Fit In to Stand Out By Ps. Ary Wibowo

JPCC Online Service (2 July 2023)

Sebelum saya persilahkan saudara sekalian duduk, Saya ingin saudara memberikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada setiap teman-teman volunteer staff yang sudah melayani saudara, baik yang terlihat di atas panggung, yang di bawah panggung, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, mereka semua sudah memberikan yang excellent, dan yang terbaik yang mereka bisa berikan kepada saudara semua. Dan itu semua bukan karena keterpaksaan tetapi karena kami semua mengasihi Tuhan yang adalah kepala di dalam kehidupan kita, Amin?

Happy Sunday untuk saudara semua! Senang bisa menjumpai saudara dalam keadaan sehat, dalam keadaan baik dan bukan hanya saudara yang hadir di tempat ini yang mengikuti ibadah tetapi juga saya ingin menyambut semua yang menyaksikan di manapun saudara berada secara live streaming.

Saya percaya bahwa kehadiran Tuhan itu tidak dibatasi oleh ruang dan waktu dan bahkan tidak dibatasi oleh lokasi di manapun saudara berada, perhatikan setiap kebenaran firman Tuhan ini, Tuhan hidup di dalam kehidupan saudara, Amin? Silahkan duduk.

Judul kotbah hari ini adalah “Fit in to Stand out”, Kenapa diberikan judul demikian? Karena hari ini kita akan belajar tentang dua nilai inti dari 5 nilai inti yang tadi sudah disebutkan oleh Ps. Rama di depan, yaitu dua nilai inti dari 5 nilai inti yang dipercaya oleh JPCC yaitu excellent dan relevant, masih di dalam seri pengajaran “I love my Church”.

Minggu lalu kita telah belajar nilai Honoring atau hormat, Honoring berarti mendemonstrasikan dan mengekspresikan secara terbuka hormat dan penghargaan terhadap Tuhan dan sesama.

Apa hubungannya Excellent, Relevant dan Honoring? Hari ini kita akan belajar mengenai hal itu tetapi sebelum masuk lebih jauh, Saya ingin memberikan sedikit kabar kepada saudara bahwa hasil secara teknis di ibadah kali ini kalau dilihat dari hasilnya lebih baik dari ibadah yang pertama.

Kenapa? Karena di ibadah yang pertama atau ibadah sebelumnya ada begitu banyak hal teknis yang kemudian tidak berjalan sebagaimana mestinya. Saya katakan kepada saudara, kalau dilihat secara hasil, ibadah yang kedua ini secara teknis hasilnya lebih baik tetapi apakah berarti ibadah yang pertama kemudian menjadi gagal dan tidak mencapai tujuannya?

Tahukah saudara salah satu yang membuat teman-teman yang melayani “deg-degan”, adalah karena sampai sebelum firman Tuhan disampaikan, screen di depan saudara ini sempat mengalami masalah. Jadi, ada kemungkinan ayat-ayat yang nanti saya akan bagikan kepada saudara, itu ada kemungkinan tidak bisa tampil di ibadah pertama, dan pada saat tim panik, saya katakan kepada PIC dari tim tersebut, “Santai saja, justru kalau sering di depan ini tidak bisa menampilkan slide ayat, Justru itu kesempatan yang bagus untuk saya mengajarkan kepada saudara semua jangan capture atau sekedar meng-capture ayat yang ada di depan tetapi bacalah Alkitab saudara sendiri”.

Karena kalau saudara sekedar mengcapture ayat yang ada di depan, saya tulisnya salah atau saya bacanya salah, saudara pun tidak akan tahu. Tetapi pada saat saudara membaca Alkiatb saudara sendiri, baik itu di smartphone saudara atau kalau ada saudara yang masih mwmbawa Alkitab manual seperti yang saya bawa, Saudara tidak sekedar mendapatkan pengertian seperti apa yang saya sampaikan kepada saudara tetapi Roh Kudus mampu memberikan pengertian yang melebihi dari apa yang terbatas saya sampaikan kepada saudara.

