JPCC Sutera Hall 2nd Service (16 Nov 2025)
Setiap kali saya ingat kembali kebaikan Tuhan dan kesetiaan Tuhan, I can’t help but worship Jesus. Kita masuk ke minggu yang Ketiga dari seri pengajaran “a Value-driven life”, kehidupan yang terdorong oleh nilai-nilai kerajaan Tuhan, nilai yang Tuhan ajarkan dan bukan nilai dunia atau apa yang dunia ajarkan.
Minggu pertama kita belajar bahwa nilailah yang menentukan arah kehidupan. Itu yang menentukan apa yang kita anggap penting, akan kita rela bayar, berkorban dan jaga.
Minggu lalu kita juga belajar “The Way of Jesus”, bahwa nilai kerajaan Tuhan hanya bisa diikuti dengan hati yang berakar kepadaNya, mengikuti jalanNya Yesus. Bukan kita melayani supaya mendapatkan berkat, tetapi kita belajar bahwa kabar baik atau the Gospel is never about “supaya”, tetapi “karena”, karena Tuhan sudah amat baik dan setia dalam hidup kita. “The Gospel” adalah Kabar Baik!
Hari ini kita akan belajar tentang “Integritas“, bahwa integritas ini bukan sekedar checklist moral kita, tetapi kehidupan jujur yang mencerminkan kesetiaan Tuhan karena Tuhan selalu setia kepada apa yang Dia ucapkan, FirmanNya.
Kita sebagai pengikut Kristus, kita juga mencerminkan karakter Tuhan dan itu sebabnya kita harus hidup jujur.
Nilai kita hanya akan kokoh jika berakar dalam Kristus. Integritas berarti hidup jujur dengan cara yang menghormati Tuhan dan melindungi kebenaranNya dalam setiap keputusan kecil dan besar.
Kehidupan yang memuliakan dan menghormati Tuhan dengan melindungi semua kebenaran Firman Tuhan, bukan kebenaran daripada dunia. Kebenaran Firman Tuhan dalam semua tindakan dan keputusan kita baik itu kecil maupun besar.
Mengapa ini penting untuk kita ajarkan?
Karena realitanya, yang namanya menjaga integritas sangat tidak mudah karena kita hidup di dunia yang sangat kompromi, yang namanya kompromi sudah dianggap normal.
Kita hidup dalam budaya yang menganggap bahwa semua sudah orang melakukan hal yang sama, makanya “Tidak apa-apa lah, pastor, kam hanya begini saja, semua orang juga melakukan hal yang sama”. Dalam setiap aspek hidup kita setiap harinya, pasti ada tekanan untuk kita bisa kompromi.
Ketika kita mengubah kebenaran Firman Tuhan demi menyenangkan orang lain, kita mengkompromikan Iman kita. Pada saat kita menukar kesetiaan kita kepada Tuhan demi kenyamanan atau kesuksesan, maka nilai rohani kita sedang bergeser. This is why it’s important.
Hari ini ada banyak pengikut Kristus yang mulai berkompromi dengan nilai-nilai dunia, banyak yang mulai memilih kenyamanan, mengejar bahagia saja daripada menjaga Iman mereka di dalam Kristus. Itu sebabnya penting untuk kembali ke dalam Firman Tuhan agar kita bisa hidup dalam integritas di dalam dunia yang penuh dengan kompromi.
Opening Verse – [2] Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaruan budimu, sehingga kamu dapat membedakan mana kehendak Allah: Apa yang baik, yang berkenan kepada-Nya dan sempurna. Roma 12:2 PBTB2
Sebenarnya di dunia ini hanya ada 2 nilai, yang pertama adalah nilai dunia, dan yang satu lagi adalah nilai daripada kerajaan Tuhan. Kita tidak bisa melayani “2 Tuan”, apakah kita mau mengikuti cara dunia berpikir, atau caraNya Tuhan Yesus, tidak ada “middle-ground”, karena apa yang Yesus ajarkan sangat bertolak belakang dengan apa yang dunia ajarkan.
Berubahlah, metamorfosa atau “transform” dari dalam ke luar, bukan hanya luarnya saja yang berubah, tetapi berubahlah. Berubahlah dengan cara berpikir kita, from the inside out. Ini adalah pembaharuan budi kita.
