Pengharapan yang tidak mengecewakan By Ps. Jose Carol

JPCC Kota Kasablanka Service 3 (4 Maret 2018)

Read to Hear atau Membaca untuk mendengarkan suara Tuhan, itu adalah Program Bible Reading Plan JPCC yang kami keluarkan di dalam aplikasi Youversion, disini kita juga bisa mengundang teman dari komunitas DATE dan bisa saljng berkomunikasi untuk membaca Firman Tuhan bersama.

Mulai bulan ini juga kita akan berbicara mengenai tema baru yaitu Hope atau Pengharapan, yang tentunya berkaitan dengan tema tahunan kita “Reimagine“.

Opening Verse – “Pengharapan itu adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita, yang telah dilabuhkan sampai ke belakang tabir,” ‭‭Ibrani‬ ‭6:19‬ ‭TB‬‬

Pengharapan disini diupamakan seperti sauh atau jangkar untuk menolong sebuah kapal, demikian Pengharapan bagi jiwa manusia. Kapal yang tidak punya jangkar akan menghadapi banyak masalah dan tidak bisa mempertahankan posisi-nya.

Seorang pelaut yang handal akan tahu pada saat perjalanan tertentu disaat menghadapi ombak dan badai yang besar dan tidak bisa dihindari, dia akan segera menurunkan jangkarnya dan memposisikan dirinya agar dia bisa bertahan, brace himself menghadapi badai dengan bantuan jangkar itu agar kapal-nya tidak terhempas dan tenggelam.

Jangkar akan menolong dia untuk bisa menghadapi badai dan ombak yang akan datang, begitu juga bagi kita mansuia, Pengharapan kita adalah jangkar yang kuat tersebut, atau dalam bahasa inggris artinya “Strong and Firm“, Kuat dan Kokoh, tidak akan bisa putus dan bergeser, Unshakeable.

Itu sebabnya, pada saat pengharapan seseorang putus, atau “asa” dalam bahasa indonesia, kita mengatakan itu sebagai “Putus Asa”. Karena kekuatan dari pengharapan kita tidak bisa menghadapi badai atau kesulitan yang datang.

Ada 2 hal tentang pengharapan, Pengharapan terdiri dari Confidence atau Keyakinan, dan Expectation atau Ekspektasi.

Ekspektasi berbicara tentang masa depan, dan selalu terkait dengan masa depan. Masa lalu sebaliknya berkaitan dengan Regret.

Itu sebabnya kita perlu membayangkan ulang atau reimagine, seperti membayangkan bahwa kesehatan kita bisa membaik, bisnis dan kuliah kita akan baik, anak kita bisa berubah, dan pernikahan kita bisa membaik.

Sharing Ps. Jose – Anak saya, Joanne mempunyai teman berusia 16 tahun yang baru saja melompat dari gedung pada jam 4 subuh dini hari beberapa waktu lalu, dia bertanya kepada saya dan hal ini membuat saya begitu sedih, “Mengapa ada seseorang yang bersedia atau memilih untuk menghentikan hidupnya begitu saja?”

Orang yang hidup bisa membayangkan masa depan-nya, kemampuan untuk membayangkan masa depan-nya adalah satu ciri seseorang yang masih hidup. Itu sebabnya imaginasi kita adalah kanvas bagi rencana Tuhan dalam hidup kita.

Perusahaan yang masih hidup rencananya selalu ke depan, begitu juga gereja, generasi dan bangsa yang hidup selalu mempunyai tatapan ke depan, sebaliknya segala sesuatu yang mati akan selalu melihat ke belakang.

Supporting Verse – “Akan terjadi pada hari-hari terakhir — demikianlah firman Allah — bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia; maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat, dan teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan, dan orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi. Juga ke atas hamba-hamba-Ku laki-laki dan perempuan akan Kucurahkan Roh-Ku pada hari-hari itu dan mereka akan bernubuat.” Kisah Para Rasul‬ ‭2:17-18‬ ‭TB‬‬

Masa Depan or Future is Unknown, Unclear, and Uncertain, makanya ada kehidupan yang bingung dan cemas, tetapi masa depan kita bukan ada di tangan kita sendiri, tetapi kita tempatkan kepada Tuhan. Itu sebabnya kita masih bisa berharap. Pengharapan kita kepada Tuhan tidak akan mengecewakan.

Kita punya pengalaman-pengalaman buruk yang membuat kita traumatis, dan seringkali kita berpikir dan bertanya, mengapa ada orang yang bisa mengalami pergumulan yang berat tetapi bisa melewati hal itu sementara orang lain yang melewati pergumulan yang sama tidak bisa melewatinya?

Seorang Psikolog bernama Victor Frankel menjelaskan bahwa putus asa atau istilah-nya “Despair”, disebabkan oleh suffering atau penderitaan, dan juga berhubungan dengan “Meaning” atau Alasan mereka mengalami pergumulan yang ada. Disaat kita tahu alasan atau meaning dari pergumulan yang kita alami, kita tidak akan merasa putus asa.

Despair = Suffering – Meaning.

Apa yang membuat Pengharapan kita tidak akan mengecewakan?