Jadi, kalau mau mengcapture ayat silahkan, tetapi jangan sekedar mengcapture ayat apalagi cuma capture quotation ya, karena itu tidak akan membawa saudara ke mana-mana. Beberapa minggu terakhir ini saya dan tentunya beberapa dari saudara begitu terpukau dan bangga dengan performa yang ditunjukkan oleh anak-anak muda Indonesia, salah satunya adalah ketika Putri Aryani, penyanyi remaja berusia 17 tahun yang mendapatkan golden buzzer di America Got Talents.

Saya bangga banget melihat ada remaja Indonesia 17 tahun mendapatkan golden buzzer dan langsung masuk ke putaran final America Got Talent, bukan Indonesia Got Talent. Yang kedua, yang membuat saya juga bangga adalah ketika pemain tim nasional sepak bola indonesia yang mayoritas diisi oleh para pemain muda hanya kalah 0-2 dari Argentina.

Nah, sampai disini saudara mungkin bertanya-tanya, kalau soal penyanyi remaja yang masuk langsung ke putaran final di America  Got Talent, Saudara bisa berkata bahwa kita sudah selayaknya bangga karena hasilnya begitu luar biasa, betul apa tidak?

Tetapi bagaimana bisa bangga dengan kekalahan 0-2, saudara mungkin berpikir begini, “Oh kalau yang lolos ke putaran final langsung di America Got Talent itu namanya excellent, sedangkan kalau yang kalah 0-2 itu tidak excellent”. Tunggu dulu, di titik ini saya ingin mengajak saudara berpikir ulang apa sebetulnya arti dari nilai Excellent yang juga dipercaya oleh JPCC.

Apakah excellent itu berbicara soal hasil atau excellent berbicara soal sikap? Pikirkan baik-baik apakah Excellent berbicara soal hasilnya saja atau Excellent sebetulnya berbicara lebih kepada soal sikap, karena kalau Excellent menurut saudara adalah hasil maka tidak heran ketika melihat ada seseorang yang langsung masuk ke putaran final itu namanya excellent, tetapi yang kalah 0-2 itu tidak Excellent.

Tetapi bagaimana kalau saudara melihat dari sikap. Sikap yang ditunjukkan oleh Putri Aryani maupun sikap yang ditunjukkan oleh para pemain muda Indonesia walaupun kalah 0-2 dari Argentina. Menurut saudara, sama-sama excellent atau tidak?

Karena Timnas ini juga bermain secara ngotot, berjuang tanpa kenal lelah dan mereka main dengan percaya diri, dan yang dilawan adalah 2, 3, 4 level di atas mereka, karena yang dilawan adalah tim juara dunia dan sewaktu saya melihat sikap bermain seperti itu, rasa bangga itu betul-betul meluap.

Jadi, pertanyaan saya, Excellent di mata Tuhan itu sikap atau hasil?

Karena apa yang akan kita pelajari hari ini adalah tentang Excellent dan kemudian dilanjutkan dengan nilai Relevant tetapi bukan di dalam kacamata dunia tetapi apa makna excellent dan relevant dalam sudut pandang atau kacamata Alkitab.

Kenapa?

Karena tadi kita baca bahwa di bawah kepala itu, di bawah Kristus diletakkan segala sesuatu. Mata adanya di kepala, jadi mari kita lihat excellent dan relevan dari sudut pandang mata yang ada di kepala, yaitu mata Kristus.

Kenapa saya sampaikan demikian?

Karena saya atau mungkin beberapa dari antara saudara sudah seringkali mendengarkan ada program training yang namanya “Service Excellent”, Dimana disana saudara akan diberikan beberapa SOP untuk kemudian bisa melayani dengan excellent, langkah 1-2-3-4 adalah seperti itu, lalu kemudian saudara juga diberikan prinsip grooming, bagaimana cara berpakaian yang tepat di dalam melayani.

