Kenny Goh JPCC

Filter By Ps. Kenny Goh

JPCC Sutera Hall 2nd Service (11 May 2025)

Welcome to Church! Kita sudah memasuki minggu kedua dengan Seri Pengajaran “A Brand New Mind Transformed Lives“, Pembaharuan Pikiran dan Hidup yang Diubahkan. Kita mulai dengan Surat yang Paulus tulis kepada jemaat di Roma.

Opening Verse – [2] Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna. Roma 12:2 TB

Rasul Paulus menulis kepada jemaat di Roma bahwa kita harus memperbaharui cara berpikir kita supaya kita bisa dengan mudah dan “natural/santai” membedakan apa yang Tuhan mau dan apa yang ada dalam pikiran Tuhan. Semakin kita dekat dan mengenak seseorang, semakin kita bisa tahu apa yang ada dalam pikiran dia, bukan? Baik itu dalam sahabat dekat, pasangan atau teman di dalam komunitas yang sudah kita kenal lama dan mengerti cara berpikirnya. Itu sebabnya minggu lalu diajarkan bahwa melalui Roh Tuhan kita diberikan kemampuan untuk berpikir seperti Kristus. Sungguh suatu hal yang luar biasa.

Untuk yang mencatat, Judul kotbah hari ini adalah “Filter”. Jadi, semakin kita berjalan dengan Tuhan, kita semakin serupa dengan Tuhan, tidak hanya dari cara perilaku tetapi juga cara berpikirNya Tuhan.

Supporting Verse – [17] Sebab itu kukatakan dan kutegaskan ini kepadamu di dalam Tuhan: Jangan hidup lagi sama seperti orang-orang yang tidak mengenal Allah dengan pikirannya yang sia-sia [18] dan pengertiannya yang gelap, jauh dari hidup persekutuan dengan Allah, karena kebodohan yang ada di dalam mereka dan karena kedegilan hati mereka. [19] Perasaan mereka telah tumpul, sehingga mereka menyerahkan diri kepada hawa nafsu dan mengerjakan dengan serakah segala macam kecemaran. Efesus 4:17-19 TB

Orang yang tidak mengenal Tuhan dikatakan Rasul Paulus seperti orang yang punya pikiran sia-sia dengan pengertian yang “gelap”. Menarik juga disini karena ternyata apa yang Rasul Paulus tulis di Korintus, yang kita pelajari minggu lalu tentang mereka punya pola pikir Yunani dan Ibrani, bahwa pola pikir Yunani hanya memprioritaskan “Roh” saja, dan menganggap bahwa aspek jiwa dan tubuh itu tidak penting. Tetapi kita pelajari bahwa semuanya penting buat Tuhan, terutama cara berpikir, cara membuat keputusan dan nilai-nilai kita seperti yang juga dia katakan kepada Jemaat di Efesus.

Apapun yang kita pakai untuk memutuskan sesuatu itu tidak boleh sama dengan dunia, karena mereka jauh dari Tuhan dan Tuhan adalah sumber kehidupan. Kalau jauh dari terang, maka kita akan menjadi gelap. Kalau kita tidak ambil kendali. “Take control”, dan dengan sengaja memperhatikan apa yang sedang kita serapi, dengar dan telan, kita akan menjadi orang dunia.

Setiap saat kita dibombardir oleh informasi, dan bahkan juga saat ini disaat saya sedang berbicara kepada saudara semua, mungkin ada beberapa di antara kita yang juga sedang menerima informasi dari HP kita. Dan kalau kita tidak berhati-hati dan memperhatikan, maka semua informasi kita telan saja, terima saja, percayai bahwa itu baik dan kita telan saja. Pikiran itu ada sia-sia dan ada yang berguna, berhati-hatilah. Karena mereka tidak tersambung degan terang yang merupakan sumber kehidupan.

