The God-Kind of Love By Ps. Alvi Radjagukguk


JPCC Online Service (4 February 2024)

How is everybody doing? Judul pesan saya hari ini adalah The God-Kind of Love, Kasih yang Ilahi. Tema kita di tahun ini adalah stronger, Salah satunya kita mau agar terus membangun setiap hubungan yang ada agar menjadi semakin kuat. Karena hal yang terpenting dalam hidup ini bukanlah apa yang kita miliki atau saudara capai, tetapi hal yang terpenting dalam hubungan ini namanya hubungan.

LIhat ke kamar ICU sekali-kali, dimana penyesalan orang-orang yang ada di akhir hayatnya itu biasanya bukan soal things atau hal material, tetapi biasanya dokter mulai berkata “This is the ending phase of your family, mulai panggil keluarga-keluarga”, disuruh untuk meminta maaf satu-satu.

Sharing Ps. Alvi – Saya ingat disaat waktu terakhir ibu saya, kami diberikan waktu selama 2 minggu dan tanpa disadari, satu-satu dari kami menghabiskan waktu dengan mama, dia tidak terlalu sadar tetapi kami berkata kepadanya, “Ma, kami bersyukur punya Ibu seperti Mama”.

Hal-hal yang dulu mungkin sewaktu dia sadar jarang dikatakan. Saudara, hal yang terpenting dalam hidup ini bukan apa yang kita punya, apa yang kita posting, atau liburan kita, tetapi yang terpenting namanya adalah hubungan. 

Setiap tahun di JPCC dengan sengaja mengambil waktu untuk membahas tentang hubungan ini, baik saudara yang lajang, sedang membangun hubungan, sudah menikah, jadi orang tua, atau sudah menjadi “empty nester”, dimana anak sudah mulai meninggalkan rumah dan yang ada hanya kita berdua saja.

Karena kebanyakan dari kita sekolah untuk profesi kita, tetapi tidak banyak yang diedukasi untuk membangun hubungan, jadi dalam 6 minggu ke depan kita akan belajar bagaimana membangun hubungan yang kuat khususnya di dalam keluarga kita. Karena orang-orang yang selayaknya diuntungkan disaat kita membangun kehidupan yang lebih kuat di dalam Tuhan adalah keluarga kita.

Kasih Tuhan adalah fondasi Dan landasan dari setiap hubungan kita, itu sebabnya yang bisa kita harapkan, setiap keluarga yang ada di tempat ini atau mengikuti secara daring, sudah selayaknya menjadi tempat yang penuh dengan Kasih. Suami istri saling mengasihi, anak saling mengasihi orang tua dan sebaliknya, kakak mengasihi adik dan sebaliknya, dan mama mertua mengasihi menantu wanita, kita semua tentu merindukan hubungan keluarga yang saling mengasihi ini.

Ini bukan idaman keluarga kristiani saja, tetapi seluruh unat manusia menginginkan punya keluarga yang saling mengasihi, dan kita tidak bisa melandasi hubungan kita kalau tidak dilandasi oleh Kasih Tuhan.

Ada 3 Kendala dalam kita belajar mengasihi dengan baik.

1. Mengartikan Kasih sebagai sebuah Perasaan

Hal ini begitu jelas dalam budaya masyarakat kita, hubungan-hubungan yang dibangun atas dasar perasaan dan disaat itu hilang, Kasih dan Cintanya mulai memudar dan hilang. Kita hidup dimana perasaan begitu mendominasi dalam proses pengambilan keputusan.

Tidak ada salahnya dengan emosi dan perasaan, karena Tuhan menciptakan kita sebagai mahluk Roh yang punya jiwa dan tinggal di dalam tubuh, Bagian dari jiwa adalah pikiran, perasaan dan kehendak. Perasaan setiap kita valid tetapi yang jangan kita lakukan adalah perasaan kita jadikan patokan dalam membuat keputusan apalagi keputusan penting.