Kalau melayani di hotel bintang 5, apa yang dipakai? Kalau di bintang 3, apa yang dipakai? Kalau saudara melayani di restoran yang five star, apa yang perlu digunakan dan demikian juga kalau saudara melayani yang di bawah itu.

Nah, dengan demikian kalau “service excellent” atau “excellent” hanya dilihat dari sudut pandang hasil maka lebih mudah bagi saudara untuk “Kalau yang dilayani Kategori A, maka kemudian “Wah Saya musti excellent-nya bintang 5”, tetapi kalau yang dilayani kategorinya B, “Saya nggak perlu lah excellent di level bintang 5”, betul atau tidak?

Nah maka saya ajak saudara untuk melihat kata Excellent dari sudut pandang Tuhan. Kenapa kita perlu belajar tentang makna excellent dari sudut pandang Tuhan?

Sekedar mengingatkan saudara bahwa selama 4 minggu terakhir ini kita juga telah belajar memahami bahwa gereja adalah sebuah komunitas yang menjadi representasi Kerajaan Allah. Gereja adalah komunitas yang menjadi perwakilan untuk menyatakan Kerajaan Allah di dunia.

Kalau Kristus adalah kepala, tubuh mepresentasikan apa yang ada di kepala. Betul? Apa yang kita lakukan melalui tubuh kita seharusnya merepresentasikan apa yang ada di dalam pikiran kepala. Apa yang kita kerjakan di dalam pelayanan, dalam pekerjaan kualitasnya, standarnya itu merepresentasikan apa yang ada di pikiran dan kehendak kepala. Semua bisa menerima dengan baik?

Nah, kalau gereja adalah sebuah komunitas yang menjadi representasi Kerajaan Allah di dunia, nilai excellent seperti apa yang merepresentasikan excellent seperti apa yang ada di kepala gereja itu, yaitu adalah Kristus.

Karena kalau tidak saudara hanya akan terjebak untuk menjadi excellent seperti apa kata dunia. Padahal Excellent di Mata Tuhan memiliki makna yang begitu dalam.

Supporting Verse – Dan segala sesuatu telah diletakkan-Nya di bawah kaki Kristus dan Dia telah diberikan-Nya kepada jemaat sebagai Kepala dari segala yang ada. Jemaat yang adalah tubuh-Nya, yaitu kepenuhan Dia, yang memenuhi semua dan segala sesuatu. Efesus 1:22-23 TB

Tubuh ini juga dipenuhi dengan pikiran dan kehendak kepala itu, karena itu kita perlu memahami apa makna excellent yang sesuai dengan apa yang menjadi pikiran dan kehendak Kristus.

Supporting Verse – Maka sekarang, sama seperti kamu kaya dalam segala sesuatu, – dalam iman, dalam perkataan, dalam pengetahuan, dalam kesungguhan untuk membantu, dan dalam kasihmu terhadap kami – demikianlah juga hendaknya kamu kaya dalam pelayanan kasih ini. 2 Korintus 8:7 TB

Kata “kaya” di ayat yang kita baca tadi berasal dari bahasa Yunani “Perisseuo”, yang berarti to abound atau berlimpah, atau bisa diterjemahkan juga “exceed beyond”, melebihi atau melampaui, atau bisa juga “excel”,  unggul. Kalau saya parafrase, ayat tersebut bisa berbunyi demikian : “Maka sekarang sama seperti kamu berlimpah melampaui, Unggul dalam segala sesuatu, segala sesuatu itu dalam iman, dalam perkataan, dalam pengetahuan, dalam kesungguhan untuk membantu dan dalam kasihmu terhadap kami, demikianlah juga hendaknya kamu berlimpah melampaui, unggul dalam pelayanan kasih”.

Pelayanan kasih adalah hasil yang terlihat. Seperti teman-teman atau volunteer yang melayani hari ini, itu adalah hasil yang terlihat. Tetapi apa yang terlihat dari luar itu berasal dari mana? Dari dalam!

