JPCC Online Service (28 May 2023)
Shalom! Apa kabarnya saudara semua? Senang untuk bisa bersama dengan saudara hari ini. Selamat datang dan juga selamat bergabung kepada saudara semua yang bergabung secara online dimanapun saudara berada. Saya percaya bahwa hari ini akan menjadi hari dimana kita semua belajar dan juga semakin mengerti tentang kehendak Tuhan di dalam kehidupan kita, khususnya didalam sesi yang kedua atau bagian kedua dari seri pengajaran tentang Kingdom come.
Kita sama-sama sudah belajar minggu lalu, bertepatan dengan hari kenaikan Tuhan Yesus ke surga bahwa kenaikan Yesus ke surga bukan cuma sekedar peristiwa tentang Yesus pulang ke rumah Bapa, seakan-akan seperti seseorang yang telah selesai menjalankan tugasnya. lalu dia sudah capek. pulang ke rumah untuk istirahat.
Kenaikan Yesus ke surga juga bukan tentang Yesus pergi meninggalkan dunia ini atau tentang Yesus pergi meninggalkan manusia. Bahkan sebaliknya Yesus pergi kepada Bapa karena untuk tujuan yang sangat spesifik yang akan kita bahas lebih lagi pada hari ini.
Minggu lalu kita sudah belajar bahwa Yesus naik ke surga atau kenaikan Yesus ke surga berbicara lebih banyak memiliki arti yang sangat dalam tentang penobatan Yesus menjadi raja atas surga dan bumi. Kita sudah belajar bahwa Yesus naik ke surga adalah tentang penobatan diriNya untuk menjadi raja atas surga dan bumi.
Mari kita lihat sebuah kejadian yang semakin mengukuhkan keyakinan kita akan hal ini, karena sebenarnya hal ini sudah dinubuatkan beribu-ribu tahun yang lalu sebelum Yesus naik ke surga, tetapi kita kembali kepada sebuah peristiwa atau saat di mana Yesus ditangkap lalu diperhadapkan di hadapan mahkamah agama dan guru-guru Taurat, di hadapan seseorang imam besar agung yang bernama Kayafas.
Pada saat itu ketika Yesus ditangkap lalu diperhadapkan di mahkamah agama tersebut ada begitu banyak orang mencoba untuk memberikan kesaksian palsu dengan tujuan untuk memberikan Yesus hukuman mati tetapi tidak ada satupun yang berhasil untuk menjegal Yesus.
Sampai ada satu atau dua orang yang maju ke depan lalu menyampaikan sesuatu tentang apa yang pernah dikatakan Yesus yang merujuk kepada diriNya sebagai raja penyelamat, yaitu Anak Allah.
Opening Verse – Lalu imam agung berdiri, dan berkata kepada Yesus, “Apakah Engkau tidak menjawab tuduhan yang ditujukan kepada-Mu itu?” Tetapi Yesus diam saja. Sekali lagi imam agung berkata kepada-Nya, “Demi Allah yang hidup, katakanlah kepada kami apakah Engkau Raja Penyelamat, Anak Allah?” Yesus menjawab, “Begitulah katamu. Tetapi percayalah: mulai saat ini, kalian akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan Allah Yang Mahakuasa, dan datang di atas awan di langit!” Maka imam agung itu menyobek-nyobek pakaiannya, dan berkata, “Ia menghujat Allah! Tidak perlu lagi saksi. Kamu semua sudah mendengar sendiri kata-kata yang menghujat Allah. Matius 26:62-65 BIMK
Duduk di sebelah kanan dalam tradisi Yahudi memiliki arti bahwa pribadi yang didudukkan di sebelah kanan itu adalah pribadi yang diberikan kekuasaan, diberikan pemerintahan untuk menjadi raja atau menjadi orang nomor satu, duduk di sebelah kanan Allah yang maha kuasa dan datang di atas awan di langit.
Tahukah saudara sebenarnya waktu Yesus mengatakan ini di hadapan Imam Agung dan dihadapan seluruh guru-guru agama dan ahli-ahli Taurat, mereka semua mengerti apa yang Yesus maksud, karena yang Yesus katakan ini berhubungan dengan apa yang pernah ditulis di dalam kitab para nabi dan seluruh orang Yahudi mengetahuinya.
