Apa Kabarmu? By Ps. Jose Carol

JPCC Online Service (4 Oktober 2020)

Memasuki Bulan Oktober, tema kita dalam bulan ini adalah tentang Health atau Kesehatan. Kita akan belajar bagaimana kita bisa menjadi sehat dan menjaga kesehatan kita, supaya kita mampu melakukan apa yang Tuhan ingin kita lakukan.

Opening Verse – Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita. 1 Tesalonika 5:23 TB

Paulus berdoa kepada Jemaat di Tesalonika agar mereka berada dalam keadaan sehat dan sempurna. Kata sehat, fit atau sempurna disini bukan hanya berbicara secara jasmani, tetapi juga secara jiwani dan rohani. Jadi, kesehatan yang kita ingin pelajari bulan ini adalah Kesehatan yang utuh atau holistik.

Supporting Verse – Beloved, I pray that you may prosper in all things and be in health, just as your soul prospers. III John 1:2 NKJV

Saudaraku yang kekasih, aku berdoa, semoga engkau baik-baik dan sehat-sehat saja dalam segala sesuatu, sama seperti jiwamu baik-baik saja. 3 Yohanes 1:2 TB

Dalam terjemahan bahasa indonesia juga dikatakan bahwa ada doa yang disampaikan agar kita bisa berada dalan keadaan sehat dan baik-baik saja, sebagaimana jiwa kita baik-baik saja. Kata “Prosper” dalam bahasa inggris dan yunani ini sering diterjemahkan dalam bahasa indonesia dengan artian makmur secara jasmani.

Padahal dalam bahasa aslinya, kata Prosper ini juga berbicara secara jasmani, jiwani dan rohani. Dimana kita mampu untuk maju dan melakukan apapun yang kita perlu lakukan. Kita perlu prosper secara jasmani agar bisa melakukan apa yang secara fisik harus kita lakukan. Demikian juga secara jiwani dan rohani. Kesehatan itulah yang sedang kita bicarakan.

Itulah kenapa saya berikan judul korbah saya “Apa Kabarmu?” Baik secara jasmani, Jiwani dan Rohani. Tentunya harapan dan doa saya agar kita semua dalam keadaan baik, tetapi apapun keadaan kita, saya berdoa agar melalui tema bulan ini bisa menolong kita agar bisa menjadi lebih sehat dan tetap menjaga kesehatan itu.

Ada dua hal yang saya ingin kita bagikan agar kita bisa menjadi sehat atau menjaga sehat, dan ini berlaku baik secara jasmani, jiwani dan rohani.

Hal pertama yang harus diperhatikan adalah Pola Hidup.

Bicara soal Pola Hidup, terutama untuk menjaga kesehatan baik secara jasmani, jiwani dan rohani. Ada tiga komponen yang harus kita perhatikan yaitu :

A. Input – apa yang masuk dalam hidup kita. Kalau bicara soal jasmani ini adalah makanan kita.

B. Output – Kesehatan juga harus melibatkan output, kalau secara jasmani kita banyak bergerak maka kita tidak perlu terlalu fokus disini. Dalam kehidupan orang kota output sering diartikan dengan berolahraga karena kesibukan sehari-hari yang ada.

C. Rest – Komponen yang tidak kalah pentingnya dari input dan output.

Hal kedua yang harus diperhatikan adalah Keseimbangan (Balance).

Selain pola, keseimbangan antara input, output dan rest juga ikut menentukan bagaimana kita menjadi sehat dan menjaga kesehatan kita. Tidak bisa berlebihan dan juga kekurangan.

Pertanyaannya, apakah kita punya pola hidup yang sehat dan punya Keseimbangan hidup dalam menjaga makanan, olahraga maupun rest dalam kehidupan?

Hal ini dikarenakan karena banyak orang sering berkata “saya sudah lama tidak berolahraga”, “saya mengalami kesusahan untuk tidur”, “saya tidak suka sayur atau buah”. Semua ini berkaitan dengan pola hidup yang harus kita jaga dan juga Keseimbangan yang ada dalam tiga aspek ini.

