JPCC Sutera Hall (2nd Service) April 28, 2024
Saya senang bisa kembali disini setelah tahun 2018, minggu lalu saya ada di Bandung dan pergi ke salah satu pantai di area Cimanggis. Sungguh Indah bisa berselancar disana, dan begitu baiknya orang-orang yang ada di Indonesia. Saat saya sedang naik motor, ada begitu banyak orang yang memanggil saya dengan sebutan “Bule!”, saya suka membalasnya dengan sebutan “Bule Gila!”, sambil mengucapkan “Terima Kasih”.
Saya ingin membahas tema discipleship dan rahasia dari proses pemuridan, Dan jawabannya adalah Doa. Mari kita lihat Doa Bapa kami. Ini adalah Doa yang isinya terkadang kata-katanya keluar langsung tanpa kita pikirkan dan resapi lebih dahulu.
Apa yang saya akan lakukan pagi ini, adalah kita akan meneliti dan mempelajari setiap kalimat yang ada di dalam Doa Bapa Kami karena saya percaya bahwa doa akan mengubah hidup kita semua.
Ketika saya secara sengaja terlibat di dalam mengucapkan doa Bapa kami dengan maksud yang jelas, ada perubahan yang terjadi. September tahun lalu saya ada di Italia dan merayakan 25 tahun pernikahan kami dengan 3 anak, yang terdiri dari 2 anak laki-laki dan 1 anak pertempuan.
Saya utamanya membutuhkan doa disaat mempunyai anak perempuan, Suatu kali anak perempuan saya datang dan meminta tanda tangan saya, dan ketika saya bertanya apakah itu, dia ingin mengubah subject pelajaran dari commerce ke drama. Padahal tentu saya tidak membutuhkan lebih banyak “drama” dalam hidup saya.
Jadi kembali ke cerita saya, saat itu saya sedang ada di Italia dan mencoba tomat cherry yang rasanya begitu manis, saya berpikiran kemudian untuk memeliharanya di rumah saya. Saat saya tanya ke orang di Italia, rahasianya adalah mineral yang terkandung di tanah di Italia bisa berhasil membuatnya seperti itu. Saya lalu pulang ke negara saya dan pergi ke toko tanaman untuk membeli tanaman cabe dan tanaman tomat itu, mencoba memeliharanya seperti yang ada di Italia.
Saya membuat taman dan menyirami tanaman ini setiap harinya serta berdoa, dan memberikan nama rekan sepelayanan saya kepada tanaman-tanaman ini, Chris Mendez sebagai tanaman cabe dan Phil serta Lucinda Dooley sebagai tanaman tomat saya, setiap pagi saya selalu berdoa untuk pertumbuhan dan buah yang terjadi di pelayanan mereka.
Saya mulai berdoa Bapa kami saat menyirami semua tanaman ini. Setelah beberapa minggu taman saya berbuah dengan lebat, sehingga banyak jemaat yang datang ke saya untuk mendoakan tanaman mereka.
Saya juga ada tanaman zucchini, tanaman basil yang saya namai dengan Keluarga dan Istri saya, ada juga tanaman yang saya doakan untuk nama cucu ke depannya, dan juga Pohon Buah Beets yang saya namai dan doakan untuk kebutuhan jemaat dalam pemulihan pernikahan, kesembuhan dan sebagainya.
Ada juga tanaman tomat yang sedang dituai untuk beberapa pelayanan di Hillsong, dan akhirnya ada juga tanaman lemon yang saya sebut sebagai Lamentation atau Ratapan, tempat dimana saya meratap kepada Tuhan dan seterusnya.
Semua tanaman itu saya berikan nama dan saya doakan setiap harinya. Setiap pagi ketika saya datang, dan meski saya ada disana selama 5 menit, saya selalu mendapatkan perspektif yang baru, dan ini mengingatkan saya akan Kuasa Doa bahwa seringkali hal sederhana dalam Kerajaan Allah bisa penuh dengan Kuasa.
Opening Verse –
Opening Verse – Pada suatu hari, Yesus berdoa di suatu tempat. Sesudah selesai, salah satu murid-Nya berkata, “Tuhan, ajarilah kami berdoa, seperti Yohanes juga mengajari murid-muridnya.” Jawab Yesus kepada mereka, “Berdoalah seperti ini: ‘Bapa kami yang di surga, kiranya semua orang menghormati Engkau sebagai Allah yang kudus. Kiranya Engkau datang dan memerintah sebagai Raja. Dan biarlah apa yang Engkau kehendaki terlaksana di dunia ini, sama seperti kehendak-Mu selalu terlaksana di surga. Berikanlah kami setiap hari makanan yang kami perlukan. Dan ampunilah kami masing-masing dari semua dosa kami, karena kami juga memaafkan setiap orang yang bersalah kepada kami. Dan janganlah biarkan kami tergoda melakukan kejahatan, tetapi selamatkanlah kami dari kuasa iblis.’”Lukas 11:1-4 TSI
Di dalam doa Bapa kami ada 2 Bagian, ada Bagian pertama yang fokusnta untuk mengenali siapa Tuhan dan Bagian kedua adalah Bagian dimana kita memberikan permintaan kepada Tuhan baik itu perlindungan atau penyediaan Tuhan kepada kita.