Makanya selanjutnya dikatakan bahwa maka Imam Agung itu menyobek-nyobek pakaiannya, pada zaman itu, menyobek pakaian merupakan sebuah ekspresi marah karena melihat ada penghujatan terjadi.
Pertanyaannya, Kenapa Yesus disebut menghujat Allah?
Seperti yang tadi saya singgung sebelumnya, kalimat Yesus tadi adalah kalimat yang memiliki referensi atau mengacu kepada penglihatan dari Daniel yang tertulis di dalam kitab para nabi orang-orang Yahudi.
Supporting Verse – Dalam penglihatanku pada malam itu, kulihat sesuatu yang seperti manusia. Ia datang dengan dikelilingi awan lalu pergi kepada Dia yang hidup kekal dan diperkenalkan kepadanya. Ia diberi kehormatan dan kekuasaan sebagai raja, sehingga orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa dan bahasa mengabdi kepadanya. Kekuasaannya akan bertahan selama-lamanya, pemerintahannya tidak akan digulingkan. Daniel 7:13-14 BIMK
Jadi melalui hal ini kita mengerti bahwa Yesus datang di atas awan-awan atau dikelilingi awan, bukan berbicara tentang kedatangan Dia yang kedua kali dari surga ke bumi, Tetapi Dia datang dengan dikelilingi awan lalu pergi kepada Dia yang hidup kekal.
Jadi, berbicara tentang anak manusia yang datang dari bumi naik ke surga, pergi kepada Allah yang kekal atau bahkan di dalam terjemahan baru dituliskan Dia yang lanjut usianya. Dalam bahasa Inggrisnya adalah “ancient of of days”, yaitu yang mengacu kepada sebutan Allah Yang Kekal.
Yesus pergi kepada Dia yang hidup kekal, dan diperkenalkan kepadaNya atau datang kepadaNya supaya Dia diberikan Kehormatan dan Kekuasaan sebagai Raja. Jadi sewaktu Yesus mengatakan itu di hadapan Imam Agung dan seluruh ahli-ahli Taurat dan guru-guru agama, mereka semua langsung marah karena mereka berpikir bahwa “Wow! Jadi kamu bilang bahwa kamu akan naik ke surga dikelilingi awan-awan dan kami semua harus sujud menyembah kepadamu karena engkau adalah raja?!”
Itu sebabnya mereka marah karena merasa bahwa itu adalah penghujatan terhadap Allah yang Maha Tinggi. Tetapi sebenarnya apa yang Yesus katakan merupakan penggenapan dari apa yang dilihat oleh Daniel di dalam ayat ini.
Dia diberi kehormatan dan kekuasaan sebagai raja sehingga orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa dan bahasa mengabdi kepadaNya. KekuasaanNya akan bertahan sampai selama-lamanya dan PemerintahanNya tidak akan digulingkan atau di dalam terjemahan lain dikatakan bahwa tidak akan musnah.
Apa yang Yesus katakan merupakan penggenapan dari apa yang dilihat oleh Daniel ribuan tahun yang lalu, sebelum Yesus terangkat ke surga. Itu sebabnya kenaikan Yesus ke surga bukan hanya berbicara tentang kita sebagai orang percaya yang ditebus dan diselamatkan dari maut, bukan hanya berbicara bahwa kita menerima status dan dibenarkan oleh iman percaya kita kepada Tuhan dan juru selamat kita, atau bukan hanya sebuah pengharapan bahwa kita akan dibangkitkan kembali oleh karena Dia yang sulung telah dibangkitkan dari kematian yang sudah kita pelajari beberapa waktu yang lalu.
Tetapi kenaikan Yesus ke surga adalah tentang kita sebagai orang percaya menyatakan bahwa Yesus adalah raja atas kehidupan kita sebagai orang percaya. Karena Yesus adalah raja atas surga dan bumi ini, Oleh sebab itu bagi kita yang percaya kepadaNya, kita pun sebenarnya sedang menyatakan bahwa kita bukan cuma diampuni, dibenarkan, memiliki pengharapan di dalam Dia, tetapi kita sebenarnya sedang menyatakan bahwa dia adalah raja atas kehidupan kita sebagai orang percaya.
