A Brand New Mind By Ps. Johanes Thelee

Sutera Hall 2nd Service (4 May 2025)

Berikan tepuk tangan buat Tuhan kita, Yesus Kristus dan juga apresiasi buat teman-teman kita yang sudah melayani dengan luar biasa. Syalom saudara, apa kabarnya hari ini? Wow! Sepertinya sudah lumayan lama saya tidak menyampaikan Firman di Sutera Hall. Terakhir sepertinya di bulan January dan setelah itu saya ditugaskan untuk melayani di campus-campus JPCC yang lain. Sekarang saya kembali di depan saudara di Sutera Hall, semoga saudara semua disini tidak merupakan saya.

Kita akan memulai seri pembelajaran kita yang baru tentang “A Renewed Mind Transform Lives”, atau pembaharuan budi dan pikiran, serta kehidupan yang diubahkan. Di Seri Pembelajaran kita sebelumnya tentang pengorbanan atau sacrifice, kita telah belajar dari Rasul Paulus bahwa kita dinasihatkan untuk mempersembahkan tubuh kita sebagai persembahan yang Kudus dan berkenan kepada Allah karena itu adalah Ibadah kita yang sejati.

Opening Verse – [1] Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati. Roma 12:1 TB

Kita akan melanjutkan apa yang sudah disampaikan di atas ke dalam ayat di bawah ini. Karena ini adalah minggu atau bagian yang pertama dari seri pembelajaran kita, maka apa yang kita pelajari hari ini adalah fondasi akan mengapa begitu penting untuk terjadi pembaharuan budi dalam kehidupan kita sebagai orang percaya? Dan mengapa pembaharuan budi akan memimpin kita ke dalam perubahan yang akan terjadi dalam hidup kita?

Supporting Verse – [2] Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna. Roma 12:2 TB

Melalui ayat ini, kita diajar untuk melihat bahwa kalau kita memberikan dan mempersembahkan diri kita sebagai persembahan yang hidup, Kudus dan berkenan, kita menyerahkan diri kita untuk terus menerus diperbaharui di dalam pola pikir dan cara berpikir kita. Jadi, pikiran kita bukan hanya diperbaharui hanya satu kali disaat kita menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat, tetapi kita terus menerus belajar mengenal Pribadi Tuhan sehingga kita terus menerus diperbaharui sehingga kita akan mengerti mana kehendak Allah yang baik, berkenan, sempurna, dan menyenangkan Hati Allah.

Itu sebabnya judul kotbah hari ini adalah “A brand new mind“, sebuah cara berpikir yang baru, dan ini yang terjadi disaat kita bertobat dan menerima Yesus sebagai Juru Selamat kita, mempersembahkan hidup kita sebagai persembahan yang Kudus dan berkenan, kita akan diperbaharui secara terus menerus menjadi serupa dan segambar dengan Kristus.

Sepanjang seri ini, kita akan membahas tentang pentingnya pola dan cara berpikir kita sebagai orang Kristen yang akan mempengaruhi cara kita mengambil keputusan dalam keseharian kita, dan itu sebabnya kita perlu terus menerus diperbaharaui, karena cara berpikir kita akan membantu kita untuk menjadi murid dan pengikut Kristus yang sejati.

Mengapa pembaharuan budi dan perubahan hidup penting bagi kita sebagai orang percaya?

Karena pembaharuan budi dan perubahan hidup bukan hanya sekedar mendatangkan pemulihan dalam hidup tetapi sekaligus juga mendorong kita untuk mengeluarkan potensi kita yang maksimal yang sudah Tuhan berikan dalam hidup dan tersimpan saat ini dalam diri kita. Melalui pembaharuan diri kita, kita diajar untuk menggali apa yang Tuhan telah taruh dalam hidup kita serta mengenal Identitas kita yang sebenarnya, siapa kita, dan milik siapa kita? Serta mengapa kita ada di kehidupan ini.

Mungkin ada beberapa di antara kita yang berpikir bahwa kekristenan itu hanya tentang percaya kepada Yesus, menerima keselamatan dan menantikan kehidupan yang kekal dan Indah bersamaNya di surga. Untuk beberapa hal memang ada benarnya, Kekristenan atau perjalanan rohani kita adalah tentang percaya kepada Yesus, menerima keselamatan dariNya dan menantikan hidup yang kekal dan telah disediakan olehNya dalam kekekalan.

