Where am I Going by Kenny Goh

JPCC Mens Community seminar (18 August 2016)

Where am I Going? Kita mau kemana setelah ini? Suatu pertanyaan yang penting bagi seorang pria. Hal ini penting karena Pria diciptakan terlebih dahulu dan Tuhan memberikan mandat kepada Pria sebagai seorang pemimpin.

Mengapa Hawa jatuh ke dalam dosa? karena adanya lack of leadership.

Kalau anda tidak tahu mau kemana, tidak ada target dan apa yang harus diselesaikan dengan jelas, anda sebagai pria akan menjadi frustrasi.

Karena sebagai pria kita tidak di-desain untuk menjadi “Que Sera Sera” (whatever will be, will be or going with the flow), dan plin-plan.

Kalau saya bicara dengan orang yang lebih tua dan senior, saya belajar bahwa ternyata tidak ada satu orang-pun yang tidak peduli. Karena kepedulian mereka terungkap dalam bentuk penyesalan.

Contoh bentuk penyesalan yang ada dari mereka – Tidak menyempatkan waktu dengan istri dan anak, tidak menjaga kesehatan dengan baik, atau melakukan passion mereka di bidang amal.

It does matter where you are going.

Supporting Verse – Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana. Mazmur 90:12 TB

Ayat ini mengubah hidup saya beberapa tahun lalu, tepatnya disaat saya berusia 30 tahun. Hikmat datang pada saat anda tahu dan sadar bahwa anda tidak akan hidup lama.

We are all going to die, setiap dari kita ada time limit-nya. Banyak anak remaja melakukan hal-hal yang bodoh karena mereka tidak tahu akan hal ini.

Firman Tuhan berkata, bahwa penting untuk sadar bahwa waktu kita terbatas. Dan sebagai pria penting untuk punya kesadaran itu, karena tanggung jawab kita banyak, baik dalam relasi keluarga dan pekerjaan.

Begin with the end in mind – Stephen Covey

Stephen Covey mengajarkan untuk melakukan exercise dan membayangkan hal ini – Suatu hari, dalam funeral atau misa penguburan kita, apa yang kita ingin orang lain katakan mengenai kita? Dari situ akan muncul sebuah gambaran tentang siapa dan masa depan yang mau kita capai sebagai seorang pria

Supporting Verse – Bila tidak ada wahyu, menjadi liarlah rakyat. Berbahagialah orang yang berpegang pada hukum. Amsal 29:18 TB

Where there is no vision, the people perish: but he that keepeth the law, happy is he. Proverbs 29:18 KJV

Where are you going, begin with the end in mind – semua ini bicara soal visi. Sebenarnya visi ini sudah ada dalam diri kita semua. Saya ingin memperkenalkan satu istilah, yaitu “seharusnya ….!”.

Contoh :

1. “Seharusnya” istri gw ngomong gini.
2. “Seharusnya” tempat ini bisa jauh lebih bersih
3. “Seharusnya” saya bisa lebih sehat
4. “Seharusnya” gereja itu fun dan hidup
5. “Seharusnya” tempat ini bebas rokok agar nyaman bagi istri dan keluarga saya.
6. Dan seterusnya…

Mulai lakukan hal ini dengan sesuatu yang membuat anda frustrasi sekarang. Disaat anda punya istilah dan kalimat ini, anda akan punya visi.

Tetapi anda harus hati-hati, disaat anda mengutarakan hal ini, jangan cuman sekedar lakukan untuk complain saja, tetapi harus ada tindak lanjut-nya.

Bayangkan, jika Adam dan Hawa tidak jatuh dalam dosa, teknologi dan kemajuan apa yang kita punya sekarang?

Kemampuan anda untuk berkata “seharusnya” dan bertindak untuk menghasilkan sesuatu jauh lebih besar.

The clearer the vision, the narrower the choices, the easier to decide.

Kadang tidak gampang untuk memilih kegiatan dan prioritas dalam jadwal yang anda punya, tetapi kalau visi anda jelas, maka pilihan anda tidak akan banyak, karena gambar yang mau dicapai jelas. Orang suka plin-plan karena visi-nya tidak jelas.

Saya selalu berkata kepada pria single, bahwa kamu ga akan bisa attract dan menarik wanita high quality kalau kamu-nya sendiri tidak jelas.

Orang yang jelas akan menginspirasi orang lain. Seperti contoh-nya Kak Anggia dan Redauly dengan visi sebagai orang yang punya passion di olahraga, hidup sehat dan running.

Saya percaya bahwa setiap pria di tempat ini diberikan karunia untuk mempunyai visi yang jelas, baik di tempat kerja ataupun keluarga anda.

Supporting Verse – And the Lord answered me: “Write the vision; make it plain on tablets, so he may run who reads it. Habakkuk 2:2 ESV

Apapun yang anda tetapkan, Tuliskan visi itu supaya gampang untuk di-sosialisasikan dan orang lain tahu. Ini juga cara Tuhan bekerja, saya bersyukur bahwa Tuhan bekerja tidak hanya melalui cara berbicara, tetapi juga melalui tulisan di Alkitab.

Tuhan begitu memprioritaskan menulis sesuatu. Tahukah anda, bahwa menulis atau mengetik adalah bentuk pertama ciptaan. Di saat anda ambil pena dan menulis, anda menjadi seperti Tuhan, mencipta.

Anda harus tulis visi anda, karena kita selalu berubah, tetapi tulisan anda selalu stay dan sama. Numbers don’t lie, step dan langkah pertama bagi anda adalah menulis.

Tuliskan tubuh jiwa roh anda mau seperti apa, dan buat anda sendiri, mau keluarga seperti apa? mau pekerjaan seperti apa? Write it down! You’ll be amazed. Just because your vision is clear.

Closing Quote – Everybody ends up somewere in life, you can end up somewhere on purpose.

Discussion

1. Apa yang saya ingin orang katakan tentang saya di upacara pemakaman saya?
2. Selesaikan kalimat ini : Saya tidak ingin menjadi seperti …. , Mengapa?
3. Apa satu hal yang harus saya ubah agar hidup saya mulai mengarah ke masa depan yang saya inginkan?

Next topic – Why am I here? (20 October 2016), Topics range from – Life/self – body soul spirit? Marriage, Family, Work & Church