JPCC Kota Kasablanka Service 3 (9 October 2016)
This is my Story Testimony (Tjhia, DATE BSD 8) – Disaat keluarga saya dilanda masalah finansial, teman-teman saudari seiman saya menjauhi saya dan hal ini membuat saya merasa antipati dengan orang kristen, sampai akhirnya karena satu dan lain hal, di tahun 2013 saya mulai berjemaat di JPCC, dan mulai bertumbuh dalam komunitas DATE.
Bertemu dan bertumbuh dalam DATE BSD 8, Saya merasa diterima dari hati, dan bisa terbuka apa ada-nya, dan lebih siap untuk dibentuk oleh Tuhan.
Bulan ini tema kita adalah mengenai Influence dan Pengaruh, entah kenapa saya merasa lebih nervous dalam mempersiapkan kotbah ini. Saya ingin sekali membagikan kotbah yang tepat dan dibutuhkan oleh kita semua.
Seringkali kita berpikir tentang influence atau pengaruh sebagai sesuatu yang misterius dimana tidak semua orang mempunyai hal ini. Kebanyakan dari kita akan merasa bahwa diri kita adalah orang yang tidak berpengaruh.
Ambil contoh Jokowi, Raisa, Oprah Winfrey, dan Singer PPAP dari jepang. Perlu diakui bahwa saat ini, mereka mempunyai pengaruh, dalam arti mereka melakukan sesuatu yang membuat kehebohan, perbedaan atau perubahan.
Tetapi sama seperti kreativitas, influence atau pengaruh adalah gambaran dari apa yang Tuhan inginkan dari setiap anak-anaknya, kemampuan yang setiap dari kita punya, karena influence is a skill and abilities, pengaruh bisa diasah dan bertumbuh. Kita semua dipanggil Tuhan untuk menjadi orang yang berpengaruh.
Opening Verse – “Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang. Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi. Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu. Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.” Matius 5:13-16 TB
Saudara dan saya dipanggil dan diciptakan sebagai garam dan terang dunia, bisa dicatat bahwa dalam ayat ini, kata yang digunakan “adalah”, bukan “akan menjadi”, hal ini menandakan bahwa hal ini sudah terjadi.
Influence is the ability to cause change, the ability to make a difference.
Berpengaruh bukan berbicara akan seberapa banyak keuntungan atau kesuksesan yang bisa kita dapat, tetapi mengenai seberapa besar pengaruh yang bisa kita gunakan untuk membuat perbedaan dalam kehidupan kita dan orang lain.
KIta mempunyai konsep yang salah mengenai influence atau pengaruh, seringkali kita berpikir bahwa influence atau pengaruh itu sama dengan terkenal atau ketenaran.
Banyak orang yang berpengaruh dalam kehidupan anda dan saya yang sama sekali tidak terkenal, dan banyak juga orang yang terkenal, tetapi tidak mempunyai pengaruh apapun bagi dunia kita.
Itu sebab-nya kita harus mengubah cara pemikiran kita mengenai influence atau pengaruh. Dalam social media dan TV Media, ada begitu banyak orang yang berkicau tanpa memberikan dampak yang positif bagi dunia.
Setiap hari dalam kehidupan kita, ada sebuah aliran yang membuat kita bisa mempengaruhi atau sebaliknya malah dipengaruhi.
Selalu ada alasan mengapa engkau bertemu orang lain, entah karena engkau membutuhkan mereka untuk mengubah hidupmu atau engkau yang akan menjadi orang yang mengubah kehidupan mereka – Madeline Sheehan
Beberapa waktu yang lalu, saya membaca bahwa pada umum-nya banyak pemimpin dari organisasi dan perusahaan besar seperti Apple dan Microsoft mengerti akan pentingnya memiliki visi dan juga the Golden Circle.
Mereka bekerja dari The Why, The How and The What, mereka tahu apa yang harus dan mereka lakukan, tetapi mereka lebih berkomunikasi dari the why they do what they do. Setelah mereka mendapatkan purpose dan tujuan, baru mereka bisa berbicara mengenai product dan pekerjaan apa yang akan mereka lakukan.
