapati mereka sedang tidur. Dan Ia berkata kepada Petrus: “Tidakkah kamu sanggup berjaga-jaga satu jam dengan Aku? Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah.” Lalu Ia pergi untuk kedua kalinya dan berdoa, kata-Nya: “Ya Bapa-Ku jikalau cawan ini tidak mungkin lalu, kecuali apabila Aku meminumnya, jadilah kehendak-Mu!” Dan ketika Ia kembali pula, Ia mendapati mereka sedang tidur, sebab mata mereka sudah berat. Ia membiarkan mereka di situ lalu pergi dan berdoa untuk ketiga kalinya dan mengucapkan doa yang itu juga. Sesudah itu Ia datang kepada murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka: “Tidurlah sekarang dan istirahatlah. Lihat, saatnya sudah tiba, bahwa Anak Manusia diserahkan ke tangan orang-orang berdosa.” Matius 26:36-45 TB
Jelas sekali bahwa pencobaan yang dialami Yesus begitu berat, bahkan sampai tiga kali Yesus berdoa. Cawan yang dimaksud adalah Murka Allah dan PenghakimanNya atas semua dosa manusia yang harus ditanggung Yesus untuk menghapus dosa kita semua.
Supporting Verse – Kristus tidak berdosa, tetapi Allah membuat Dia menanggung dosa kita, supaya kita berbaik kembali dengan Allah karena bersatu dengan Kristus. 2 Korintus 5:21 BIS
Apa yang kemudian terjadi adalah apa yang kita peringati sekarang sebagai Hari Jumat Agung, Yesus menghidupi semua nubuatan yang diberitakan sebelumnya oleh Nabi Yesaya.
Supporting Verse – “Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan; ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap dia dan bagi kita pun dia tidak masuk hitungan. Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah. Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh. Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri, tetapi Tuhan telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian. Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas dan tidak membuka mulutnya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian; seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya. Sesudah penahanan dan penghukuman ia terambil, dan tentang nasibnya siapakah yang memikirkannya? Sungguh, ia terputus dari negeri orang-orang hidup, dan karena pemberontakan umat-Ku ia kena tulah. Orang menempatkan kuburnya di antara orang-orang fasik, dan dalam matinya ia ada di antara penjahat-penjahat, sekalipun ia tidak berbuat kekerasan dan tipu tidak ada dalam mulutnya.” Yesaya 53:3-9 TB
Kita lihat bahwa Yesus belajar taat dalam penderitaanNya, Dia melakukan itu karena dia teguh akan tujuan hidupNya dan begitu mengasihi kita. Itu sebabnya kita dapat mengandalkan Yesus, karena Dia bukan Tuhan yang pandai berbicara dan menyampaikan Firman, tetapi dia adalah Tuhan yang menggebapi FirmanNya.
Dia taat sampai mati di atas kayu salib, namun sebelum Yesus menyerahkan NyawaNya ada satu hal penting yang Dia nyatakan, yaitu “Sudah Selesai”.
Sudah Selesai artinya sudah lunas dan terbayarkan, dan tidak dicicil. Jadi buat kita yang percaya akan pengorbanannya, hutang kita sudah lunas semuanya dibayr oleh Yesus, kita dilepaskan dari semua tuduhan, dan dalam Yesus, kita dibebaskan.
Hidup kita dibayar dengan begitu mahal oleh DarahNya sendiri, dan oleh karena itu jangan sia-siakan hidup kita, Hiduplah dengan baik, muliakan Allah dengan hidup kita.
Yang luar biasa, Yesus tidak hanya melunaskan hutang, bahkan yang menghutangi pun juga Dia lunaskan.
Supporting Verse – Artinya bahwa keadaan kita yang dulu— walaupun kita masih bernapas, tetapi mati secara rohani karena dosa-dosa kita. Hati kita belum disunat. Artinya kita masih diperbudak oleh bermacam-macam keinginan badani kita yang jahat. Setiap pelanggaran kita terhadap hukum Allah sudah dicatat dalam buku dosa kita di hadapan Allah. Dan dosa itulah yang memisahkan kita dari Allah. Tetapi sekarang Allah sudah memakukan buku dosa itu pada kayu salib Yesus. Catatan itu sudah dihapuskan dan tidak lagi memisahkan kita dari Allah. Artinya kita sudah diampuni dari semua dosa kita. Lalu Allah menghidupkan kita kembali bersama Yesus.