Kita tidak bisa hanya bertubi-tubi minum vitamin di masa pandemi ini, tetapi kurang tidur dan tidak berolahraga sama sekali. Segala sesuatu yang kita lakukan membutuhkan keseimbangan. Bulan ini kita juga mau merayakan kesehatan yang Tuhan berikan kepada kita semua.

Kita mau menjadi sehat, menjaga kesehatan, dan merayakan kesehatan yang Tuhan berikan. Tuhan yang kita sembah adalah Tuhan yang memberikan kesembuhan, Jehovah-Rapha Allah. Tetapi jangan lupa berkat dan mukjizat yang kita terima untuk tidak perlu sakit itu tidak kalah besarnya dengan mukjizat penyembuhan yang Tuhan berikan kepada kita semua.

Itu sebabnya kita sering mengatakan bahwa Mencegah lebih baik daripada mengobati. Mencegah diri untuk sakit jauh lebih baik daripada harus mengobati kalau kita sudah sakit. Sebelum saya lanjutkan, saya ingin mengutip Kisah Yosua, terutama pada saat dia sedang mengalami krisis yang besar. Ada pola penting yang bisa kita pelajari bagaimana Yosua bisa mengalami kesehatan secara mental, dan tetap dalam keadaan baik untuk melakukan tugas besar memimpin bangsa Israel yang Tuhan berikan kepadanya.

Supporting Verse – Seorang pun tidak akan dapat bertahan menghadapi engkau seumur hidupmu; seperti Aku menyertai Musa, demikianlah Aku akan menyertai engkau; Aku tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau. Yosua 1:5 TB

Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, sebab engkaulah yang akan memimpin bangsa ini memiliki negeri yang Kujanjikan dengan bersumpah kepada nenek moyang mereka untuk diberikan kepada mereka. Yosua 1:6 TB

Hanya, kuatkan dan teguhkanlah hatimu dengan sungguh-sungguh, bertindaklah hati-hati sesuai dengan seluruh hukum yang telah diperintahkan kepadamu oleh hamba-Ku Musa; janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri, supaya engkau beruntung, ke mana pun engkau pergi. Yosua 1:7 TB

Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung. Bukankah telah Kuperintahkan kepadamu: kuatkan dan teguhkanlah hatimu? Janganlah kecut dan tawar hati, sebab Tuhan , Allahmu, menyertai engkau, ke mana pun engkau pergi.” Yosua 1:8‭-‬9 TB

Kondisinya adalah Yosua sedang berada di dalam krisis, dan berulangkali Tuhan berkata agar Yosua tidak takut dan jangan kecut karena Tuhan menyertainya. Disaat saya membaca ini, Roh Kudus memberikan gambaran dengan jelas bahwa Yosua sedang berada dalam krisis mental yang cukup berat, ada tugas dan beban yang begitu besar dan membuat dirinya tidak mampu untuk melakukannya.

Itu sebabnya rasa takut, kuatir, cemas, kecut, tawar hati, semua itu adalah gambaran tentang mental health and crisis yang dihadapi oleh Yosua. Dan Tuhan berjanji bahwa dia akan baik-baik saja karena Tuhan menyertainya. Dia akan berhasil dan beruntung, menjadi sukses dan makmur atau prosper. Kata prosper dikatakan berulangkali.

Dikatakan bahwa “Engkau akan mampu melakukan apa yang aku percayakan kamu lakukan, kamu akan sehat dan fit untuk dapat mengerjakan apa yang aku panggil untuk engkau lakukan”.

Terjemahan bahasa inggris mengatakan : “For then you will make your way prosperous, and then you will have good success”. Dengan kata lain, tidak ada yang bisa menghalangi engkau.