Rasul Paulus memperingati jemaat di Efesus untuk berhati-hati karena ada pikiran sia-sia yang tidak tersambung dengan sumber kehidupan. Begitu juga dengan kita semua, karena ada begitu banyak hal dan informasi serta pengajaran di dunia yang kesannya baik dan Indah, masuk di akal, berlogika, tetapi belum tentu benar. Makanya Firman Tuhan berkata untuk berhati-hati dan jangan sampai disesatkan.

Orang bisa tersesat dan tertipu karena yang disajikan seperti benar atau “real”, terlihat masuk di akal, tetapi jauh dari kebenaran. Saya akan berikan beberapa Contohnya dari hal-hal yang kita sering dengar.

  1. Contohnya, sebuah konsep di jaman saya dulu, “If it feels good, just do it!“, karena perasaan tidak pernah bohong. Tetapi apakah benar seperti itu?
  2. Atau kalau jaman sekarang, “Follow your heart“, Ini bisa kite temukan disaat kita menonton cerita, visual dan musik yang begitu indah dengan konsep populer ini, tetapi apakah ini benar sesuai yang diajarkan Firman Tuhan?
  3. Atau kalau seperti ini yang juga lebih tricky, “Pada dasarnya semua manusia itu baik“, Tetapi Firman Tuhan tidak berkata seperti itu, Firman Tuhan bahkan menyatakan bahwa kita semua berdosa Dan semua manusia sudah jatuh di dalam dosa. Bahkan ada juga orang tua yang mungkin tidak percaya itu karena menganggap anaknya yang baru lahir itu begitu lucu, sopan, baik dan luput dari dosa. Nah, tentu harus dipikirkan, bukan?
  4. Setiap kita harus menentukan kebenaran kita masing-masing“. Tetapi apakah benar itu yang Firman Tuhan ajarkan.
  5. Atau khusus buat Gen Z, “Kamu bisa menjadi apa saja yang kamu inginkan“. Benarkah Firman Tuhan berkata seperti itu?
  6. Lihatlah ke dalam dirimu dan Tentukan Identitasmu sendiri“, tetapi apakah itu semua benar karena Firman Tuhan tidak mengatakan itu. Kalau tidak tahu ayatnya, mungkin itu sebabnya saudara harus mulai membaca Alkitab.

Semua yang saya sebut diatas bertentangan dengan Kebenaran yang Tuhan tetapkan sebagai pencipta alam semesta. Makanya jika saudara merasa bingung disaat mendengar ini, maka “PR”-nya banyak. Dibutuhkan usaha dan keputusan untuk mau taat kepada tuntunan Roh Kudus untuk membentuk cara berpikir kita supaya kita berpikir seperti Kristus, agar sudut pandang kita, cara berpikir kita dan nilai-nilai kita bisa selaras dengan nilai-nilai Kristus. Melalui Roh Allah, Kita diberikan kemampuan untuk berpikir seperti Kristus.

Bagaimana Caranya?

Roh Kudus melakukan itu melalui FirmanNya yang sudah ditulis kepada kita semua. Jadi, Agenda hari ini adalah saya mau meyakinkan saudara semua untuk mau belajar Alkitab, dan bukan hanya sekedar membaca saja.

Kalau saudara mendengar ini dan langsung mundur karena merasa tidak ada waktu untuk itu, maka sejujurnya saya tidak bisa membantu saudara. Tetapi kalau saudara ingin tahu, maka saya bisa melanjutkan pengajaran saya sekarang.

Belajar Alkitab bukan supaya kita menjadi pengajar, dan bukan juga agar saudara menjadi ahli akademis atau teolog Alkitab. tujuanNya bukan itu, tetapi kami ingin semua dari kita apapun pekerjaan dan profesi kita, kita bisa sungguh-sungguh mengalami manfaat yang nyata dari Firman Tuhan.

