JPCC Sutera Hall 2nd Service (21 Dec 2025)
Kita akan melanjutkan series kita selama beberapa minggu ini berjudul “Knowing God”, dan bagi saudara yang mencatat, judul kotbah hari ini adalah “Knowing God Through Jesus“, Mengenal Tuhan Melalui Yesus.
Boleh kasih apresiasi ekstra juga kepada team performing arts yang sudah melayani 4 ibadah SH dan TK, dan juga ada di 3 ibadah Upper Room, amazing team, dan semua production yang membantu mereka juga.
Nah, sama seperti Raja yang ada di kisah drama natal tadi, Allah pun sering disalah-mengerti. God is often misunderstood, Bayangkan di tahun-tahun akhir sebelum Masehi atau sebelum Yesus lahir, bayangkan berada dalam posisi orang-orang Yahudi yang dalam kitab suci mereka telah dijanjikan seorang Juru Selamat selama ribuan tahun.
Tetapi Juru Selamat tidak kunjung datang. Mereka hidup tertindas oleh bangsa-bangsa lain. Dan dalam periode itu, masa itu, di perjanjian baru, mereka dijajah oleh bangsa Ramawi. Mereka menantikan seorang raja seperti Raja Daud, raja yang mereka cintai. Mereka yakin keturunannya sometimes akan hadir di dunia ini.
Seorang raja yang akan membebaskan mereka dari era penindasan. Nah, di sisi agama dan spiritualitas, mereka sudah banyak sekali petunjuk-petunjuk, instruksi buat cara hidup baik, bagaimana cara hidup bijaksana melalui hukum taurat.
Namun di saat itu, di era itu, di zaman itu, begitu banyak penafsiran, interpretasi, dan begitu banyak pendapat dari berbagai Rabi-rabi, guru-guru yang mengajar.
Dan masing-masing Rabi punya pengajarannya sendiri-sendiri. It was a confusing time to learn about God, Masa yang sangat membingungkan kalau mereka saat itu mau belajar tentang Tuhan.
Dan mungkin ada diantara kita yang mengalami hal yang sama hari ini. Mungkin ada diantara saudara yang hadir hari ini larena memang sudah jadi tradisi untuk ibadah setiap Natal dan Paskah.
Ada juga yang hadir karena dipaksa keluarga atau dipaksa teman. Ada yang memang datang karena saudara mencari jawaban dan secara “random” datang ke JPCC. Dan mungkin kondisi dunia tidak sesuai dengan ekspektasi kita semua.
Dunia terdengar ada bencana alam di mana-mana, ada perang, keadaan ekonomi semakin memburuk, terdengar kabar tentang pembunuhan di sana-sini. Atau mungkin juga secara pribadi, saudara datang hari ini dan saudara punya harapan yang tidak terpenuhi.
Saudara ada doa yang tidak terjawab, membuat saudara kecewa dan sepanjang tahun ini, di akhir tahun saudara mengalami kegagalan. Dan semua ini membuat saudara menyimpulkan bahwa mungkin Allah tidak ada, atau saudara simpulkan Allah ada, tetapi Dia tidak peduli. Atau saudara simpulkan bahwa Allah sedang menghukum kita. Ada juga yang menyimpulkan bahwa Allah tidak mampu.
Tetapi disinilah kabar baik untuk kita semua saudara, dan ini yang kita peringati setiap musim natal, bahwa Yesus datang untuk meluruskan, mengklarifikasi, menyatakan, dan memperjelas siapa Allah itu. Karena Allah sering disalah-mengerti.
Bukan karena Allah tidak mampu menyatakan DiriNya dengan sempurna, tetapi karena kita yang menerimanya ini, ada dosa dalam kita. Sehingga filter kita kotor. Filter kita buram.
Opening Verse – [17] Memang Allah memberikan hukum Taurat kepada kita melalui Nabi Musa, tetapi kita sudah menerima bukti kebaikan hati-Nya dan ajaran benar yang pantas kita percaya melalui Yesus, yang adalah Kristus. [18] Tidak ada seorang pun yang pernah melihat Allah, kecuali Dia yang adalah Anak satu-satunya dari Bapa. Dialah yang dapat memperkenalkan Allah kepada kita, karena Dia bersatu dengan Allah Bapa. Yohanes 1:17-18 TSI
Jadi, ada dua hal disini saudara yang kita terima melalui Yesus.
Pertama, kita terima bukti kebaikan hatiNya. Karena sangat mungkin manusia meragukan Tuhan ini sebenarnya baik atau tidak? kalau melihat dari keadaan kita.
Kedua, kita terima ajaran benar yang pantas kita percaya. Karena banyak ajaran yang terdengar benar namun belum tentu pantas untuk kita percaya, belum tentu pantas untuk kita pertaruhkan seluruh keberadaan kita dan iman kita.