Ketika kita menyebutkan Yesus Kristus, Kristus di dalam bahasa Yunani memiliki makna yang sama dengan Mesias dalam bahasa Ibrani. Keduanya memiliki makna atau arti yang sama yaitu artinya adalah yang diurapi (The Annointed One).
Kata ini. di dalam tradisi Yahudi seringkali mengacu kepada seorang pribadi yang dijadikan raja di dalam kehidupan. Itu sebabnya ketika kita berkata Yesus Kristus, Kristus bukan nama belakang Yesus, bukan marga keluarganya Yesus.
Jadi sewaktu kita bilang Yesus Kristus, kita sebenarnya sedang bilang Yesus raja. Demikian juga sewaktu kita bilang bahwa Yesus adalah Mesias, kita juga sebenarnya sedang berkata bahwa Yesus adalah raja di dalam kehidupan kita.
Karena Kristus bukan nama belakangNya, itu sebabnya penting untuk kita mengenal Yesus, bukan cuma sekedar sebagai juru selamat pribadi kita, tetapi mengenal Yesus sebagai raja atas kehidupan kita, menjadikan Dia raja didalam kehidupan kita sehari-hari.
Selain penobatan Yesus sebagai raja atas surga dan bumi dan menjadikan Dia raja atas kehidupan kita sebagai orang percaya. Minggu lalu kita juga sudah belajar bahwa sebagai raja atas kehidupan kita, kuasaNya dicurahkan dan menyertai setiap orang percaya.
Kuasa yang begitu luar biasa menyertai kehidupan kita sebagai orang percaya. Itu yang akan kita coba bahas lebih dalam lagi pada hari ini. Pertanyaannya begini, kuasa seperti apa yang dicurahkan atas kehidupan kita? Apalagi kita sudah tahu bahwa Dia adalah raja atas surga dan bumi ini.
Supporting Verse – Dan supaya Ia menjadikan mata hatimu terang, agar kamu mengerti pengharapan apakah yang terkandung dalam panggilan-Nya: betapa kayanya kemuliaan bagian yang ditentukan-Nya bagi orang-orang kudus, dan betapa hebat kuasa-Nya bagi kita yang percaya, sesuai dengan kekuatan kuasa-Nya, yang dikerjakan-Nya di dalam Kristus dengan membangkitkan Dia dari antara orang mati dan mendudukkan Dia di sebelah kanan-Nya di sorga, jauh lebih tinggi dari segala pemerintah dan penguasa dan kekuasaan dan kerajaan dan tiap-tiap nama yang dapat disebut, bukan hanya di dunia ini saja, melainkan juga di dunia yang akan datang. Efesus 1:18-21 TB
Seakan-akan Paulus sedang bilang dari dulu, sekarang, sampai selama-lamanya tidak ada kuasa yang lebih tinggi daripada kuasa raja di atas segala raja, yaitu namanya Yesus yang kuasanya dicurahkan kepada setiap orang percaya yaitu saudara dan saya.
Itu sebabnya hari ini judul atau pesan yang saya sampaikan kepada kita semua adalah a higher power, ini adalah bagian kita sebagai orang percaya, kuasa yang begitu hebat yang jauh lebih tinggi, lebih besar daripada segalanya dicurahkan atas kehidupan saudara dan saya sebagai orang percaya.
Pertanyaan berikutnya adalah kalau kuasa itu begitu tinggi, kalau kuasa itu begitu besar dicurahkan atas kehidupan kita semua, lalu untuk apa Kuasa yang begitu tinggi dan begitu besar? untuk apa?
Perhatikan apa yang Yesus katakan sebelum ia terangkat ke surga. Yesus berkata begini kepada murid-muridnya dalam Matius 28: 18-20.