Dunia mengajarkan yang penting “image” atau warnanya saja yang bagus. Saya suka pelayanan ke gereja-gereja dan biasanya ada gereja yang mengharuskan Tim Praise dan Worship harus seragam “outfitnya”, atau ada yang mengharuskan berkata “syalom” setelah menerima Yesus.
Luarnya boleh berubah tetapi yang lebih penting apakah kita juga sudah berubah secara value, our mind and principles? Apa yang kita pikirkan dan apa yang mendasari kehidupan kita. Ini penting.
Nilai yang kita hidupi itu lahir dari apa yang Tuhan anggap penting, bukan dari apa yang dunia anggap penting. Artinya jika itu penting untuk Tuhan, maka seharusnya itu juga penting untuk kita.
Sehingga yang terjadi disaat kita mengubah pemikiran kita, kita bisa membedakan mana yang baik dan berkenan kepada Kehendak Allah dan yang sempurna.
Berkenan itu artinya disukai oleh Tuhan, this is what God wants. Sempurna disini bukan berarti kita tidak pernah salah, tetapi artinya adalah dewasa dan matang dalam semua keputusan dan tindakan kita, itulah goal-nya.
Sebuah kehidupan dimana apapun yang kita lakukan setiap harinya, kita tahu yang mana kehendak Tuhan atau tidak. Baik saat mau tanda tangan kontrak, apapun yang ditawarkan oleh orang, ada Roh Kudus yang bisa memberikan guidance kepada kita, membedakan mana kehendak Tuhan dan yang sempurna, itulah kehidupan yang mau saya hidupi sampai hari ini.
Ada 3 pertanyaan untuk bisa menilai apa yang kita lakukan sesuai dengan kehendak Tuhan atau tidak.
Pertama, Apakah tindakan dan keputusan saya membuat saya menjadi orang yang tidak seperti yang Tuhan inginkan?
Am I becoming the person that God wants me to be? Karena jika sebuah keputusan membuat kita harus menipu dan berbohong, membuat kita harus menutupi kebenaran, bahkan membuat kita harus menyangkal Iman, itu bukanlah hikmat atau wisdom dan melainkan adalah dosa.
Supporting Verse – [22] Orang yang dusta bibirnya adalah kekejian bagi Tuhan, tetapi orang yang berlaku setia dikenan-Nya. Amsal 12:22 TB
Yang namanya berdusta dan berbohong tidak pernah sejalan dengan kesetiaan sifat Allah yang Kudus dan benar.
Supporting Verse – [2] dan berdasarkan pengharapan akan hidup yang kekal yang sebelum permulaan zaman sudah dijanjikan oleh Allah yang tidak berdusta, Titus 1:2 TB
[25] Karena itu buanglah dusta dan berkatalah benar seorang kepada yang lain, karena kita adalah sesama anggota. Efesus 4:25 TB
Artinya jika kita mau mencerminkan Tuhan, kita harus hidup dalam kejujuran, “A life that honors God”, itu juga yang menjadi judul kotbah saya hari ini. Hidup yang memberi kemuliaan bagi Tuhan dan menghormati Tuhan.
Kedua, apakah tindakan dan keputusan saya membuat orang lain sulit melihat Yesus dalam hidup saya?
Supporting Verse – [16] Demikianlah hendaknya sinarmu menerangi orang lain. Artinya, lakukanlah perbuatan yang baik setiap saat, sehingga waktu orang lain melihat teladanmu, mereka memuliakan Bapamu yang di surga.” Matius 5:16 TSI
Artinya, lakukanlah perbuatan yang baik setiap saat karena kehidupan kita adalah surat yang terbuka tentang siapa Yesus di dunia ini. “Many people cannot see Jesus”, tetapi mereka bisa melihat kita semua, mereka bisa melihat Yesus melalui kita semua, dari apa yang kita lakukan, katakan dan putuskan, itu membuat mereka bisa melihat Yesus atau malah sebaliknya.
Sharing Ps. Sidney – Saat saya bersama istri saya diundang ke sebuah undangan, kami sedang mengantri makanan. Tiba-tiba ada seorang bapak-bapak datang membawa secangkir yang isinya bukan teh, tetapi warnanya seperti teh. Saudara tahu kan apa itu?
