What they don’t teach you about Leadership by Ps. Rick Godwin

Inilah yang menarik mengenai wisdom – tidak peduli ras dan latar belakang anda, kaya ataupun miskin, anda bisa belajar mengenai wisdom. The difference between success and failure is wisdom.

Ada seseorang yang mengetahui apa yang anda belum ketahui. Anda bisa belajar apa saja, Tuhan mengatakan yang paling penting adalah hikmat (wisdom).

Supporting Verse – Pada masa itu, ketika jumlah murid makin bertambah, timbullah sungut-sungut di antara orang-orang Yahudi yang berbahasa Yunani terhadap orang-orang Ibrani, karena pembagian kepada janda-janda mereka diabaikan dalam pelayanan sehari-hari. Berhubung dengan itu kedua belas rasul itu memanggil semua murid berkumpul dan berkata: “Kami tidak merasa puas, karena kami melalaikan firman Allah untuk melayani meja. Karena itu, saudara-saudara, pilihlah tujuh orang dari antaramu, yang terkenal baik, dan yang penuh Roh dan hikmat, supaya kami mengangkat mereka untuk tugas itu,
Kisah Para Rasul 6:1-3 TB

Dari kisah diatas (Carilah 7 orang yang penuh roh kudus dan hikmat), terlihat bahwa anda bisa penuh dengan roh kudus tetapi tetap bodoh.

Jadi saya mau dan encourage anda semua agar terus mendapatkan hikmat, saya akan hidup sampai napas terakhir untuk terus belajar.

Saya mau memberikan prinsip leadership yang tidak diajar dalam hidup, Pastoring or Leadership is like parenting, anda masuk terjerumus ke dalamnya tanpa pernah belajar dulu.

1. What happens in the room when the Leader is not in it.

Supporting Verse – Maka setiap pagi berdirilah Absalom di tepi jalan yang menuju pintu gerbang. Setiap orang yang mempunyai perkara dan yang mau masuk menghadap raja untuk diadili perkaranya, orang itu dipanggil Absalom dan ditanyai: “Dari kota manakah engkau?” Apabila ia menjawab: “Hambamu ini datang dari suku Israel anu,”
2 Samuel 15:2 TB

Absalom membangun hubungan dengan bertanya pertanyaan-pertanyaan pribadi (asal kota). Absalom bertemu dengan orang-orang disaat sang raja tidak ada disitu.

Pada saat sebuah keputusan dibuat, selalu ada 3 jenis pertemuan : Pertemuan sebelum Pertemuan Utama, Pertemuan Utama, dan Pertemuan setelah Pertemuan Utama.

Sebelum setiap keputusan dibuat, kalau anda berpikir bahwa pertemuan satu-satunya itu adalah yang utama, berarti anda bukanlah pemimpin. Saya tidak tahu dan tidak pernah diajarkan bahwa ada pertemuan sebelum pertemuan.

Kalau anda merasa anda pemimpin, anda tidak menunggu sampai pertemuan utama itu baru terjadi, sebelum pertemuan utama, anda perlu bertemu dengan orang-orang kunci yang berpengaruh untuk membagi informasi. Ini berlaku di gereja, pekerjaan, dan berbagai aspek hidup.

Tentunya anda tidak mau mengejutkan orang-orang kunci disana, dan disaat sekarang ada pertemuan utama, ini adalah pertemuan dimana gembala dan pemimpin hadir.

Dan disaat pemimpin misalnya memberi tahu bahwa pertemuan tidak berjalan lancar, saya selalu bertanya ke mereka “Apakah kamu pernah bertemu sebelumnya dengan orang-orang kunci berpengaruh sebelum pertemuan utama”? biasa-nya jawaban mereka adalah tidak.

Bagaimana kita bisa mengetahui orang-orang kunci ini? simple, biasanya nama orang ini sering disebut di percakapan banyak orang.

Jadi ada pertemuan sebelum pertemuan utama, pertemuan utama, dan pertemuan setelah pertemuan utama.

Contoh – Kisah pertemuan Musa dengan 12 pengintai, sebelum dia berbicara kepada seluruh bangsa israel.

Jadi jangan ber-asumsi anda kenal orang, dan anda berpikir bahwa itu bisa dikendalikan sebelumnya, pertemuilah orang-orang kunci dan jangan kejutkan mereka, ijinkan mereka berinteraksi dengan anda, dan ketahui ini, bahwa pada umum-nya ada pertemuan dimana anda tidak diundang, yaitu pertemuan setelah peremuan utama.

You must develop a leadership culture – During the superbowl, ada pelatih yang di-hire untuk menaikkan performa tim football disana, 2 tahun kemudian prestasinya stagnant. Ada pertemuan dimana si pelatih tidak bisa hadir, dan mereka ketemukan setelah pertemuan itu ada beberapa pemain kunci dan veteran merusak rencana yang diterapkan oleh sang pelatih.

