The Power of Perseverance and Passion By Ps. Jose Carol

Bulan ini kita akan berbicara mengenai “Grit“. Judul kotbah saya hari ini adalah “The Power of Perseverance and Passion”, dan ada dua kata kunci yang ingin saya bahas disini yaitu Perseverance dan Passion.

Grit is Firmness of mind or spirit, unyielding courage in the face of hardship or danger – Angela Duckworth.

Dalam bahasa indonesia, artinya adalah keteguhan pikiran dan hati, keberanian yang tidak akan pernah pupus, mundur, menyerah dan melemah di tengah-tengah dalam menghadapi kesukaran dan marabahaya.

Kata ini populer sejak beberapa lalu, dan ada Buku yang ditulis oleh seorang perempuan asia bernama Angela Duckworth, seorang Profesor dan pakar peneliti konsep ini di Harvard University.

Satu kata ini merangkumkan begitu banyak nilai yang bisa kita pelajari dalam kehidupan kita. Di tengah-tengah kita ada banyak teman yang bergerak dan berinvestasi di bisnis-bisnis dan usaha yang baru, dan ada statistik yang menemukan bahwa 30% bisnis yang baru dikembangkan gagal dalam 2 tahun pertama, 50% gagal dalam 5 tahun pertama, dan 66% -70% gagal dalam 10 tahun pertama. Hanya 30% saja yang bisa bertahan melebihi 10 tahun pertama.

Pada waktu saya membaca data ini, saya kebetulan sering berdiskusi mengenai dunia dan generasi milenial bersama rekan dan kerabat di sekeliling saya, dan dikatakan bahwa generasi milenial ini cenderung mengubah arah pekerjaan (Bukan tempat bekerja) mereka sebanyak 5-7 kali secara rata-rata dalam perjalanan kehidupan mereka.

Sedangkan di generasi saya, untuk merubah tempat bekerja saja membutuhkan waktu cukup lama. Bahkan dikatakan 90% perusahaan start-up dikatakan gagal. Itu adalah tantangan yang kita hadapi dan itu sebabnya ketekunan dan kegigihan untuk tetap bertahan dan mempertahankan sesuatu begitu penting.

Dalam pernikahan, ada banyak sekali pernikahan yang tidak berhasil melewati 10 tahun, dan 7 tahun pertama adalah masa kritis agar sebuah pernikahan bisa bertahan dan berjalan dengan baik.

Kegigihan atau Grit untuk bisa mempertahankan apa yang kita sudah bangun adalah nilai yang harus bisa kita kuasai dan kembangkan secara bersama-sama.

Penelitian yang dilakukan oleh Angela, memaparkan bahwa mereka yang berhasil bukanlah orang yang paling hebat, cerdas, berbakat, dan cepat tetapi adalah mereka yang berhasil bertahan sampai akhir.

Dalam Akademi Militer Westpoint di Amerika, dari puluhan ribu yang mendaftar hanya 20% persen yang diterima, dan 50% yang sudah diterima ini menyerah di dalam dua tahun pertama.

Some people are great when things are going well, but they fall apart when things aren’t going well.

Kalau kita bisa memulai, kita seharusnya juga bisa menyelesaikan dengan baik dan tidak menyerah di tengah jalan.

Opening Verse – “Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa!” Roma‬ ‭12:12‬ ‭TB‬‬

“Hendaklah Saudara berharap kepada Tuhan dengan gembira, sabarlah di dalam kesusahan, dan tekunlah berdoa.” Roma‬ ‭12:12‬ ‭BIMK‬‬

“Don’t burn out; keep yourselves fueled and aflame. Be alert servants of the Master, cheerfully expectant. Don’t quit in hard times; pray all the harder. Help needy Christians; be inventive in hospitality.” Romans‬ ‭12:11-13‬ ‭MSG‬‬

Banyak orang percaya tidak suka kata susah, karena kita punya ekspektasi yang tidak realistis disaat mengikuti Yesus. Semakin kita punya saat sulit, semakin kuatlah kita harus berdoa dan bukan menyerah. Kegigihan, Keteguhan hati, dan pantang menyerah dalam menghadapi kesukaran dan bahaya.

Kegigihan ini adalah sesuatu yang harus kita kembangkan dan semua orang bisa mengembangkan ini. Kalau kita mau mengembangkan daya tahan ini, maka kita harus menghadapi bahaya. Yang kita doakan setiap minggu di gereja jika diperhatikan masalahnya selalu sama, tetapi hanya dihadapi oleh orang yang berbeda-beda.

