Hidup yang Bernilai by Mara Badudu

Treasures Woman Meeting (July 2017)

Hari ini kita mau belajar mengenai Self Worth, yang merupakan sambungan dari topik beberapa bulan sebelum-nya. Kalau sebelumnya kita sudah mendengar sharing dari Kak Angel dan Kak Hanna, bagaimana gambar diri dan kita harus percaya diri, diciptakan unik, seperti Gambar Tuhan.

Sekarang lanjutan-nya, kalau kita sudah mempunyai pemikiran seperti itu, langkah selanjut-nya apa?

Untuk kita yang sudah mempunyai gambaran yang baik tentang diri-nya, ada 3 hal yang harus dilakukan :

1. Terus Cari Tuhan. 

Mungkin banyak dari kita berpikir bahwa kita sudah mencari dan mengenal Tuhan dengan baik, bahkan ada yang sudah lahir baru dari masa SMA. Tapi saya ingin bertanya kepada anda, “Siapa yang suka mencari Handphone-nya?”, seperti hal-nya saya, disaat menonton atau setelah mandi, sesekali saya selalu suka mencari handphone.

Kata “Cari” ini bukan berarti karena tidak pernah ketemu, atau belum ketemu, tetapi adalah terus menerus membutuhkan-nya. Begitu juga prinsip-nya dalam hubungan kita dengan Tuhan.

Tentu saya tidak ingin agar fokus-nya agar kita terus menerus membutuhkan Handphone, meski secara fakta kita senantiasa suka mencari Handphone yang kita miliki. Sebalik-nya, Kita harus terus mencari Tuhan karena kita memerlukan-Nya.

Kita harus terus mencari Tuhan sebagai sumber nilai kita, karena Tuhan adalah Role Model dalam kehidupan kita.

Tuhan sebagai Role Model dapat dilihat dalam contoh-contoh berikut :

A. Tuhan adalah inisiator hubungan antara kita dengan Dia.

Kita ga pernah tahu Tuhan, tetapi sebelum kita mengenal-Nya, Tuhan adalah sang inisiatif yang membangun hubungan dengan kita. Dia yang datang ke dalam hidup kita, meskipun kita seringkali mempertanyakan dan menyalahkan Tuhan.

Kita juga harus menjadi inisiator dalam setiap hubungan yang kita miliki, jika ada kesalah-pahaman, kita harus menjadi inisiator untuk menjelaskan, kalau ada yang salah dan perlu diselesaikan, jangan tunggu orang untuk menyelesaikan hal itu, dimanapun kita bisa membawa damai sejahtera dan kebaikan dalam setiap hubungan yang kita miliki.

B. Tuhan sangat respek dengan semua orang, termasuk Zakheus. 

Mengapa saya memilih Zakheus? karena dia sangat dikucilkan pada saat itu, tetapi Tuhan tetap memberikan respek kepada-nya, sampai dia mau bertobat. Saya yakin bahwa apa yang Tuhan katakan kepada-nya bukan mengenai penghakiman, dan Zakheus merasa di-manusiakan dan dihargai sehingga perilaku yang respek antar satu dengan yang lain bisa masuk, dan kita bisa menjadi berkat untuk orang lain jika kita juga melakukan hal yang sama.

Kita perlu respek dengan orang lain kalau kita ingin Tuhan menjadi Role Model di dalam Hidup kita.

C. Tuhan penuh dengan Penguasaan Diri.

Sewaktu Dia menghadapi orang-orang farisi, yang suka menyindir banyak orang sangat membuat kesal banyak orang tetapi Tuhan penuh dengan penguasaan diri untuk menghadapi mereka. Disaat kita juga berada dalam pergumulan dan suka menyalahkan Tuhan akan hal itu, Tuhan juga tetap sabar kepada kita, Tuhan sebagai inisiator hubungan, Dia selalu menunggu dan memberikan Kasih Karunia kepada kita, dan pada akhir pergumulan seringkali apa yang selalu kita kesali terjadi untuk kebaikan kita.

Karena Tuhan yang sabar kepada kita semua, sudah selayaknya bagi kita untuk melakukan hal yang sama disaat kita berhubungan dengan orang lain.