Tetapi tahukah kita bahwa kekristenan tidak sepenuhnya tentang itu saja, Kekristenan bukan sekedar hanya tentang keselamatan roh kita, karena sebagai manusia, kita juga diciptakan secara tubuh, jiwa dan Roh. Kekristenan juga bukan tentang kegiatan Ibadah sebagai ritual agamawi saja. Alkitab juga bukan hanya sebuah catatan sejarah tentang asal usul kekristenan atau dokumen yang mengajarkan kita tentang cara masuk ke dalam kerajaan surga. Dahulu sering kita dengar arti kata Bible yang artinya adalah “Basic Instructions before leaving Earth”.

Alkitab bukan hanya buku yang hanya berurusan dengan hal-hal yang rohani saja tetapi yang sebenarnya adalah kekristenan dan ajaran-ajaran dalam Alkitab seharusnya mempengaruhi seluruh kehidupan kita. Seluruh, dan bukan hanya tentang Roh kita, rohani-rohani saja, tetapi kekristenan dan semua ajaran di Alkitab juga mempengaruhi cara kita berpikir, jiwa kita dan juga bagaimana kita memelihara kehidupan jasmani dan fisik kita, serta membantu kita dalam keseharian kita. Bukan hanya untuk orang Kristen tetapi seharusnya juga berlaku untuk seluruh umat manusia.

Itu sebabnya pembaharuan pola pikir kita sebagai orang percaya akan mendatangkan perubahan dalam hidup kita yang dampaknya bisa mempengaruhi lingkungan kita dan bahkan dunia ini.

Suatu kali Rasul Paulus berbicara cukup banyak tentang pemikiran ini kepada jemaat di Korintus bahwa Yesus benar-benar yang utama. Kalau kita pelajari Kitab 1 Korintus ini, sebenarnya ada cukup banyak masalah yang terjadi di antara jemaat di Korintus, baik itu tentang perpecahan yang terjadi, atau bagaimana mereka memberikan diri mereka untuk melakukan kegiatan seks di luar pernikahan, dan juga bagaimana mereka salah persepsi dalam melakukan makanan dan juga beribadah. Tetapi di balik semuanya itu, salah satu akar permasalahan di Korintus saat itu adalah bahwa meskipun mereka sudah menjadi orang percaya atau orang Kristen yang sebenarnya berakar dari pola pikir “Ibrani”, tetapi sebagian dari mereka masih memiliki pola pikir “Yunani”.

Apa bedanya antara pola pikir Yunani dengan pola pikir Ibrani?

Pola pikir yunani berpikir bahwa hanya Roh dan jiwa saja yang punya keabadian atau sifat kekekalan, sementara tubuh manusia sifatnya fana atau hanya sementara saja, seakan-akan tidak ada gunanya, dan itu sebabnya implikasinya membuat mereka menjadi orang-orang yang melakukan segala sesuatu dengan ekstrim ke kiri atau ekstrim ke kanan. Yang pertama, mereka bisa memanjakan dan memuaskan keinginan tubuh karena berpikir itu hanya sementara saja. Atau memberhalakan dan menuhankan tubuh mereka menjadi suatu obsesi karena merasa suatu hari akan binasa juga. Atau di ekstrim yang satu lagi, mereka bahkan mengabaikan tubuh mereka, sama sekali tidak memelihara kesehatan dan tidak merawatnya sama sekali. Padahal bukan seperti itu yang seharusnya terjadi.

Sementara pola pikir Ibrani punya sedikit perbedaan yang bisa berdampak kepada kehidupan yang sangat berbeda, Pola Pikir Ibrani yang menjadi akar dari bagaimana kita menerima ajaran Kristus percaya kepada Roh, jiwa dan tubuh, semuanya memiliki makna keabadian dan kekekalan, itu sebabnya apa yang dilakukan oleh tubuh dapat mempengaruhi Roh dan jiwa juga. Tubuh kita bahkan diajarkan seperti Bait Allah yang tinggal di dalam kita, semua yang kita lakukan secara rohani dan jasmani seharusnya memuliakan Allah. Pola Pikir Yunani punya perbedaan dengan pola pikir Ibrani sehingga hal tersebut mempengaruhi kehidupan mereka dan bagaimana mereka menjalani kehidupan.