Karena tidak ada satupun diantara kita yang bisa melayani seperti apa yang menjadi pikiran dan kehendak dari kepala tadi. Kalau kita tidak unggul, melimpah, melampaui terlebih dahulu dalam iman, perkataan, pengetahuan, kesungguhan untuk membantu dan dalam kasih.

Itulah mengapa di JPCC kita sering mendengar frasa “melayani dalam kelimpahan”, atau melayani dari kelimpahan, maksudnya kelimpahan itu apa?

Kelimpahan, keunggulan, kekayaan di dalam hal Iman, perkataan saudara, pengetahuan saudara tentang siapa Tuhan dalam hidup saudara, kesungguhan saudara untuk membantu dan juga di dalam kasih. Kalau kita melayani atau mengerjakan apapun yang dipercayakan Tuhan di dalam kehidupan saudara,  apakah itu hubungan, pernikahan, bisnis, pekerjaan, dan studi. Kalau tidak mulai lari dari kelimpahan yang tadi dikatakan di ayat ini, maka semua yang kita lakukan hanya demi mengejar hasil seperti apa yang kita kehendaki, Betul apa tidak?

Dan untuk itulah kemudian ada begitu banyak peraturan yang dibuat dan ada begitu banyak konsekuensi yang diingatkan.

  • Kenapa belajar? takut nggak lulus, takut nggak naik kelas.
  • Kenapa bekerja keras? karena supaya “Cuan-nya” lebih banyak.
  • Kenapa bekerja keras di dalam pernikahan atau membangun hubungan di dalam pernikahan? supaya pernikahan saya bisa dinikmati.

Tidak ada yang salah dengan hal itu tetapi kalau alasannya hanya untuk hasil yang kita kejar seperti apa yang kita kehendaki, maka kita akan “miss” makna dari excellent di mata Tuhan, dan bayangkan seseorang yang melakukan segala sesuatu hanya demi peraturan, hanya demi konsekuensi, hanya demi prosedur.

Bisakah saudara menjalani hidup dengan sukacita yang meluap kalau hasilnya tidak seperti yang saudara kehendaki?

Tadi saya bertanya kepada teman-teman yang di multimedia, yang di tim production, walaupun ada begitu banyak gangguan secara teknis, apakah saudara tetap bisa merasakan sukacita yang meluap atau sukacita saudara menjadi tercuri gara-gara apa “Ini salah siapa ya? Ini kenapa yang kayak gini ya? Kenapa kayak gini ya? Apa saya tadi kurang berdoa ya? Apa kita kurang kenceng tadi berdoanya? Begitu ketemu yang salah, “minggu depan kamu kayaknya nggak usah melayani lagi dan belajar dulu lagi”.

Bukanlah itu yang seringkali terjadi? Bayangkan kalau kita melakukan segala sesuatu hanya untuk mengejar hasil yang kita kehendaki.

Saya tidak berkata itu salah tetapi jangan menundukkan diri kita di bawah hasil yang kita kehendaki. Kenapa?

Ada yang lebih tinggi daripada itu karena segala sesuatu sudah diletakkan di bawah kaki Kristus. Yang dikejar KristusNya, yang dikejar “Apa yang ada di pikiran dan kehendak Kristus”, sehingga kita bisa mengerti bagaimana tubuh ini bekerja dan tidak panik sendiri, dan tidak takut sendiri.

Hanya orang-orang yang melimpah atau unggul dalam iman, perkataan, pengetahuan. kesungguhan untuk membantu, sikap sukarela dan kasih yang dapat melayani sesuai dengan kehendak dan standar Kristus. Dalam implementasinya, Apa ciri-ciri sikap yang excellent?