Pengaruh mereka disebabkan oleh purpose dan tujuan mereka, bukan hanya profit. Jika itu solusi-nya, bukankah seharusnya gereja dan anak Tuhan menjadi badan yang influential dan inspiratif di dunia ini? karena anda dan saya adalah organisasi yang sudah mengerti mengapa kita melakukan apa yang kita lakukan. It’s all because of Jesus.
Mengapa JPCC ada? To Build a generation of stars and to influence the world with a message of truth. The choice is yours.
What you do makes a difference but you have to decide what kind of difference you want to make.
Everything in life is a reflection of a choice you have made, if you want a different result, make a different choice.
Semua selalu dimulai dari ‘Why’. Kalau jawaban anda bukan dari Yesus, maka saya tidak tahu apakah tujuan hidup anda. So, What is stopping you to be a person of influence?
Seringkali yang menyebabkan ini adalah keraguan dalam diri sendiri, yang membatasi diri kita. ‘Siapakah gue, mana mungkin gue bisa membuat perbedaan di Jakarta dan dunia, I am too small to make a difference’.
Jika anda berpikir bahwa anda terlalu kecil untuk membuat perbedaan, cobalah tidur dengan nyamuk. Binatang yang kecil, tapi bisa menggigit dan membuat gatal tubuh kita. Ukuran kecil, tapi bisa memberikan dampak dan menyakitkan.
Is this making sense? So stop thinking like this, we are the salt and light of the world. Tidak membutuhkan satu panci garam untuk mengasinkan suatu makanan. Hanya dibutuhkan sedikit garam untuk membuat suatu makanan menjadi asin.
Untuk saya secara pribadi, saya seringkali nervous saat harus berkotbah di JPCC, karena saya harus memastikan diri untuk walk the talk disaat setiap kali harus memberikan kotbah di JPCC, karena anda semua sudah mengenal saya secara pribadi, tentu tidaklah mudah, tetapi ini yang selalu saya temukan disaat takut. Saya merasa “PD”, karena saya ‘Percaya Dia’, Tuhan selalu menyertai saya dan anda semua, tidak peduli seberapa kecil anda berpikir mengenai diri anda.
Supporting Verse – janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan. Yesaya 41:10 TB
Jika bukan saudara dan saya sebagai gereja yang mengambil posisi untuk membawa pengaruh dan perubahan sebagai garam dan terang dunia, maka akan ada orang orang yang tidak mengenal kebenaran firman Tuhan yang akan mengambil posisi tersebut, dan kita akan hidup dalam realita yang mereka ciptakan.
Jika bukan kita yang mengambil posisi tersebut, maka orang-orang tidak mengenal Tuhan, seperti sociopath-lah yang akan mengisi posisi tersebut, dan memegang generasi berikut-nya.
Arti sociopath yang saya dapat adalah anti social personality disorder, suatu perilaku manipulatif dan egosentris untuk mencapai kepentingan pribadi mereka.
Kita sebagai gereja, punya harapan bahwa dari gereja ini akan muncul banyak orang yang berpengaruh dan membuat perbedaan bagi bangsa-bangsa supaya nama Tuhan dipermuliakan.
Fear Not, for I am with you – Tuhan selalu menyertai kita, jadi jangan pernah merasa takut.
Sharing Ps. Sidney – Waktu saya kecil, ayah dan ibu saya bercerai, dan banyak sanak keluarga yang memberikan label negatif akan masa depan saya. But here I am at 43 years old, dan bisa membuat perbedaan dari suara-suara yang negatif itu. Sama hal-nya di saat JPCC masih kecil dan baru mulai, disaat kita membuat sebuah vision statement, ada beberapa gereja yang menyindir dan mengecilkan visi kita. Tetapi sekarang kita bisa membuat visi ini menjadi kenyataan, tentu bukan karena kita hebat, tetapi karena kedaulatan dan kemegahan Tuhan yang luar biasa.