Supporting Verse – [19] Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, – dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri? [20] Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu! 1 Korintus 6:19-20 TB

Inilah yang Paulus coba sampaikan kepada jemaat di Korintus. Bahwa bukan hanya Roh dan jiwa, tetapi tubuh juga merupakan bagian yang penting dan juga akan diselamatkan sampai kekekalan. Itu sebabnya apa yang dilakukan oleh tubuh dapat mempengaruhi jiwa dan roh kita, bahkan pada saat itu, sebagian orang-orang yang masih punya pola pikir “Yunani” juga berpikir bahwa penyaliban Kristus adalah hal yang bodoh. Karena mereka berpikir bagaimana mungkin “tubuh mengorbankan tubuh” bisa menyelamatkan kita, karena yang mereka pikirkan hanya untuk menyelamatkan Roh mereka dan tubuh itu tidak ada gunanya dan bernilai rendah.

Kalau saudara baca Kitab 1 Korintus, Paulus seakan-akan sedang berkata seperti ini kepada jemaat di Korintus, “Mungkin bagi kalian, konsep penyaliban Kristus adalah hal yang bodoh, tetapi itulah realita dari kebenaran dan Hikmat Tuhan. Semua itu adalah Anugerah Tuhan supaya kalian tidak bisa sombong karena kalian hanya mau menyelamatkan diri dengan usaha sendiri melalui ritual-ritual yang ada”.

Rasul Paulus menyatakan itu sebagai sebuah pola pikir yang keliru sebagai orang percaya sehingga pembaharuan pikiran tersebut seharusnya dapat mempengaruhi setiap keputusan mereka dalam keseharian hidupnya. Dan itu sebabnya melalui hal ini, kita belajar bahwa Tuhan ingin menyingkap apa yang ada dalam PikiranNya dan RencanaNya jauh melebihi apa yang kita pernah dengar dan timbul dari hati dan pikiran kita. Tetapi untuk bisa menangkap apa yang Tuhan ingin sampaikan kepada kita, diperlukan sebuah pikiran yang baru, a new mind, supaya kita bisa mengikuti apa yang Tuhan rencanakan dan sediakan bagi kita.

Supporting Verse – [6] Sebenarnya, waktu bersama orang-orang yang dewasa secara rohani, kami memang mengajarkan ilmu. Tetapi ilmu kami tidak berasal dari dunia ini ataupun dari penguasa-penguasa dunia yang akan segera dibinasakan. [7] Ilmu yang kami ajarkan adalah ilmu Allah, yang dulu tersembunyi bagi manusia sejak dunia diciptakan. Sekarang hal itu sudah Allah nyatakan kepada kita, supaya kita ikut menikmati kemuliaan-Nya. [8] Sebelumnya, para penguasa dan raja-raja dunia ini tidak pernah mengerti ilmu tersebut. Andai mereka mengerti, tentu mereka tidak akan menyalibkan Yesus, Tuhan kita yang mulia. [9] Hal itu sesuai dengan ayat Kitab Suci ini, “Bagi orang-orang yang mengasihi Dia, Allah sudah menyiapkan sesuatu yang luar biasa, yang belum pernah dilihat dan didengar manusia, bahkan tidak pernah terbayangkan.” 1 Korintus 2:6-9 TSI

[6] Sungguhpun demikian kami memberitakan hikmat di kalangan mereka yang telah matang, yaitu hikmat yang bukan dari dunia ini, dan yang bukan dari penguasa-penguasa dunia ini, yaitu penguasa-penguasa yang akan ditiadakan. [7] Tetapi yang kami beritakan ialah hikmat Allah yang tersembunyi dan rahasia, yang sebelum dunia dijadikan, telah disediakan Allah bagi kemuliaan kita. [8] Tidak ada dari penguasa dunia ini yang mengenalnya, sebab kalau sekiranya mereka mengenalnya, mereka tidak menyalibkan Tuhan yang mulia. [9] Tetapi seperti ada tertulis: ”Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia.” 1 Korintus 2:6-9 TB

Sebagian besar dari kita mungkin punya pengertian yang salah akan ayat ini, kita pikir ayat ini adalah tentang kebutuhan apa yang Tuhan akan penuhi dalam kehidupan kita, baik itu dalam mimpi-mimpi atau harapan kita. Maksudnya adalah yang Tuhan sediakan bagi kita adalah untuk mengerti apa yang menjadi pikiran dan kehendak Allah dalam hidup kita.

