Students of The Word By Ps. Kenny Goh



JPCC Online Service (19 November 2023)

Berikan tepuk tangan untuk teman-teman kita yang melayani di atas panggung dan juga di bawah panggung, Thank You Volunteers! Selamat datang di Sutera Hall di service kedua, dan juga bagi semua yang menyaksikan secara online. Ada cukup banyak materi yang mau saya sampaikan, jadi langsung saja kita mulai pagi hari ini.

Kita masuk di minggu ketiga dari sesi tema Pemuridan atau Discipleship. Di minggu pertama kita belajar bahwa mengikuti Kristus itu adalah pilihan kita dan bagaimana cara kita mengikuti Kristus itu bukan pilihan kita, ada cara tertentu yang Tuhan sudah terapkan yaitu Discipleship atau Pemuridan.

A Christlike life is a Discipling Life, Hidup yang serupa dengan Kristus serupa juga dengan cara Dia memuridkan. Di Minggu kedua kita belajar bahwa Discipleship atau Pemuridan bukanlah hanya suatu event atau kejadian saja, tetapi sebuah perjalanan seumur hidup, sebuah gaya hidup. 

Cara Yesus memuridkan sifatnya sangat relasional, Dia bukan memuridkan bukan hanya dalam kelas saja tetapi melalui hubungan yang organik dan holistik, dan secara sengaja menjalani kehidupan dengan murid-muridNya.

Kita berhasil disaat kita bisa membantu orang lain untuk menjadi Murid Yesus, bukan murid kita. Yesus adalah fokus Pemuridan dan judul kotbah hari ini adalah “Students of The Word”, Murid-murid dari Firman. Iman Kekristenan adalah sebuah hubungan dengan Yesus, dan bukan sebuah agama.

Pertanyaannya, apakah Saudara mengenal Yesus? Yang saudara claim sebelumnya bahwa saudara  punya hubungan denganNya. Bayangkan jika ada orang yang menikah dengan orang yang dia tidak kenal. Gereja Tuhan disebut sebagai “Mempelai Wanita” yang suatu hari akan menikah dengan Yesus saat Dia kembali. Bayangkan jika mempelai wanita dan pria tidak saling kenal satu sama lain, apakah saudara tidak penasaran untuk mencari tahu siapa yang akan dinikahi?

Kalau kita mengikut Yesus, kita harus mengenalNya. Bagaimana cara kita bisa mengenalNya? dengan FirmanNya mempelajari pola dan pattern caraNya memuridkan. Rasul Paulus mengajar kita untuk menguji iman kita.

Opening Verse – Coba kalian menguji diri sendiri apakah kalian betul-betul hidup berdasarkan percaya kepada Kristus! Pasti kalian menyadari bahwa Kristus Yesus ada di dalam kalian! — lain halnya kalau memang kalian tidak sungguh-sungguh percaya. ‭‭2 Korintus‬ ‭13:5‬ ‭BIMK‬

Jadi ada instruksi dari Rasul Paulus kepada jemaat di Korintus, untuk gerejanya menguji apakah benar mereka percaya dan menghidupi iman mereka, dengan tujuan mencari tahu apakah ini asli atau palsu?