Dari penampakannya, bapak itu juga kelihatan cukup berumur dan sepertinya mungkin sedikit lagi akan berjumpa dengan Yesus. Dia melihat saya dan berkata bahwa dia sangat menyukai saya. Dia pergi ke sebuah gereja, dan bahkan juga menjadi salah satu pemimpin disana.
“Wow!”, saya tahu memang “it is a fine line, a thin line”, Banyak dari jemaat yang selalu bertanya “Hal ini sebenarnya boleh atau tidak untuk dilakukan”, tetapi pertanyaan yang lebih tepat adalah, “Is this honoring God or not? Apakah ini memuliakan Tuhan atau tidak?”.
Setiap kali kita memilih integritas, hubungan kita semakin sehat di dalam Kristus, dan Kristus bersinar lewat kehidupan kita. Contoh, misalnya kita suka menyesuaikan gaya bicara kita agar bisa diterima oleh rekan kerja. Memang ada garis yang tipis disaat kita membelokkan kebenaran demi diterima oleh orang lain, tetapi jangan sampai kita jadinya ikut bercanda dengan kata-kata kotor supaya bisa akrab dengan rekan kerja kita.
Atau misalnya menyembunyikan Iman agar kita bisa diterima oleh lingkungan, itu namanya kompromi. Jadi, pertanyaannya, apakah keputusan dan tingkah laku kita membuat orang lain semakin menghormati Tuhan atau malah sebaliknya?
Ketiga, apakah tindakan atau keputusan saya selaras dengan suara Roh Kudus dalam hati nurani?
Supporting Verse – [3] Orang jujur akan berhasil karena dituntun oleh ketulusan mereka, tetapi orang licik akan dihancurkan oleh kecurangan mereka sendiri. Amsal 11:3 TSI
Dengarkan saya baik-baik, selama 35 tahun saya berjalan dengan Tuhan, ini yang saya temukan. Roh Kudus selalu menuntun dan menegur kita. Saya tidak pernah menemukan orang yang jatuh ke dalam dosa karena mereka tidak tahu perbuatan mereka berdosa.
Roh Kudus selalu berbicara di hati nurani kita, masalahnya kita mau mendengar suara Tuhan yang menuntun kita atau tidak?
Apakah selaras dengan apa yang Roh Kudus katakan, apakah ini menyenangkan Tuhan atau hanya sedang menyenangkan bagi saudara saja?
Karena menjaga integritas akan selalu membawa damai sejahtera, dan kompromi sebaliknya akan membawa rasa gelisah dan rasa bersalah. Integritas dimulai dari dalam sebelum yang luarnya kelihatan. Jadi, kebenaran itu bukan diukur dengan apa yang orang lain lakukan tetapi apa yang Tuhan nyatakan.
Dengar, Taat, dan Integritas, itu selalu dimulai dari dalam ke luar. What does God says? Dan itu selalu kembali kepada Firman Tuhan.
“Tetapi Ps. Sidney, bagaimana dengan Kisah Rahab di Alkitab? Bagaimana dengan Kisah Bidan-bidan di Ibrani?”
Dalam Alkitab, ada dua kisah dimana dalam kejadian mereka, mereka ini harus sedikit “improvise” dan secara teknis mereka berbohong. Tetapi ini yang terjadi. Kisah pertama adalah tentang Rahab. Ayat ini bukanlah menceritakan kebohongan yang Tuhan benarkan tetapi Alkitab menguji iman mereka, dan bukan cara mereka berbohong.
Supporting Verse – [1] Yosua anak Nun diam-diam mengutus dua orang mata-mata dari perkemahan Israel di padang Akasia. Katanya, “Pergilah menyelidiki daerah di seberang sungai Yordan, khususnya kota Yeriko.” Lalu keduanya pergi. Setibanya di Yeriko, mereka menginap di rumah seorang pelacur bernama Rahab. [2] Sementara itu, ada yang melapor kepada raja Yeriko, “Baginda, sore ini ada beberapa orang Israel yang datang untuk memata-matai negeri ini!” [3] Maka raja Yeriko mengirim pesan kepada Rahab, “Serahkan orang Israel yang menginap di rumahmu, karena mereka hendak memata-matai negeri kita.” [4] Namun, Rahab menyembunyikan kedua mata-mata itu dan berkata kepada suruhan raja, “Memang betul tadi ada tamu menginap di rumah saya, tetapi saya tidak tahu dari mana mereka berasal. [5] Mereka sudah pergi pada waktu senja, sebelum gerbang kota ditutup. Saya tidak tahu mereka kemana. Cepat kejarlah mereka! Mungkin kalian bisa menyusul.” [6] Akan tetapi, sebenarnya Rahab sudah membawa kedua mata-mata itu ke atap rumahnya dan menyembunyikan mereka di bawah tumpukan batang rami yang disusunnya di sana. Yosua 2:1-6 TSI
Rahab adalah seorang wanita Sundal (atau pelacur), seorang wanita kanaan dari Jericho, sebuah bangsa dengan politik yang keras, penuh dengan kekejaman dan jauh dari Tuhan, dan ketika ada dua mata-mata dari Israel yang dikirim Tuhan, masuk dalam rumahnya, dia memiliki 2 pilihan, untuk jujur kepada raja dan melaporkan mereka atau sebaliknya berbohong dengan raja untuk melindungi mata-mata tersebut.