Supporting Verse – Saudara-saudara, kami hendak memberitahukan kepada kamu tentang kasih karunia yang dianugerahkan kepada jemaat-jemaat di Makedonia. Selagi dicobai dengan berat dalam pelbagai penderitaan, sukacita mereka meluap dan meskipun mereka sangat miskin, namun mereka kaya dalam kemurahan. 2 Korintus 8:1-2 TB

Bagaimana menderita tapi tetap dalam sukacita yang meluap, tidak cuma sukacita tapi sukacita yang meluap, berarti tidak habis-habis, dan sangat miskin tetapi kaya dalam kemurahan. Ini berlawanan dengan sudut pandang dunia, makanya saya senang di dalam kekristenan kita diajarkan kata “Joy”, bukan “Happy”.

Happy adalah sebuah keadaan bahagia yang ditentukan dari faktor eksternal, kalau hasilnya sesuai yang saya kehendaki baru saya happy, Tetapi Joy adalah sukacita, kebahagiaan yang tidak tergantung oleh keadaan. Itu yang disebut dengan Excellent.

Supporting Verse – Aku bersaksi, bahwa mereka telah memberikan menurut kemampuan mereka, bahkan melampaui kemampuan mereka. Dengan kerelaan sendiri mereka meminta dan mendesak kepada kami, supaya mereka juga beroleh kasih karunia untuk mengambil bagian dalam pelayanan kepada orang-orang kudus. Mereka memberikan lebih banyak dari pada yang kami harapkan. Mereka memberikan diri mereka, pertama-tama kepada Allah, kemudian oleh karena kehendak Allah juga kepada kami. Sebab itu kami mendesak kepada Titus, supaya ia mengunjungi kamu dan menyelesaikan pelayanan kasih itu sebagaimana ia telah memulainya. 2 Korintus 8:1-6 TB

Jadi, dari ayat-ayat yang kita baca tadi, kita dapat menemukan ciri-ciri sikap excellent.

Yang pertama, tetap murah hati dalam sukacita yang meluap. Meskipun menderita dan miskin.

Ini tidak cocok dengan sudut pandang dunia, Bagaimana kondisinya masih tetap miskin, masih tetap menderita, tetapi kok masih bisa bersukacita dan tetap memberi.

Yang kedua, Bahkan dalam kondisi demikian, mereka memberi menurut kemampuan dan bahkan melebihi kemampuan.

Kenapa menurut kemampuan lalu melebihi kemampuan? Karena Excellent itu progresif, Excellent itu bukan kondisi yang statis. Itulah kenapa Excellent berbeda dengan Perfection.

Perfect itu statis, ada standar yang statis. Tetapi yang namanya excellent itu progresif, semakin excellent,  semakin excellent dan semakin excellent. Pertama mereka memberi menurut kemampuan, tetapi setelah itu mereka bahkan melebihi kemampuan.

Saya ini tidak puas dengan memberi menurut kemampuan saya, Saya pengen memberi melebihi kemampuan saya. Bisakah saya pakai kemampuan saya? Tentu tidak! Jadi, kemampuan siapa? Kemampuan sang kepala itu.

Memberi menurut kemampuan, maka saudara akan dipercayakan untuk bisa member melebihi kemampuan. Makanya ada ayat yang berkata, “Siapa yang bisa dipercaya dengan hal-hal kecil akan dipercayakan perkara yang lebih besar”, dan itu bukan karena kemampuan kita, karena Dia adalah Kepala yang kaya dan berkelimpahan di dalam segala sesuatu yang sanggup memberi melebihi bahkan apa yang mampu kita pikirkan.

Yang ketiga, berinisiatif melayani dengan sukarela, bukan karena diminta.

Jadi, saudara, untuk melayani Tuhan tidak perlu menunggu pembukaan Ministry job vacancy, itu namanya bukan inisiatif, dan tahukah saudara bahwa tidak ada kepemimpinan yang hebat tanpa inisiatif.

Kalau kita mau berprogres di dalam excellent kita, jangan tunggu, berinisiatif-lah. Hanya seringkali kalau kita sulit melihat makna excellent menurut sudut pandang Kristus, maka banyak orang menjadi takut berinisiatif.