Sebelumnya para penguasa dunia tidak pernah mengerti hikmat dan rahasia Allah tersebut, karena jika mereka mengerti, maka tentu proses penyaliban Yesus tidak akan pernah terjadi. Rasul Paulus katakan bahwa ada perbedaan antara ilmu dan hikmat dari dunia dengan ilmu dan hikmat dari Allah. Ketika Yesus belum menjadi Tuhan dan Juru Selamat bagi kita, sulit untuk kita mengerti tentang hal ini. Sewaktu saya belum menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat Pribadi saya, setiap kali saya membaca Alkitab, 80% dari itu seringkali saya tidak mengerti apa yang saya baca terutama disaat membaca kitab-kitab di perjanjian lama atau Imamat. Makanya sering ada istilah bahwa ini seperti membaca surat Cinta orang lain.

Ayat ini juga mengacu kepada Nubuatan Nabi Yesaya. Yang selama ini menjadi sebuah rahasia yang tersembunyi untuk dunia, dan saat ini akan dinyatakan oleh Allah melalui rohNya yang Kudus.

Supporting Verse – [4] Tidak ada telinga yang mendengar, dan tidak ada mata yang melihat seorang allah yang bertindak bagi orang yang menanti-nantikan dia; hanya Engkau yang berbuat demikian. Yesaya 64:4 TB

Maksudnya adalah bahwa keselamatan ini menjadi sebuah rahasia yang tersembunyi bagi dunia ini, saat ini dinyatakan oleh Allah melalui RohNya yang kudus.

Supporting Verse – [10] Tetapi sekarang Allah sudah menunjukkan hal-hal itu kepada kita melalui Roh-Nya! Karena Roh Kudus mengetahui segala sesuatu, bahkan rahasia Allah yang tersembunyi sekalipun. [11] Begini perbandingannya: Tidak seorang pun mengetahui pikiran orang lain, kecuali roh orang itu sendiri yang tinggal dalam dirinya. Demikian juga halnya dengan Allah. Tidak ada yang tahu pikiran Allah, kecuali Roh Allah sendiri. 1 Korintus 2: 10-11 TSI

Jadi sekarang kita bisa mengerti apa yang ada di dalam pikiran Allah, apa yang ada di dalam hati dan kehendak Allah bagi kehidupan kita karena Roh Kudus mengetahui segala sesuatu, bahkan rahasia Allah yang tersembunyi sekalipun. Itu sebabnya penting untuk kita mengerti ini, karena untuk menjembatani apa yang terdapat di dalam hati dan pikiran Tuhan yang tidak terbatas dengan hati dan pikiran kita.

Sejak terputusnya hubungan kita dengan Allah yang hidup karena dosa, maka di dalam surat Rasul Paulus ini ada beberapa pelajaran kunci yang perlu kita mengerti tentang bagaimana kita memberikan diri kita untuk mengalami proses pembaharuan pikiran yang dapat mendatangkan transformasi hidup yang perlu terjadi di dalam kehidupan kita sebagai anak-anak Tuhan yang telah menerima keselamatan.

Ayat diatas menunjukkan bahwa Allah Bapa ingin menyatakan hikmat dan pikiranNya kepada kita melalui RohNya yang Kudus. Dan kepada kita, Roh Allah ini diberikan agar tinggal di dalam hidup kita sejak kita menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat.

Supporting Verse – [12] Sekarang, yang kita terima bukan roh dari dunia ini, melainkan Roh Allah! Maka dengan bantuan Roh-Nya, kita dimampukan untuk mengerti hal-hal yang Allah berikan kepada kita karena kebaikan hati-Nya. 1 Korintus 2:12 TSI

Yang pertama dan kita perlu pelajari disini adalah bahwa kita semua sudah menerima Roh Allah sewaktu kita membuka hati kita dan mengundang Yesus untuk masuk sebagai Tuhan dan Juru Selamat Pribadi kita. Itu sebabnya ketika kita kembali mencoba untuk membaca Firman Tuhan, ada sesuatu yang berbeda terjadi dan tulisan-tulisan itu keluar menjadi hal yang hidup dan membuat kita mengerti apa kehendak Allah agar terjadi dalam kehidupan kita. Kalau saudara belum merasakan itu, saya berdoa agar saudara bisa segera mengalaminya.