Kalimat yang Tuhan perkatakan di ayat diatas merupakan ayat pegangan saya disaat saya mengalami krisis dalam hidup. Selain Tuhan berjanji untuk selalu menyertai dan tidak akan meninggalkan Yosua. Tuhan juga berjanji akan memberikan keberhasilan dan keberuntungan dan dalan terjemahan bahasa inggris, hal ini diartikan dengan :

This book of the law shall not depart from your mouth, but you shall meditate on it day and night, so that you may be careful to do according to all that is written in it; for then you will make your way prosperous, and then you will have success. Joshua 1:8 NASB

Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung. Yosua 1:8 TB

Kuncinya ada diatas, terjemahan yang begitu panjang di dalam bahasa Indonesia sebenarnya hanya menggambarkan satu kata yaitu “Meditate“. Jangan lupa untuk merenungkan dan memeditasikan.

Ada beberapa persepsi tentang meditasi. Meditasi dunia barat hanya fokus kepada akal, memakai intelektual untuk mencerna informasi. Sementara meditasi dari dunia timur berbicara tentang mengosongkan diri dan pikiran. Itu sebabnya kita menjadi bingung dan menolak kata meditasi.

Padahal di Alkitab disini berbicara soal meditasi, meditasi sebenarnya pada saat tubuh kita mengunyah dan mencerna makanan yang kita terima sehingga kita bisa mendapatkan baiknya dari apapun yang kita makan, dan yang tidak baik akan dikeluarkan. Meditasi juga diperlukan di dalam jiwa dan rohani kita.

Itu sebabnya Firman Tuhan selalu berkata bahwa kita tidak akan berjalan menyimpang ke kiri dan ke kanan, kita akan hidup sehat dan prosper, mampu melakukan apa yang harus kita lakukan, dan move forward. Kita akan bisa melakukan ini kalau kita memeditasikan Firman Tuhan.

Sebelum saya membagikan beberapa tips dalam memeditasikan Firman Tuhan, saya ingin mengutip ayat berikut.

Supporting Verse – Biarlah kamu marah, tetapi jangan berbuat dosa; berkata-katalah dalam hatimu di tempat tidurmu, tetapi tetaplah diam.  Mazmur 4:5 TB

Be angry, and do not sin. Meditate within your heart on your bed, and be still. Selah Psalms 4:4 NKJV

Yesus-pun pernah marah tetapi bedanya seringkali kalau kita marah, kita tidak bisa mengendalikan diri sehingga kita berbuat dosa. Kata “Berkata-kata” dalam ayat diatas dalam terjemahan bahasa inggrisnya adalah meditate in your heart. Untuk bisa memproses apa yang kita hadapi, baik itu berupa badai, kekuatiran yang ada, kita memprosesnya di dalam hati dan jiwa kita.

Itu sebabnya depresi muncul karena kita tidak bisa memproses apa yang sedang kita hadapi dalam hati, pikiran dan jiwa kita, dan berakibat akan keadaan kita menjadi overwhelmed dan depresi.

Sebagaimana kita tahu kisah Yesus dan MuridNya di dalam badai. Kita tidak bisa memilih badai yang kita hadapi tetapi kita bisa memilih kemana kita akan mengarahkan mata kita pada saat kita berada di tengah badai.

Apakah kita akan fokus kepada Janji Tuhan, merenungkan dan mengulangi, mengunyah dan mencerna Janji Tuhan dalam hidup kita? Memprosesnya di dalam hati dan hidup kita sehingga kita punya kekuatan untuk menghadapi badai yang sedang kita alami dalam hidup.

Ada satu bagian Firman Tuhan lagi di dalam Perjanjian lama yang juga memberikan rahasia kesehatan kehidupan yang Tuhan janjikan dan berdiri di atas kata kunci “meditate”.

Supporting Verse – Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat Tuhan , dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Mazmur 1:1‭-‬2 TB

Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil. Mazmur 1:3 TB

Kata Berhasil atau dalam terjemahan bahasa inggris dengan kata Prosper kembali dikatakan di ayat diatas. Dalam konteks ini, Mazmur ayat pertama berbicara soal kesehatan spiritual kita. Sementara di Yosua pasal pertama bicara soal kesehatan jiwani kita. Kedua ayat ini memakai kata kunci yang sama yaitu to meditate on the word of God.