D. Tuhan Accept dan Menerima kita apa ada-nya.

Kita ga perlu suka orang untuk mengasihi orang tersebut. Love dan Like itu beda kamar, Love atau Kasih adalah Bahasan Tuhan, sementara Like itu bersifat relatif. Jadi kalau kita mau seperti Tuhan, Kita harus memakai Bahasa Tuhan, dan menerima semua orang di sekeliling kita.

Orang yang bernilai melakukan apa yang bernilai, karena orang itu mau bertambah nilai-nya. Kalau kita tidak menghargai nilai, kita tidak akan kemana-mana. Dalam hidup, jika kita diam saja, kita akan mengalami kemunduran.

Jangan terpancing untuk mau menunjukkan siapa kita tanpa sungguh-sungguh membina diri kita. Banyak orang yang frustrasi dalam mencari jati diri dan tujuan hidup-nya, dan orang-orang seperti ini akan terjebak dalam media sosial, kebenaran-nya dapat diketahui hanya dengan datang kepada Tuhan, dengan mengenal Tuhan kita dapat mengenal diri kita sendiri.

Semua ini harus-nya keluar dari dalam, bukan fokusnya mau memperlihatkan, tetapi memang terlihat. Jangan terpancing untuk menjadi Performers, be a “Real People” in your life.

Bukan berarti saya tidak suka media sosial, saya hanya tidak setuju dengan orang yang tidak mempunyai waktu untuk keluarga dan melimpahkan semua waktunya di media sosial. Jangan terpancing untuk menjadi Performers, Tuhan selalu berurusan dengan gambar diri semua orang agar bisa dipakai-Nya dengan maksimal.

Insecurity merupakan penghalang hidup kita karena kita suka menciptakan suara-suara negatif, mereka hanya melihat diri mereka sendiri. Ketulusan dan niat baik seseorang seringkali ter-block karena pikiran yang mereka miliki. Pastikan agar jarak antara kehidupan media sosial anda sama dengan kehidupan nyata yang anda miliki.

The More You Feed, The More It Grows. 

Kalau kita insecure dan suka memberi makan perasaan-perasaan negatif, hal itu yang akan mendominasi hidup kita, sebaliknya kalau kita selalu memberi makan nilai dan value-nya Tuhan, maka pengertian kita akan God’s value yang akan mendominasi hidup kita.

Kalau kita jauh dari Tuhan, yang mau kita lakukan adalah dosa (Sinful Nature), apa yang anda lakukan dan tidak berguna untuk kebaikan anda adalah Sinful Nature. Tidak semua hal yang bisa dilakukan perlu untuk dilakukan, kalau tidak berguna, tidak perlu dilakukan.

Opening Verse – Karena hikmat akan masuk ke dalam hatimu dan pengetahuan akan menyenangkan jiwamu; Amsal 2:10 TB

Jika hikmat belum ada dalam hati, maka kita tidak akan menyukai pengetahuan. Kita suka akan pengetahuan karena kita memiliki hikmat.

Siapa disini yang suka Vegetables (Sayur-sayuran)? Lebih dari Duren, Wagyu Steak, dsb? Anda menyukai sayuran setelah anda tahu akan khasiat yang dimiliki-nya, anda mempunyai hikmat agar anda bisa hidup sehat dan memiliki tubuh yang ideal.

Tanpa Hikmat Tuhan, kita selalu ingin hal yang gampang, enak dan cepat, sementara bukan itu yang dapat membangun kita. Hubungan yang apa-adanya dan terbuka dengan Tuhan dapat membangun kita.

“Lord, anytime You want to change my plans, Please Do”

Sewaktu muda, saya tidak berani untuk mengatakan itu, karena rasa percaya saya dengan Tuhan tidak sedalam itu, dan saya merasa bahwa rencana saya yang paling bagus, dan saya takut jika rencana saya itu tidak sesuai dengan rencana Tuhan untuk hidup saya. Sungguh sangat sok tahu, jika saya yang sekarang bertemu dengan saya yang dulu, mungkin saya akan membentak diri saya yang lama.

Orang-orang muda sekarang diperlengkapi, bukan hanya pintar (smart) secara pikiran tetapi juga hati-nya, jadi poin pertama saya adalah Jadikan Tuhan sebagai Role Model. 