Supporting Verse – Maka kata-Nya kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepada-Nya: ”Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku ‭‭Yohanes‬ ‭8:31‬ ‭TB‬‬   Jadi Yesus membagi 2 kategori disini, ada orang-orang yang percaya kepadaNya dan ada juga murid-murid. Kalau kita tetap dalam FirmanNya, kita benar-benar adalah Murid Yesus.    Supporting Verse – Barangsiapa berasal dari Allah, ia mendengarkan firman Allah; itulah sebabnya kamu tidak mendengarkannya, karena kamu tidak berasal dari Allah.” ‭‭Yohanes‬ ‭8:47‬ ‭TB‬‬   Kata Yesus, Kalian jangan claim kalau kalian dari Tuhan kalau kalian tidak mau mendengar perkataan Allah, jadi ada perbedaannya, ada orang percaya yang tidak mau tetap dalam dan mendengarkan Firman, bisa percaya tetapi bukab Murid Yesus.  Lalu bagaimana respon orang yahudi di saat mendengar ini dari Yesus?   Supporting Verse – Lalu orang-orang Yahudi itu mengambil batu untuk melempari-Nya; tetapi Yesus menyembunyikan diri, lalu pergi meninggalkan Rumah Tuhan. ‭Yohanes‬ ‭8:59‬ ‭BIMK‬‬   Di ayat 31 tadi, banyak orang yang percaya tetapi tidak menetap di dalam Firman Yesus. Mereka tidak hanya menolak tetapi bahkan sampai mau membunuh Yesus, dan terbukti apa yang Yesus katakan bahwa mereka bukanlah MuridNya yang sejati karena tidak menetap dalam FirmanNya.     Sama seperti kita yang lama di gereja, ada benih Firman Allah yang ditabur di bermacam-macam hati, tetapi hanya satu yang bertahan.    Supporting Verse – Benih yang jatuh di tanah yang subur ibarat orang yang mendengar kabar itu, lalu menyimpannya di dalam hati yang baik dan jujur. Mereka bertahan sampai menghasilkan buah.” ‭‭Lukas‬ ‭8:15‬ ‭BIMK‬‬   Yang jatuh di tanah yang baik itu ialah orang-orang yang setelah mendengar firman itu, menyimpannya dalam hati yang baik dan mengeluarkan buah dalam ketekunan.” ‭‭Lukas‬ ‭8:15‬ ‭PBTB2‬‬   Jadi ada 4 hal di ayat ini.
  • Pertama adalah setelah mendengar FirmanNya. Mendengar bicara tentang percaya FirmanNya.
  • Lalu menyimpan di dalam hati, tidak hanya mendengar FirmanNya tetapi mempelajar sampai menyatu di dalam hati.
  • Lalu Menghidupi FirmanNya, dia mengeluarkan buah yang bisa dinikmati oleh orang lain. Apa yang ditanamkan dan diterima keluar dalam bentuk buah yang bisa dinikmati orang lain.
  • Terakhir adalah Tekun dan bertahan hingga akhir, karena ada banyak pengajaran yang bisa mengombang-ngambing mereka saat itu. 

Supporting Verse -Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. ‭‭Yohanes‬ ‭1:1‬ ‭TB‬‬

Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran. ‭‭Yohanes‬ ‭1:1‬4 ‭TB

‬‬Yesus adalah Firman Allah yang hidup, saat kita mengakui kita cinta Yesus, kita pasti mau mengenal Dia dan mencintai FirmanNya. Tuhan bisa berbicara melalui kita dengan banyak cara tetapi cara terutama adalah melalui Firman Tuhan. Tentu ada pengecualian yang diakibatkan oleh berbagai macam keterbatasan seperti orang yang bisa mendengar suara Tuhan secara audible, atau Tuhan bisa berbicara melalui sahabat, pengalaman dan juga melalui pemimpin gereja. Tuhan bisa memakai segala macam cara, tetapi kita tidak bisa membangun hidup kita atas dasar pengecualian.

Kita hanya bisa membangun hidup kita atas dasar pola dan prinsip yang Tuhan sudah tentukan. 

Supporting Verse – Engkau harus ingat bahwa sejak kecil engkau sudah mengenal Alkitab. Alkitab itu dapat memberikan kepadamu pengertian untuk mendapat keselamatan melalui iman kepada Kristus Yesus. Semua yang tertulis dalam Alkitab, diilhami oleh Allah dan berguna untuk mengajarkan yang benar, untuk menegur dan membetulkan yang salah, dan untuk mengajar manusia supaya hidup menurut kemauan Allah. Dengan Alkitab itu orang yang melayani Allah dapat dilengkapi dengan sempurna untuk segala macam pekerjaan yang baik. ‭2 Timotius‬ ‭3:15‭-‬17‬ ‭BIMK

Dari ayat ini, kita mengetahui bahwa Firman Tuhan berguna untuk mengenal Tuhan dan mendapatkan keselamatan, mengajarkan kita cara hidup sesuai Kehendak Tuhan, melengkapi kita untuk pekerjaan Tuhan. Alkitab ini kita pelajari bukan hanya sekedar “nice to know”, atau sebagai ajang untuk membanggakan wawasan spiritual kita.

