Pengharapan By Ps. Jeffrey Rachmat

JPCC Kota Kasablanka Service 3 (11 Maret 2018)

Di akhir bulan ini, seperti biasa setiap tahun-nya akan diadakan program “Excellent Sacrifice”, bagi jemaat yang ingin berpartisipasi untuk memberikan persembahan yang terbaik kepada Tuhan. Banyak hal yang kita nikmati di gereja sekarang merupakan hasil taburan dari Persembahan Terbaik jemaat tahun lalu, mari kita juga berpartisipasi untuk ikut memberi melalui program ini.

Opening Verse – “Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih.” ‭‭1 Korintus‬ ‭13:13‬ ‭TB‬‬

Pada hari ini kita akan berbicara mengenai Hope atau Pengharapan. Pengharapan sangat penting dan merupakan sebuah pegangan dalam kehidupan.

Banyak orang tidak menyadari pentingnya Pengharapan sampai mereka dihadapkan dengan situasi hopelessness atau penuh keputus-asaan.

Kebanyakan orang meletakkan pengharapan mereka kepada harta benda, jabatan, pekerjaan, pengetahuan yang mereka punya, atau hubungan yang mereka miliki, tetapi apa yang terjadi disaat kita berhadapan dengan suatu keadaan dimana uang dan harta benda yang kita punya sudah tidak bisa menolong kita? Begitu juga dengan hal-hal lain yang saya sebutkan di atas sebelumnya.

Pada saat itu banyak orang akan menjadi panik, karena penuh dengan ketidakpastian dan keputus-asaan, itu sebabnya sangat menarik dan menyenangkan untuk saya jika melihat orang-orang yang pintar, dan punya begitu banyak harta tetapi tetap mau mengandalkan, melayani Tuhan dan pergi ke gereja.

Mereka menyadari bahwa sehebat apapun harta, jabatan, kepandaian dan kenalan yang mereka punya, itu bukan suatu dasar yang sangat kuat dalam kehidupan.

Orang yang berjalan dalam keputus-asaan seperti orang yang berjalan dalam sebuah lorong yang begitu panjang dan tidak ada jalan keluarnya. Jika kita berada dalam situasi ini, kebanyakan orang akan merasa pasrah dan menyerah.

Padahal seringkali masalah yang ada bersifat temporary, seperti bercerai atau bahkan bunuh diri, yangmerupakan keputusan yang permanen tetapi diambil dari sebuah masalah yang bersifat temporary.

Supporting Verse – “Harapan yang tertunda menyedihkan hati, tetapi keinginan yang terpenuhi adalah pohon kehidupan.” ‭‭Amsal‬ ‭13:12‬ ‭TB‬‬

Tetapi ada juga orang yang sebaliknya langsung mencari Tuhan saat berada dalam situasi seperti ini, yang penuh dengan keputus-asaan, tetapi kita harus tahu bahwa Tuhan bisa memutar-balikan keadaan yang penuh keputus-asaan, dan di Alkitab ada sebuah keadaan seperti ini.

Supporting Verse – “Adalah di situ seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan. Ia telah berulang-ulang diobati oleh berbagai tabib, sehingga telah dihabiskannya semua yang ada padanya, namun sama sekali tidak ada faedahnya malah sebaliknya keadaannya makin memburuk. Dia sudah mendengar berita-berita tentang Yesus, maka di tengah-tengah orang banyak itu ia mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jubah-Nya. Sebab katanya: “Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh.” Seketika itu juga berhentilah pendarahannya dan ia merasa, bahwa badannya sudah sembuh dari penyakitnya.” ‭‭Markus‬ ‭5:25-29‬ ‭TB‬‬

Sebuah kejadian yang luar biasa, dari kisah diatas, ada seorang wanita yang bukan orang yang biasa, ia adalah orang yang berada, dan bertahan sekian lama selama 12 tahun sampai habis hartanya dengan penyakit pendarahan yang ia punya.

Mungkin saat pertama kali sakit, wanita ini membayar cukup banyak uang dengan harapan adanya kesembuhan, tetapi ia terus mengalami kegagalan dan kegagalan demi kegagalan ini terus terjadi setelahnya, wanita ini menghabiskan uang cukup banyak tanpa adanya kesembuhan, dia mulai kehilangan pengharapan dan putus asa sampai ada kabar mengenai kehadiran Yesus.