2. Menjadi Pelaku

Kita sudah mengerti Firman Tuhan, banyak hafal ayat otomatis di luar kepala tetapi mengapa masih harus dilakukan? karena disaat kita melakukan Firman Tuhan, kita sedang membangun kebiasaan, nilai dan karakter itu bukan didapat, tetapi dibangun dengan melakukan secara terus menerus sampai menjadi kebiasaan. Saat menjadi kebiasaan, itu akan menjadi satu dengan karakter yang kita miliki.

Karakter-karakter kita-lah yang akan mengantar kita kepada tujuan kita.

Secara Umum-nya seperti ini.

“Sow a Thought, and You Reap an Act.

Sow an Act, and You Reap a Habit.

Sow a Habit, and You Reap a Character.

Sow a Character, and You Reap a Destiny”.

Kalau versi Firman Tuhan-nya lebih simple, “Bagaimana Anda berpikir, begitulah Anda”.

Supporting VerseFor as he thinks in his heart, so is he. “Eat and drink!” he says to you, But his heart is not with you. Proverbs 23:7 NKJV

Mengapa kita harus menjadi Pelaku Firman Tuhan?

A. Pengalaman Menambah Hikmat, Membangun Kekuatan Jiwa dan Memperdalam Pengertian.

Pengalaman membuat kita menjadi lebih mengerti, saat kita melakukan Firman Tuhan, jiwa kita bereaksi dan pikiran kita mulai berlogika, disaat kita harus memaafkan seseorang yang menyakiti kita contoh-nya, Nilai Tuhan akan semakin masuk ke dalam disaat kita sedang mempertimbangkan hal itu, dan disaat anda memaafkan orang itu, Nilai Tuhan akan masuk ke dalam diri dan pemikiran yang ada punya. Tuhan ingin kita menjadi orang pintar yang melakukan dan berlogika, bebas meng-ekspresikan hati kita melalui percakapan dengan Tuhan.

Pemikiran yang baru dan lebih kuat dari sebelum-nya akan anda punya, kita belajar banyak dari pergumulan yang kita punya, karena itu akan memperlebar apa yang ada di dalam anda. Lakukan Firman Tuhan karena itu akan menambah hikmat dan memperdalam pengertian kita tentang Firman Tuhan, Pengalaman ini akan membuat kita untuk lebih mengenal diri kita sendiri dan Tuhan.

Jaman sekarang, banyak informasi yang bertebaran dimana-mana, tetapi jika tidak dilakukan, sama saja dengan kita membeli daging yang mahal dan bagus tetapi tidak dimakan dan hanya ditaruh di kulkas. Kalau kita mengetahui Value-nya Tuhan, kita akan memakan itu dengan baik.

B. Pengalaman akan membuat Kita semakin mengenal diri kita dan semakin mengenal Tuhan.

Pengalaman akan membuat kita lebih mengenal Tuhan. Ada kala-nya kita ingin melakukan Firman Tuhan, dan ada kala-nya kita tidak ingin melakukan Firman Tuhan.  Tetapi ada waktu bahwa meskipun kita tidak mau, kita harus melakukan-nya, karena there is no wrong time to do the right thing. 

Orang-orang yang sukses di bidang-nya mempunyai satu kesamaan, mereka adalah orang yang berkomitmen untuk melakukan apa yang benar disaat kehidupan mereka mengalami kesulitan.

Maturity is when you life your live by your commitments, not by your feelings. 

Saya tidak percaya akan kesialan, kalau magnet-nya ada dalam anda, anda akan selalu menarik permasalahan yang sama. Tuhan tidak pernah mau untuk kita mempunyai kehidupan yang jelek, Dia mampu mengubah-nya menjadi lebih baik.

Supporting Verse – I will praise and give thanks to You with uprightness of heart when I learn [by sanctified experiences] Psalms 119:7 AMP

Melalui pengalaman yang Engkau kuduskan, jadi disaat kita mengalami pergumulan yang begitu buruk, Tuhan tetap menggunakan-Nya untuk kebaikan bagi diri kita. Sesuatu yang tidak bisa kita hindari, berdoa-lah kepada Tuhan, agar dikuduskan hal itu agar bisa membawa kebaikan untuk hidup kita. Nothing is wasted in God’s Hand. 

