Serving-God-thru-Speaking-by-Choky-Sitohang

Serving God thru Speaking by Choky Sitohang

Gereja harus berkompetisi, bukan untuk reward-nya saja tetapi lebih ke saling menguatkan dan menjadi tempat bertumbuh gereja lain. Acara hari ini fokusnya untuk switching the paradigm of public speaking, karena dalam budaya asia, ngomong itu seperti sebuah doktrin dimana kalau perlu banget, barulah kita ngomong.

Opening Question – Kenapa saya sulit move on? Karena dari SD, kita diajar untuk menghafal, bukan untuk melupakan. Ada hubungan-nya juga dengan Public speaking dimana dari SD, komunikasi selalu 1 arah dalam teacher- student relationship.

Kesaksian Choky – Dari kecil umur 6 tahun, sering diceburi oleh orang tua untuk ngomong di depan publik (Mandok-hatta adat Batak, dimana di sesi itu harus ada orang yang harus menyampaikan perasaan di depan opung dan keluarga besar), awalnya kesal disaat melakukan-nya, dan seiring dengan waktu saya bisa melakukannya dengan tanpa beban, Public speaking itu soal latihan, bukan hard skill, its a 100% soft-skill.

Saudara-saudara yang mau dipakai oleh Tuhan, salah satu hal yang diperlukan adalah Public Speaking. Seberapa efektif perkataan anda, dan seberapa jauh anda bisa menjangkau hati peserta dan menjadi berkat dalam konteks pelayanan community of couselors?

Melayani Tuhan lewat bicara – Komunikasi adalah payung dan turunan dari public speaking. Ada beberapa bagian dan cara komunikasi yang tentunya harus kita bedakan : Office, School, Social, Family, Entertainment & Sports (Hikmat Tuhan diperlukan dalam melakukan proses ini, sebab cara kita berkomunikasi di bidang-bidang ini akan menggambarkan karakter kita).

Survey mengenai Pentingnya Komunikasi :

  • 170 US Companies Prime reason to terminate employee is inability to communicate.
  • Research of University of Minnesota shows communication skills is main factor to be accepted or promoted.
  • 500 Engineering Leader agreed that communication is number one skills.
  • GM Co. increased in profit $7 Million setelah mereka melakukan upgrade di aspek komunikasi.
  • Survey 3000 orang di amerika menjelaskan bahwa – 18% orang amerika takut terbang, 19% orang takut kematian dan penyakit, 22% orang takut deep water / diving, serangga dan financial problem, 32% orang takut akan ketinggian, 41% orang takut akan berbicara!

Hoki itu adalah blessing, tetapi bagaimana anda menempatkan diri di tengah lingkungan, dan bagaimana anda menempatkan diri to seize that opportunity that God has prepare for you.

Top 10 Skills Employees look for :

  1. Communication Skills – Bukan mendominasi percakapan, kadang anda bisa diam tetapi bahasa tubuh dan kata-kata yang anda ucapkan, meski tidak banyak tapi bisa mengubah kehidupan orang, seperti halnya Tuhan Yesus.
  2. Honesty / Integrity
  3. Team Work Skills – Tularkan bahasa yang ada yang bisa menggambarkan kerja sama dan soliditas, terutama di dalam konteks Team COC.
  4. Strong Work Ethic – kebanggaan untuk bekerja di perusahaan, usaha dan kantor anda, jangan juga mendiskon kata-kata public speaking saudara, atau menjelekkan perusahaan dimana anda bekerja (kata seperti “kebetulan”, “hanya, etc dihindari).
  5. Analytical Skills
  6. Flexibility / Adaptability
  7. Interpersonal Skills – kemampuan anda mengembangkan talenta.
  8. Motivation / Initiaitve
  9. Computer Skills
  10. Detail-Oriented.

Story of Moses – Ia dikarunai Tuhan dan ditunjuk menjadi pemimpin, tetapi kita semua tahu bagaimana awalnya ia menghindar tugas dari Tuhan, salah satu alasan-nya karena ia tidak pandai bicara.