Perasaan kita jadikan patokan dalam membangun sesuatu yang harusnya “long lasting”, sesuatu yang “long lasting” tidak bisa dibangun di atas sesuatu yang “temporary”. Karena perasaan kita sementara, hari ini bisa kesel banget, besok bisa biasa saja dan lusanya sudah bisa menyayangi lagi. 

Ada beberapa yang memang bahan bakarnya “Solar”, panas dan dinginnya lama. Tidak ada salahnya dengan perasaan dan emosi karena itu adalah indikasi dari situasi hati kita. Masalah akan sering terjadi kalau kita hidup sekedar mencari perasaan apalagi mengedepankan perasaan.

Karena perasaan sifatnya temporer, seharusnya perasaan tidak menjadi dasar yang kokoh untuk membangun sesuatu yang begitu berharga dan bertahan lama seperti keluarga.

2. Menukarkan Kasih dengan Nafsu

Love dengan Lust. Lust is the desire to benefit self at the expense of others. Nafsu erat hubungannya dengan keuntungan diri sendiri dan tidak peduli jika harus mengorbankan orang lain. Nafsu makin memberi makan ego kita dan seringkali memperlukan orang lain sebagai objek ketimbang sebagai “people”.

Lust appeals to our self-centeredness and treats others as objects instead of people. Kita dari dua-duanya ini menukarkan kasih dengan nafsu, dan mengartikan kasih sebagai perasaan, jadi seringkali yang terjadi dalam keluarga, kita belum pernah menerima dan mengalami Kasih yang sejati.

3. Belum pernah mengalami dan menerima Kasih yang sejati

Akhirnya anak-anak kita, atau kita yang sudah menjadi orang tua dan bahkan Opa/Oma belum pernah mengalami Kasih yang sejati. Karena prinsipnya kita tidak memberi apa yang tidak kita miliki. Itu sebabnya banyak dari generasi sebelum kita, bukannya mereka tidak sayang kepada kita, tetapi mereka tidak tahi cara menyayangi kita dengan bahasa kasih kita karena mereka belum pernah mengalaminya.

Kita tidak bisa menuntut orang yang belum pernah mengalaminya untuk memberinya kepada kita, karena we cannot give what we do not have and we have not yet experienced before. 

Akibatnya apa? Hurt people hurt other people, who also hurt other people, and the cycle continues, generasi ke generasi. Kabar baiknya adalah kita bisa mengasihi orang lain dengan benar ketika kita mengerti bagaimana Tuhan mengasihi kita, How God has loved us, itu yang harusnya jadi patokan, indikator, dan parameter, bukan perasaan dan masa lalu kita.

Bagaimana cara Tuhan mengasihi kita?

Opening Verse – Dan beginilah cara Allah menyatakan kasih-Nya kepada kita: Dia mengutus Anak-Nya yang satu-satunya ke dalam dunia ini supaya kita bisa menerima hidup kekal melalui Anak-Nya itu. 1 Yohanes 4:9 TSI

Dia mengutus Satu-satu AnakNya untuk menyatakan KasihNya, ini dinamakan segala-galanya, Dia mau repot supaya kita bisa menerima hidup kekal dan kembali tersambung dengan Tuhan. Terjadi rekonsiliasi antara kita dan Tuhan yang pernah rusak karena dosa.

Itulah sifat dosa yang seringkali membawa kematian terhadap hubungan yang ada, sebagai ekspresi KasihNya, Dia mengutus AnakNya satu-satunya agar kita bisa kembali tersambung dan bisa merasakan Kasih Tuhan lagi, hidup di dalam terang KasihNya.

Bagaimana Cara Tuhan menyatakan KasihNya

1. Kasih Tuhan dinyatakan melalui Perbuatan

Konsepnya adalah love is not a feeling, it is a “doing”, Kasih bukan perasaan melaikan sebuah tindakan atau perbuatan, perasaan yang dimanifestasikan dan diekspresikan dalam perbuatan dan tindakan. Karena Kasih yang tidak dinyatakan dalam sebuah perbuatan bukanlah Kasih.