Supporting Verse – Yesus mendekati mereka dan berkata: “Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.” Matius 28:18-20
Jadi Yesus berkata bahwa segala kuasa telah diberikan kepadaku, maka Dia memberikan misi dan panggilan kita sebagai orang percaya tetapi Dia tidak membiarkan kita sendirian, tetapi Dia menyertai kita senantiasa sampai akhir zaman.
Tuhan Yesus, raja di atas segala raja, yang penuh kasih karunia dan anugerah dalam kehidupan kita memiliki agenda, memiliki rencana untuk saudara dan saya dan juga bahkan untuk seluruh dunia ini, bukan cuma sekedar Dia ingin menyelamatkan manusia dan menebus kita dari segala dosa tetapi Dia ingin menyelamatkan dan memperbaharui seluruh ciptaanNya dan Dia ingin melibatkan kita di dalamnya sebagai warga Kerajaan Allah atau orang-orang yang percaya kepadaNya.
Itu sebabnya rencana Tuhan bukan sekedar untuk membawa manusia ke surga karena kalau rencana Tuhan adalah untuk membawa manusia ke surga saja, seharusnya yang lebih baik adalah waktu kita semua menerima Yesus sebagai Tuhan dan juru selamat, saat itu juga seharusnya kita semua pergi ke surga.
Tetapi kenyataannya tidak demikian, saudara. Kenyataannya kita semua masih ada di sini, lalu untuk apa kita semua masih ada disini? kalau kita sudah menerima Yesus sebagai Tuhan dan juru selamat kita, kenapa kita semua masih di sini?
Karena memang rencana Tuhan bukan hanya untuk membawa manusia ke surga tapi bahkan lebih besar lagi. Rencana Tuhan adalah untuk menghadirkan surga di bumi ini.
Bagaimana caranya Dia menghadirkan surga di bumi ini?
Dengan melibatkan kita semua sebagai anggota-anggota kerajaan Allah untuk membawa realita kerajaanNya kedalam dunia ini supaya dunia bisa mengenal dan mengerti seperti apa kehidupan kalau Tuhan Allah memerintah atas kehidupan kita.
Sebab kerajaan dan pemerintahan Allah berbicara tentang nilai-nilai, berbicara tentang sikap hati, berbicara tentang perilaku kita, kata-kata yang keluar dari mulut kita yang mempengaruhi setiap keputusan dan pilihan yang kita ambil, yang akhirnya mengubahkan kehidupan kita dari waktu ke waktu dan bahkan setelah kehidupan kita diubahkan maka kehidupan tersebut akan berdampak di dalam lingkungan sosial kita.
Itu sebabnya Tuhan Yesus mengajarkan kepada kita untuk berdoa seperti ini.
Supporting Verse – datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga. Matius 6:10 TB
Karena ketika kita menjadikan Yesus sebagai raja atas kehidupan kita, sebenarnya kita sedang mengundang kerajaanNya untuk datang dalam kehidupan kita, untuk dimanifestasikan, diwujudkan sehingga kata-kata kita, perilaku kita, nilai-nilai yang kita terapkan di dalam kehidupan kita mencerminkan standar kemuliaan Allah di dalam dan melalui kehidupan kita.
Dr. AR. Bernard, Dalam pengajarannya berkata demikian “The Kingdom og Heaven is about personal transformation and social reform”.
Kerajaan surga adalah tentang perubahan hidup yang terjadi secara lepas pribadi, secara individu. Di dalam kehidupan kita, kita terus mengalami pembaharuan, perubahan di dalam kehidupan kita dari waktu ke waktu. Kita sudah belajar beberapa waktu yang lalu bahwa kita terus-menerus diperbaharui. Sebagai ciptaan yang baru kita terus-menerus diperbaharui dan diubah sesuai dengan gambaran pencipta kita yaitu raja di atas segala raja.
Ketika personal transformation terjadi transformasi atau perubahan hidup terjadi dalam kehidupan kita, maka perubahan hidup kita akan mempengaruhi lingkungan sosial dimana kita berada, baik itu di dalam keluarga kita, di dalam pernikahan kita, kita terus-menerus diubahkan sehingga kita menjadi suami yang dihormati oleh istri dan juga anak-anak kita.
