JPCC Sutera Hall 2nd Service (2 June 2024)
Kita telah memasuki series yang baru di bulan ini dengan tema Fruitfulness atau Berbuah, karena ada teman-teman dari youth pada hari ni, saya merasa seperti kembali ke jaman youth dahulu. Saya sendiri punya hobby bermain video games seperti halnya games eSports, dan ada beberapa hal yang kita amati saat bermain games.
Pertama, kita harus tahu bagaimana permainan ini dimulai. Kedua, kita perlu mengetahui batasan serta aturan mainnya. Ketiga, kita juga harus tahu bagaimana mendapat poin agar kita bisa menang, dan Keempat, tentunya bagaimana permainan ini akan berakhir.
Akhir-akhir ini, saya sering diajak teman saya untuk bermain board game, dan seringkali board game ini semakin trending dan laris sekali sekarang dengan begitu banyak aturan yang begitu berbeda-beda sehingga menghabiskan waktu cukup lama untuk menjelaskan cara mainnya.
Saat bermain game, saya selalu ingin tahu bagaimana caranya saya bisa menang. Buat saya itu yang paling penting, dan seringkali dalam hidup kita hal ini juga mirip, ada 4 hal ini.
Hari dimana kita lahir, dan diaat kita semakin berusia, kita belajar aturan mainnya, mana yang benar dan salah. Kita tahu bahwa kita sendiri punya keterbatasan dalam hidup ini, dan tentu ujungnya juga ada akhirnya.
Tetapi pertanyaannya dalam hidup apakah kita tahu kapan kita bisa melakukan skor poin dan menang? Atau making progress dan menjalani tujuan dari semuanya ini?
Kita harus tahu karena kalau tidak kita hanya akan mengikuti aliran yang ada saja.
Pertanyaannya, What is the big win in life?
Kita semua mau menang dan tidak suka kalah tentunya dalam hidup. Khususnya untuk kita sebagai murid Kristus, “win” kita mungkin berbeda dengan orang yang tidak mengikuti Yesus. Kita tentu ingin tahu kapan Tuhan bilang bahwa kita melakukan hal yang bagus dan poin kita bertambah dalam hidup ini, poinnya adalah Fulfilment comes from Fruitfulness, hidup yang penuh dan menang datang dari hidup yang berbuah.
Rasa penuh dalam hidup kita datang disaat kita berbuah, Kata “berbuah” atau “buah” bukan sesuatu yang kita gunakan sehari-hari. Buah adalah sebuah hal metafora yang Alkitab gunakan untuk menjelaskan sesuatu yang umum seperti produktifitas, karakter dan sikap Kristus, dimana keberadaan kita bisa menjadi berkat, intinya kalau kita punya buah, itu untuk dinikmati oleh orang lain.
Pohon tidak mungkin memakan buahnya sendiri. Kalau Pohon bisa diajak ngobrol, tentu dia merasa cape untuk mengeluarkan buahnya karena disaat melakukan itu tentu akan ada pressure, tetapi jika ada orang yang bisa memetik dan menikmati buahnya, dia akan merasa senang, puas dan fulfilled atau penuh, serta gembira.
Makanya saat Tuhan menciptakan Adam dan Hawa, hidup kita didesain untuk berbuah, kita tidak akan merasa penuh kalau kita tidak berbuah. Kita akan membaca Injil Matius, dan disini kita bisa melihat koleksi kotbahnya Yesus dari pasal 5 dan seterusnya, kita belajar tentang Kerajaan Allah dari konteks tema gereja di minggu sebelumnya.
Disini kita akan membaca di pasal 7 tentang bagian dimana Dia membahas tentang nabi-nabi palsu. Nabi pada saat itu adalah perwakilan dan “Jubir” Tuhan untuk berbicara kepada umatNya. Dulu kalau kita mau berdoa dan memberikan persembahan kepada Tuhan, kita harus melakukannya lewat seorang Nabi.
Opening Verse – ”Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas. Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka. Dapatkah orang memetik buah anggur dari semak duri atau buah ara dari rumput duri? Demikianlah setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik. Tidak mungkin pohon yang baik itu menghasilkan buah yang tidak baik, ataupun pohon yang tidak baik itu menghasilkan buah yang baik. Dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api. Jadi dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka. Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!” Matius 7:15-23 TB
Dari “Buahnya” kita akan mengenal nabi-nabi palsu yang punya influence besar tetapi menyesatkan, Dan bukan dari seberapa jago dan berkarisma mereka mengerti Alkitab.
Itu sebabnya penting bagi kita untuk mengerti tentang “Buah”. Sebagai manusia, terkadang kita masih berharap Pohon yang tidak baik bisa menghasilkan buah yang baik.