Kita belajar Alkitab bukan hanya untuk informasi tapi untuk mengalami Transformasi.

Kita ditegur dan diberitahu akibatnya, belajar apa yang Tuhan suka dan mengubah cara berpikir kita. We are transformed saat kita belajar apa yang Tuhan mau dalam FirmanNya. Jadi jika ada yang belajar Alkitab, yang harus dicari bukan seberapa hafal dia akan ayat Alkitab, atau seberapa tahu akan fakta Alkitab yang ada, tetapi check apakah transformasi terjadi dalam hidupnya, apakah dia bertumbuh dan bertobat?

Ada yang berpikir bahwa belajar Alkitab itu adalah “Optional”, tentu salah. Memilih untuk menjadi Murid Kristus itu memang optional tetapi sebagai Murid Kristus yang sejati, belajar Alkitab itu wajib dan bukan optional.

Hal ini bukan sesuatu yang asing bagi orang yahudi di perjanjian lama dan perjanjian baru karena mempelajari Firman Tuhan adalah bentuk penyembahan yang tertinggi. Bukan menyanyi denga suara nyaring dan mengangkat tangan tetapi ternyata jika kita pelajari dari tradisi, penyembahan tertinggi itu adalah saat kita belajar Firman Tuhan.

Firman Tuhan menjadi penyembahan yang utama buat kita dan yang luar biasa inilah cara kita menyembah Tuhan dan mengalami perubahan hidup di waktu yang bersamaan. Karena pengertian saudaran dan menyimpan FirmanNya di dalam hati saudara.

Supporting Verse – Dan inilah tandanya, bahwa kita mengenal Allah, yaitu jikalau kita menuruti perintah-perintah-Nya. ‭‭1 Yohanes‬ ‭2:3‬ ‭TB‬‬

Kalau kita melihat orang yang claim dia kenal Tuhan, lihat apakah dia menuruti perintah Tuhan seperti mengampuni, mengasihi, mengutamakan orang lain, sabar, menantikan Hikmat Tuhan, selfless, dan Tuhan mau ketaatan kita menghasilkan buah seperti ini. Caranyaa adalah saat kita mengizinkan Firman Tuhan mengubah kita semua.

Poin utama kita hari ini adalah the highest form of Worship for a disciple is to study His Word. Bentuk penyembahan tertinggi untuk seorang murid adalah untuk mempelajari FirmanNya.

Dari antara orang Kristen, orang yang percaya dan mengikut Tuhan ada sebuah statistik yang buat saya agak menyedihkan,  karena dari Kalangan Gen Z, hanya 8% yang membaca Alkitab.

Details Statistik adalah sebagai berikut :

  • 8% Gen Z membaca Alkitab
  • 20% Gen Y atau Millenial membaca Alkitab minimal seminggu sekali
  • 28% Gen X yang mengakui mereka adalah pengikut Kristus dan membaca Alkitab minimal seminggu sekali.

Kalau saudara perhatikan statistik diatas, ini baru dalam hal membaca dan bukan belajar. Jadi baca saja belum apalagi belajar, bukan? Jadi harapan kami di JPCC agar statistik ini bisa berubah. 

Alkitab adalah Buku yang kompleks, untuk kita bisa menikmati belajar Alkitab, ada hal-hal yang harus kita “unlearn”, khususnya untuk kita yang sudah lama menjadi orang kristen karena ada pola-pola yang diajarkan dari dulu dan sebenarnya tidak sehat dan perlu ditinggalkan.

Semua disini harus membangun kebiasaan-kebiasaan yang baru dalam kita mempelajari Alkitab. Saya may masih 2 poin.

Pertama, Alkitab harus ditafsirkan atau diinterpretasikan.