Kenapa?

Seperti tadi, misalnya ada gangguan teknis yang terjadi. Ada seseorang yang di dalam posisi dan fungsinya mungkin bukan pemimpin di area pelayanan tersebut, tetapi karena melihat sesuatu yang berjalan tidak beres dan dia tahu ada sesuatu yang dia bisa lakukan tapi dia jadi “maju ga ya, nanti kalau saya berinisiatif tapi ternyata salah dan tidak sesuai dengan apa yang menjadi kehendak dari team leader saya, nanti saya nggak boleh melayani lagi”.

Tidak ada kepemimpinan hebat lahir tanpa inisiatif, dan kita tidak bisa berproses di dalam “excellent” kita kalau kita tidak berinisiatif, melayani dengan sukarela, inisiatif.

Yang keempat, memberi lebih banyak daripada yang diharapkan atau melebihi ekspektasi.

Yang kelima, memberikan diri atau mendedikasikan diri kepada Allah (Devoted to God).

Setelah kita mengobservasi apa itu excellent di dalam sudut pandang Alkitab, akhirnya kita mendapatkan bahwa tidak ada satupun dari ciri-ciri tadi yang bicara soal hasil, Betul?

Semua itu berbicara soal Sikap. Excellent tidak sama dengan Perfection. Excellent berarti memberikan atau Excellent berarti bertanggung jawab memberikan yang terbaik dalam proses dengan pengharapan akan hasil yang terbaik.

Jadi, fokusnya bukan bagaimana mengontrol hasilnya sesuai dengan kehendak kita tetapi fokusnya adalah melakukan, memberikan yang terbaik. Perencanaan strategi, SOP, tetapi itu semua adalah bentuk tanggung jawab untuk memberikan yang terbaik dalam proses, bukan mencoba mengontrol hasilnya.

Kalau kita mencoba mengontrol hasilnya maka belum tentu hasil yang sesuai dengan kehendak kita itu adalah hasil yang dikehendaki Tuhan. Tidak heran banyak orang kemudian menjadi “Burn-out” di dalam melayani, dalam pekerjaan.

Kenapa?

Karena saya sudahlakukan apa saja saya, sudah coba kontrol ini, coba kontrol ini, tetapi hasilnya tetap saja belum seperti yang saya kehendaki. Saudara bisa membayangkan bagaimana dalam keadaan miskin dan menderita bisa, jika cara kita seperti?

Hari-hari ini gereja perlu membebaskan diri dari sikap untuk mencoba perfect, karena gereja adalah tempat dimana ketidaksempurnaan itu diterima seperti saudara dan saya. Karena kalau segala sesuatunya berusaha kita kontrol sesuai hasilnya atau kita mencoba perfect, maka kita tidak perlu lagi yang namanya pengharapan.

Jadi, pertanyaan saya, saudara dan saya bekerja melayani supaya hasilnya sesuai dengan yang kita kehendaki atau kita bekerja melayani karena di bawah kakiNya sudah diletakkan segala sesuatu dan oleh karena itu kita tidak lagi bekerja dan melayani, menundukkan diri di bawah aturan yang kita buat sendiri tetapi kita menundukkan diri di bawah Kasih Karunia Kristus.

Baru kita bisa melayani dengan sukacita, bekerja dengan sukacita walaupun tantangan menghadang. Karena sukacita tidak ditentukan dari ada atau tidak adanya tantangan, karena hidup memang banyak tantangan. Hidup memang banyak tantangan tapi bagaimana dalam tantangan itu kita bisa tetap bersuka cita, itulah excellent.

Tetap bertanggung jawab melakukan segala sesuatunya, cari berbagai cara, tetapi tidak burn-out. Kalau pelayanan, pekerjaan, semua datangnya dari Tuhan,  bagaimana kita bisa burn-out?