Yesus yang punya kredibilitas untuk menyatakan kebaikan hati Allah dan Yesus yang punya kredibilitas untuk memberikan ajaran yang benar yang pantas kita percaya.
Mengapa?
Karena Dia berasal dari Allah Bapa. Kita tidak bisa lihat, tetapi karena Yesus, kita bisa lihat.
Jadi, saudara, Natal adalah momen dalam sejarah manusia disaat Tuhan yang tidak kelihatan, Tuhan yang tidak kelihatan, memilih untuk menjadi kelihatan. Itulah Natal.
Nah, sekitar 30 tahun setelah kematian dan kebangkitan Yesus, lalu kenaikan Yesus, Rasul Paulus dalam suratnya ke Jemaa di kolose menulis seperti ini tentang Yesus.
Supporting Verse – [15] Ia adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan, [16] karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia. Kolose 1:15-16 TB
Paulus menulis dan menyatakan bahwa Yesus ini gambaran Allah yang Sempurna, bukan sebuah bayangan, bukan simbol, bukan versi yang diciptakan oleh imajinasi manusia supaya lebih gampang diterima. Tetapi kalau saudara dan saya mau tahu Tuhan itu seperti apa, Kita perlu lihat Yesus.
Bayangkan saudara, Bayi yang tidak berdaya dalam palungan ternyata adalah pencipta segala sesuai. Dia yang menciptakan bintang, menjadi lahir di bawah bintang, Dia yang berkuasa atas alam semesta memilih untuk masuk dalam ciptaanNya sendiri. Jadi, Natal adalah kedatangan Sang Pencipta masuk ke dalam dunia ciptaanNya. Karena Dia ingin dikenal.
Supporting Verse – [8] Berjaga-jagalah supaya kalian tidak terpengaruh oleh siapa pun untuk mengikuti ajaran sesat. Berhati-hatilah terhadap orang yang hendak memikatmu dengan ajaran yang kedengarannya mendalam, padahal sebenarnya hanya hasil pikiran manusia. Jangan tertipu oleh mereka, sebab ajaran mereka berasal dari roh-roh penguasa gelap yang memerintah di dunia ini, bukan dari Kristus. Kolose 2:8 TSI
Saudara, manusia senang berkonsep, manusia senang berteori, manusia senang merasionalisasi. Atau sebaliknya manusia juga senang akan hal-hal yang rohani dan spiritual.
Dan kenapa manusia lakukan semua itu?
Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan besar di dunia ini. Pertanyaan seperti ini : Siapa diri kita sebenarnya? Kenapa kita ada disini? Buat apa? Bagaimana cara hidup dengan benar? Apa yang akan terjadi setelah kita mati? Apa sih ujung dan akhir dari dunia ini? Bagaimana dengan rasa bersalah, rasa dosa? Apakah keadilan akan ditegakkan? Apakah kebaikan akan menang atas kejahatan? Atau itu hanya terjadi cuman di film-film saja?
Semua pertanyaan ini ditanyakan oleh hati manusia dan banyak yang tidak berani bertanya, Sibukin diri aja hari ini. Ngapain deal dengan semua pertanyaan ini? Sampai nanti, mendekat ajalnya baru dia sadar bahwa ini adalah pertanyaan penting yang dia belum pernah jawab.
Dan solusi yang terbaik yang ditawarkan manusia tetap ujung-ujungnya berasal dari manusia, dan Rasul Paulus mengklaim disini bahwa kedatangan Yesus adalah sebuah rencana yang hanya bisa dipikirkan oleh Allah.
Tidak mungkin manusia memikirkan dan merancang seperti itu, dan Allah tidak menawarkan solusi dalam bentuk konsep. Dia tidak menawarkan solusi dalam bentuk pelajaran, dalam bentuk teori, dalam bentuk filosofi, Allah memberikan solusi lewat seorang Pribadi.
Supporting Verse – [9] Ingatlah bahwa Yesus sendiri adalah Allah sepenuhnya, bahkan ketika Dia hidup di dunia ini dengan tubuh manusia biasa. [10] Dan ingatlah bahwa kalian yang bersatu dengan Yesus sudah dilengkapi oleh Dia, yang adalah Raja atas semua penguasa duniawi dan rohani. Kolose 2:9-10 TSI
Saudara bayangkan, sudah jadi rencana Allah dari awal untuk menyatakan siapa diriNya sesungguhnya, bukan plan B saudara, ini plan A dari sejak awal, Tuhan sudah merencanakan. Dan Dia menyatakan dirinya, sekali lagi, bukan lewat teori atau filosofi yang abstrak, saudara. Tetapi lewat seorang pribadi, a physical person, a physical man. Yesus tidak hanya datang membawa pesan dari Allah. Tetapi Yesus adalah bentuk pernyataan Allah itu sendiri.