Seringkali kita menggunakan kata “love” dan menurunkan derajat kata “love”, hanya sebagai sebuah preferensi, seperti “I love that movie/person/church”, pertanyaannya, “Do you really?” Karena Kasih cuman dikatakan tanpa adanya tindakan belum menjadi Kasih.

Supporting Verse – Dalam tindakan itu, nyatalah kasih yang luar biasa: Bukan ketika kita mengasihi Allah, tetapi ketika Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, yaitu dengan mengutus Anak-Nya menjadi kurban perdamaian yang menghapus dosa kita di mata Allah, sehingga kita tidak akan ditimpa murka-Nya. 1 Yohanes 4:10 TSI

Kasih yang luar biasa bukan dilihat dari sebagaimana kita jago mengasihi Tuhan, jago menafsirkan Alkitab, jago melayani Jemaat Tuhan, tetapi Kasih luar biasa adalah sewaktu Allah yang mengasihi kita, ini yang seharusnya menjadi parameter bagaimana Tuhan mengasihi kita. Dia nyatakan lewat pengorbanan. 

2. Kasih Tuhan dinyatakan melalui Pengorbanan.

Tidak hanya lewat tindakan, tetapi tindakan yang sifatnya berkorban. Nafsu adalah keinginan untuk mementingkan diri sendiri dengan mengorbankan orang lain, sebaliknya Love is the giving of self to benefit others, Kasih adalah memberikan sesuatu keluar dari diri kita untuk keuntungan orang lain.

Pertanyaanya, mudah atau susah untuk mikirin untungnya untuk orang lain? Susah! lebih gampang kenalan dan menerima serta mengasihi orang karena ada apanya, ketimbang apa adanya.

Apalagi disaat kita tahu bahwa orang tersebut punya kekuasaan, yang kalau diterima diharapkan ada imbalan darinya. Bagaimana cara Tuhan memberikan DiriNya untuk keuntungan kita?

Yaitu dengan mengutus AnakNya menjadi korban yang menghapus dosa kita sehingga kita tidak dihukum. 

3. Tuhan membayar harga yang mahal demi keuntungan kita.

3 kata kunci yaitu perbuatan, pengorbanan dan keuntungan kita. Itu cara Tuhan menyatakan KasihNya. 

Supporting Verse – Saudara-saudari yang saya kasihi, kalau Allah sudah begitu mengasihi kita, maka kita juga harus saling mengasihi 1 Yohanes 4:11 TSI

Hukumnya harus, bukan boleh. Kalau Allah sudah begitu mengasihi kita, yang mengasihi duluan dan mengambil langkah pertama tentu Tuhan, itulah yang juga harus kita lakukan disaat mengasihi orang lain, you made the first move. 

Tetapi seringkali kita mengaburkan Kasih dengan Ego, “Gw sayang sih sama dia, tetapi kan dia yang salah, dia yang seharusnya datang kepada saya!”

Itu bukan seperti Kasih Tuhan, kebayang tidak jika Tuhan juga berkata seperti itu kepada kita?

“Kamu yang butuh Aku, kamu dong yang naik ke Surga!?”

Tetapi Tuhan justru melakukan sebaliknya, He made the first move, Tuhan yang secara sengaja mengambil langkah pertama untuk mengekspresikan KasihNya.

Supporting Verse – “Aku memberikan perintah baru kepada kalian: Kasihilah satu sama lain. Sama seperti Aku sudah mengasihi kalian, begitulah kalian harus saling mengasihi. Kalau kalian saling mengasihi, semua orang akan tahu bahwa kalian adalah murid-murid-Ku.” Yohanes 13:34-35 TSI

Pertanyaanya, Kalau kita sudah mengasihi, tetapi belum seperti Tuhan mengasihi kita, apakah orang-orang bisa tahu tidak bahwa kita adalah Murid Tuhan?

