Satu Paket By Ps. Jussar Badudu

JPCC Online Service (24 Mei 2020)

Hati yang terbuka akan menjadi tanah yang subur untuk kita menerima Benih Kebenaran dari Firman Tuhan. Kita sudah sampai di minggu keempat di Bulan Mei dan masih akan membahas Tema Worship atau Penyembahan.

Selama bulan ini, kita sudah banyak belajar tentang apa arti dari penyembahan, dimana Penyembahan bukan hanya sekedar mengangkat tangan tetapi juga menurunkan tangan kita untuk menolong sesama.

Penyembahan juga tentang bagaimana kita mengenal Pribadi yang kita sembah. Penyembahan selayaknya menjadi nafas orang percaya.

Mengapa kita menyembah? Karena kita sudah dan terus bersyukur karena karya keselamatan dari Tuhan. Kita begitu menghormati keberadaanNya dan kagum akan PribadiNya yang maha segalanya.

Namun Penyembahan tidak berhenti sampai disini saja, disaat kita menerima Yesus sebagai sumber dan juru selamat kita, Dia menjadi sumber berkat atas hidup kita dan Dia adalah pencipta master plan atas kehidupan kita.

Dia tidak hanya tinggal di dalan kita tetapi Dia juga mau agar kita bisa melakukan PerintahNya. Kita adalah Anak dan Pengikut Kristus. Jadi Penyembahan bukan hanya menerima ajaranNya, tetapi juga melakukan AjaranNya.

Kita mendengar secara Roh dan melakukan Kebenaran.

Opening Verse – Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian. Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran.” Yohanes 4:23‭-‬24 TB

True Worshipper, Penyembah yang benar bukan hanya ada dan terjadi di dalam satu event tertentu, katakan di dalam ibadah atau persekutuan, tetapi penyembahan harus dialami di dalam keseharian perjalanan hidup kita.

Penyembahan selayaknya terjadi dan dialami di setiap aspek dan perjalanan hidup orang percaya lewat Roh, Jiwa dan Tubuh.

Roh menjadi unsur terpenting dalam hidup kita dan menentukan Penyembahan. Penyembahan dimulai dari Roh karena Allah itu Roh, Dia akan selalu berbicara melalui Roh kita. Maka di dalam setiap tindakan dan perbuatan kita, mulailah dengan mencari Kuasa Roh Kudus.

Roh Kudus mengajar Roh kita untuk kemudian Jiwa (Pikiran dan Perasaan kita) mengolah dan memproses KebenaranNya untuk kemudian Tubuh kita dapat melakukannya.

Waktu Roh, Jiwa dan Tubuh bersatu padu melakukan Kebenaran, Itulah Penyembahan yang benar.

Sebagai Penyembah yang benar, ketaatan harus terjadi di ketiga elemen atau unsur tersebut. Karena bisa saja disaat Roh Kudus berbicara kepada kita, kita hanya akan berhenti di unsur Roh kita saja dan merasa susah untuk melakukan Kebenaran yang ada sehingga Jiwa serta Tubuh kita tidak mau melakukannya.

Atau bisa juga pikiran dan perasaan kita (Jiwa) sudah setuju tetapi kita tidak mau melakukan Kebenaran. Tuhan mengkehendaki satu paket Roh, Jiwa dan Tubuh kita yang taat kepadaNya.

Oleh karena itu judul kotbah saya dinamakan Satu Paket. Hari-hari ini Paket menjadi sesuatu yang biasa kita temukan di depan rumah. Kita sering memesan makanan online, dan disaat paket diantarkan, tentu kita ingin agar makanan yang dikirim bisa dikirim dalam satu paket dan tidak terpisahkan.

Banyak juga sekarang yang suka virtual meeting dan perlu membeli lampu sorot agar video menjadi bagus. Disaat paket yang kita pesan datang, tentu akan menjengkelkan jika paket lampu sorot ini dikirim terpisahkan antara tripod, lampu dan colokan chargernya.

Sama sepertinya dengan Tuhan, Dia ingin satu paket ketaatan dimana kita bisa taat secara Roh, Jiwa dan Tubuh.

Supporting Verse – Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu. Amsal 3:5‭-‬6 TB

Percaya kepada FirmanNya dengan segenap hati dan mengerti. Percaya, Mengerti dan Melakukan. Inilah saat yang krusial bagi kita sebagai Penyembah yang benar.

Karena setiap Ketaatan yang penuh akan selalu berorientasi pada mengasihi Tuhan, sesama dan diri kita sendiri.