Sehingga kita menjadi seorang ibu, seorang istri yang dikasihi oleh suami dan juga anak-anak kita. Mempengaruhi kehidupan sosial kita di tempat dimana kita bekerja sehingga keputusan demi keputusan yang kita ambil, pilihan demi pilihan yang kita ambil mempengaruhi policy yang ada dan bahkan mendatangkan kesejahteraan bagi orang-orang yang bekerja di bawah kepemimpinan kita.
Bersama dengan kita mendatangkan perubahan perbaikan di dalam perusahaan di tempat di mana kita bekerja. Bahkan bukan cuma sekedar itu, tetapi mendatangkan perubahan di dalam kehidupan kita di dalam pergaulan kita dengan orang lain. Personal transformation and social reform terjadi ketika kerajaan surga nyata di dalam kehidupan kita.
Supporting Verse – Kepada mereka Ia menunjukkan diri-Nya setelah penderitaan-Nya selesai, dan dengan banyak tanda Ia membuktikan, bahwa Ia hidup. Sebab selama empat puluh hari Ia berulang-ulang menampakkan diri dan berbicara kepada mereka tentang Kerajaan Allah. Pada suatu hari ketika Ia makan bersama-sama dengan mereka, Ia melarang mereka meninggalkan Yerusalem, dan menyuruh mereka tinggal di situ menantikan janji Bapa, yang — demikian kata-Nya — “telah kamu dengar dari pada-Ku. Sebab Yohanes membaptis dengan air, tetapi tidak lama lagi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus. Kisah Para Rasul 1:3-5 TB
Roh Kudus datang dalam kehidupan kita karena Yesus tahu bahwa sulit untuk menjalankan misi dan panggilan kita untuk menyatakan Kerajaan Allah di dalam dunia ini kalau kita melakukannya dengan kekuatan kita sendiri. Kita membutuhkan Roh Kudus, kuasanya dicurahkan atas kehidupan kita.
Supporting Verse – Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi. Kisah Para Rasul 1:8 TB
Jadi, kuasa Roh Kudus dicurahkan atas kehidupan kita supaya kita bisa menjadi saksinya di dalam dunia ini, di kehidupan dimana kita ditempatkan. Berulang kali Yesus di dalam catatan Injil berkata bahwa adalah lebih baik untuk Dia pergi karena kalau Dia pergi maka Bapa akan mengutus Roh Kudus untuk datang karena Dia tahu bahwa kita semua membutuhkan seorang penolong untuk menjalankan kehidupan kita sebagai warga atau wakil dari kerajaanNya di bumi ini.
Supporting Verse – Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu. Sebab Aku pergi kepada Bapa; dan apa juga yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak. Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya.” “Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku. Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu. Yohanes 14:12-17 TB
Yesus sadar betul dan tahu betul bahwa kita membutuhkan penolong di dalam menjalani kehidupan kita sebagai wakil kerajaanNya di bumi ini, Itu sebabnya mustahil untuk hidup dalam rencana Tuhan tanpa kuasa Roh Kudus bekerja di dalam kehidupan kita.
Mustahil untuk kita menghidupi rencana Tuhan kalau kuasa Roh Kudus tidak dicurahkan dan bekerja di dalam kehidupan kita. Saya suka apa yang dikatakan oleh Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus.
Closing Verse – Sebab Kerajaan Allah bukan terdiri dari perkataan, tetapi dari kuasa. 1 Korintus 4:20 TB
God’s Way is not a matter of mere talk; it’s an empowered life. 1 Corinthians 4:20 MSG
Bukan tentang perkataan yang biasa-biasa saja, tetapi jalanNya Tuhan, Kerajaan Allah adalah tentang kehidupan yang diperlengkapi, yang diberikan kekuatan, kuasaNya yang dicurahkan atas kita supaya kita mengalami transformasi kehidupan dan kehidupan kita pun berdampak di dalam keluarga kita, di dalam tempat kerja kita dan dimanapun kita berada. Sebab sekali lagi mustahil untuk hidup dalam rencana Tuhan tanpa kuasa Roh Kudus bekerja dalam kehidupan kita.
P.S : If you like our site, and would like to contribute, please feel free to do so at : https://saweria.co/316notes