Sejauh apapun itu, wanita ini masih pergi untuk mencari kesembuhan, uang yang menjadi pegangan dia sudah habis, kenalan dokter atau tabib yang dia punya juga sudah tidak tahu harus melakukan apa, dan sesampainya kesana, dia kembali mengalami kesulitan sampai ada posisi dimana dia merasa “That’s it, semua sudah saya coba!”, dan tiba-tiba dia melihat ada rombongan Yesus yang datang, seketika dia teringat sesuatu yaitu berita-berita akan Yesus.

Jika wanita ini tidak pernah mendengar berita-berita tentang Yesus, mungkin dia hanya akan membiarkan rombongan Yesus ini lewat tanpa berharap apa-apa, tetapi karena dia pernah mendengarnya, pengharapan dia kembali bangkit. Iman timbul dari pendengaran akan Firman Tuhan.

Supporting Verse – “Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.” ‭‭Roma‬ ‭10:17‬ ‭TB‬‬

Timbul” adalah suatu kata yang sangat baik dan berarti seperti sesuatu yang naik ke atas, tetapi tidak ada yang pernah bisa timbul kalau tidak ada yang pernah tenggelam terlebih dahulu.

Wanita ini sudah pernah mendengar berita-berita tentang Yesus, tetapi kalau wanita ini tidak pernah mendengarnya, Iman dia tidak akan pernah timbul.

Karena itu kita perlu untuk mendengar Firman Tuhan, agar Iman kita bisa menolong kita karena kita tidak akan pernah tahu kapan kita membutuhkan-nya. Roh Kudus akan membantu kita untuk menimbulkan Iman kita, tetapi jika kita tidak pernah mendengar Firman, tidak ada Firman yang tenggelam dalam hidup kita sehingga tidak ada yang bisa ditimbulkan keluar oleh Roh Kudus.

Seringkali Roh Kudus mau menolong kita, tetapi Dia tidak bisa menolong kita, karena kita tidak pernah membaca Firman Tuhan.

Supporting Verse – “tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.” ‭‭Yohanes‬ ‭14:26‬ ‭TB‬‬

Kembali ke cerita tadi, Wanita ini sudah dalam keadaan putus-asa, dan disaat Yesus lewat di dalam perjalanan menuju anak-nya Kepala Ibadah bernama Yairus yang sekarat, kemungkinan besar rombongan mereka ini berjalan begitu cepat.

Karena itu wanita ini tidak memiliki waktu yang banyak, tetapi dia sudah mendengar berita mengenai Yesus, yang selanjutnya membuat saya jadi berpikir, siapa yang memberitahu ide bahwa asal wanita ini menjabah jubahnya Yesua, maka dia akan sembuh?

Supporting Verse – “Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah.” ‭‭Ibrani‬ ‭12:2‬ ‭TB‬‬

Tuhan sendiri yang memberikan ide kepadanya, tetapi dia tetap harus bekerja sama karena Iman tanpa perbuatan adalah mati, Tuhan yang memulai, dan Dia akan memelihara sampai akhirnya, sampai wanita ini menikmati kepenuhan Iman dia yaitu kesembuhan. Iman adalah bahasa yang dimengerti oleh kerajaan Allah.

Pada jangka waktu yang tidak terlalu jauh, Ada juga seorang buta juga yang mengemis disaat Yesus sedang datang dan lewat, dia kemudian berteriak-teriak kepada Yesus agar dikasihani, Yesus kembali melihat Iman dari si orang buta ini dan kemudian menyembuhkan-nya, satu lagi bukti bahwa Iman adalah Bahasa Kerajaan Allah, Bahasa yang membuat mereka merespon.

Sharing Ps. Jeffrey – Beberapa waktu lalu saat di Jepang, saya bersama keluarga ada di sebuah pasar dimana semua orang disana berbicara jepang, saya tidak ambil pusing dan tetap menikmati waktu bersama dengan keluarga, dan tiba-tiba di tengah keramaian ada suara orang-orang surabaya, saya lahir di surabaya dan saya segera mengenalinya, seperti itulah kerajaan Allah disaat mereka melihat Iman, mereka diam dan berespon.

Saya harap setiap hari minggu mata Tuhan tertuju kepada tempat ini karena Dia bisa melihat Iman kita semua, dan siap untuk meresponi-nya.

Iman merupakan dasar atau bahan baku dari pengharapan, Pengharapan yang muncul karena Iman bukan pengharapan biasa. Bukan sekedar wishful thinking, tetapi Pengharapan yang sangat kuat.