Jadi kalau anda menumbuhkan pemimpin-pemimpin dengan segenap hati dan jiwa, mereka mungkin tidak selalu setuju dengan keputusan anda, tetapi mereka mengerti visi organisasi dan anda, mereka akan me-representasi si pemimpin (diri anda), meski anda tidak ada disana.

Its important to meet periodically with your staff to cast vision – Saya yakin anda juga ingin agar pemimpin-pemimpin yang anda miliki bisa terus belajar akan budaya yang anda terapkan dan mencapai visi yang anda punya. Saya tidak mau ada orang yang tidak tahu dan tidak yakin akan apa yang saya mau lakukan di dalam gereja atau pekerjaan saya.

Pertanyaan seringkali muncul setelah meeting, saya sering bertanya kepada orang-orang yang suka diam disaat meeting, seperti senior staff dan penatua. Because Silence is not consent.

Saat Musa memilih 70 orang penatua, Tuhan berkata bahwa dia akan menaruh roh Musa ke diri mereka. Artinya anda menangkap roh atau urapan dari pemimpin anda, yang akan mendatangkan keteraturan dan damai, dan membatasi kekacauan dan kebingungan yang akan terjadi.

2. Small Things Matters, but not all small thing matters

Supporting Verse – Catch all the foxes, those little foxes, before they ruin the vineyard of love, for the grapevines are blossoming!
Song of Songs 2:15 NLT

Kita harus membedakan antara excellence dan obsesssive. A leader has to determine what little things are that determine the outcome, and which little things means nothing.

Pertanyaan kunci – apakah ini mempengaruhi hasil akhir?

Dalam hidup anda, figure out what are the little things that re-inforce the value that re-confirm the commitment, and remind people of the priority – Hal kecil itulah yang disebut sebagi tipping point (hal penentu)

Tipping Point – Hal kecil yang mempertegas nilai yang kita yakini, memperteguh komitmen, dan memperingatkan kita akan prioritas yang kita punya.

Contoh – When you become a leader, you lose the right to think about yourself. Especially dalam konteks gereja, apa yang bisa anda lakukan untuk mendekatkan Yesus ke diri jemaat, bukan berpikir mengenai senyaman apa situasi yang ada di gereja bagi diri anda. Leader di gereja selalu menjadi role model dan memberikan contoh yang baik bagi jemaat (duduk di barisan depan, punctual, take notes, etc)

Ingat juga bahwa semua pemimpin ada di gereja, dan ini ada baik bagi yang melayani di atas mimbar ataupun tidak.

3. You don’t pastor the same church

Kalau saudara menggembalakan sebuah gereja atau kelompok, anda tidak menggembalakan gereja atau kelompok yang sama, karena akan selalu ada perubahan yang terjadi.

Like Iron sharpens Iron, saya belajar dan bertemu orang bijak, dan itu membuat saya bisa belajar dan menambahkan beberapa hal dalam gereja (style, method, technology).

Longevity requires constast re-invention. Adalah sebuah kutuk kalau anda berada di tempat yang sama dalam waktu yang lama.

Akan sangat menyedihkan kalau kita ada di gereja yang stuck di satu musim kehidupan saja, karena itu anda harus senantiasa bersedia untuk berubah, pertumbuhan bukan hanya menolong saudara untuk menghormati apa yang lama, tetapi juga menginspirasi anda untuk mencari apa yang baru (masa depan).

Yesterday’s sacrifice is todays comfort zone.

Everything but Truth Changes. Ambil contoh-nya dalam musik, jika kita lihat lagu pujian penyembahan yang dulu sering dinyanyikan mungkin tidak selalu relevan dengan situasi dan kebutuhan jemaat hari ini.

Supporting Verse – In the same way, some think one day is more holy than another day, while others think every day is alike. You should each be fully convinced that whichever day you choose is acceptable. For we don’t live for ourselves or die for ourselves. If we live, it’s to honor the Lord. And if we die, it’s to honor the Lord. So whether we live or die, we belong to the Lord.
Romans 14:5, 7-8 NLT

You can meet anytime on the week, karena anda dibenarkan bukan karena hari tertentu, tetapi karena seorang pribadi bernama Yesus.

Kebenaran tidak akan berubah, tetapi budaya dan gaya terus menerus berubah, jangan pernah takut berubah, karena satu-satunya yang tidak akan berubah yaitu Firman Tuhan itu sendiri.

Tuhan akan selalu memberikan ide yang kreatif sehingga anda dapat terus berubah dan relevan terhadap lingkungan sekitar anda.