Dia mau agar kita tidak hanya sekedar mendengar dan mengerti, tetapi juga melakukan AjaranNya.  Bahkan Yesus sendiri juga bukan mengajarkan dan menyampaikan saja, tetapi Dia juga memberikan contoh dan teladan bagi setiap kita.

Kita diminta menjadi Pelaku Firman dan Penyembah yang benar. Sebagai orang tua, sejak anak saya dari masih kecil, saya mengajarkan segala sesuatu yang baik dan ingin agar mereka menjadi anak-anak yang taat. Bukan hanya sekedar menerima info agar bisa setuju dengan apa yang saya katakan tetapi saya ingin agar mereka juga bisa melakukan. Agar mereka bisa mengerti dan melakukan apa yang saya perintahkan sebagai orang tua.

Be a Doer, jadilah Pelaku. Bagaimana dengan kita sebagai warga negara dan pekerja di kantor contohnya? Apakah kita membayar pajak? atau disaat sedang ada masalah dan menjadi terganggu hubungannya, apakah kita mau berdamai dengan mereka?

Keputusan tentu ada di tangan kita, dimulai dari Roh, Jiwa dan Tubuh kita. Dibutuhkan seiya dan sekata dengan Tuhan. Hubungan kita dengan Tuhan adalah spiritual.

Memyembah Tuhan artinya berhubungan dengannya dan terjadi bukan secara fisik. Hal ini terbangun dari sesuatu yang tidak terlihat tetapj berdampak seperti halnya Angin.

Kebenaran berlawanan dengan daging dan kemanusiaan kita. Roh penurut, tetapi daging kita lemah.

Supporting Verse – Berjaga-jagalah, dan berdoalah supaya kalian jangan mengalami cobaan. Memang rohmu mau melakukan yang benar tetapi kalian tidak sanggup, karena tabiat manusia itu lemah.” Matius 26:41 BIMK

Fungsikan Roh kita untuk bekerja, kendalikan Jiwa kita agar Tubuh kita bisa bertindak dan melakukan apa yang Roh Kudus sampaikan. Apa yang disampaikan Firman susah untuk dilakukan secara daging oleh sebab itu, awalilah dari Roh.

Supporting Verse – Jadi, usahakanlah dahulu supaya Allah memerintah atas hidupmu dan lakukanlah kehendak-Nya. Maka semua yang lain akan diberikan Allah juga kepadamu. Matius 6:33 BIMK

Allah tidak menyuruh kita untuk rajin bekerja terlebih dahulu, atau mempertajam talenta kita, tetapi Dia berkata agar kita mencari dulu kerajaan Allah, carilah Kuasa Roh Kudus karena perkataanNya kepada Roh kita akan menjadi dasar kita untuk bertindak.

Obedient is better than Sacrifice.

Berdasarkan daging, tentu kita akan menjadi Pribadi yang tidak taat, tetapi Tuhan akan menolong kita jika kita mau mengusahakan kemauan Tuhan. Pilihan Tuhan pasti akan menyenangkan Tuhan dan membawa Berkat, sebaliknya pikiran kita hanya akan menyenangkan diri kita sendiri saja.

Kita tahu kisah Yunus, Yunus adalah Penyembah Tuhan dan taat kepadaNya. Suatu kali dia mendapati Perintah Tuhan untuk menyampaikan Kebenaran di kota Nineveh agar mereka bisa bertobat.

Tetapi Yunus tidak suka dan menolak untuk melakukannya. Dia pergi ke tempat lain, dan secara singkat dia sampai ke tempat yang dia dan Tuhan sendiri tidak inginkan, yaitu di perut Ikan besar selama 3 hari lamanya.

Akhirnya dia dimuntahkan, dan kembali Taat kepada perintah Tuhan dan sampai ke Nineveh. Kota tersebut akhirnya diselamatkan.

Sebenarnya kalau dipikir, bisa saja mungkin disaat sebelum Yunus masuk ke dalan perut Ikan, dia malah mengangkat tangan untuk menyembahNya, tetapi yang Tuhan inginkan adalah agar Yunus bisa menurunkan tangan dan menolong sesamanya di kota Nineveh. Itulah penyembahan yang Dia inginkan.

Karena setelah menerima Pesan dari Tuhan, kita bisa saja merasa senang, kagum dan percaya. Tetapi hal ini juga perlu dilakukan karena meskipun kita sudah mendengar, kadang kita bisa masih suka mengakalinya sehingga pada akhirnya membuat kita untuk tidak melakukannya.