Disini Yesus juga tidak berbicara dalam konteks surga atau neraka, tetapi Pohon yang tidak baik disini tentu tidak ada gunanya, tidak adding value sama sekali, oleh karena itu jangan heran kalau pohon tersebut dicuekin, tidak ada yang mau memberikan nutrisi untuk berbuah lebih karena pohon tersebut tidak ada gunanya dan tidak bisa berbuah.
Itu adalah maksudNya Yesus. Hal ini diulangi berkali-kali dalam ayat diatas, dan artinya jika ada repetisi, maka ini menjadi sesuatu yang begitu penting agar kita bisa mengerti tentang “Buah”.
Hidup dalam realita Kerajaan Allah tidak cukup hanya dengan berseru tentang kerohanian kita atau memuji Tuhan saja, melainkan kita juga harus melakukan Kehendak Bapa di surga.
Pertanyaannya, Kehendak Bapa di Surga itu apa?
Kehendak Bapa bukan sebuah misteri, Dan dari Alkitab kita bisa melihatnya.
Supporting Verse – Sebab inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman.” Yohanes 6:40 TB
Kehendak Bapa begitu jelas dari ayat diatas, Dia mau setiap orang yang percaya kepada Yesus, percaya disini dalam artian kita bersandar dan mengandalkan Tuhan di semua aspek kehidupan kita, agar kita beroleh hidup yang kekal, hidup yang berkualitas (Zoe or The God-kind of Life) sesuai dengan apa yang Tuhan mau.
Dan tentunya yang mengenal dan percaya Yesus, juga akan mengalami kebangkitan. Kalau kita sibuk pelayanan, membangun prestasi, bisnis dan reputasi, what would happen kalau Yesus bilang bahwa Dia tidak mengenal kita meski sudah melakukan semua itu atas namaNya?
Jadi sebenarnya what is our win in life? Apakah kita mau terlihat bahwa kita melakukan banyak hal untuk nama Tuhan dengan influence yang besar, tetapi apakah kita benar-benar mengenalNya? Mulai renungkan apakah benar kita mengenalNya? Kalau kita belum mengenalNya, Change your win.
Kita akan tahu kalau kita mulai mengenalNya disaat kita mulai memprioritaskan Yesus dalam hidup kita. Bukan untuk menjadi DATE Leader atau Worship Leader, bangun hubungan dengan Tuhan dan benar-benar mengenalNya, itu yang harusnya menjadi “win” kita sekarang.
Rasul Paulus dulu juga seorang yang begitu penuh dengan prestasi dan berguru kepada Nabi ternama bernama Nabi Gamaliel, dia adalah orang farisi yang begitu terkemuka. Dia punya semuanya, tetapi dia mengalami perubahan “win” dalam hidupnya.
Supporting Verse - Bukan hanya itu! Saya bahkan menganggap segala sesuatu tidak ada artinya bila dibandingkan dengan apa yang saya miliki sekarang, yaitu mengenal Penguasa kita Kristus Yesus! Karena Kristus, semua yang dulu saya banggakan sekarang saya anggap tidak ada artinya dan sama saja dengan sampah. Mengenal Kristus jauh lebih berarti! Filipi 3:8 TSI
Rasul Paulus membuat perbandingan dari semua yang sudah dia berhasil dapatkan dan banggakan sebelumnya dalam hidupnya, Dan itu semua tidak ada artinya dengan mengenal Yesus.
Mengenal Yesus jauh lebih penting, dan itu yang menjadi hal terutama dalam hidup serta seharusnya menjadi “win” kita juga. Kapan terakhir kali kita melihat rumah kita yang besar, mobil kita yang begitu bagus, semua ijazah kita, semua prestasi kita, IG feeds dan jumlah follower kita, kapan terakhir kali kita ngomong, bahwa dibandingkan dengan Yesus, semua itu adalah sampah.
Sebaliknya kalau kita merasa tersinggung dengan statement itu, kita perlu mengganti “win” kita. Saya berdoa agar kita semua dibukakan pemikiran hati dan pikiran kita, agar bisa mulai semakin dekat dan mengenal Yesus.
Fulfilment comes from Fruitfullnes, hidup yang penuh, serta cara kita berbuah adalah dengan melakukan Kehendak Bapa dan mengalami hidup yang kekal.
Closing Verse - Bila kamu menghasilkan banyak buah, Bapa-Ku akan dimuliakan, dan kamu pun benar-benar terbukti sebagai murid-Ku. Yohanes 15:8 TSI
P.S : Mau info aja bahwa aku baru2 ini join supplier daging untuk Restoran dan B2C bernama Beli Babi, Bli! (BBB). Bagi yang tertarik, Feel free to visit our retail store (utk area Alsut, Tangerang, dan sekitarnya) ya : https://tokopedia.link/SZAWN1pxNGb
Also,If you like our site, and would like to contribute, please feel free to do so at : https://saweria.co/316notes