Karena suatu pengalaman luar bisa yang membuat kita bisa mengerti segala sesuatu yang tadinya masih awang-awang, sulit untuk dimengerti, atau tadinya hanya sebuah teori atau pengetahuan saja, tetapi sekarang menjadi suatu kehidupan yang bisa kita jalani. Karena disaat kita menerima dan mengundang Yesus untuk menjadi Tuhan dan Juru selamat Pribadi, saat itu juga Roh Allah datang dan tinggal di dalam diri kita, dan di dalam Kristus, Roh manusia kita dipersatukan dengan Roh Allah yang Kudus itu.

Dampak dari persatuan dengan Tuhan membuat mata dari pengertian rohani kita dibukakan sehingga kita bisa menangkap dan mengerti apa yang menjadi pikiran dan kehendak Allah yang baik, benar dan sempurna.

Supporting Verse – [13] Waktu kami mengajarkan hal-hal rohani tersebut, kami tidak menyampaikannya dengan kata-kata menurut ilmu duniawi, tetapi kata-kata yang diberikan oleh Roh Kudus kepada kami. Dengan demikian, kata-kata hikmat dari Roh Kudus dipakai untuk menjelaskan hal-hal rohani. 1 Korintus 2:13 TSI

Disaat Roh Kudus dipersatukan dengan roh kita sebagai manusia, Roh Kudus memberikan kata-kata hikmat supaya kita bisa mengerti apa yang menjadi kehendak Allah, mengerti hal-hal rohani sehingga pengertian rohani kita diaktivasi sehingga kita beroleh hikmat surgawi. Suatu kebenaran yang luar biasa, karena tanpa hal ini, sulit untuk kita mengenal rencana dan kehendak Allah di dalam hidup kita.

Sementara Paulus menyatakan bahwa mereka yang dulu memiliki Roh Allah, mereka adalah orang-orang yang menganggap hikmat atau ajaran surgawi sebagai suatu kebodohan bagi dunia. Itu sebabnya dulu sewaktu kita belum menerima Roh Kudus di dalam kehidupan kita, belum menjadikan Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat, maka kita sulit untuk mengerti atau bahkan mengantuk disaat membaca Firman Tuhan.

Itu sebabnya tanpa Roh Kudus di dalam kehidupan kita, Roh Allah yang bersatu dengan Roh kita, seringkali hikmat surga dianggap sebagai suatu kebodohan. Makanya orang-orang di Korintus yang punya pola pikir Yunani sulit untuk mengenali itu karena mereka tidak bisa mengerti apa yang menjadi hikmat dan rencana Tuhan dalam hidup mereka.

Supporting Verse – [14] Tetapi manusia duniawi tidak menerima apa yang berasal dari Roh Allah, karena hal itu baginya adalah suatu kebodohan; dan ia tidak dapat memahaminya, sebab hal itu hanya dapat dinilai secara rohani. 1 Korintus 2:14 TB

[14] Orang yang tidak memiliki Roh Allah tidak bisa menerima ajaran yang berasal dari Roh Allah, karena orang seperti itu akan menganggap ajaran tersebut sebagai kebodohan. Dia tidak mungkin mengerti, sebab ajaran dari Roh Allah hanya bisa dimengerti dengan bantuan Roh Allah. 1 Korintus 2:14 TSI

Maka tidak heran disaat mereka mendengar ajaran Yesus seperti mengampuni, mendoakan musuh kita, atau ajaran seperti “Kalau kamu ditampar pipi kanan, berikan juga pipi kirimu”, mereka pasti berpikir itu sebagai sebuah kebodohan. Atau bagaimana Yesus datang dan memberikan diriNya untuk disalib kepada orang-orang mencaci maki dan menghina diriNya. Itu sebabnya dibutuhkan Roh Allah untuk tinggal di dalam diri kita agar kita bisa mengerti apa yang menjadi kehendak Allah.

