The Agony of Divine Delay by Ps. Paul Scanlon

JPCC Kota Kasablanka Service 3 (13 August 2017)

Hari ini adalah hari kidal sedunia, perlu anda ketahui bahwa 90% dari populasi orang di dunia itu adalah right handed atau bertangan kanan. Otak kita bekerja secara silang, Orang yang bertangan kanan adalah orang yang dikendalikan oleh otak kiri. Sementara bagian tubuh di kiri dikendalikan oleh otak kanan.

Coba perhatikan semua alat yang diciptakan orang yang bertangan kanan, seperti penajam pensil, gunting, pen dan pensil, dan bahkan senjata dan gagang pintu, semua ini sebenarnya tidak bisa dipakai orang yang kidal.

Semua hal ini membuat orang yang kidal menjadi pejuang dan petarung yang tangguh, serta menjadi seorang pioneer dan jenius.

Beberapa Pemimpin Militer dan Pemusik yang Kidal dan kita kenal contoh-nya adalah Gengis Khan, Alexander the Great, Julius Caesar, Napoleon, Joan of Arc, bahkan Caesar adalah seorang yang memperkenalkan sistem jabat tangan atau handshake. Beethoven, Paul McCartney, dan Chris Martin adalah beberapa seniman ternama yang juga kidal.

Seandainya kotbah ini sebuah film, anda semua akan tertegun melihat-nya, ketertundaan ilahi ini adalah istilah yang saya buat, dimana anda merasakan bahwa Tuhan seperti menahan anda untuk maju dalam musim kehidupan anda, ada lampu merah atau penantian dimana hal ini berbicara akan keadaan anda yang membutuhkan mukjizat, menanti jawaban yang datang dari Tuhan.

Hal ini seperti ibarat-nya kisah anak yang hilang, dengan akhir yang kurang ideal dimana si anak sulung tidak suka akan adanya pesta perayaan kembali-nya si anak bungsu oleh Bapa-nya.

Hidup tidak selalu rapih seperti yang kita inginkan, dan ada beberapa dari anda yang mengalami kisah hidup yang akhirnya mungkin tidak baik dan jawaban anda tertunda sementara sebaliknya orang lain di sekeliling anda malah mendapatkan jawaban-nya.

Opening Verse – “Ucapan ilahi dalam penglihatan nabi Habakuk. Berapa lama lagi, Tuhan, aku berteriak, tetapi tidak Kaudengar, aku berseru kepada-Mu: “Penindasan!” tetapi tidak Kautolong? Mengapa Engkau memperlihatkan kepadaku kejahatan, sehingga aku memandang kelaliman? Ya, aniaya dan kekerasan ada di depan mataku; perbantahan dan pertikaian terjadi. Itulah sebabnya hukum kehilangan kekuatannya dan tidak pernah muncul keadilan, sebab orang fasik mengepung orang benar; itulah sebabnya keadilan muncul terbalik.” ‭‭Habakuk‬ ‭1:1-4‬ ‭TB‬‬

Saya ingin berbicara bagi anda yang pernah merasa bahwa Tuhan tidak menopang hidup anda seperti Habakuk, Habakuk memandang bahwa sepertinya Tuhan tidak mendukung dia. Habakuk menubuatkan akan ada penghakiman untuk orang lalim tetapi yang terjadi mereka malah terus hidup makmur tanpa ada penghakiman, ada ketertundaan yang ilahi disana, dan hal membuat dia marah dan depresi, karena sepertinya Tuhan tidak menampakan diri.

Hal yang sama seperti Habakuk, dimana ada jarak penantian dan menunggu campur tangan Tuhan terjadi. Ini adalah pesan buat siapa saja yang pernah merasakan seperti Habakuk. Saat Tuhan sepertinya tidak peduli pada keadaan anda, di tengah-tengah pergumulan anda, apakah ada yang bisa diperkatakan kepada anda pada saat itu?

Sharing Ps. Paul – Sebelum natal 2016, Kami mendapat berita tragis mengenai cucu kami, yang menderita dan terdiagnosa Kanker. Dia mempunyai Kanker Leukemia, ada begitu banyak hari dimana kami tidak yakin bahwa dia tidak bisa melewati hari demi hari, disaat anak anda sakit, kecemasan dan kesengsaraan-nya menjadi dua kali lipat untuk orang tua.

Dia sempat 2 hari tidak sadar diri, dan kemudian bangun, kami sangat sengsara saat bertanya kapan mukjizat Tuhan akan terjadi, hal ini yang ingin saya bicarakan pada hari ini, saya merasa bahwa melalui proses ini, saya bisa menjelaskan melalui sudut pandang pengalaman saya.

Jika seandainya Tuhan adalah seorang sahabat, mungkin saya akan kesulitan untuk bergaul dengan orang ini, Tuhan mungkin seperti Sahabat yang kaya, yang tahu kalau saya ada masalah dan sebenarnya bisa menolong saya, tetapi memilih untuk tidak bertindak.