Salah satu contoh aplikasi sikap excellent melalui hubungan yang kuat dengan Allah adalah kisah bagaimana Ratu Syeba mendengar bahwa ada korelasi yang erat antara perkenalan Raja Salomo dengan nama Tuhan.

Supporting Verse – When the queen of Sheba heard of [the constant connection of] the fame of Solomon with the name of the Lord, she came to prove him with hard questions (problems and riddles). 1 Kings 10:1 AMPC

Jadi, Ratu Syeba itu pengen datang ke kerajaan Salomo, ketemu dengan Salomo, itu bukan karena mendengar kekayaan Salomo yang begitu luar biasa tetapi yang membuat dia penasaran adalah hubungan yang konstan antara keterkenalan Salomo dengan nama Tuhan.

Itu yang dia pengen tahu, karena untuk menjadi terkenal, untuk mendapatkan hasil apapun itu gampang. Tetapi bagaimana hasil itu adalah hasil yang selalu terkoneksi dengan nama Tuhan, artinya apakah dalam setiap hasil yang kita capai, nama Tuhan yang ditinggikan, bukan nama kita.

Itulah kenapa perlu memulai prosesnya dengan bertanggung jawab atau menunjukkan excellent, nah excellent itu berhubungan dengan kata passion dari bahasa latin adalah “patior”, asal katanya adalah bertahan, makanya yang suka ikut seminar tentang passion, dikatakan follow your passion, mau nggak ikuti penderitaanmu?

Passion bukan tentang “Saya suka kerjaan ini, saya ke sana deh”, tetapi bahwa di dalam passion itu ada penderitaan, tapi menderitanya dengan suka cita yang meluap. Oleh karena itu, saya akan menutup dengan hal ini.

Tadi saya katakan bahwa Excellent adalah tentang bagaimana kita bertanggung jawab untuk melakukan yang terbaik dalam proses dengan mengharapkan hasil yang terbaik. Hasil yang terbaik adalah hasil yang sesuai dengan kedaulatan Tuhan, Hasil yang sesuai dengan kehendak Tuhan.

Maka kita seringkali mendengar gini “Saya lakukan bagian saya dan selebihnya adalah Tuhan yang melakukan”, tetapi Ingatlah bahwa bagian yang kita lakukan itu ada di dalam bagiannya Tuhan. Sikap Excellent yang diimplementasikan secara relevan akan membawa pertobatan bagi banyak orang, itulah hasil yang kita harapkan, setiap apapun yang saudara lakukan hasilnya membawa pertobatan kepada banyak orang dan nama Tuhan dimuliakan.

Dengan demikian Apa arti kata relevant?

Relevant itu nyambung. Pertama-tama dengan kehendak Tuhan, baru yang kedua adalah dengan kebutuhan manusia.

Jadi, jangan mulai dengan relevant itu nyambung dengan manusia tetapi relevant adalah nyambung dengan apa yang menjadi kehendak Tuhan karena itulah saya bisa excellent dan kemudian menyatakan excellent itu dengan cara yang sesuai dengan menjadi kehendak Tuhan.

Saya berdoa supaya pada saat saudara menerima kebenaran firman Tuhan ini jika ada di antara saudara yang saat ini dalam keadaan takut, dalam pergumulan apapun, merasa frustrasi kok hasil pekerjaan saya belum sesuai seperti apa yang kehendaki, Ingatlah bahwa excellent bukan tentang hasil.

Lakukan apa yang di bagian saudara, tanggung jawab, sikap yang excellent itu maka kemudian Tuhan akan memberikan apa yang kita bahkan tidak bisa kita bayangkan.

Kita akan semakin excellent saat kita membangun hubungan semakin dalam dengan Tuhan, dan kita akan semakin relevant saat kita semakin mengerti hati Tuhan bagi dunia. Tuhan Yesus memberkati.

P.S : If you like our site, and would like to contribute, please feel free to do so at : https://saweria.co/316notes