Percaya dan Lakukan, jauh lebih baik untuk tidak mengerti daripada tidak percaya.

Ketaatan kepada Pribadi yang kita sembah akan membawa kita berada di tempat yang Tuhan rencanakan dan tetapkan.

Di dalam Ketaatan dibutuhkan adanya Pengorbanan.

Supporting Verse – Saudara-saudara! Allah sangat baik kepada kita. Itu sebabnya saya minta dengan sangat supaya kalian mempersembahkan dirimu sebagai suatu kurban hidup yang khusus untuk Allah dan yang menyenangkan hati-Nya. Ibadatmu kepada Allah seharusnya demikian. Roma 12:1 BIMK

Janganlah ikuti norma-norma dunia ini. Biarkan Allah membuat pribadimu menjadi baru, supaya kalian berubah. Dengan demikian kalian sanggup mengetahui kemauan Allah — yaitu apa yang baik dan yang menyenangkan hati-Nya dan yang sempurna. Roma 12:2 BIMK

Kita berkorban dengan tidak mengikuti norma-norma dunia. Jika ada seorang teman yang sedang mencari pekerjaan dan ada 2 peluang bekerja di perusahaan A yang besar, dekat dengan rumah dan banyak teman yang bekerja disana.

Sebaliknya Perusahaan B adalah perusahaan kecil, gaji juga lebih kecil, tidak ada teman disana dan juga jauh dari rumahnya. Disaat dia bingung, dia berdoa meminta pewahyuan kepada Tuhan, dan mendapat jawaban untuk masuk perusahaan B.

Hal seperti ini sering terjadi, jenis pengorbanan seperti bukan berarti kita kehilangan sesuatu. Karena korban identik dengan kemalangan, kerugian atau sesuatu yang hilang dari hidup.

Tetapi jenis pengorbanan dimana kita taat kepadaNya akan mendatangkan berkat, damai dan sukacita. Artinya “I put my trust in You”. Pengorbanan tidak dapat menggantikan ketaatan, penyembahan yang sepenuh hati dalam ketaatan mengandung pengorbanan.

Supporting Verse – Tetapi marilah kita menjadi seperti Tuhan kita Kristus Yesus, supaya waktu orang melihat apa yang kita lakukan, mereka seperti melihat Kristus di dalam diri kita. Dan jangan pernah berpikir lagi untuk memuaskan keinginan-keinginan dirimu sendiri. Roma 13:14 TSI

Orang di sekeliling kita bisa melihat pengorbanan kita seperti ilustrasi diatas bahwa seorang memilih perusahaan B daripada A dalam konteks pekerjaan. Mereka akan melihat perilaku keseharian kita, dan bukan seberapa tinggi tangan kita disaat kita menyembah Tuhan.

Disaat mereka bisa melihat keseharian kita yang didasarkan ketaatan yang penuh kepadaNya, maka akan menjadi mudah bagi kita untuk memujiNya dengan ucapan dan gesture penyembahan kepadaNya.

The more we know and obey Him, The more we believe His Promises, The more worship becomes a natural response to Him.

Semakin kita mengenal dan taat kepadaNya, semamin kita percaya akan Janji-JanjiNya, Semakin penyembahan kita menjadi respon yang alami kepada Pribadi yang kita sembah.

Closing Verse – Tetapi hendaklah kita menjadi pelaku Firman-Nya. Janganlah kita menipu diri kita sendiri dengan berpikir, “Bagi saya mendengar Firman-Nya saja sudah cukup!” Karena siapa yang hanya mendengar ajaran Allah tetapi tidak melakukannya, dia sama saja seperti orang yang mengamat-amati mukanya sendiri pada cermin. Tetapi sesudah mengamat-amatinya ada sedikit kotoran di pipinya, dia langsung pergi dan lupa membersihkan kotoran itu! Sedangkan siapa yang mendalami dan merenungkan Hukum TUHAN yang sempurna dan yang memberikan kebebasan — bukan hanya mendengar dan melupakannya dengan cepat tetapi menjadi pelaku Hukum TUHAN, dialah yang akan diberkati Allah dalam segala hal yang dia lakukan. Yakobus 1:22‭-‬25 TSI

Satu Paket, menjadi Pribadi yang taat secara Roh dan Jiwa, dan juga melakukannya. Itulah yang menandakan bahwa kita adalah Penyembah yang benar di dalam Roh dan Kebenaran.