JPCC Service 2 (10 July 2022)
Wow! Apa kabar semuanya? Salam tentunya kepada semua campus yang lain karena sekarang ini kita sedang live streaming tentunya, salam untuk saudara yang ada di Sutera Hall dan Upper Room, dan juga termasuk yang sedang mengikuti ibadah ini secara online saat ini.
Khususnya juga saat ini yang sedang bergabung dengan kita ada juga JPCC Youth, so make some noises! Kita bergabung dan berkumpul disini untuk 23 tahun ini. Terima Kasih juga kepada tim Kreatif dan tim Youth, untuk menjadikan apa yang selama ini belum pernah terjadi sebelumnya agar bisa kita nikmati bersama-sama.
Saya juga ingin mengucapkan terima kasih secara khusus dari lubuk hati yang paling dalam untuk Ps. Jeffrey dan Angel untuk semua komitmen dan pengorbanannya, kami dari tim pastoral sangat menghargai kesempatan untuk menyaksikan secara langsung akan pengorbanan dan komitmen yang sudah diberikan selama ini.
Pagi hari ini saya mengambil waktu dan kesempatan untuk menyampaikan apa yang Tuhan sampaikan kepada saudara. Saudara tentunya tahu bahwa hari ini JPCC merayakan ulang tahun yang ke-23.
23 tahun yang lalu, saat bangsa kita sedang mengalami krisis besar pada tahun 1998/99. Adanya krisis politik, ekonomis yang tidak menentu, dollar yang nilainya dari 2500 melonjak menjadi 17rban, dan kemudian keadaan yang serba tidak menentu.
Kemudian ada sekelompok anak muda yang dipanggil oleh Tuhan untuk memulai pelayanan yang sekarang kita kenal sebagai JPCC. 23 Tahun bukan perjalanan yang mudah, kita pernah mengalami kesulitan, ada bom yang pernah terjadi di tahun 2004, perjalanan yang tidak mudah dan tidak gampang untuk dijalani.
Tetapi tentu sangat setimpal untuk kita jalani, bahkan kalau saya disuruh mengulangi lagi, saya tidak akan menyesali satu hal pun yang Tuhan ijinkan kita lewati. Pada saat itu, sekelompok anak-anak muda yang tidak berpengalaman dan bahkan sebenarnya tidak memenuhi syarat.
Mereka dipanggil oleh Tuhan untuk membuat perubahan dimana Tuhan menempatkan mereka berada, mereka tidak percaya diri dan tidak merasa mampu, namun Tuhan meneguhkan hati mereka dan kemudian memberikan Firman Tuhan di dalam hidup mereka.
Opening Verse – Lakukanlah segala sesuatu dengan tidak bersungut-sungut dan berbantah-bantahan, supaya kamu tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak Allah yang tidak bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat ini, sehingga kamu bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di dunia. Filipi 2:14-15 TB
Mereka meyakini akan panggilan Tuhan dan hidup mereka akan terus bertumbuh dan menjadi serta membangun generasi yang akan menjalani kehidupan yang tiada bernoda, sebagai anak-anak Allah yang tidak bercela, sehingga mereka dapat bercahaya seperti bintang di dunia yang gelap.
Kata kunci yang Tuhan taruh di hati kita saat itu adalah “Bintang“, to shine, bersinar di tengah kegelapan yang ada. Bintang yang Tuhan taruh di hati kami saat itu bukanlah “Bintang” yang punya followers begitu banyak di media sosial.
Bintang yang dimaksud disini bukan hanya sekedar orang-orang yang mampu mendapatkan pencapaian yang luar biasa di dunia, tetapi bintang yang dimaksud Tuhan adalah sekelompok orang yang mengalami anugerah dan kebaikan Tuhan, dan rela untuk hidup menyampaikan kebesaran Tuhan di dalam dan melalui kehidupan mereka.
Selain ayat diatas, Tuhan juga memberikan ayat landasan lain kepada kami.
Supporting Verse – Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus. Karena barangsiapa melayani Kristus dengan cara ini, ia berkenan pada Allah dan dihormati oleh manusia. Roma 14:17-18 TB
Melayani Tuhan dengan kebenaran, damai sejahtera dan sukacita akan menjadi pedoman dan tolak ukur dari pelayanan kita di JPCC. Semua yang diucapkan Tuhan di atas kata “karena” dari ayat diatas, akan terjad apabila semua persyaratan dipenuhi.
Barangsiapa melayani dengan kebenaran, damai sejahtera dan sukacita, kaerena dengan cara ini dikatakan bahwa Ia akan berkenan kepada Allah dan dihormati oleh manusia.