Supporting Verse – [15] Jadi, kita yang bersatu dengan Roh Allah bisa menilai semua ajaran rohani. Tetapi orang-orang yang belum menerima hikmat dari Roh Allah tidak mampu menilai apa pun tentang kita. Hal itu sesuai dengan Firman Allah yang berkata, [16] “Manusia tidak mungkin mengetahui pikiran TUHAN! Tidak seorang pun mampu memberikan nasihat kepada-Nya.” Oleh karena itu, hal yang sangat luar biasa bagi kita adalah: Melalui Roh Allah, kita diberi kemampuan untuk berpikir seperti Kristus! 1 Korintus 2:15-16 TSI

Melalui Roh Kudus, kita diberikan kemampuan untuk berpikir seperti Kristus kalau kita mau mempersembahkan diri kita untuk terus menerus diubahkan dan diperbaharui cara berpikirnya supaya kita semua serupa dan segambar dengan Kristus, mampu berpikir seperti Kristus.

Jadi, melalui surat ini, Paulus seolah-olah sedang menyatakan kepada jemaat di Korintus dan juga kepada kita semua, seakan-akan dia bilang bahwa saat kita diselamatkan, itu bukan hanya secara rohani saja, kita diselamatkan supaya tubuh, jiwa dan roh kita juga diselamatkan, diubahkan, dikuduskan, disucikan, diperbaharui. Roh kita diselamatkan, tubuh akan bangkit suatu hari nanti, dan jiwa diberikan kemampuan untuk berpikir seperti Kristus.

Kebenaran ini berlaku untuk semua orang yang menaruh iman percaya kepada Kristus dan diberikan kepada kita semua untuk menjalani kehidupan keseharian kita. Melalui Roh Allah, kita diberikan kemampuan untuk berpikir seperti Kristus. Pribadi yang berpikir seperti Kristus dimampukan untuk melihat segala sesuatu dari sudut pandang dan perspektif Kristus, baik itu dalam Identitas, nilai, harga diri kita, pernikahan, hubungan, sumber daya, moralitas, etika dan perilaku kita. Kembali kepada “original setting” atau tujuan semula Tuhan menciptakan kita semua.

Karena bagaimana mungkin ciptaan mengerti makna daripada dirinya tanpa kembali kepada penciptanya sendiri?

Tetapi melalui Roh Allah, kita diberikan kemampuan untuk mengerti, berpikir seperti Kristus berpikir, sehingga kita dapat mengerti apa kehendak Allah bagi kita. Dalam beberapa minggu ke depan, kita akan terus belajar cara dan proses pembaharuan pikiran tetapi hari ini, kita meletakkan landasan dari seluruh pengajaran kita bahwa melalui Roh Allah yang Kudus dan tinggal di dalam kita, kita diberikan kemampuan untuk berpikir seperti Kristus.

Bayangkan, kalau kita bisa menjadi Pribadi yang berpikir seperti Kristus, kita dapat mengerti siapa kita sesungguhnya, untuk apa kita ada di dalam dunia ini, bahkan taat kepada perintah Allah menjadi sesuatu yang memerdekakan dan bukan sebaliknya membebankan. Karena kita cenderung merasa takut pada sesuatu yang kita tidak mengerti, tetapi kita diberikan kemampuan oleh Roh Allah untuk mengerti apa yang ada di dalam hati dan pikiran Allah.

Bukankah kehidupan seperti itu akan memberikan makna dan arti yang luar biasa dalam hidup kita? Kita jadi megerti mengapa segala hal terjadi dalam kehidupan kita, kenapa dunia seperti ini, kenapa kita punya hubungan seperti ini dengan orang lain, kenapa kita harus mengampuni walau kita disakiti, mengapa kita harus melayani dan bukan dilayani? Dan mengapa kita harus memberi dan bukan menerima saja? Dan mengapa kita melakukan perintah Tuhan walau dianggap dunia sebagai suatu kebodohan?

Tetapi melalui Roh Kudus yang diberikan kepada kita, semua itu menjadi dibukakan, menjadi kekuatan karena kita mengerti tujuan kita di dunia ini. Dan bahkan lewat penderitaan dan pergumulan yang terjadi, kita sekarang jadi mengerti bahwa semua itu ada gunanya karena Tuhan sedang bekerja di balik semua itu untuk mendatangkan kebaikan bagi setiap kita yang mengasihi Tuhan dan terpanggil sesuai rencanaNya.