Sebagai orang percaya, seringkali respon kita disaat mendengar pergumulan seseorang adalah mengatakan padanya untuk berserah, dan beriman kepada Tuhan, tentu tidak salah, tetapi perkataan itu saja tidak cukup untuk melewati semua ini.

Jika kita berbicara dengan perspektif sepatu seseorang, Saya ingin share dari posisi imam yang mewakili kemanusiaan kepada Tuhan, ini adalah pendekatan dengan perspektif manusia.

Tuhan maha tahu (Omniscient), Tuhan yang tahu segala-galanya, All-Knowing, Auto -immune dari semua sudut pandang, karena Tuhan punya pandangan keseluruhan yang utuh, tidak ada hal yang muncul pada Tuhan karena Dia tidak perlu mencari tahu sesuatu, Dia tidak merasa kuatir, atau dikecewekakan, Dia adalah Alpha dan Omega, dan tahu bagaimana akhir dari kisah hidup kita.

Kalau mau, Tuhan bisa menggunakan segala cara untuk mengunjungi saya, tetapi pertanyaan-nya, mengapa Dia tidak melakukan itu? Tanpa tahu itu, itulah kesengsaraan dalam menghadapi ketertundaan dalam menghadapi jawaban yang bersifat ilahi.

Saya sempat merasa frustrasi dan marah kepada Tuhan, tetapi tetap saja orang bisa diberkati melalui saya disaat saya melewatin masa ini, Anda tidak harus selalu setuju dengan Tuhan untuk bisa dipakai Tuhan. Sesungguhnya bahkan saat anda sedang marah kepada Tuhan, bukan berarti anda tidak boleh ada di Gereja.

Seperti Kisah Yunus, yang begitu kesal dan mengamuk kepada Tuhan, tetapi dia tetap bisa dipakai Tuhan untuk memberkati banyak orang.

Mengapa Ketertundaan Ilahi ini menyengsarakan?

Ini adalah kesengsaraan dan penantian ilahi di dalam gereja, banyak orang di gereja mempunyai perilaku seperti teman-teman Ayub yang merasa selalu harus membantu dan memperbaiki hidup kita.

Salah satu di antara mereka adalah orang yang merasa bahwa hidup anda selalu kacau, dan merasa harus selalu memperbaiki hidup anda, padahal hidup anda tidak-lah hancur, dan tidak ada yang salah dan perlu dibetulkan, anda bukan-lah kegagalan, dan tidak mempermalukan Tuhan, itu sebab-nya jangan jauhkan Tuhan, Come as you are, datang dengan apa-adanya. Tuhan akan menolong engkau.

Sharing Ps. Paul – Gereja kami seringkali mempunyai teologi untuk menerima mereka apa-adanya sampai pada waktu-nya, mereka datang dengan bahasa mereka yang berbunga-bunga, penuh dengan bahasa kasar dan kutukan, dan ada orang-orang yang merokok serta ada banyak barang yang hilang di gereja.

Setelah hal-hal ini terjadi, kami sering melihat diri kita sebagai Penjala Manusia, tetapi kita perlu tahu bahwa "ikan" yang ditangkap itu tidak selalu bersih. Kita seringkali berkata kepada orang untuk "come as you are", tetapi sesungguhnya bukan hal itu yang terjadi, melainkan "come as we are". Kita seringkali merasa tidak nyaman kalau orang-orang "come as you are".

Kita sebagai orang percaya suka mendiagnosa keadaan dan pergumulan orang di sekeliling kita, baik mereka yang bergumul dalam merokok, adiksi, dan hal lain-nya, hal ini seharusnya dihindari karena ini bukan arti ke-kristenan yang sebenarnya.

Jangan berpikir bahwa Tuhan tidak memakai anda karena anda memiliki urusan atau masalah dengan Tuhan.

Kita bisa melihat kehidupan Yusuf yang bertahun-tahun dipenjara dan menantikan ketertundaan ilahi itu, dan juga semua orang hebat lain di Alkitab, anda tahu bahwa semua orang yang dicatat di Alkitab tidak tahu bagaimana kisah akhirnya, saya hari ini mau menjangkau anda yang sedang bergumul dan menstabilkan hati anda.

Saya pernah dengar ada pengkotbah yang berkata bahwa Kanker adalah akibat dari dosa, saya datang hari ini di tengah ketertundaan ilahi dalam keluarga saya, dan berkata bahwa Kita perlu juara-juara yang berhasil menang di dalam masa ketertundaan ilahi, orang-orang yang mampu dan setia kepadanya di tengah-tengah ketertundaan ilahi, mukjizat yang kau terima dimana anda tetap percaya kepada Tuhan. Dalam masa ini, Tuhan akan memakai kita untuk menjadi berkat dan pertolongan kepada orang lain yang juga mengalami hal yang sama.