Mengunyah, mencerna kebenaran Firman Tuhan dalam hidup kita agar kita bisa jauh dan memisahkan diri dari nasihat orang fasik, tidak perlu jalan di jalan orang berdosa, duduk di antara kumpulan pencemooh, dan kita bisa tetap berbuah walaupun musim sedang kemarau tetapi kita tidak perlu kering karena kita seperti pohon yang tertanam di tepi aliran sungai. Itulah Janji Tuhan dalam hidup kita.

Badai dan Kesulitan boleh datang, tetapi kita dijanjikan kesehatan, bukan hanya secara jasmani tetapi juga secara jiwani dan rohani untuk kita bisa berhasil dalam apapun yang kita lakukan.

So, How are you? Are you healthy physically, mentally and spiritually Apa yang perlu kita kunyah dan perkatakan dalam hidup kita? Ada tiga hal yang saya ingin bagikan :

1. Meditate on His Word.

Renungkan FirmanNya. Kita semua hidup karena Tuhan berfirman. Kita hidup dari FirmanNya. Kekayaan dalam jiwa kita tergantung dari perenungan kita terhadap Firman yang ada dalam hidup. Bukan hanya hafal Firman atau nonton dan overdose kebaktian online, tetapi yang lebih penting adalah merenungi Firman dan menjadikan itu bagian dari diri kita.

Supporting Verse – Tetapi Yesus menjawab: ”Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.” Matius 4:4 TB

Karena jika kita tidak merenungkan, ibaratnya seperti kita makan dan tidak mengunyahnya, apa yang kita tidak kunyah akan keluar dari sistem diri kita tanpa kita mendapatkan keuntungan apapun juga gizinya.

Saya temukan banyak orang kristen sekarang ini memuaskan diri dengan mengkonsumsi begitu banyak konten dari media sosial. Kita tidak bisa hanya sekedar menonton dan mendengarkan kotbah, tetapi kita juga perlu menjadikan Firman itu bagian dari diri kita. Kita perlu merenungkanNya, mencernaNya dan memperkatakanNya agar menjadi bagian dari diri dan hidup kita.

2. Meditate on His Way (Renungkan JalanNya)

Renungkan JalanNya. Setiap kali saya menghadapi badai besar dalam hidup, yang sering saya ulangi adalah mengingat momen-momen dimana Tuhan menolong saya, membuka jalan dimana saya berpikir tidak ada jalan. Pada saat saya sedang depresi dan cemas, saya renungkan saat-saat dimana Dia pernah datang untuk menolong dan membuka jalan untuk saya.

Supporting Verse – Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman Tuhan . Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu. Yesaya 55:8‭-‬9 TB

Aku hendak merenungkan titah-titah-Mu dan mengamat-amati jalan-jalan-Mu. Mazmur 119:15 TB

Disaat kita merenungkan cara Dia bekerja, jalan-jalanNya, maka kita akan mendapatkan kekuatan dari cara kerja Tuhan yang jauh berbeda dengan cara kerja kita.

3. Renungkan PerbuatanNya (KebaikanNya).

Supporting Verse – Buatlah aku mengerti petunjuk titah-titah-Mu, supaya aku merenungkan perbuatan-perbuatan-Mu yang ajaib. Mazmur 119:27 TB

Selain Firman dan JalanNya yang tidak pernah kita bayangkan, juga perbuatanNya yang ajaib. Tidak ada yang mustahil di dalam Tuhan.

Renungkan, apalagi kalau kita sendiri yang pernah mengalaminya. Itu sebabnya setiap minggu kita selalu mendengar testimoni dan kesaksian dari saudara dan saudari kita yang mengalami perbuatanNya yang ajaib dalam kehidupan mereka.

Renungkan FirmanNya.
Renungkan JalanNya.
Renungkan PerbuatanNya.

Kembali ke pertanyaan saya yang juga menjadi judul kotbah saya hari ini. Saya harap kita semua ada di dalam keadaan baik, tetapi kita juga tidak perlu malu jika kita berada dalam keadaan yang tidak baik. Kita bisa meminta tolong kepada orang di sekitar kita.