Kadang-kadang kita meredefinisi Kasih sesuai dengan standard kita, “Tuhan tahu dong kalau aku pernah dilukai, aku baru bisa mengasihi seperti ini”, kalau Tuhan juga melakukan hal yang sama, bagaimana nasib kita?

4. Kasih yang Tuhan berikan kepada kita adalah Standard Kasih yang harus kita berikan kepada orang lain.

Standardnya adalah Kasih Tuhan. How would Jesus love? Kesimpulannya The God-Kind of Love is a sacrificial love for the benefit of others. Kasih yang Ilahi adalah Kasih yang berkorban dan demi kepentingan orang lain.

Kalau kita mengasihi bangsa ini, bagaimana saya mau berkorban untuk bangsa ini? Kalau kita mengasihi gereja ini, bagaimana saya bisa mengorbankan sesuatu untuk kepentigan orang lain? That’s the God-Kind of love!

Saya mungkin tidak mengenal orang tua dan teman kalian seperti apa, dan kalian bisa berkata bahwa “teori” yang saya bagikan bagus, saya tidak tahu seberapa besar rasa sakit yang kalian rasakan dari orang lain sebelumnya tetapi kabar baiknya adalah Tuhan mengerti apa yang saudara alami, tidak ada yang Kasih Tuhan tidak bisa pulihkan.

Tetapi tidak akan ada perubahan yang terjadi kalau tidak ada yang mengambil langkah pertama. The first move is always the hardest, mengasihi bukan berarti menyetujui perbuatan salah orang lain dan membiarkan mereka berbuat sewenangnya kepada kita, atau mengecilkan penderitaan, kerugian dan kepahitan yang kita alami sebelumnya.

Tetapi mengasihi berawal dari sikap hati yang menginginkan yang terbaik buat orang lain. Sebagai Anak-anak Tuhan, kita diundang untuk hidup dalam standar Kasih yang lebih tinggi, karena kalau tidak, orang susah untuk melihat mana yang pengikut Tuhan dan bukan. Standar Kasih yang lebih tinggi itu juga sudah dilakukan terlebih dahulu kepada kita. 

Supporting Verse – Tetapi Kristus mati bagi kita ketika kita masih hidup sebagai orang berdosa yang memusuhi Allah. Demikianlah Allah menunjukkan bahwa Dia sangat mengasihi kita. Roma 5:8 TSI

Waktu kita masih berdosa dan menolak Tuhan, bahkan dengan sengaja hidup di standard Tuhan yang mulai dan memusuhiNya, Hati Tuhan tetap menginginkan yang terbaik untuk kita. Dia mengambil langkah pertama untuk mati bagi kita.

Supporting Verse – Kita mengasihi Allah karena Allah sudah terlebih dulu mengasihi kita. Kalau seseorang berkata, “Saya mengasihi Allah,” tetapi dia masih membenci saudaranya, berarti dia pembohong. Orang yang tidak mengasihi sesama manusia yang kelihatan tidak mungkin bisa mengasihi Allah yang tidak kelihatan. 1 Yohanes 4:19-20 TSI

Wow! Gereja bukan tempat orang sembuh tetapi tempat orang sakit. Ada yang rawat inap dan rawat jalan, tetapi semua dicover oleh asuransi Darah Yesus, ditanggung lunas melalui Kristus. Kalau kita mengakui bahwa kita mengasihi Tuhan tetapi masih membenci, disakiti adalah kejadian tetapi membenci adalah keputusan. Disalahartikan, diperlakukan salah adalah kejadian tetapi Pahit adalah Keputusan, Trauma adalah keputusan. 

Kalau kita masih membenci orang lain, kita masih “Transactional” kepada orang lain, jangan-jangan kita juga “transactional” dengan Tuhan, jadi cara satu-satunya untuk mengetahui bahwa kita adalah tidak “transactional” dengan Tuhan adalah dengan disakiti oleh orang lain. Itu cara mengujinya.

