JPCC Kota Kasablanka Service 3 (30 July 2017)
Kita telah membahas tema “Overflow” atau “Hidup Berkelimpahan” selama Bulan ini, saya ingin merangkum dan menjelaskan bahwa Hidup Berkelimpahan adalah suatu kehidupan yang Tuhan janjikan kepada kita, dan berlandaskan pada ayat Yohanes 10:10.
Hidup Berkelimpahan terjadi di saat kita belajar untuk berkata cukup dan kita tidak hanya memikirkan diri sendiri dan berbagi dengan orang lain.
Salah satu Motto di JPCC adalah melayani dari kelimpahan yang kita punya. Ada perbedaan yang luar biasa antara melayani dari kelimpahan dan melayani dari sikap hati yang lain.
Ilustrasi – Ada dua orang dengan inisial “A” dan “B” yang keluar rumah. Si A keluar rumah untuk mencari makan karena dia kekurangan makanan dan harus keluar rumah untuk mencari makanan agar bisa dibawa pulang ke rumah, Sementara Si B keluar rumah karena di rumah-nya ada terlalu banyak makanan dan dia ingin memberikan makanan kepada orang lain.
Demikian juga dalam pelayanan yang kita lakukan, Kita harus melayani dengan sikap hati dan kondisi hati Si “B”.
Opening Verse – “Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.” Yohanes 10:10 TB
Disaat anda punya kondisi dan sikap hati yang berkelimpahan, Doa anda saat mendoakan orang lain akan semakin berarti karena anda bisa fokus dengan kondisi orang yang didoakan dan tidak fokus akan kondisi dan pergumulan diri anda sendiri.
Beberapa hari yang lalu, saya mendengar interview seorang penulis dan penyanyi terkenal bernama Lionel Ritchie yang masih aktif melakukan konser saat ini, dalam sesi interview disaat dia ditanya bagaimana dia bisa mengelola semua kekayaan yang dia punya, Lionel menjelaskan bahwa alasan Tuhan memberikan kekayaan dan ketenaran adalah untuk dibagikan ke orang lain.
Kita tidak bisa berbagi kalau dalam hidup kita hanya selalu bertahan dan hidup dalam kondisi survival mode saja. Saya ingin menjelaskan statement diatas melalui ilustrasi ini.
Sharing Ps. Jeffrey – Saya ingat akan teman saya disaat kuliah di Belanda, saat itu tidak banyak dari kita yang memiliki mobil dan saya punya seorang teman yang punya mobil dan kita sering nebeng mobilnya disaat ada perjalanan ke luar kota. Yang menarik, setiap kali kita nebeng mobilnya, bensin-nya selalu hampir habis dan kadar bensin dia selalu berada di ambang baris E atau Empty.
Pada jaman itu tidak ada GPS untuk menemukan Pom Bensin dan kita selalu takut dan nervous disaat menaiki mobil dia. Saking seringnya kejadian ini, kita semua sepakat urunan untuk membantu mengisi bensin dia, agar kadar bensin-nya terjaga (dari kadar garis tengah ke arah Garis Full), dia berjanji agar hal ini tidak terjadi lagi tetapi disaat berikutnya kita mau nebeng kembali, kadar bensin-nya tetap saja ada di kadar bawah (E atau Empty).
Banyak orang percaya suka berada di dalam kadar E atau empty, atau saya sebut dengan survival mode, dan tidak bisa mengelola dengan baik apa yang ada di tangan mereka sehingga kehidupan mereka tidak penuh.
Anda harus bisa mengelola apa yang ada di tangan anda.
Ada 3 hal penting dalam kehidupan yang harus kita pelajari :
1. Belajar tentang Leadership, sebab dalam hidup kita akan mempengaruhi atau dipengaruhi orang lain.
2. Belajar tentang Relationship, sebab ini Penting karena dalam hidup kita harus berhubungan dengan orang lain dan terhubung dengan orang yang tepat. Pertemanan sangat menentukan kehidupan seseorang.
3. Belajar tentang Stewardship, ini yang akan saya fokuskan pada hari ini, tentang bagaimana menjadi seorang yang bisa mengelola dengan baik apa yang ada di tangan kita.
You lose what you cannot manage, anda akan kehilangan apa yang anda tidak bisa kelola dengan baik.