Kedua, Ada cara yang benar dan salah dalam menafsirkan Alkitab

Tidak ada manusia yang mampu 100% memahami dan mengerti seluruh isi Alkitan, kita semua harus belajar bersama-sama, berdialog dan terus mendengar apa yang Tuhan mau katakan melalui Alkitab.

Buat saudara yang sudah terbiasa setiap hari melakukan renungan harian atau Daily Devotion, lanjutkan itu. Atau untuk saudara yang dair kecil dilatih untuk menghafal ayat Firman Tuhan, terus juga lanjutkan hal itu. Tetapi hanya sekedar membaca, merenungkan dan menghafal itu saja tidak cukup. Kita harus meluangkan waktu lebih banyak untuk belajar. Kita hanya akan mengerti kalau kita belajar. 

Kesulitan atau Tantangan terbesar dalam kita belajar Alkitab itu satu, Alkitab ditulis untuk kita, tetapi bukan ditulis kepada kita. 

Contohnya, bayangkan saudara keluar dari tempat ini dan menemukan ada surat yang ditulis tangan, Saudara kemudian membaca surat tersebut dan berbunyi sebagai berikut :

“Dear Angie, 

Sebelum saya berangkat tadi, saya sempat mengumpulkan beberapa kaset-kaset kotbah favorit saya untuk kamu dengar. Semua saua taruh di meja makan. Saya sudah siapkan pensil just in case pita kasetnya kusut. Saya sudah pernah ajarkan caranya, you know what to do.

Ada kotbah di salah satu kaset dimana Benny Hinn bersaksi tentang bagaimana Roh Kudus adalah Roh yang bisa memberikan hikmat untuk keputusan kita sehari-hari. Percayalah Angie, Tuhan itu selalu menyediakan Firman yang tepat buat kita disaat kita butuh arahan. We just have to ask him.”

Kamu selama ini bekerja keras, dan kemarin saya lihat kamu terlihat lelah sekali. Pastikan kamu minum vitamin dan istirahat yang cukup. Kalau kita sudah melakukan bagian kita, maka istirahat adalah bukti bahwa kita percaya dengan Iman – Tuhan yang sedang bekerja dan melakukan bagianNya.

Saya pikir kamu juga lelah karena terlalu sering ikut teman-teman kamu yang hampir tiap malam ke Musro, Oriental atau Ebony. Usul saya, kamu tidak perlu terlalu sering bergaul dengan mereka. 

I wish you were here with me. Tapi lebih baik kamu disana da fokus dengan karir yang sudah Tuhan percayakan ke kamu untuk musim ini.

See you at Christmas holidays.

Your best friend, – J

Saudara, ini membuktikan bahwa Ibadah pertama lebih duniawi daripada saudara, karena barusan sewaktu saya sebut beberapa tempat kudus tadi, responnya hanya sedikit saja yang tahu. Bahkan mungkin beberapa di saudara masih stuck di “kaset” dan “pensil” dari surat diatas. Beberapa dari saudara disaat saya menyebut salah satu nama hamba Tuhan di surat tadi, saudara mungkin duduknya sudah agak sedikit “melayang”.

Beberapa saudara tentu merespon karena saudara mengerti ini kapan kira-kira “era”nya, karena beberapa tempat kudus diatas hanya ada di area jakarta pada waktu periode tertentu saja.  Saudara mungkin tidak punya latar belakang saat membaca surat diatas, dan Alkitab juga seperti itu. Saudara bisa baca dan ada beberapa hal yang bisa berguna untuk saudara dan saya meskipun itu mungkin tidak dituliskan kepada kita. 

Percaya sama Tuhan, jika kita lakukan bagian kita maka Dia akan melakukan bagianNya. Libatkan Roh Kudus, kita juga bisa belajar itu juga dari apa yang disampaikan. 

Jadi ditulis bukan kepada kita tapi Alkitab untuk kita. Darimana kita bisa mendapat keuntungannya?