Jadi kalau hari-hari ini saudara sedang disalahartikan, dibenci, selamat datang dalam kehidupan Yesus Kristus, memang kita dipanggil untuk menghidupi standar kasih yang berbeda, karena kalau kita bisa mengasihi orang yang bisa mengasihi kita kembali maka apa bedanya kita dengan orang yang bukan murid Kristus?

Saudara yang masih belum masuk dalam DATE, DATE juga seperti rumah sakit, jangan datang kesana dengan harapan ada komunitas yang lebih suci daripada hanya pergi di hari minggu, beberapa malah trauma karena menganggap begitu hancur di dalamnya. Bedanya kalau di hari minggu tidak kelihatan hancurnya. 

Kita semua sama-sama perlu Kasih Karunia Tuhan. Tidak karena kita hidup agamawi maka kita punya hak untuk menghakimi orang lain yang kesalahannya berbeda denhan kita. 

Supporting Verse – Lagipula, Allah sudah memberikan perintah kepada kita, yaitu siapa pun yang mengasihi Allah harus mengasihi saudaranya juga. 1 Yohanes 4:21 TSI

Kasih Ilahi adalah kasih yang berkorban demi kepentingan orang lain.

  • Bagi yang jomblo, belajarlah berkorban demi kepentingan orang lain.
  • Bagi yang belum melayani, belajarlah mengorbankan sesuatu yang berharga buat saudara.
  • Buat yang sudah menikah, Pernikahan tidak akan berhasil jika tidak ada yang mau mengorbankan ego dan haknya. 
  • Untuk yang sudah menjadi bagian keluarga, anda tahu bagaimana sakitnya saat terjadi konflik dan tidak ada yang mau berkorban untuk kepentingan anggota keluarga lainnya. All the silent treatment yang terjadi selama berbulan-bulan contohnya.

Semua yang kita pelajari hari ini tidak mudah, dan bahkan Tuhan juga berdarah-darah dalam melakukannya. Bedanya Dia dalam literal dan kita hanya dalam figurative saja. 

Closing Verse – Tidak seorang pun pernah melihat Allah. Namun, bila kita saling mengasihi, maka Allah bersatu dengan kita, dan kasih-Nya nyata dengan sempurna melalui kita. 1 Yohanes 4:12 TSI

Ada solusi bagaimana seorang bisa melihat dan mengenal Tuhan yaitu dengan saling mengasihi, dan dampaknya Allah bersatu dengan kita, hidup Tuhan semakin nyata dalam dan melalui hidup kita, setiap kali kita memilih Kasih, Surga akan mendukung kita. 

Karena Allah adalah Kasih dan setiap kali kita berbuat Kasih, kita mengatasnamakan Tuhan. Dan Akibatnya sewaktu orang melihat kita, sama seperti mereka melihat Tuhan yang tidak kelihatan, KasihNya nyata dengan sempurna melalui kita. Manusia tidak bisa melihat Tuhan tetapi manusia bisa mengenal dan mengalami Tuhan, karena Tuhan adalah Kasih maka cara kita membantu orang lain mengenal dan mengalami Tuhan adalah dengan mengasihi mereka. 

Dunia tidak akan melihat Tuhan dari seberapa kita jago berprestasi dan jago kotbah, atau menafsirkan Alkitab dan pelayanan kita, tetapi dunia akan mulai mengalami dan mengenal Tuhan saat kita belajar saling mengasihi supaya KasihNya nyata dengan sempurna melalui kita.

Karena Prinsipnya adalah The God-Kind of Love is a sacrificial love for the benefit of others. Ada 2 kata kunci yaitu sacrificial dan other, Kasih yang Ilahi adalah Kasih yang berkorban demi kepentingan orang lain. 

P.S : Mau info aja bahwa aku baru2 ini join supplier daging untuk Restoran dan B2C bernama Beli Babi, Bli! (BBB). Bagi yang tertarik, Feel free to visit our retail store (utk area Alsut, Tangerang, dan sekitarnya) ya : https://tokopedia.link/SZAWN1pxNGb 

Also, If you like our site, and would like to contribute, please feel free to do so at : https://saweria.co/316notes