Hal ini bukan hanya bicara soal harta atau uang, tetapi juga soal waktu. Karena kita semua diberikan waktu yang sama setiap hari, mau kaya atau-pun miskin. Kita tidak ada waktu karena kita tidak tahu bagaimana mengatur dan menentukan prioritas.
Kalau semua kita lihat penting, maka sebenarnya tidak ada yang penting, KIta tidak bisa menentukan prioritas karena tidak ada nilai disana. Kelola-lah waktu anda sebaik mungkin.
Dalam hal Bisnis, jika anda tidak bisa mengelola waktu dengan baik maka hal ini akan menyebabkan terjadinya miss promise (janji yang tidak terealisasikan) dan ini akan membuat reputasi anda menjadi jelek.
Dalam hal Olahraga, Para Atlit Pelari dan Tinju yang menang kejuaraan adalah mereka yang mampu menyimpan dan mengatur tenaga-nya dengan baik.
Yesus sangat pandai mengatur waktu dan tenaga yang dia punya, seperti kapan waktu dia harus menyendiri, berdoa dan mengajar di dalam hidup-nya di dunia.
Banyak anak muda yang punya pemikiran “mumpung masih muda dan bisa melakukan” sehingga mereka mengejar dan melakukan semua hal secara bersamaan, dan ini membuat mereka kehilangan tenaga dan semua hal yang mereka lakukan menjadi rutinitas, mereka menjadi kehabisan ide dan kehilangan sukacita.
Cara Berpikir Seseorang harus diperbaharui sebagai awal terjadinya Transformasi dalam hidup-nya. Dalam kisah mobil teman saya yang kondisi bensin-nya selalu pas-pasan, tidak hanya diri-nya yang selalu was-was, tetapi juga semua orang yang ada di dalam mobil-nya.
Orang yang hidup dalam survival mode akan kehilangan tenaga tidak bisa pergi jauh, dan sulit untuk berbagi pada orang lain.
Supporting Verse – “Ada yang menyebar harta, tetapi bertambah kaya, ada yang menghemat secara luar biasa, namun selalu berkekurangan. Siapa banyak memberi berkat, diberi kelimpahan, siapa memberi minum, ia sendiri akan diberi minum.” Amsal 11:24-25 TB
Dalam hal kartu kredit, saya ingat saat bekerja di Bank dulu bahwa kita selalu diberikan opsi untuk membayar Minimum atau Full Payment.
Ada bunga besar yang harus dibayar jika kita memilih minimum payment. Ketahuilah bahwa barang yang tadinya anda pikir beli dengan murah, jika anda tidak bisa bayar full, maka barang itu nantinya akan menjadi berlipat-lipat lebih mahal. Hal yang sama juga terjadi di dalam kehidupan kita.
Dalam Kisah Yusuf di Kejadian 41, Yusuf menyodorkan sebuah pemikiran sederhana kepada Firaun, saat diprediksi akan ada 7 tahun masa kelaparan di Mesir, Yusuf menyarankan agar di dalam semua kelimpahan yang ada, selalu simpan 20%, jangan dihabiskan semua yang ada agar mereka mampu dalam menghadapi masa sulit kelaparan 7 tahun nanti.
Saat diprediksi ada masa yang susah, bukan berarti kita harus ikut susah, kalau kita bisa mengelola dengan baik, kita tidak perlu ikut susah karena pada masa kesusahan akan terjadi pemindahan kekayaan. Oleh karena Yusuf, Firaun menjadi sangat kaya di masa kesusahan.