Kalau kita pelajari ini kapan ditulisnya, “Oh, sepertinya ini surat cinta di tahun 1980-an”, “Oh, mereka ini rupanya based di Jakarta”, “Wah jadi mau cari ah, tempat seperti apa itu yang ditulis tadi”, “Oh, pensil itu gunanya buat kaset”.

Bayangkan, kalau saudara setiap hari membaca Alkitab, dan respons audara seperti ini, “Oh begitu rupanya”, “Oh, I see”, “Oh, Did you know?”, itu yang kami harapkan saudara alami setiap hari jika saudara mau belajar Alkitab, karena kalau Alkitab tidak ditulis kepada kita tetapi ditulis untuk kita maka sangat penting untuk kita mempelajari yang namanya Konteks. 

Konteks dari tulisan ini, konteks adalah siapa yang nulis ini, buat siapa ini, kepada siapa ditulisnya, kapan ditisnya, kenapa latar belakangnya, apa yang sedang terjadi waktu itu di negara dan komunitas itu, kenapa responnya seperti itu dan kelanjutannya apa? 

Saudara bisa mempelejari semuanya itu, Konteks is Key! Kalau saudara merasa terkunci dan tidak mengerti apa yang Firman Tuhan katakan, mulailah dari konteks terlebih dahulu. 

Contohnya sebagai berikut.

Supporting Verse – Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku. ‭‭Filipi‬ ‭4:13‬ ‭TB‬‬

Disaat membaca ayat ini, saudara mungkin berapi-api dan semangat, I can do all things through Christ! All things maksudnya itu bagaimana? Bisa lulus ujian tanpa belajar? All things! Bisa cepat kaya dan viral di sosmed? Termasuk dong kan All Things! Nah, kalau saudara baca konteksnya, Paulus saat itu sedang berada di penjara dan menyatakan terima kasih kepada jemaat Filipi yang selalu mendukung dia secara finansial. 

Dia mengingatkan bahwa mereka tidak harus terpaksa mengirimkan dia uang, saat Paulus punya lebih atau saat dia kekuragan, dia menyatakan bahwa dia tetap bisa bersyukur dan puas, makanya dia katakan, mau punya banyak atau sedikit, segala perkara dapat kutanggung, jadi I can do all things itu apa? 2 things ternyata, baik saya punya banyak atau miskin, aku tetap bisa bersyukur kepada Tuhan. Konteks, saudara.

Contoh kedua, ada di ayat seperti berikut.  

Supporting Verse – Yesus memandang mereka dan berkata: ”Bagi manusia hal itu tidak mungkin, tetapi bukan demikian bagi Allah. Sebab segala sesuatu adalah mungkin bagi Allah.” ‭‭Markus‬ ‭10:27‬ ‭TB‬‬

Wah, Kalau I cannot do all things ya sudah, yang penting percaya Tuhan saja karena semua mungkin bagi Allah! Tentu benar, karena Tuhan maha kuasa, He can do anything!

Tetapi ayat ini jika dipakai konteksnya, Yesus berbicara tentang keselamatan. Dia sedang membahas tentang orang kaya yang merasa sudah melakukan segalanya dan menanyakan apakah dia akan masuk surga atau tidak. Yesus berkata dia hanya kurang satu hal, dan kemudian muridNya bertanya siapa yang bisa masuk surga. Dan barulah Yesdus katakan, buat manusia tidak mungkin, tetapi buat Tuhan, ini mungkin. Dia berbicara tentang keselamatan.

Context is key and context creates clarity. 

Konteks membawa kejelasan dan mempermudah pengertian. Saat kita mengerti, lebih mudah untuk kita terapkan. 

Kerinduan kami agar kalian semua tidak gampang dikibulin orang, kami ingin semua disini bisa belajar Alkitab, tidak perlu menjadi scholar sebenarnya, ada tools yang bisa saya bagikan setelah ini dan yang penting adalah agar kalian mengerti bahwa context is key and brings clarity. 