4. A Non-Christian 20 years ago is more commited that Christian nowadays

Supporting Verse – About this time Jesus was informed that Pilate had murdered some people from Galilee as they were offering sacrifices at the Temple. “Do you think those Galileans were worse sinners than all the other people from Galilee?” Jesus asked. “Is that why they suffered? Not at all! And you will perish, too, unless you repent of your sins and turn to God.
Luke 13:1-3 NLT

Di amerika rata-rata orang tidak gereja selama 3.5 tahun, Pasangan yang tingkat cerai-nya tinggi, etc. Kita jadi negara yang memulai tapi tidak mampu menyelesaikan.

Itu adalah tanda bahwa orang tidak mau berkomitmen lagi, sementara jaman dulu disaat orang menerima Yesus, yang kita perlu ajarkan ke mereka adalah bagaimana mengarahkan komitmen mereka kepada Yesus, sedang pada jaman sekarang hal ini berbeda dan tidak berlaku sepenuhnya, jadi tugas saya adalah membantu menciptakan komitmen.

Ingat bahwa Juru selamat kita tidak pernah meninggalkan kita dan penuh dengan janji dan komitmen yang selalu ditepati.

5. Leading a bright spot

Supporting Verse – but test everything that is said. Hold on to what is good.
1 Thessalonians 5:21 NLT

Setiap gereja punya banyak program, tetapi jika diperhatikan dengan seksama, ada yang berjalan dengan baik, dan ada juga yang perlu dikebumikan dengan baik.

Leadership bicara soal mengenal batas.

Supporting Verse – I promise you what I promised Moses: ‘Wherever you set foot, you will be on land I have given you— from the Negev wilderness in the south to the Lebanon mountains in the north, from the Euphrates River in the east to the Mediterranean Sea in the west, including all the land of the Hittites.’ “Be strong and courageous, for you are the one who will lead these people to possess all the land I swore to their ancestors I would give them. Be strong and very courageous. Be careful to obey all the instructions Moses gave you. Do not deviate from them, turning either to the right or to the left. Then you will be successful in everything you do. Study this Book of Instruction continually. Meditate on it day and night so you will be sure to obey everything written in it. Only then will you prosper and succeed in all you do.
Joshua 1:3-4, 6-8 NLT

Sebelum Tuhan memberikan berkat kepada Joshua, Tuhan juga memberikan batasan atau boundary.

Setiap dari kita mempunyai 3 batasan – Batasan Waktu (How much time do you have), Batasan Talenta (How many volunteers do you have), Batasan Kekayaan (How much money do you have to pour into)

Temukan bright spot yang paling mahir kau lakukan, dan tanamkan sumber daya waktu, talenta dan kekayaan kepada apa yang berhasil dan berjalan dengan baik.

Never lead by assumption – Jangan memimpin dengan kecongkakan dan kesombongan, di dalam leadership ada hal-hal yang tidak bisa dianggap remeh (asumsi bahwa semua orang punya pengertian yang sama, mengerti dan mengerjakan proses yang ada).

Stupid is only one step away, cukup untuk melakukan satu hal yang bodoh dalan satu langkah saja. Chuck Coulson adalah penasihat President Nixon dalam kasus Watergate, dia katakan bahwa semua kepepimpinan sebaiknya ada rasa takut ilahi dalam semua yang dikerjakan. Karena kebodohan punya dampak catastrophic bagi lingkungan sekitar.

Supporting Verse – Keep your servant from deliberate sins! Don’t let them control me. Then I will be free of guilt and innocent of great sin.
Psalms 19:13 NLT

Leading Decisively

Ingat prinsip yang kita pelajari sebelumnya, disaat kita jadi pemimpin kita kehilangan hak untuk berpikir diri sendiri. Follower bisa complain akan hal-hal kecil, tetapi sebagai leader kita tidak bisa melakukan hal itu.

Supporting Verse – Aku memanggil langit dan bumi menjadi saksi terhadap kamu pada hari ini: kepadamu kuperhadapkan kehidupan dan kematian, berkat dan kutuk. Pilihlah kehidupan, supaya engkau hidup, baik engkau maupun keturunanmu,
Ulangan 30:19 TB

Ada 3 pemikiran mengenai decision making dari ayat diatas :

1. Tanggung Jawab – Pada jaman sekarang, Kita hidup di masyarakat yang suka menyalahkan. Bahkan sejak manusia diciptakan, mengalihkan tanggung jawab dan menyalahkan tidak pernah berhenti.

2. Akibat / Hasil (Outcome) – Tuhan berkata bahwa semua keputusan yang diambil akan menyebabkan konsekuensi (berkat atau-pun kutuk).

3. Dampak (Effect) – Tuhan berbicara mengenai dampak dari keputusan kita, bagaimana efeknya dalam hidup bukan hanya untuk kamu, tetapi juga untuk keturunan-mu.