Dikatakan disini “the Fullness”. Dia adalah Allah sepenuhnya. Tidak ada diskon-diskonnya, saudara. 100%. “Dia 100% manusia dan Dia 100% juga Tuhan”.
Jadi saudara tidak bisa berpikir, “Oh, karena ini bentuknya manusia ya, berarti ini versi rampingnya Allah gitu ya”, No! Dalam manusia yang namanya Yesus, Dia pun 100% kepenuhanNya Allah yang datang dalam bentuk fisik, masuk dalam sejarah, bukan mitos, bukan dongeng, bukan teori, bukan filosofi, tetapi tercatat dalam sejarah manusia.
Bahwa yang ilahi menjadi jasmani. Artinya, kalau kita menyingkirkan Yesus dari pusat iman kepercayaan kita, maka kita tidak sedang cari Tuhan, kita cari prinsip bagaimana hidup berhasil, kita cari prinsip hidup sehat, kita cari bagaimana caranya kita menjadi dampak dan lain-lain, semua hal yang baik tapi itu bukan iman kekristenan.
Because Jesus is at the center of our faith, justru pribadi Yesus yang membuat iman kita unik. Yesus datang ke dunia supaya kita tidak “nebak-nebak” lagi, Seperti apa Allah itu?
Yesus lahir supaya Allah tidak lagi jauh, tidak dingin, tidak abstrak, tetapi Dia adalah Immanuel, Allah beserta kita. Dan ini yang harus kita ingat disini “When God Became visible, Love became Personal“.
Saat kasih menjadi nyata, ada bentuknya, baru kita bisa merasa, Oh, ini toh Kasih itu. Selama Allah masih menjadi konsep yang jauh di atas awan, yang “kasar”, sebenarnya kita tidak tahu Dia seperti apa, Kita belum terlalu jelas Kasih seperti apa, tetapi saat Dia menjadi manusia, Dia berjalan dengan kita, Dia bisa gandeng tangan manusia, Dia bisa makan sama manusia, Dia bisa minum sama manusia, Dia bisa ketawa sama manusia, Dia bisa merangkul manusia. When God became visible, love became personal.
Kasih menjadi sesuatu pribadi yang bisa kita rasakan.
Kenapa demikian? Ada 5 poin yang saya mau berikan kepada saudara hari ini.
Pertama, karena Dia menjadi manusia, Dia mampu merasakan semua yang kita rasakan. Tidak ada lagi kita bilang, “Ah Tuhan Allah Dia jauh, Dia maha besar, Dia berkuasa. Dia tidak akan mengerti”.
Tetapi sekarang, karena Dia menjadi manusia. Dia mampu merasakan semua yang kita rasakan. Dia merasakan penderitaan. Dia merasakan kekecewaan. Dia mengerti pergumulan kita. Dia tahu rasanya dihianati. Dia tahu rasanya dibenci. Dia tahu rasanya ditolak.
Tidak ada narasi lain lagi dimana seorang Allah turun memasuki penderitaan manusia untuk turut merasakan apa yang kita rasakan. What a good news, What a good God.
Kedua, karena Dia adalah Allah. Dia mampu hidup sempurna mewakili kita.
Dia tidak hanya manusia, Dia juga Tuhan, Dia Allah. Nah, Allah tahu ketidakmampuan kita untuk hidup sempurna. Dia tahu kita tidak mampu untuk memenuhi syarat untuk bisa dekat dengan Dia yang kudus.
Dia tahu kita tidak mampu memenuhi syarat untuk menerima keselamatan, menerima berkat, menerima damai sejahtera, dan menerima sukacita. Oleh sebab itu, Yesus harus datang untuk menjadi wakil kita.
Kenapa Dia menjadi manusia? Karena Dia harus jadi wakil kita, saudara. Sehingga Allah menilai kita bukan dari, bukan berdasarkan ketaatan kita. Karena sudah pasti kita akan gagal.
Allah menilai kita berdasarkan ketaatan Yesus. Karena Dia mewakili kita. Itu sebabnya kita kalau percaya pada apa yang Dia lakukan buat kita, kita punya damai sejahtera, saudara. Kita dibebaskan dan kita punya sukacita.
Karena apa?
Karena as long as “Jesus is obedient, we are good”, saudara. Itu kabar baiknya buat saudara dan saya. Natal kita memperingati bahwa kita punya wakil supaya kita bisa mendekat kepada Allah, diselamatkan.
Ketiga, karena Dia adalah manusia yang sempurna maka Dia mampu menanggung semua dosa, mewakili kita, untuk menegakkan keadilan, kenapa? karena upah dosa adalah maut.
Karena kalau Allah tidak menghukum dosa, maka Allah tidak adil. Tuhan tidak begini, “Ah, gak apa-apa, karena aku sayang sama dia, gak apa-apa deh, lupakan saja, it’s okay”.