Supporting Verse – “Lalu kata Yusuf kepada Firaun: “Kedua mimpi tuanku Firaun itu sama. Allah telah memberitahukan kepada tuanku Firaun apa yang hendak dilakukan-Nya. Ketujuh ekor lembu yang baik itu ialah tujuh tahun, dan ketujuh bulir gandum yang baik itu ialah tujuh tahun juga; kedua mimpi itu sama. Ketujuh ekor lembu yang kurus dan buruk, yang keluar kemudian, maksudnya tujuh tahun, demikian pula ketujuh bulir gandum yang hampa dan layu oleh angin timur itu; maksudnya akan ada tujuh tahun kelaparan. Inilah maksud perkataanku, ketika aku berkata kepada tuanku Firaun: Allah telah memperlihatkan kepada tuanku Firaun apa yang hendak dilakukan-Nya. Ketahuilah tuanku, akan datang tujuh tahun kelimpahan di seluruh tanah Mesir. Kemudian akan timbul tujuh tahun kelaparan; maka akan dilupakan segala kelimpahan itu di tanah Mesir, karena kelaparan itu menguruskeringkan negeri ini. Sesudah itu akan tidak kelihatan lagi bekas-bekas kelimpahan di negeri ini karena kelaparan itu, sebab sangat hebatnya kelaparan itu. Sampai dua kali mimpi itu diulangi bagi tuanku Firaun berarti: hal itu telah ditetapkan oleh Allah dan Allah akan segera melakukannya. Oleh sebab itu, baiklah tuanku Firaun mencari seorang yang berakal budi dan bijaksana, dan mengangkatnya menjadi kuasa atas tanah Mesir. Baiklah juga tuanku Firaun berbuat begini, yakni menempatkan penilik-penilik atas negeri ini dan dalam ketujuh tahun kelimpahan itu memungut seperlima dari hasil tanah Mesir. Mereka harus mengumpulkan segala bahan makanan dalam tahun-tahun baik yang akan datang ini dan, di bawah kuasa tuanku Firaun, menimbun gandum di kota-kota sebagai bahan makanan, serta menyimpannya. Demikianlah segala bahan makanan itu menjadi persediaan untuk negeri ini dalam ketujuh tahun kelaparan yang akan terjadi di tanah Mesir, supaya negeri ini jangan binasa karena kelaparan itu.” Usul itu dipandang baik oleh Firaun dan oleh semua pegawainya.” Kejadian 41:25-37 TB
Tidak mudah untuk menahan 20% di tangan mereka yang mengalami kelimpahan, perlu komitmen dan disiplin yang tinggi dari setiap rakyat di mesir. Yusuf menjadi orang yang sangat penting pada saat masa kelaparan datang.
Sharing Ps. Jeffrey – Saya juga bukan orang yang pandai mengelola dulu-nya. Sampai suatu hari ada seorang mentor datang kepada saya, dan menjelaskan kepada saya akan prinsip mengelola yang baik.
Karena tidak ada kertas, Dia menulis dan menggambar 4 kotak di tissue. Dia menjelaskan bahwa berapa-pun pendapatanyang kamu terima, 4 Kotak ini dapat diisi dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Kotak Pertama diisi dengan 10% yang anda sisihkan dan kembalikan untuk Tuhan.
2. Kotak Kedua, diisi dengan 10% yang anda dedikasikan untuk masa depan anda dan salah satunya bisa berupa investasi.
3. Kotak Ketiga, diisi dengan 10 % atau 15% yang anda sisihkan untuk biaya anak-anak dan keluarga.
4. Kotak Keempat, diisi dengan 65% – 70% dan bisa anda gunakan dan cukupkan hidup dengan apa yang ada disini, karena jika suatu nanti ada kesulitan, keluarga dan masa depan keluarga akan tetap aman.
Kalau anda bisa mengelola ke-empat kotak tersebut dengan baik, maka nanti anda akan bisa membuat tambahan kotak baru lagi untuk keperluan recreational dan liburan anda.
Bahkan sekarang saya bisa membuat kotak yang baru lagi untuk membantu orang di sekeliling saya. Saya melakukan ini dengan disiplin dan komitmen yang tinggi dalam melakukan ini, dan terus saya lakukan sampai sekarang.
Satu hal yang menarik dari Kisah Yusuf yang harus kita teladani adalah Firaun sebagai seorang raja, tetapi dia tidak gengsi sama sekali untuk menerima pendapat Yusuf yang seorang narapidana.
Seringkali yang menghalangi seseorang untuk mengalami breakthrough dari kondisi Empty ke Kondisi Full adalah karena mereka suka gengsi untuk meminta tolong dan belajar dari orang lain. Gengsi kita tidak akan membawa kita kemana-mana.
Belajar dari Firaun, untuk meminta dan menerima pertolongan, saat anda bisa mengelola dengan baik, anda akan belajar bahwa semua yang ada di tangan anda cukup, dan anda bisa memberikan kepada orang lain, belajar untuk bergerak dari survial mode ke full mode karena seperti kata Firman Tuhan bahwa pada Siapa yang Memberi, kepadanya akan Diberi Kembali oleh Tuhan.