Di momen itu, Rahab memiilih untuk berpihak kepada Tuhan, mengambil resiko bukan untuk kepentingan pribadinya tetapi sebagai tindakan iman bahwa dia percaya Tuhan Israel adalah Tuhan yang hidup.
Supporting Verse – [31] Begitu juga Rahab si pelacur. Karena percaya penuh kepada Allah, dia menerima dan menolong dua mata-mata Israel yang mengintai daerahnya. Itu sebabnya dia tidak ikut binasa bersama seluruh penduduk kota itu yang menolak percaya kepada Allah. Ibrani 11:31 TSI
Yang diberkati oleh Tuhan adalah Imannya dan bukan kebohongannya. Rahab itu berpihak kepada Allah, bukan kepada ketakutan, and that’s integrity.
Kisah yang kedua adalah tentang kedua bidan, Sifra dan Pua, mereka adalah dua bidan dari Ibrani yang diperintahkan oleh Firaun untuk membunuh setiap anak bayi laki-laki dari bangsa Israel.
Supporting Verse – [17] Tetapi bidan-bidan itu takut akan Allah dan tidak melakukan seperti yang dikatakan raja Mesir kepada mereka, dan membiarkan bayi-bayi itu hidup. Keluaran 1:17 TB
Mereka takut akan Allah, mereka menghormati Tuhan sehingga mereka tidak menuruti Perintah Firaun raja mesir dan membiarkan bayi-bayi yang lahir tetapi hidup. Bahkan ketika Firaun bertanya, mereka menjawabnya dengan mengatakan bahwa perempuan Ibrani itu melahirkan lebih cepat yang artinya secara teknis mereka berdusta dan berbohong.
Tetapi tindakan tersebut lahir dari sebuah rasa hormat kepada Tuhan dan sebuah keberanian moral untuk melindungi kehidupan yang benar.
Jadi, integritas itu bukanlah tidak berbuat salah atau menjadi sempurna, tetapi integritas adalah apakah kita berpihak kepada Tuhan atau tidak. Integritas berarti hidup jujur dengan cara menghormati Tuhan dan melindungi kebenaran Tuhan dalam setiap keputusan kecil dan besar.
itu datang untuk, integritas apakah kita berpihak kepada Tuhan atau tidak. Integritas berarti hidup jujur dengan cara menghormati Tuhan dan melindungi kebenaran TUhan dalam setiap keputusan kecil dan besar.
Jadi, bagaimana caranya kita bisa menghidupi kehidupan yang penuh integritas? A Value-driven life?
Pertama, Walk in Authenticity
Jadilah orang yang sama, jadilah orang yang tidak bertopeng di rumah kita, gereja kita, kantor kita, dan dimanapun kita berada. Sama, bahwa saya yang ada diatas mimbar, dan dibawah mimbar, bersama istri dan anak-anak saya, transparan dan sama saja semuanya.
Authenticity membangun kepercayaan dan kepercayaan membangun influence atau pengaruh. Itu yang membuat orang percaya kepada kita, dan ini yang JPCC lakukan selama 26 tahun. Kita tidak berusaha menjadi gereja orang lain, kita tidak berusaha menjadi siapapun selain daripada diri kita sendiri, sehingga jemaat percaya kepada apapun yang kami para leaders lakukan, kepercayaan itu, yang saudara dan saya lakukan hari demi hari, itu yang membawa pengaruh kemanapun kita pergi.