Kata kunci-nya adalah aware dan sadar, anda harus sadar bahwa anda adalah garam dan terang dunia, untuk membawa suatu perubahan dan perbedaan dalam dunia ini.
Berikut adalah beberapa Prinsip bagi anda untuk menjadi orang yang berpengaruh :
1. Untuk berpengaruh, engkau harus menjadi otentik. To be a person of influence, you have to be authentic.
Otentik berarti bahwa Suara yang ada dalam benak dan kepala kita, sama dengan suara yang keluar dari mulut dan perbuatan kita. Menjadi konsisten dan terus menerus melakukan ini sebagai gereja.
Sharing Ps. Sidney – Saat saya sedang bersama dengan anak saya, ada anak saya yang bilang bahwa saya konsisten dengan rules yang saya minta, dan mereke menyukai hal itu (tidak ada hp saat makan), tetapi dalam sekolah, ada beberapa guru yang tidak bisa menerapkan hal yang sama (dalam aturan tidak merokok di sekolah).
Ada pemikiran bahwa dengan duduk saja di dalam gereja pada hari minggu akan membuat kita otomatis menjadi orang kristen, sama dengan kita duduk dalam garasi, kita otomatis menjadi sebuah mobil. Tentu ini adalah pemikiran yang salah, karena pada saat kita keluar dari gereja-lah baru kita bisa menjadi pengaruh yang baik dan otentik bagi dunia.
2. You cannot make yourself influential.
Karena untuk menjadi influential, membutuhkan orang lain yang bisa menilai pengaruh dqan influence anda. Pada saat kita melakukan sesuatu dan melihat orang lain yang melihat pengaruh kita, itulah being influential.
Sharing Ps. Sidney – Ambil contoh istri saya, Etha yang suka di-endorse banyak brands. Disaat Etha memulai apa yang ia kerjakan, followers-nya tidak banyak dan kebetulan di gereja kita ada banyak wiraswasta. Pada awal-nya, Ia suka membantu mereka untuk promosi dan tanpa dibayar sepeser-pun. Dalam beberapa waktu, dari influence yang kecil, tetapi karena ia suka membantu orang lain, tiba-tiba followers-nya terus bertambah dan influence-nya bertambah besar.
This is the Key – Pada saat kita memberi pengaruh kepada orang lain, kita menjadi lebih berpengaruh. It’s in the act of giving influence to others that you become more influential.
Berilah, dan maka anda akan diberi. Just like respect, we rise by lifting others. Saat kita mengangkat, bukan mengecilkan orang lain, pada saat itulah pengaruh kita bertambah besar. Saling peduli satu dengan lain, maka pengaruh kita akan bertambah, dan kita akan membuat perbedaan di dunia.
So what if, untuk menjadi orang yang berpengaruh secara otentik di dunia, dapat dilakukan dengan simply care and love enough, terutama pada orang yang tidak mengenal Tuhan, bukan hanya dalam gereja dan kebaktian. Mungkin saya bukan orang yang kaya secara materi, tetapi jika melihat keluarga saya, saya merasa kaya dalam hidup.
Mungkin cara kita melihat pengaruh dan influence harus diubah, anda dan saya adalah garam dan terang dunia, yang dibutuhkan hanya melakukan tindakan baik, dan saat dunia melihat-nya, hal itu akan memuliakan Bapa di surga.
Closing Verse – Milikilah cara hidup yang baik di tengah-tengah bangsa-bangsa bukan Yahudi, supaya apabila mereka memfitnah kamu sebagai orang durjana, mereka dapat melihatnya dari perbuatan-perbuatanmu yang baik dan memuliakan Allah pada hari Ia melawat mereka. 1 Petrus 2:12 TB
It’s time for us as a church to make a difference and influence the world. To influence someone’s life, you dont have to be brilliant, beautiful or perfect,. You just have to Care. Imagine what kind of world that we can live and give to the next generations.