Selain kata Bintang, frasa yang selalu ada dekat di hati kita, yang menjadi pedoman dan tolak ukur dari standar pelayanan kita adalah “Kebenaran, Damai Sejahtera dan Sukacita” sehingga kita akan berkenan kepada Allah dan dihormati oleh manusia.
Keberadaan kita bukan hanya untuk sekedar menyenangkan Tuhan saja tetapi kita juga ingin dihormati oleh manusia.
Supporting Verse – Siapa mengejar kebenaran dan kasih akan memperoleh kehidupan, kebenaran dan kehormatan. Amsal 21:21 TB
Saya percaya ada sebuah generasi yang Tuhan sedang bangun di tengah-tengah negeri ini, bukan hanya hidupnya tidak bercela dan berkenan kepada Tuhan, tetapi mereka juga akan dihormati oleh manusia.
Keseimbangan akan menjadi kunci kita menjalani kehidupan dan melayani dengan pendoman dan tolak ukur supaya kita berkenan kepada Tuhan dan dihormati oleh manusia.
Oleh sebab itu, sepanjang bulan ini tema kita adalah “Imamat yang rajani”, tema yang penting agar kita mengerti lebih dalam karena Tuhan memanggil kita semua untuk menjadi imamat yang rajani sehingga kita bisa membangun kehidupan yang seimbang.
Tema ini punya dua kata kunci, yaitu Imam dan Raja. Ada beberapa hal penting yang saya ulangi hari ini, kata ini dikutip dari ayat tersebut.
Supporting Verse – Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib 1 Petrus 2:9 TB
Sama seperti ayat sebelumnya, semua yang terjadi setelah kata “supaya”, akan terjadi jika kita melakukan terlebih dahula apa yang ada di sebelum kata “supaya” dari ayat 1 Petrus 2:9 ini.
Kita dipilih, dikuduskan dan dikhususkan menjadi milik Tuhan supaya kita memberitakan pemberitaan yang besar akan KeberadaanNya. Alasan kita berada di 3 campus ini bukan hanya untuk berkumpul, tetapi tujuannya adalah untuk memberitakan perbuatan Allah yang besar yang ada dalam hidup kita.
Mungkin ada yang berkata, “Sepertinya pekerjaan Tuhan dalam hidup saya belum sebegitu luar biasa seperti teman saya”. Wait and see, karena Tuhan punya rencana yang luar biasa dalam kehidupan setiap saudara, dan Dia akan memakai setiap dari kita untuk perbuatan yang besar.
Kita adalah Imamat yang rajani, Imam dan Raja. Imam adalah seorang yang bertanggung jawab untuk kehidupan rohani umat yang dipimpinnya. Di dalam perjanjian lama, awalnya hanya sekelompok tertentu di sukun Lewi untuk mewakili bangsa Israel untuk berhubungan dengan Tuhan.
Imam bertindak sebagai perantara Tuhan dengan Umatnya, sebagai penyambung lidah Tuhan dan sebagai pembawa doa umatNya.
Seorang Imam juga mendengar dan menyampaikan suara Tuhan serta membawa korban persembahan kepada Tuhan mewakili umatNya. Itu adalah fungsi daripada seorang Imam.
Karena Bangsa Israel jauh dari kehidupan yang suci dan benar, sementara Tuhan adalah Tuhan yang suci dan benar, maka bangsa israel tidak bisa datang menghadap Tuhan dengan sendirinya. Oleh karena itu diperlukan wakil karena barangsiapa tidak hidup dalam kesucian dan kekudusan bertemu dengan Tuhan, maka kematian yang akan terjadi sebagai konsekuensi daripada apa yang ada.
Oleh sebab itu di dalam perjanjian lama, hanya sekelompok orang yang dipilih dan itupun dengan resiko, karena jikalau mereka tidak suci dan masuk ke ruang maha suci dan bertemu dengan Allah pencipta langit dan bumi, mereka bisa mati di dalamnya.
Karena itulah, dalam perjanjian lama, Imam besar bajunya akan dipasangi lonceng dan kakinya diikat dengan tali. Sebab jika mereka tidak suci, mereka bisa mati di dalam dan hanya bisa ditarik keluar.