Pertama, Kita berdoa kepada Bapa di Surga. Allah itu bukanlah suatu Pribadi yang jauh daripada kita, tetapi adalah Pribadi Bapa yang dekat kepada kita. Kita sebagai muridNya sudah diangkat sebagai anakNya dalam KerajaanNya.
Kalau kita punya pewahyuan tentang anak Allah, kita akan mengenal siapa Bapa itu. Di dalam perjanjian lama kata “Bapa” mengacu kepada Tuhan Allah selama 15 kali, tetapi di dalam Injil, Allah dipanggil “Bapa” sebanyak 168 kali.
Ada perbedaan dimana Yesus membawa Pewahyuan tentang Bapa di dalam perjanjian baru, kita juga harus ingat bahwa Allah adalah Kudus dan dipisahkan, jadi waktu kita meninggalkan Dia, kita pun sebagai pengikutiNya juga dipisahkan dari perkara dunia ini.
Bukan dipisahkan dari misi untuk menjangkau mereka, tetapi dipisahkan dari cara kita berpikir dan berprilaku, “Holy Forever”, itu bukan kata yang sia-sia, kita juga dipisahkan bersama dengan Tuhan dan memperlengkapi kita bahwa KerajaanNya datang.
Alkitab berbicara sedikit tentang bagaimana membawa kita ke surga tetapi sebaliknya bagaimana membawa Surga ke bumi. Kita melihat itu terjadi di dalam hubungan kita yang mencerminkan surga ke bumi, Kerajaan Allah akan dinyatakan melalui perbuatan kita.
Lalu di Bagian kedua, “berikan makanan kepada kami secukupnya”, dengan kata lain kita tidak akan kelaparan di Surga, di bumilah kita mempercayai itu, kita harus percaya bahwa Allah Bapa akan menyediakan kebutuhan kita setiap harinya di bumi sama seperti di Surga.
Yesus mengajar bahwa betul untuk punya rencana setiap waktu, tetapi percayai juga akan penyertaan Tuhan setiap harinya. Apa yang Tuhan ajarkan kepada orang Israel akan penyediaan Tuhan setiap harinya.
Suatu hari saya datang kuliah dengan hanya “AUD 20” selama 1 minggu. Dan saya bertemu dengan seorang teman yang berkata bahwa dia tidak punya uang untuk melanjutkan kuliahnya karena masalah keuangan. Saya kemudian memberikan uang saya itu kepadanya.
Malam itu ada “Youth Revival Day”, saat sesi worship, ada seorang mahasiswa yang datang Dan memberikan saya “AUD 20”. Roh Kudus katakan “Lee, tenang saja karena ada begitu banyak yang datang setelahnya”
Saya belajar bahwa 29 tahun setelahnya, walaupun kebutuhan harian saya meningkat, tetapi penyediaan Tuhan kepada saya juga meningkat. Tuhan Allah menyediakan hari-harimu setiap hari karena
Pray and let God worry.
Kita seringkali kuatir akan hal-hal yang sebenarnya tidak terjadi di masa depan kita.
Berikutnya “Ampunilah kami akan dosa kami sebab kamipun mengampuni siapa yang berdosa kepada kami”. Saya suka dengan Bagian pertama disaat kita minta diampuni Tuhan, tetapi ada Bagian dimana kita juga harus mengampuni orang lain yang bersalah kepada kita.
Disaat kita menyimpan dendam, kita akan menghadang aliran Kasih Dari Tuhan. Sewaktu Bapa mengampuni kita, biarkan Pengampunan itu juga mengalir kepada orang lain.
Beberapa tahun lalu di Hillsong Conference, saya melayani di pelayanan parkiran, saya memimpin tempat parkir yang teratur sesuai dengan ketentuan di Alkitab, ada seorang teman yang parkir sembarangan. Kita saling bertukar pendapat dengan kalimat yang kurang baik, Dan saat saya ada dalam sesi penyembahan, Roh Kudus mendorong saya untuk menghampiri dia dan meminta maaf.
Setelah itu ada pemulihan hubungan kami, tembok yang ada runtuh, meskipun saya tidak mendapat permintaan maaf darinya. Selama 29 tahun bergereja akan ada orang lain yang membuat kita kesal dan bahkan sampai menyimpan dendam kepada mereka, kita tidak akan pernah menjadi kecil karena memilih untuk punya hati yang besar.
Mari kita lihat surga mengalir dalam hidup kita, lihat bagaimana Roh Kudus mengisi kita Dan keluar dalam kehidupan orang lain
Poin terakhir jangan bahwa kami dalam percobaan di bumi dan di Surga, jangan berdoa agar Tuhan memberikan tantangan kepada kita hari ini, Tuhan menunjukkan bahwa kita tidak sekuat yang kita pikirkan. Akan ada tantangan Dan badai dari misi anak Allah di dunia, tetapi saat itu datang, hampirilah Tuhan.
Tuhan tahu apa yang kita butuhkan, Alkitab katakan bahwa Tuhan adalah kekuatan kita Dan kepada siapa kita harus menaruh pengharapan kita, disaat tantangan datang, Tuhan ada bersama dengan kita untuk menjalani itu.