Semua keputusan pemimpin akan menyebabkan istilah yang dinamakan splash zone, artinya ada orang lain yang akan terkena dampak dari keputusan yang diambil.

Jadi bagaimana arena bermain kita sebagai Leader disaat mengambil suatu keputusan?

1. Saudara harus sadar bahwa pada jaman sekarang, masyarakat ingin anda mengambil keputusan dalam waktu yang lebih cepat.

2. Daya perhatian kita untuk mengambil keputusan seringkali teralihkan karena begitu banyak-nya orang yang ingin mendapat perhatian atau fokus yang kita punya.

3. Kita menghadapi akses yang tidak lagi dibatasi dan terjadi dimana saja (Telepon, E-mail, Social Media, etc).

4. Sebagai Leader, Hidup akan memberikan jarum di tengah-tengah jerami (The needle in the haystack) – Keputusan penting seringkali terjadi di dalam urutan yang tidak ter-struktur.

Kadang anda tidak berada dalam situasi terbaik (cape / marah) untuk mengambil suatu keputusan, dan ini bisa mengacaukan segala sesuatu, jadi belajar untuk menunggu dan pikirkan terlebih dahulu, bicarakan hal ini pada beberapa orang yang berpengaruh di area itu, dan baru anda responi selanjut-nya.

Hidup kita berantakan dan tidak rapih, apalagi kalau kita sudah punya anak. Kalau tidak ada kotoran, tidak ada produktifitas, jadi bagaimana kita melakukan hal ini dengan benar? bagaimana kita mengambil keputusan dengan benar? Ada dua jenis keputusan :

1. Decision by default – Tidak membuat keputusan adalah sebuah keputusan, sama hal-nya dengan orang yang memilih maut karena tidak memilih untuk percaya kepada Kristus.

2. Decision by design – dimana keputusan yang anda ambil sudah dilakukan melalui proses yang terstruktur dan tertata.

Ada beberapa nasihat yang bisa anda lakukan :

1. Ingat bahwa tidak semuanya penting – Don’t get worked up on things that dont matter.

2. Temukan kapan anda berada di saat terbaik (energi, fokus) – ada orang yang bisa maksimal di pagi, dan ada juga yang maksimal di saat malam hari, jadilah dirimu sendiri yang terbaik.

Nehemia sepanjang malam bisa berbicara dengan Tuhan, sementara Daud bisa berbicara dengan Tuhan di pagi hari.

3. Saying No is a critical skill – Pastoring is like being in a car where everybodys hand on the steering wheel.

Yes and No is a boundary word, anda berada disini terutama karena keputusan anda mengatakan yes or no dalam suatu keputusan, kalau anda tidak kendalikan jadwal-mu, maka jadwal-mu akan dikendalikan oleh semua orang.

4. Creating Margin is important – Jangan buat semuanya begitu mepet, balance your schedule so you can handle interruption.

Don’t live right on the edge, ciptakan ruang dan extra time untuk anda.

5. Be Careful about what you own – You can’t own everything, ada yang menyewa dan ada yang memiliki.

Bagi owner dan sebagai leader, anda harus punya rasa memiliki, care, dan peduli, ingin terkomitmen dan memberikan segalanya. Kita tidak ingin biarkan kerusakan terjadi di gereja, rumah atau pekerjaan yang kita punya, tetapi anda ingin excellence, karena our God is a God of Excellence.

Supporting Verse – Even in old age they will still produce fruit; they will remain vital and green.
Psalms 92:14 NLT

6. Re-think what you once thought – karena mungkin di musim tertentu itu adalah pikiran dan metode yang baik, tetapi di musim lain, mungkin apa yang anda kerjakan dulu tidak relevan dan maksimal di musim yang ada sekarang.

Bagaimana kita bisa terus maju? Maju adalah pilihan

1. Putuskan apa yang anda perlukan setiap hari Winners and Losers are not much different, the difference is that Loser only do “some”, not all of the activities that winners did.

2. Tetapkan apa yang anda tidak akan pernah lakukan.

3. Tetapkan siapa yang boleh berkata tidak pada anda – Beberapa orang sedikit ini punya akses kartu yang tidak terbatas bagi hidup anda.

4. Ambil keputusan untuk tidak menyerah akan keputusan yang sudah diambil – Kata yang menyusul setelah keputusan adalah disiplin dan determinasi.

5. Ambil keputusan agar anda menjadi yang terbaik daripada dirimu – taburkan kekuatan-mu disitu dan delegasikan kelemahan-mu, tetapi jangan pernah delegasikan kekuatan-mu.

Contoh – Ps. Rick yang background di military tidak maksimal dalam pelayanan sebagai counselor, dan Ia mengalihkan dan mendelegasikan hal ini kepada expert yang melayani di counseling ministry dalam gereja-nya.