Bukan hanya sekedar mendapatkan kata-kata inspiratif saja dari Alkitab, atau mencari penghiburan dari Alkitab, dan mungkin sekedar menjalankan kegiatan agamawi sebagai orang kristen, dan mungkin ingin mempelajari sejarah atau mendapatkan pengetahuan saja. Semua itu tentu hal yang baik, tetapi prinsipnya apa yang kita cari dalam Alkitab menentukan apa yang kita temukan dalam Alkitab.

Kalau kita mencari inspirasi, maka kita akan menemukannya, begitu juga kalau kita mencari penghiburan. Tetapi saya mau mengajak saudara semua untuk mencari sesuatu yang lebih dahsyat lagi, meluangkan waktu dan usaha untuk mencari hal-hal yang mengubah cara kita berpikir. Praktisnya, mari kita mulai dengan ayat di bawah ini.

Supporting Verse – [12] Sekarang jelaslah bahwa Firman Allah sungguh hidup dan berkuasa! Kekuatannya lebih tajam daripada pedang bermata dua yang paling tajam sekalipun. Firman Allah sangat berkuasa sampai bisa menembus batin kita, sehingga dapat menyingkapkan pikiran, keinginan, dan niat hati kita yang sebenarnya. Ibrani 4:12 TSI

Firman Allah begitu tajam dan bisa menyingkapkan, jadi, kalau kita baca Firman Tuhan, kita bisa mengalami dan memberikan ruang untuk Tuhan menyingkapkan cara kita berpikir, niat terdalam kita, dan hal-hal yang tidak terlihat oleh mata jasmani kita.

Tahukah saudara kalau kita membuka Firman Tuhan, kita mengijinkan Tuhan untuk membaca kita. Dalam artian kalau kita membaca Firman Tuhan dan kita ingin pikiran kita diperbaharui, maka kita harus membaca Firman dengan kritis.

Jangan membaca seperti ini, “Oh ini bagus ya ayatnya, Ok, Yes, Amin! Amin!”. Karena kalau respon kita begitu saja, maka otak kita tidak terlalu bekerja. Tetapi kalau kita membaca Firman Tuhan dan mempelajarinya, respon kita mungkin bisa menjadi seperti ini, “Wih, koq aneh dan begitu ya? Mengapa Tuhan sadis ya? Mengapa orang itu melakukan itu dan koq tidak masuk di akal ya?”.

Kita harus berbenturan dengan kebenaran. Karena jika tidak, maka tidak ada perubahan. Kalau sudah “sinkron”, mengapa diubah? Dan disaat kita mengalami “berbenturan”, dan membahasnya dengan teman-teman kita di dalam komunitas, disitulah perubahan bisa terjadi.

Karena disaat ada berbenturan, disitulah titik perubahan bisa terjadi. Kalau kita membaca dan tidak ada “berbenturan”, maka akan menjadi bosan dan tidak ada “drama”. Sama seperti disaat kita menonton sesuatu, disaat tidak ada drama dan tensi, maka tentu tidak menarik perhatian kita, bukan? Begitu juga dengan Firman Tuhan. Dari situlah terbentuk cara berpikir kita, Firman Tuhan menyingkapkan cara pikir, keinginan dan niatan terdalam kita.

Supporting Verse – [15] Ingatlah juga bahwa dari kecil engkau sudah mengenal Kitab Suci yang dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan oleh iman kepada Kristus Yesus. [16] Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. [17] Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik. 2 Timotius 3:15-17 TB

[15] Keyakinanmu itu juga berdasarkan Kitab Suci yang sudah kamu kenal sejak kecil. Melalui Firman TUHAN, kamu menjadi bijaksana, sehingga kamu percaya kepada Kristus Yesus dan menerima keselamatan. [16] Seluruh Kitab Suci ditulis sesuai dengan perkataan Allah sendiri. Semuanya berguna untuk mengajar, menegur, menunjukkan kesalahan, dan mendidik kita untuk hidup benar di mata Allah. [17] Kesimpulannya, melalui Firman Allah, setiap orang yang sudah menjadi milik-Nya dimampukan dan diperlengkapi untuk menjalankan segala tugas yang baik yang diberikan Allah kepada kita. 2 Timotius 3:15-17 TSI