Jadi melalui salib-Nya, dengan cara yang sangat terbuka, Allah sudah mengalahkan semua penguasa gelap dan menghancurkan kuasa mereka.” Kolose 2:13-15 TSI
“Hei maut, kami tidak takut kepadamu lagi! Hei maut, kamu tidak berkuasa lagi untuk menyakiti kami!” Kuasa maut untuk menyakiti berasal dari dosa. Dan Hukum Taurat sering menjadi pendorong sehingga manusia menjadi budak dari kuasa dosa. Tetapi kita bersyukur kepada Allah, karena melalui Tuhan kita Kristus Yesus, kita diberi kemenangan! Oleh karena itu, Saudara-saudari yang saya kasihi, bertahanlah! Apa pun tidak boleh mengguncangkan keyakinanmu! Berikanlah dirimu sepenuhnya kepada pekerjaan pelayanan Tuhan Yesus, karena kita tahu— dengan pimpinan Tuhan, apa saja yang kita kerjakan tidak akan pernah sia-sia.” 1 Korintus 15:55-58 TSI
Yang menakutkan dari Lebah adalah sengatnya, kalau tidak ada sengat maka tidak ada yang perlu ditakuti dari lebah. Demikian juga dengan si jahat, selama kita bersama dengan Yesus, maka tidak ada yang perlu ditakuti karena sebenarnya si jahat itu sudah dilucuti.
Tujuan Yesus datang ke dunia bukan hanya untuk mati, tetapi juga untuk bangkit dan mengalahkan maut.
Supporting Verse – “Dan jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan kamu dan kamu masih hidup dalam dosamu. Demikianlah binasa juga orang-orang yang mati dalam Kristus. Jikalau kita hanya dalam hidup ini saja menaruh pengharapan pada Kristus, maka kita adalah orang-orang yang paling malang dari segala manusia. Tetapi yang benar ialah, bahwa Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati, sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal. Sebab sama seperti maut datang karena satu orang manusia, demikian juga kebangkitan orang mati datang karena satu orang manusia. Karena sama seperti semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus.” 1 Korintus 15:17-22 TB
Itu sebabnya kita merayakan kebangkitanNya hari ini, dan kebangkitan Yesus merupakan bukti bahwa Dia adalah Anak Allah.
Supporting Verse – Kabar baik itu mengenai Anak Allah, Tuhan kita Yesus Kristus. Secara manusiawi, Ia adalah keturunan Daud, tetapi secara ilahi Ia ternyata adalah Anak Allah. Itu terbukti dengan kuasa yang luar biasa melalui kebangkitanNya dari kematian. Roma 1:3-4 BIS
Jadi apa yang bisa kita pelajari dari kejadian di dua taman ini, yaitu Taman Eden dan Taman Getsemani. Bahwa ketidak-taatan kepada Tuhan akan menyusahkan diri kita dan orang lain, sama seperti ketidak-taatan Adam di taman Eden yang membuat dirinya dan kita susah, namun sebaliknya ketaatan kita kepada Tujan akan mendatangkan berkat bagi kita dan banyak orang.
Sama dengan hari-hari ini, ketidak-taatan kita untuk melakukan social distancing akan membuat repot pemerintah dan juga tim medis, namun ketaatan kita untuk stay at home dan social distamcing akan menjadi berkat buat kita sendiri dan juga melindungi orang lain di sekitar kita.
Jadi marilah kita belajar untuk taat terutama kepada Firman Tuhan, meskipun tidak nyaman dan mudah, karena perintah Tuhan selalu berlawanan dengan keinginan daging kita. Tidak mudah untuk mengampuni orang yang bersalah kepada kita, tidak mudah untuk menjaga kekudusan, tidak mudah untuk setia dalam hubungan, tidak mudah untuk memberi dalam keadaan kurang, tidak mudah untuk cepat mendengar dan lambat dalam berbicara.
Namun ketahuilah bahwa ketaatan kita akan membawa kemenangan, dan juga keuntungan baik bagi diri kita sendiri dan juga orang lain.