Supporting Verse – “Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.” ‭‭Ibrani‬ ‭11:1‬ ‭TB‬‬

“Pengharapan itu adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita, yang telah dilabuhkan sampai ke belakang tabir, di mana Yesus telah masuk sebagai Perintis bagi kita, ketika Ia, menurut peraturan Melkisedek, menjadi Imam Besar sampai selama-lamanya.” ‭‭Ibrani‬ ‭6:19-20‬ ‭TB‬‬

Seperti yang sudah diajar oleh Ps. Jose minggu lalu, Kapal bisanya punya jangkar atau sauh, agar disaat mereka berhadapan dengan ombak atau angin yang besar, mereka bisa segera menurunkan jangkar agar bisa menjaga posisi kapal dan tidak terhanyut dan keluar dari jalur kapal dimana seharusnya mereka pergi, dan memberikan rasa aman agar kapalnya tidak terhempas dan rusak.

Dalam hidup, kita juga akan bertemu dengan ombak atau badai, dan kalau kita tidak mempunyai jangkar, kita akan mudah terkena ombak dan menjadi rusak.

Dari ayat diatas, ada juga kata “Tabir”. Dulu di dalam Bait Allah, ada ruang kudus dan ruang maha kudus, dan antara dua ruangan ini dipisahkan oleh Tabir, Imam besar hanya bisa sesekali masuk ke dalam Tabir untuk menghadap kepada Tuhan, ada begitu banyak peraturan yang dilakukan, antara lain mereka juga harus membawa korban pemghapusan dosa.

Mereka juga harus berada dalam keadaan kudus dan suci, karena kalau mereka sedang tidak dalam keadaan kudus dan menghadap Tuhan, mereka bisa mati. Karena itu setiap Imam yang masuk Bait Allah diberikan tali ke kaki mereka, untuk mengetahui keadaan mereka saat memasuki Bait Allah.

Tetapi saat Yesus disalib, menjelang kematian-nya, tiba-tiba Tabir yang memisahkan kedua ruangan ini terbelah dengan sendirinya, artinya Jalan menuju Tuhan menjadi terbuka sekarang, sehingga kita bisa masuk ke dalam Tahta Kasih Karunia tanpa rasa bersalah.

Supporting Verse – “Lalu berserulah Yesus dengan suara nyaring dan menyerahkan nyawa-Nya. Ketika itu tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah.” ‭‭Markus‬ ‭15:37-38‬ ‭TB‬‬

“Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa. Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.” ‭‭Ibrani‬ ‭4:15-16‬ ‭TB‬‬

Kembali ke Ibrani 6:19-20, yang berkata bahwa Pengharapan Iman dilabuhkan sampai ke belakang tabir, artinya adalah sampai di depan Hadirat Tuhan, itu yang membuat jiwa kita menjadi kuat dan aman, meskipun kondisi yang ada tidak memungkinkan dan tidak bersahabat untuk kita.

Tetapi kita bisa percaya karena apa yang Dia janjikan akan menjadi kenyataan, karena pengharapan Iman terlebih dahulu dibangkitkan Tuhan sampai jauh ke belakang tabir.

Jangan menyerah karena Tuhan yang memulai dan akan menolong kita untuk menggenapi Janji-Nya dalam hidup kita. Pastikan agar Firman Tuhan tenggelam terlebih dahulu dalam hidup kita, agar kita bisa berlimpah-limpah dalam pengharapan.

Supporting Verse – “Marilah kita teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan kita, sebab Ia, yang menjanjikannya, setia.” ‭‭Ibrani‬ ‭10:23‬ ‭TB‬‬

Berkali-kali disaat saya mengalami kekuatiran, tiba-tiba ada Firman Tuhan yang mengingatkan saya, dan menguatkan saya dan memegang Janji Tuhan, itulah caranya agar kita bisa berlimpah-limpah dalam Pengharapan, Pengharapan kita kepada Tuhan tidak akan pernah mengecewakan karena dilakukan jauh sampai Hadirat-Nya.

Closing Verse – “Semoga Allah, sumber pengharapan, memenuhi kamu dengan segala sukacita dan damai sejahtera dalam iman kamu, supaya oleh kekuatan Roh Kudus kamu berlimpah-limpah dalam pengharapan.” ‭‭Roma‬ ‭15:13‬ ‭TB‬‬