Cara Tuhan mengajar lewat Alkitab, Cara Tuhan menyatakan kesalahan lewat Alkitab, Cara Tuhan memperbaiki kelakukan kita lewat Alkitab, Cara Tuhan mendidik orang dalam kebenaran lewat Alkitab, semua adalah dengan Alkitab. Semua ini tidak akan terjadi jika kita tidak mengambil waktu untuk belajar, tidak hanya sekedar membaca dan merenungkan, tetapi belajar. Karena disaat kita berbenturan dan paham, barulah perubahan terjadi dalam pikiran kita.

Analoginya adalah seperti ini, hari-hari ini, khususnya karena dulu masa Covid-19, jika ada orang yang sakit maka kita selalu memakai masker, bukan? Fungsinya adalah untuk menyaring udara, dan untuk menjaga yang memakai masker, atau sebaliknya. Dan di masker itu ada filter untuk melindungi pemakai atau orang di sekeliling kita. Belajar Alkitab diibaratkan atau sama juga fungsinya dengan memasang filter dalam pikiran kita.

Saat kita belajar kisah-kisah dan juga lagu-lagu yang ditulis di dalam Alkitab, puisi-puisi, narasi dan surat-surat yang ada di Alkitab, kita menjadi mengerti tujuan tujuan dan maksud penulisan itu, mengerti konteks yang ada dalam Firman di Alkitab, memberikan akses kepada Roh Kudus untuk merajut filter di dalam pikiran dan juga imajinasi kita. Pola Pikir kita akan berubah disaat kita mulai mengerti Firman Tuhan. Firman Tuhan adalah filter untuk menyelaraskan pikrian kita dengan pikiran Tuhan.

Untuk kita paham, maka kita harus membaca dahulu dan mempelajarinya. Dan yang luar biasa, kita tidak perlu menguduskan diri dahulu agar bisa semakin peka dengan suara Tuhan, tetapi yang kita perlukan adalah untuk belajar saja agar bisa berpikir seperti Tuhan. Karena Yesus menyebut murid-muridNya sebagai “Murid” dan tidak hanya sebagai pengikut, dan tugas seorang murid adalah untuk belajar.

Disaat ini terjadi, kita merendahkan hati kita dan menyatakan kepada Tuhan bahwa kita bisa salah dalam berbagai hal dan bentuklah kita. Saya mau berikan beberapa tips kepada saudara yang mau serius until belajar membaca Alkitab.

1. Kuantitas menentukan Kualitas

Maksudnya adalah “start somewhere”, mulailah dulu dan jangan berhenti dahulu, sebanyak-banyaknya, “immerse yourself”. Kalau perlu, anda bisa melakukan itu lewat Podcast, YouTube atau google, tetapi tentu harus difilter terlebih dahulu. Cobalah untuk setiap hari memikirkan tentang Alkitab.

Saya mengerti untuk beberapa orang, mungkin ini bukan merupakan “lifestyle” mereka. Tetapi, you know what? You can’t afford untuk tidak melakukan ini! Karena Lifestyle kita ditentukan dari apa yang dikonsumsi setiap hari, dan lebih baik agar setiap hari, kita “immerse ourselves” agar kita bisa dituntun oleh Tuhan.

2. Konsistensi bukan intensitas

Konsisten saja, Saudara. Ada analogi untuk saya disaat menonton TV series, entah kenapa, apakah plot series TVnya ini semakin kompleks atau saya yang menjadi bodoh. Biasanya kalau itu terjadi, saya kehilangan mood untuk menonton. “Hack” saya adalah agar tidak pusing dengan detailsnya, dan tetapi tetap saja menonton dan biasanya di beberapa episode berikutnya baru saya bisa mengerti hal tersebut.