Kalau saudara terbiasa untuk hanya membaca satu ayat saja dan selesai, saya ingin mengajak saudara untuk membaca satu pasal dan satu kitab setelahnya. Lalu konteksnya bisa lebih besar lagi, bacalah perjanjian lama atau perjanjian baru. Atau jika saudara membaca Alkitab dari Kitab Kejadian sampai Kitab Wahyu, itu ada benang merahnya, itulah Konteks.

Kita start dari Alkitab, lalukonteksnya di perjanjian lama dan perjanjian baru, lalu per kitab, per pasal, atau per ayat. Jadi untuk memudahkan, bisa dimulai dari ayat favorit setiap kita masing-masing. Pastikan agar pengertian kita benar dengan membaca pasalnya dan kitabnya, agar kita dapat background dan lainnya. Gunakan metode OIA (Observasi, Interpretasi, dan Aplikasi) yang kita bahas beberapa bulan lalu.

PR yang terbesar adalah Observasi, jangan terlalu cepat membaca Alkitab dan langsung berpikir, “Ini artinya untuk saya apa ya?”, berasumsi bahwa itu ditulis kepada saudara. Ada janji-janji yang bukan janji buat saudara, tidak semua janji untuk saudara dan saya.

Alkitab adalah koleksi kitab-kitab, buku-buku yang penuh dengan narasi, kisah percintaan, politik, drama, pengkhinatan, kisah supranatural dan natural, nikmati proses observasinya. 

Ada beberapa alat bantu untuk saudara:

  • Buku Pegangan Alkitab (Bible Handbook)
  • Ensiklopedi Alkitab (Bible Encyclopedia)
  • Kamus Alkitab (Bible Dictionary)

Belum ada buku-buku untuk saudara belajar kata-kata dalam bahasa aslinya, saya anjurkan agar saudara tidak kesana terlebih dahulu kecuali jika saudara berkotbah dan mengajar di kelas teologi. 

Gunakan buku diatas agar mendapat backgroundnya, dan ada banyak gambar-gambar serta foto jadi saudara bisa dapa bayangan, “Wah, rupanya bentuk Bait Allah seperti itu ya”, atau ada peta juga jad anda bisa mengerti bahwa ternyata Yesus jalan jauh sekali dan sebenarnya tidak harus melewati itu tetapi tetap Dia lakukan, semua itu akan menambah excitement anda disaat membaca dan belajar Alkitab. 

Disaat kami sedang mempersiapkan kotbah, kami tidak hanya duduk, dan berserah agar Tuhan bisa berbicara langsung kepada kita. Lalu diam sambil menunggu Tuhan dan tidak menyiapkan apa-apa. Kami menggunakan tools diatas untuk belajar agar mengerti supaya bisa mengkemas dalam bentuk yang saudara bisa mengerti dengan mudah setiap minggunya. 

Kami memutuskan bahwa kami tidak ingin menyimpan bagian ang fun ini terhadap diri kami sendiri saja, saudara pun harus mengakami ini karena inilah bentuk penyembahan kita yang tertinggi saat hati dan pikiran kita engange dengan apa yang Tuhan sudah berikan kepada kita semua. 

Untuk bentuk digitalnya, saudara juga bisa akses di :

Sabda (Indonesia) dan E-sword Logos (Inggris). Semua yang saya share tadi bisa anda temukan secara digital dan online. The highest form of worship for a disciple is to study His word. 

Closing Verse – Hendaklah engkau berusaha sungguh-sungguh supaya diakui oleh Allah sebagai orang yang layak bekerja bagi-Nya. Berusahalah supaya engkau tidak malu mengenai pekerjaanmu, melainkan mengajarkan dengan tepat ajaran-ajaran benar dari Allah. ‭‭2 Timotius‬ ‭2:15‬ ‭BIMK‬‬

Sebelum kita mengajarkan dengan tepat kita harus mengerti yang tepat dahulu, mari kita luangkan sedikit waktu untuk tidak hanya membaca tetapi juga mendalami dan mempelajari Firman Tuhan sebagai murid Kristus. Context creates Clarity, kita mulai dengan melakukan observasi dengan lebih baik lagi. 

P.S : If you like our site, and would like to contribute, please feel free to do so at : https://saweria.co/316notes