Supporting Verse – Lalu kata Musa kepada Tuhan : “Ah, Tuhan, aku ini tidak pandai bicara, dahulu pun tidak dan sejak Engkau berfirman kepada hamba-Mu pun tidak, sebab aku berat mulut dan berat lidah.” Keluaran 4:10 TB

Maka aku menjawab: “Ah, Tuhan ALLAH ! Sesungguhnya aku tidak pandai berbicara, sebab aku ini masih muda.” Yeremia 1:6 TB

Speaking!! Why? 18.000 Kata per-hari dikatakan oleh kita semua, dan penting untuk mempunyai intonasi di dalam berbicara agar dapat dimengerti dengan baik oleh lawan bicara kita.

Ingat Teori ANTV – Artikulasi, Nada, Tone (Penekanan dalam suatu hal), dan Volume (kekuatan di suara anda). 4 Hal ini penting dalam proses komunikasi. Talenta itu bukan segalanya, ketekunan diperlukan untuk melengkapi itu.

What is the difference between Talk and Speak? Talk itu hanya mengeluarkan kata-kata ibaratnya baby talk, sementara Speak menggunakan semua elemen yang ada di dalam tubuh saudara (bahasa tubuh, eye contact, etc) untuk mempengaruhi orang lain.

What do people look when you communicate? 3 V’s of Communication by Albert Mehrabian :

1. Verbal – Apa yang kita katakan, materi, ide dan gagasan, Kita tak bisa hanya mengucap salah dan asal, apa yang kita bicarakan harus ada isinya.

2. Voice – Kemampuan vokal saudara yang harus dibentuk untuk menjadi kekuatan (diafragma, nafas yang teratur, penekanan dan intonasi)

3. Visual – Pakaian yang anda kenakan (Dress Code yang disesuaikan dengan keperluan acara), Facial Expression, Body Language, Eye Contact, and You have to put “Empathy” as your priority skills in communication, dengan empati, kita akan menaikkan derajat kita. Bahasa Tubuh bisa dilakukan karena terbiasa, seperti ibaratnya Jokowi yang luwes saat belusukan karena ia sudah melakukan hal itu selama 15 tahun.

Dari ke-tiga Vs ini, mana yang paling menentukan keberhasilan Public Speaker?

Survey menjelaskan bahwa Verbal contribute 7%, Voice contribute 38%, dan VISUAL contribute 55%. Semua itu bisa dilatih, berbicara di awal pelan-pelan dilatih terlebih dahulu dan ada latihan artikulasi seperti yang dilakukan oleh semua penyanyi.

But Remember, Charlie Chaplin dan Mr. Bean (Rowan Atkinson) bisa melakukan komunikasi yang baik dengan hanya memaksimalkan Visual dan Verbal saja. Dari gerak tubuh dan raut muka, kita, terutama beberapa psikolog, kita bisa melihat kejujuran lawan bicara kita.

Sometimes, A simple hug can be more powerful than an unnecesssary and poorly constructed words.

Remember too – Nada Iklan Indomie yang merangkap iklan pemilu SBY di Radio tahun 2004 bisa melakukan komunikasi yang efektif dengan hanya memaksimalkan Verbal dan Voice saja.

60% – 80% of all Human Communication is Non-Verbal. Ada banyak hal yang ga bisa dibahas secara mobile, perlu ada waktu untuk bertatap muka dan sharing. Cara kita mengelola waktu akan mentukan siapa kita. Komunikasi bukan hanya menyampaikan ide dan gagasan, tetapi juga afeksi, pandailah untuk menggatur emosi dan understanding dalam hidup anda. Menjadi facilitator adalah panggilan, bukan paksaan. Anda yang akan menciptakan ritme dalam diskusi.

Lastly, Jangan pakai diskon kata-kata yang mengecilkan diri anda dan Tuhan, terutama dalam komunikasi publik, yaitu seperti kata “kebetulan”, “mudah-mudahan”, “hanya itu”, “cuma itu”, “Itu Saja”, “Semoga” (kalau bukan acara formil).

Supporting Verse – ada waktu untuk merobek, ada waktu untuk menjahit; ada waktu untuk berdiam diri, ada waktu untuk berbicara; Pengkhotbah 3:7 TB Aku harap segera berjumpa dengan engkau dan berbicara berhadapan muka. 3 Yohanes 1:14 TB Awal perkataan yang keluar dari mulutnya adalah kebodohan, dan akhir bicaranya adalah kebebalan yang mencelakakan. Pengkhotbah 10:13 TB Siapa mengedipkan mata, menyebabkan kesusahan, siapa bodoh bicaranya, akan jatuh. Amsal 10:10 TB God Bless!