Kita tidak perlu malu kalau kita sedang tidak baik secara jasmani, jiwani maupun rohani. Kita perlu minta tolong, itu sebabnya saya mau mendorong apapun keberadaan kita saat ini, untuk membuka diri.

Saya sendiri pernah dan berulang kali ada di dalam keadaan tidak baik, dimana saya tidak sehat baik secara jasmani, jiwani atau rohani. Ketahuulah bahwa apapun keadaan kita ini tidaklah permanen, bagi kita yang sehat, kita harus terus menjaga pola dan keseimbangan hidup sehingga kita tidak perlu sakit.

Kalau ada beberapa dari kita yang berada dalam keadaan tidak baik, saya berharap kita punya Firman yang bisa menolong, punya jalan-jalanNya yang bisa kita renungkan dan memberikan kekuatan, PerbuatanNya yang ajaib dan pernah kita alami. Apapun keberadaan kita, Dia bisa menjadi jalan keluar bagi kita.

Saya sendiri pernah berada dalam krisis dan Kesulitan yang besar sehingga saya pernah berpikir untuj mengakhiri kehidupan karena itu adalah jalan yang mudah daripada melanjutkan kehidupan. Itu sebabnya kita perlu Firman yang datang dari Tuhan.

Berulang kali disaat saya jatuh dalam pergumulan, dan jatuh dalam kecemasan dan kekuatiran saya selalu ingat merenungkan Firman yang ada di Yesaya dan Yosua yang mengatakan : Aku akan menyertai engkau; Aku tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau. Yosua 1:5 TB

Apabila engkau menyeberang melalui air, Aku akan menyertai engkau, atau melalui sungai-sungai, engkau tidak akan dihanyutkan; apabila engkau berjalan melalui api, engkau tidak akan dihanguskan, dan nyala api tidak akan membakar engkau. Yesaya 43:2 TB

Oleh karena engkau berharga di mata-Ku dan mulia, dan Aku ini mengasihi engkau, maka Aku memberikan manusia sebagai gantimu, dan bangsa-bangsa sebagai ganti nyawamu. Yesaya 43:4 TB

Doa saya adalah kita mengenal Kasih Tuhan. KasihNya yang bekerja dalam hidup saya, kasih yang sama juga bisa bekerja dalam hidup kita semua. Jika kita punya Yesus dalam hidup kita maka pada saat kita merenungkan FirmanNya, merenungkan JalanNya dan mengijinkan PerbuatanNya dalam hidup kita maka saya percaya bahwa kita tidak perlu sakit dan bisa tetap sehat dalam seluruh keberadaan hidup kita.

Seperti yang Yesus katakan di malam terakhir sebelum Dia disalibkan. Dia mengambil roti, dan berkata bahwa inilah TubuhKu yang Dia pecahkan untuk kita. Yang dia katakan disini bukan sekedar soal roti yang dipecahkan. Tetapi sebenarnya Dia mengatakan bahwa inilah HidupNya yang dipecahkan untuk kita semua.

Kehidupan yang sehat perlu Pola hidup yang sehat. Pola hidup yang sehat bukan hanya sekedar menerima makan saja tetapi kita juga harus mengeluarkan. Dalam kehidupan rohani kita juga harus melakukan yang sama. Bukan hanya apa yang kita terima tetapi juga apa yang kita berikan dalam hidup.

Itu sebabnya sebagaimana Yesus sudah memberikan hidupNya bagi kita semua, pertanyaannya apakah kita akan melalukan yang sama untuk memberikan kehidupan kita bagi orang lain?

Sebagaimana apa yang Dr. Robi bagikan sebelumnya tentang ulat “Kermes Echinatus” yang membiarkan tubuhnya untuk dimakan oleh anak-anaknya agar mereka bisa mendapatkan hidup. Kita semua ada disini karena Tuhan telah mengorbankan hidupNya bagi kita.

Prinisp yang sama juga berlaku bahwa Kita akan hidup apabila kita bisa memberikan kehidupan kita kepada orang-orang yang ada di sekitar kita.