Kalau dosa tidak dihukum, Allah tidak adil. Kalau Allah tidak adil, Dia tidak sempurna, dan Kalau Dia tidak sempurna, Dia bukan Tuhan. Jadi, semua dosa kita harus dihukum. Tetapi hukuman itu jatuh diatas tubuh perwakilan manusia kita, yaitu Yesus. Kita dibebaskan dari semua tuntutan dan ancaman maut yang kekal.
Keempat, Karena Dia adalah Allah, maka maut tidak dapat menguasai Dia.
Dia bangkit sebagai jaminan bahwa dosa kita diampuni, dan kita sudah dibenarkan.
Tahukah saudara? Alkitab mencatat, dan saudara bisa baca di Korintus, bahwa Yesus mati karena dosa kita, Karena Dia terima hukuman dosa kita, Tetapi Dia dibangkitkan karena apa? Karena kita sudah dibenarkan.
Kalau saudara dan saya belum diampuni, dan belum dibenarkan oleh Allah, maka Yesus tidak bangkit saudara, we’re in trouble. Kebangkitan Yesus adalah bukti bahwa saudara dan saya sudah diampuni dan sudah dibenarkan sehingga saudara dan saya tidak harus lagi takut dihukum Allah. Tetapi kita punya damai sejahtera.
Kelima, yang terakhir, karena Dia melakukan semua yang tadi kita baca, padahal Dia tidak harus, maka kita mendapat jaminan bahwa Allah sungguh-sungguh mengasihi kita.
“Ngapain repot-repot saudara? ngapain repot? Dia bisa menikmati kuasa dan tahtanya, tidak perlu turun ke dunia dan dibatasi dengan kemanusiaan, Dia tidak butuh menjadi bayi, saudara”
Tetapi dia lakukan itu, kenapa? untuk saudara dan saya. Karena Dia mengasihi kita, dan Natal adalah bukti dan jaminan untuk Dia mengasihi kita. When God became visible, Love became personal.
Dan inilah inti Natal, Natal menjadi momen dalam sejarah manusia disaat Tuhan yang tidak kelihatan menjadi pribadi yang kelihatan, yang dapat kita kenali hari ini. Saudara, Alkitab mengundang setiap kita yang punya pertanyaan, yang punya banyak pertanyaan dan mungkin yang belum terjawab dalam hidup kita.
Life can be confusing. Life can be lonely. Hidup bisa membingungkan dan hidup bisa terasa sepi. Mungkin ada di antara saudara yang lelah dan mulai putus asa. Dan saudara sudah mencari solusi dan jawaban kemana-mana tanpa ada jawaban dan tanpa ada kejelasan.
Nah, Natal adalah kabar baik dan Natal adalah sebuah “invitation”, undangan untuk siapapun yang mencari untuk berhenti mencari teori, mencari filosofi, mencari konsep, mencari metode, Tetapi untuk mulai menaruh kepercayaan kita dalam seorang pribadi yang namanya Yesus. Tentu tidak akan ada jawaban yang instan. Tetapi Yesus yang hidup melalui Roh KudusNya mampu untuk berjalan bersama dengan saudara dan saya mengajar dan menuntun kita.
Syaratnya apa? Hanya satu. Percaya sama Dia.
Letakkan semua bebanmu kepada Dia, beriman kepada Dia. Kita bisa mempelajari Yesus melalui FirmanNya, perhatikan perilakuNya, responNya, ajaranNya, Dia yang tidak pernah menolak orang berdosa yang datang kepadaNya dan berkata “I need you”.
Yang ditolak siapa, saudara?
Yang ditolak orang-orang yang sok tahu, orang-orang yang merasa, “tanpa Yesus, kasih gua aturan saja, gua bisa kok”. Itu yang dihardik oleh Yesus, Karena Dia datang untuk menyelamatkan semua orang yang tidak mampu Dan dia tahu bahwa tidak ada manusia yang mampu.
Pelajari tentang Yesus oleh firmanNya, When God became visible, love became personal. Saat Allah menjadi nyata, Kasih terlihat dalam seorang pribadi. God wants to be known, Tuhan mau saudara kenal Dia dengan benar.
Di tengah dunia yang menawarkan begitu banyak tetapi tidak ada yang memuaskan. Yesus datang, Dia hadir, dan Yesus menawarkan kualitas hidup yang berbeda dari apa yang dunia tawarkan. Baik kita yang belum percaya disini, atau yang ingin percaya, atau yang baru memutuskan untuk percaya, atau sudah percaya, undangan yang sama diberikan buat kita semua. Kenali Allah melalui pribadi Yesus karena Dia mau mendekat kepada kita. Itulah kabar baik Natal. When God became visible, love became personal
P.S : If you like our site, and would like to contribute, please feel free to do so at : https://saweria.co/316notes