Awalnya hanya sekelompok orang yang dikhususkan, tetapi kita baca bahwa setelah itu Tuhan ingin agar seluruh bangsa israel menjadi imam mewakili seluruh bangsa-bangsa yang ada di dunia. Tetapi kepercayaan hanya pada awalnya hanya diberikan kepada sekelompok orang, kemudian diperluas menjadi satu suku bangsa yaitu bangsa israel dan kemudian karena Yesus mati di atas kayu salib, tabir yang sebelumnya ada memisahkan ruang suci dimana Allah ada, menjadi robek dari atas ke bawah, sehingga akses untuk menemui Tuhan yang sebelumnya terbatas dan sekarang bisa diberikan kepada kita semua.
Kita yang tadinya tidak kudus dan tidak layak untuk menemui Tuhan, karena kekudusan dan kebenaran yang datang melalui pengorbanan Kristus di atas kayu salib, sekarang kita semua diberikan akses untuk bertemu dan berbicara dengan Tuhan, mendengar suaraNya, membawa persembahan kepadaNya dan juga menerima arahan yang datang dari padaNya secara langsung.
Kita tidak lagi perlu calo dan perantara untuk bertemu dengan Tuhan, itu adalah hal yang seharusnya kita syukuri. Di dunia ini jika kita ingin bertemu dengan orang penting maka kita perlu perantara dan tentu jika kita memakai jasa mereka ada harganya dan tidak bisa didapat secara gratis.
Kita semua adalah Imam daripada Tuhan dan oleh karena itu kita bertanggung jawab untuk kerohanian yang ada di sekitar kita. Sebagai orang tua, kehidupan kerohanian keluarga, dan jika kita bekerja, maka kita bertanggung jawab akan lingkungan yang ada disana.
Oleh sebab itu kebenaran, damai sejahtera dan sukacita yang akan menyertai kemana kita pergi sebagai seorang Imam. Dimana ada gelap, disitu ada terang, dan dimana ada kekacauan, disitu ada damai sejahtera yang datang bersama dengan engkau karena sang kebenaran, damai sejahtera dan sukacita tinggal di dalam engkau. Kemanapun anda pergi, kebenaran, damai sejahtera dan sukacita akan selalu bersama dan melalui anda.
Setiap hari dan dimana saja, kita dapat berkomunikasi dengan Tuhan, mendengarkan suaraNya dan merasakan HadiratNya, membawa HadiratNya dimanapun kita berada, itulah fungsi seorang Imam di kota Jakarta, dan dimanapun Tuhan menempatkan kita berada.
Kata Kunci kedua adalah Raja, Raja mewakili Tuhan untuk memerintah atas rakyatNya. Kalau Imam mewakili umat untuk datang kepada Tuhan, maka Raja mewakili Tuhan untuk berbicara kepada rakyatNya.
Seorang Raja bertanggung jawab untuk kesejahteraan rakyatnya. Raja juga bertanggung jawab untuk melindungi dan membela kepentingan rakyatnya.
Imamat yang rajani adalah seorang Imam yang mempunyai karakter, nilai dan perilaku seorang raja. Dia mempunyai otoritas kemanapun dia berada, terlepas dari cara dia berpakaian raja atau tidak, dia memiliki karakter dan nilai moral yang sangat tinggi.
Raja itu mentalnya tidak meminta-minta, kata bahasa inggrisnya adalah “Royal Prieshood”. Kata “Royal” ini dalam bahasa indonesia adalah “Ningrat”. Saya belajar kalau orang yang punya marga keningratan seperti di inggris, sejak lahir cara duduk, berdiri dan menyapa mereka begitu diajar dengan baik dan juga seiring dengan perputaran badan disaat melakukan itu.
Kita semua adalah Imamat yang rajani, dan punya standar moral yang berbeda dengan dunia. Kita tinggal di dunia tetapi kewarganegaraan ini adalah surgawi. Jangan ada yang berpikir bahwa hanya karena saya menjaga anak di rumah maka saya hanya sekedar Ibu rumah tangga, karena dimanapun kita berada, kita adalah Imamat yang rajani dan ada fungsi raja yang melekat dengan diri kita.
Supporting Verse – Lihatlah, akan tiba saatnya seorang raja memerintah dengan adil dan pemimpin-pemimpin bangsa menjalankan keadilan. Mereka masing-masing seperti tempat berlindung dari angin dan badai. Mereka seperti sungai yang mengalir di padang pasir, seperti naungan batu yang besar di tanah yang tandus. Orang yang dapat melihat tak akan menutup matanya, dan yang dapat mendengar akan memperhatikan. Yesaya 32:1-3 BIS
Bukankah seorang Ibu rumah tangga sering berperan sebagai tempat berlindung dari angin dan badai? Itu semua adalah fungsi daripada seorang raja, kita tidak perlu posisi yang tinggi untuk memerintah dan melayani Tuhan dengan kebenaran, damai dan sukacita.