Jangan menyerah, mungkin nanti ada beberapa dari saudara yang ikut kelas “Enganging the Bible”, saudara mulai bahasa Alkitab di DATE dan di awalnya saudara tidak mengerti, tentu tidak apa-apa, dan nanti mungkin di beberapa pertemuan selanjutnya, dan ternyata baru anda bisa mengerti hal tersebut.

3. Lakukan dalam komunitas

Tentu jangan lakukan sendiri tetapi lakukan di dalam Komunitas. Baik itu dalam kelas ETB atau melalui panduan diskusi di dalam DATE, saudara bisa membahas secara bersama-sama. Beberapa waktu lalu di JPCC, kami di Tim leadership sempat berdiskusi mengapa jemaat disini sangat rohani saat Ibadah tetapi begitu duniawi disaat memasuki marketplace dalam keseharian mereka. Dulu kami mencari caranya agar bagaimana jemaat disini bisa menghidupi pengajaran yang ada dalam keseharian mereka.

Tetapi disaat kita belajar dan berdiskusi tentang Alkitab dan hal-hal rohani ini dengan teman dalam komunitas dan keluarga, baik itu disaat makan siang dengan mereka, atau waktu lainnya, kita akan ketemu dengan pemikiran-pemikiran yang bisa memberikan ruang dimana Tuhan bisa berbicara kepada kita disana. Pola Pikir kita mulai diubah, dan kita tidak melakukan ini sendirian tetapi belajar bersama teman-teman kita.

Dan tanpa kita sadari, kita membahas Alkitab dan hal-hal rohani di dalam keluarga dan pertemanan kita. Kita sangan menganjurkan untuk melakukan ini di dalam komunitas. Lakukan dalam Kuantitas, Konsistensi dan Komunitas. Dan ini sebenarnya juga berlaku dalam setiap kebiasaan apapun yang kita ingin bangun. Tetapi dengan membaca Alkitab hasilnya jauh lebih besar daripada sekedar hasil jasmani. Firman Tuhan adalah filter untuk menyelaraskan pikiran kita dengan pikiran Tuhan.

Saya akan tutup dengan beberapa ayat dibawah ini. Yesus sedang berbicara kepada orang-orang yang Yahudi yang percaya kepadaNya.

Supporting Verse – [31] Maka kata-Nya kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepada-Nya: ”Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku [32] dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.” Yohanes 8:31-32 TB

Tuhan mau untuk kita hidup dalam Firman dan Kebenaran bukan untuk membatasi kita dan juga untuk merepotkan kita, tetapi Firman Tuhan ada untuk memerdekakan kita. Saya kalau ketemu orang yang belajar Firman Tuhan, dan disaat mereka menemukan sesuatu, saya bisa melihat mereka menjadi beigtu excited, matanya berbinar-binar, dan mengerti apa yang harus dilakukan. Ekspresi mereka adalah ekspresi “merdeka”. Kita mencari tahu, dan belajar Firman Tuhan supaya kita mengalami kemerdekaan, karena itu yang Tuhan mau untuk kita semua.

Closing Verse – [14] Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran. Yohanes 1:14 TB

Yesus adalah Firman Tuhan yang datang dalam bentuk manusia, Dia datang untuk menyatakan bahwa Dia peduli dan mau menebus dosa kita semua. Dia bukanlah hanya sebuah teori, gagasan atau filosofi, tetapi Dia adalah seorang Pribadi yang mau mengenal kita dan mengajak kita semua untuk bisa mengenalNya.

Jadi kalau kita mau kenal degnan Tuhan, buka hati kita untuk mengenal Yesus sebagai Pribadi, dan buka Alkitab kita, agar kita bisa mengerti maksudNya Yesus, dan kita punya filter yang jelas karena mengerti dan memahami Firman Tuhan. A brand new mind trasformed lives.