Semua hal, apa yang jelek dan sekecil apa-pun dalam hidup kita akan Tuhan buat menjadi sesuatu yang baik dalam hidup kita, karena jangan takut untuk melakukan kebenaran dalam hidup kita.

Supporting Verse – 8:26 Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan. 8:27 Dan Allah yang menyelidiki hati nurani, mengetahui maksud Roh itu, yaitu bahwa Ia, sesuai dengan kehendak Allah, berdoa untuk orang-orang kudus. 8:28 Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. 8:29 Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara. Roma 8:26-29 TB

C. Pengalaman menjadi Peneguhan supaya kita bisa memperlakukan orang lebih baik lagi.

Pengalaman merupakan Peneguhan supaya kita memperlakukan orang lebih baik lagi. Jangan melakukan perbuatan tidak baik yang pernah anda terima dan alami, dan anda terus lakukan itu kepada orang lain. Kita akan menjadi orang yang lebih baik disaat melakukan ini.

D. Pengalaman menjadi Kesaksian yang menguatkan orang lain.

Pengalaman akan menjadi sebuah kesaksian buat orang lain melihat diri kita Kuat. Tuhan mau agar ada orang-orang yang perlu melihat anda bisa melalui pergumulan dan journey yang anda punya, dan itu akan memberkati kehidupan orang lain.

E. Pengalaman membuat kita menjadi orang yang lebih peka dan empati.

Pengalaman akan menjadikan kita menjadi orang yang lebih peka dan punya empati kepada orang lain, so as you can see, nothing is wasted.

3. Menjadi Garam dan Terang

Anda bukan-lah masa lalu anda, You are not what happened to you, You are what you choose to become. Kita bukan masa lalu kita, kita tidak didefinisikan dengan apa yang terjadi dengan kita, kita adalah siapa yang kita pilih untuk menjadi. Apa yang kita ngomong tentang diri kita, lebih penting dari apa yang orang lain omongi tentang kita. Be Truthful to Yourself.

Kayu Salib telah mengampuni kita dari masa lalu, masa lalu tidak kecil. Ambil contoh-nya ayah saya yang merupakan orang batak yang galak dan suka menjelek-jelekkan saya. Sampai akhirnya, saat saya punya rumah tangga sendiri, saya suka menghias rumah saya menjelang natal, bahkan jauh lebih awal dari waktu normal-nya. Sewaktu saya sedang sibuk menghias, ada suara yang datang, yaitu suara ayah saya yang sedang menjelek-jelekkan saya, sungguh aneh padahal saya sudah mengampuni ayah saya.

Masa lalu tidak bisa kita lupakan, usaha yang kita lakukan untuk melupakan masa lalu bervariasi, ada yang mengecilkan, menyangkal, atau kita bisa menghukum diri dengan hal yang positif. Tetapi yang namanya hukuman tetap adalah hukuman, yang seharusnya dilakukan adalah diakui dan diterima, masa lalu harus diampuni dan dipertanggungjawabkan dengan benar bersama Tuhan.

Kita bukan masa lalu, kita adalah masa depan untuk menjadi Garam dan Terang. Kita tidak diciptakan untuk bersama garam-garam lain-nya di dalam toples dapur, kita diciptakan untuk dibuka, ditaruh dikit di dalam tempat makanan yang tidak ada garam-nya, bukan berkelompok menghiasi toples dapur, jadi bagikan diri kita dengan orang lain, mengasihi dan membawa terang buat hidup orang lain.

Firman Tuhan bukan dipakai untuk menyorot orang atau menghias dapur, kita dipakai sebagai terang, yang pernah melalui berbagai journey dan pergumulan, menerangi jalan dan membagi hidup kita yang bernilai bersama orang lain.

The Success of every woman should be inspiration to another, we should raise each other up. 

Bagikan hidup-mu yang bernilai dengan banyak orang, kasih tahu siapa sumber nilai anda. Don’t fake your life, Dare to show your scars, if I can heal, so do you! Rayakan Keberhasilan orang lain dan Doakan Kesulitan orang lain, jadikan hidupmu Hidup yang Bernilai.