Supporting Verse – Kalau raja memerintah dengan kasih, jujur dan adil, maka ia akan tetap berkuasa. Amsal 20:28 BIS
Mercy and truth preserve the king, And by lovingkindness he upholds his throne. Proverbs 20:28 NKJV
Memerintah bukan hanya dengan “Top-down” authority, tetapi dikatakan jika raja bisa memerintah dengan kasih, jujur dan adil, maka ia akan tetap berkuasa. Perbuatan yang penuh dengan kemurahan hati, kebenaran, dan kebaikan yang akan menopang takhta seorang raja.
Raja yang memiliki roh Tuhan tetapi tidak melakukan perbuatan yang penuh dengan kemurahan hati, kebaikan dan kebaikan maka pada dasarnya ia sedang menghancurkan fondasi pada otoritas dan wibawa yang ada di dalam hidupnya.
Kita seringkali sulit untuk hidup membela keadilan di dunia. Saya seringkali bertanya, jika seorang pengendara mercedes benz ditabrak sebuah angkot, siapakah yang akan mengganti rugi? kebanyakan orang tentu akan menjawab pengemudi mobil mercedes, tetapi ingat bahwa dalam kejadian ini yang ditabrak adalah mobil mercedesnya. Ingat bahwa pembelaan kita adalah membela yang benar. Keadilan adalah pada saat kita berani membela yang benar.
Sharing Ps. Jose – Ada seorang teman kami bernama William Laoh, dan hari ini memasuki tahun ke -4 bergumul dengan cancer stadium 4 dan metastase ke tulang semenjak tahun 2018. Baru kemarin malam saya meminta ijin darinya untuk menceritakan kesaksiannya.
Sekarang ini dia belum sembuh dan masih termasuk kategori cancer warrior, dan yang membuat saya terkejut adalah dia juga saat ini sedang berjuang membantu pasien lain agar bisa mendapat bantuan dari BPJS. Dia sendiri juga sedang berjuang karena banyak medikasi yang tidak bisa dibantu oleh BPJS.
Ada begitu banyak pasien yang tidak diperpanjang hidupnya karena belum ada yang bisa membela mereka. Saya begitu bangga dan takjub karena di balik pergumulan yang dia sedang hadapi, dia masih begitu membela orang-orang yang ada di sekelilingnya. Dia bilang, “Sebenarnya bukan saya, Jose, tetapi adalah (almarhum istrinya, Nindy) yang selalu mengarahkan dia untuk melihat orang lain”.
Saudara, membela dan berjuang untuk kepentingan orang adalah tujuan yang Tuhan tempatkan kepada kita dimanapun kita berada. Siapapun kita, kita bisa membela orang-orang yang ada di sekeliling kita apabila kita melakukannya dengan kejujuran, keadilan dan kesetiaan.
Doa yang terakhir yang ingin saya pakai untuk menutup adalah ayat ini, yang berbicara tentang pengurapan di dalam perjanjian lama. Di dalam perjanjian lama, hanya dua kategori orang yang diurapi dengan minyak urapan, yaitu imam dan raja. Minyak urapan itu spesifik resepnya, dan tidak tergantikan.
Closing Verse – Dan kepada orang Israel haruslah kaukatakan demikian: Inilah yang harus menjadi minyak urapan yang kudus bagiKu di antara kamu turun-temurun. Kepada badan orang biasa janganlah minyak itu dicurahkan. Keluaran 30:31-32a TB
Dalam perjanjian lama, Bangsa Israel tahu bahwa meskipun dia tidak tahu dan kenal muka Imam besar seperti apa, karena “IG-nya” private, asal mereka kenali baunya, maka jika Imam besar itu memutuskan untuk membaur dengan umatnya, maka mereka semua bisa segera mengenali karena wangi minyak urapan yang ada.
Kita semua sekarang tentu tidak perlu pengurapan seperti itu, karena pengurapan kita ada karena Roh Kudus yang tinggal di dalam kita, sang benar, sang damai dan sang sukacita ada di dalam kita dan barangsiapa melayani Tuhan dengan cara itu maka Ia akan berkenan kepada Allah dan dihormati oleh manusia.
Doa saya agar JPCC penuh dengan Imamat yang rajani, peduli dengan kesejahteraan yang ada di lingkunganmu, dengan kerohanian dimanapun Tuhan tempatkan engkau berada dan bersama-sama kita akan melihat bangsa ini dipulihkan, diberkati dan dipakai Tuhan untuk memuliakan NamaNya.