1. Faith atau Iman

Supporting Verse – “Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.” ‭‭Ibrani‬ ‭11:1‬ ‭TB‬‬

“Now faith is the substance of things hoped for, the evidence of things not seen.” ‭‭Hebrews‬ ‭11:1‬ ‭NKJV‬‬

“Tetapi siapa yang termasuk orang hidup mempunyai harapan, karena anjing yang hidup lebih baik dari pada singa yang mati.” ‭‭Pengkhotbah‬ ‭9:4‬ ‭TB‬‬

Bahan baku Pengharapan adalah Iman. Tanpa Iman, Kita tidak bisa mempunyai Pengharapan, dan Iman timbul dari pendengaran akan Firman Tuhan atau Word of God.

2. Word and Promise of God

Iman datang dari pendengaran akan Firman Tuhan, disaat kita mendengar Firman, Roh Kudus akan mengurapi hal itu, dan selanjutnya hal itu akan memberikan kita confidence atau keyakinan.

Selama kita punya Iman dan Firman, kita akan punya Pengharapan, Janji Tuhan tidak akan pernah berubah karena Tuhan tidak bisa dan tidak akan berbohong.

Supporting Verse – “supaya oleh dua kenyataan yang tidak berubah-ubah, tentang mana Allah tidak mungkin berdusta, kita yang mencari perlindungan, beroleh dorongan yang kuat untuk menjangkau pengharapan yang terletak di depan kita. Pengharapan itu adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita, yang telah dilabuhkan sampai ke belakang tabir,” ‭‭Ibrani‬ ‭6:18-19‬ ‭TB‬‬

“When God made his promise to Abraham, he backed it to the hilt, putting his own reputation on the line. He said, “I promise that I’ll bless you with everything I have—bless and bless and bless!” Abraham stuck it out and got everything that had been promised to him. When people make promises, they guarantee them by appeal to some authority above them so that if there is any question that they’ll make good on the promise, the authority will back them up. When God wanted to guarantee his promises, he gave his word, a rock-solid guarantee—God can’t break his word. And because his word cannot change, the promise is likewise unchangeable. We who have run for our very lives to God have every reason to grab the promised hope with both hands and never let go. It’s an unbreakable spiritual lifeline, reaching past all appearances right to the very presence of God where Jesus, running on ahead of us, has taken up his permanent post as high priest for us, in the order of Melchizedek.” ‭‭Hebrews‬ ‭6:18-20‬ ‭MSG‬‬

Semua yang ada dalam pikiran kita dan berkaitan dengan “tapi” disebabkan karena kita belum mengenal maksud dan tujuan mengapa kita menghadapi hal itu, tetapi percayalah bahwa Tuhan tidak akan pernah berubah dan mengingkari Janji-Nya dalam hidup kita.

3. Karakter Tuhan

Itu sebabnya saat keluarga kami menghadapi banyak pergumulan tahun lalu, dimana tidak hanya saya yang mengalami kecemasan karena masalah di retina saya yang terangam akan lepas pada saat itu, tetapi anak perempuan saya, Joanne juga sempat tidak bisa berdiri karena terkena masalah infeksi dan menganggu keseimbangan-nya.

Meskipun kami belum mengerti maksud atau meaning mengapa semua hal itu terjadi, tetapi kami selalu berkata-kata bahwa Tuhan itu Baik.

B – Benar

A – Adil

I – Ilahi

K – Kasih

Dia itu Benar dan tidak bisa berbuat salah, Tuhan itu Adil, dan Dia tidak lupa, dan tidak akan menyakiti, karena Tuhan mengasihi kita apa adanya.

Supporting Verse – “Gunung Batu, yang pekerjaan-Nya sempurna, karena segala jalan-Nya adil, Allah yang setia, dengan tiada kecurangan, adil dan benar Dia.” ‭‭Ulangan‬ ‭32:4‬ ‭TB‬‬

“Allah bukanlah manusia, sehingga Ia berdusta bukan anak manusia, sehingga Ia menyesal. Masakan Ia berfirman dan tidak melakukannya, atau berbicara dan tidak menepatinya?” ‭‭Bilangan‬ ‭23:19‬ ‭TB‬‬

“Oleh Dia kita juga beroleh jalan masuk oleh iman kepada kasih karunia ini. Di dalam kasih karunia ini kita berdiri dan kita bermegah dalam pengharapan akan menerima kemuliaan Allah. Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan. Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.” ‭‭Roma‬ ‭5:2-5‬ ‭TB‬‬

Kesengsaraan menimbulkan ketekunan, tidak bisa ada ketekunan tanpa adanya hal ini. Pencobaan yang kita alami tidak akan melebihi kemampuan kita, dan dari ketekunan akan ada Tahan Uji atau Karakter, Tahan Uji atau Karakter selanjutnya akan menumbuhkan Pengharapan.

Pengharapan yang kita punya tidak akan mengecewakan, karena kita tidak bergantung kepada wishful thinking, tetapi karena kita tahu kepada siapa kita berharap, yaitu berharap dan bergantung sepenuhnya kepada Tuhan yang Kokoh.

Aku berdoa supaya kita semua bisa menemukan maksud atau meaning di balik semua pergumulan yang sedang kita alami sekarang. Taruh pengharapan kita sepenuhnya bukan kepada diri kita sendiri, tetapi taruhlah pengharapan kita sepenuhnya kepada Tuhan.

Closing Verse – “bahwa waktu itu kamu tanpa Kristus, tidak termasuk kewargaan Israel dan tidak mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan, tanpa pengharapan dan tanpa Allah di dalam dunia.” ‭‭Efesus‬ ‭2:12‬ ‭TB‬‬