Supporting Verse – [1] Mazmur Daud. Tuhan, siapa yang boleh menumpang dalam kemah-Mu? Siapa yang boleh diam di gunung-Mu yang kudus? [2] Yaitu dia yang berlaku tidak bercela, yang melakukan apa yang adil dan yang mengatakan kebenaran dengan segenap hatinya, Mazmur 15:1-2 TB
Kedua, Choose what is right, not what is easy.
Pilih apa yang benar, kebenaran, apa yang Firman dan Kehendak Tuhan katakan, dan bukan kehendak daging kita. Karena dalam setiap aspek kehidupan, yang namanya pressure akan selalu menguji integritas kita.
Terutama bahkan disaat kita berpikir bahwa kompromi diperlukan dalam semuab transaksi dan bisnis yang kita kerjakan, Yang namanya berkat Tuhan tidak perlu jalan pintas , shortcut,dan manipulasi. Jika Tuhan sediakan untuk kita, Dia akan kirimkan untuk kita.
Sharing Ps. Sidney – Dalam hidup saya, bahkan dalam pelayanan saya sekalipun, ada begitu banyak pilihan yang kita buat setiap harinya. Beberapa dalam waktu lalu, saya diundang untuk “perform” dalam sebuah acara dengan angkat yang fantastis jumlahnya.
Tetapi Roh Kudus berkata “jangan”, saya kemudian memilih untuk mendengar apa yang Roh Kudus katakan, I want to choose what is right, not what is easy. Saya mau tidur dengan damai sejahtera dan tidak dengan rasa gelisah.
Meskipun saya tahu ini tidak mudah, dan memang selalu ada garis yang tipis, tetapi dalam hidup saya, ini yang selalu diajarkan oleh Tuhan Yesus. Ini yang selalu Yesus lakukan, Dia berkata “Bapa, kalau boleh, biar cawan ini disingkirkan daripadaku, namun bukan kehendakKu yang terjadi, but your will be done”. Yesus selalu memilih kebenaran, bukan apa yang mudah bagiNya.
Supporting Verse – [7] Ia menyediakan pertolongan bagi orang yang jujur, menjadi perisai bagi orang yang tidak bercela lakunya, Amsal 2:7 TB
Berkat Tuhan tidak perlu shortcut. Berkat Tuhan tidak perlu manipulasi oleh manusia. Dia akan memberikan, dan Dia akan melindungi kita. Tuhan adalah perisai bagi orang yang memilih yang benar, bukan yang tidak. Kadang melakukan yang benar itu juga tidak nyaman sama sekali. It doesn’t make us popular. Tetapi justru itulah yang membuat kita kuat di dalam Tuhan.
Ketiga, Keep your heart clean.
Jagalah hati nurani kita. Karena itu yang membuat hati kita bersih saat kita tahu prioritas utama kita, bukan hanya tentang kebiasaan yang kelihatan saja, tetapi tentang hati yang mendasarinya.
Closing Verse – [23] Jagalah hatimu dengan waspada, karena hati menentukan segala pilihan hidupmu. Amsal 4:23 TSI
Kita harus sering melakukan operasi hati dan mengelilingi diri kita dengan komunitas orang percaya, yang berbicara dan mengatakan kebenaran Firman Tuhan. Karena di akhir hidup kita, Tuhan tidak akan bertanya seberapa besar bisnis dan karir kita? Tetapi apa yang kita lakukan dengan semua yang Tuhan berikan dalam hidup kita? Apakah kita menjadikan kehidupan kita berkenan kepadaNya atau tidak?
Seringkali saat kita berkotbah tentang integritas, kita terjebak dengan pemikiran bahwa itu sangat sulit untuk dilakukan, dan memang sulit dilakukan jika kita menggunakan kekuatan dan pikiran kita sendiri. Tetapi kabar baiknya Yesus sudah melakukannya untuk kita semua. Bersama dengan Yesus, sangat bisa untuk dilakukan hari demi hari, bahkan saat kita jatuh, Tuhan Yesus tetapi menopang dan menjaga kita.
Itu sebabnya saya menyembah DIa bukan karena “supaya”, tetapi karena Dia sudah amat baik dalam hidup kita.
P.S : If you like our site, and would like to contribute, please feel free to do so at : https://saweria.co/316notes