Hal pertama yang kita bahas adalah Passion, Passion berbicara bagaimana kita tetap bersemangat, mengerjakan sesuatu yang kita peduli, gairah yang ada di dalam kita dan bagaimana kita bisa tetap “devoted” dalam melakukan ini.

Passion : Sustained enduring devotion, sebuah pengabdian dan fokus yang dipertahankan dan berkelanjutan.

Antusiasme dan semangat itu banyak di jaman sekarang, tetapi 90% tidak berhasil bertahan. Endurance sangat jarang. Enthusiasm is Common but Endurance is Rare.

Sabar, jika berkaitan dengan koneksi wifi, bukan lagi sesuatu yang kita miliki karena kita terbiasa dengan segala sesuatu yang diproses dengan cepat.

Supporting Verse – “Tidakkah kautahu, dan tidakkah kaudengar? Tuhan ialah Allah kekal yang menciptakan bumi dari ujung ke ujung; Ia tidak menjadi lelah dan tidak menjadi lesu, tidak terduga pengertian-Nya. Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya. Orang-orang muda menjadi lelah dan lesu dan teruna-teruna jatuh tersandung, tetapi orang-orang yang menanti-nantikan Tuhan mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.” Yesaya‬ ‭40:28-31‬ ‭TB‬‬

Dalam hal waktu, Tuhan tidak pernah menjadi lelah dan lesu, Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan memberikan semangat kepada orang yang tidak berdaya.

Sedangkan “Gigih” itu bukanlah keras kepala dalam mengejar sesuatu, Gigih tahu apa yang kita inginkan dan juga bisa menjadi kompas apakah betul kita berada di arah yang benar, dan menentukan apakah ini area yang harus kita tekuni dan kerjakan.

Kata kunci kedua adalah Perseverance yang berbicara mengenai Stamina. Grit berbicara mengenai jangka panjang dan stamina kita, seperti halnya Marathon, kita harus bisa mengatur nafas kita agar dapat menyelesaikan pertandingan yang ada.

Supporting Verse – “dan dikuatkan dengan segala kekuatan oleh kuasa kemuliaan-Nya untuk menanggung segala sesuatu dengan tekun dan sabar,” Kolose‬ ‭1:11‬ ‭TB‬‬

“[we pray that you may be] strengthened and invigorated with all power, according to His glorious might, to attain every kind of endurance and patience with joy;” COLOSSIANS‬ ‭1:11‬ ‭AMP‬‬

Bukan hanya sabar, karena sabar kadangkala terkesan pasif, tetapi endurance atau tekun bersifat aktif dan terus melangkah sampai ke tujuan yang kita mau.

Supporting Verse – “Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan. Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.” Roma‬ ‭5:3-5‬ ‭TB‬‬

Sharing Ps. Jose – Saya ingat di awal tahun 2018, dan sepanjang tahun itu kami sekeluarga mengalami badai yang luar biasa dalam hal kesehatan, dimana saya harus operasi mata sampai dua kali, istri saya ada benjolan di tenggorokan, anak saya menderita infeksi juga di otaknya. Saya juga kehilangan Ibu mertua, dan setelah melewati badai ini, saya bisa mengerti dan memahami apa artinya bertekun dalam kesengsaraan.

Ketekunan bisa membangun karakter dan tahan uji, dan tahan uji bisa menumbuhkan pengharapan yang tidak mengecewakan, yaitu pengharapan yang sudah melewati ujian dan pengharapan, sehingga disaat tantangan dan kesengsaraan datang, kita tidak pernah menyerah dan bisa melewati itu dan ada karakter yang bisa terbangun darinya.

Supporting Verse – “Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan. Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apa pun.” Yakobus‬ ‭1:2-4‬ ‭TB‬‬

Bukan soal badai dan tantangan, tetapi ini adalah tentang perspektif agar bisa membuat kita menjadi generasi yang tangguh.

Orang tua yang baik tidak akan ragu untuk membiarkan anaknya susah, seperti perintah Tuhan kepada Adam dan Hawa untuk menaklukan dan memenuhi bumi.

Untuk memenuhi bumi, cukup hanya dengan dua tubuh menjadi satu tetapi untuk menaklukan bumi, perlu dua pikiran, perasaan, hati dan kehendak, dan membutuhkan kegigihan dan ketekunan untuk membangun “oneness” dari dua orang yang berbeda. Jadi janganlah menyerah dalam hubungan pernikahan anda.

5 tips dan hal yang perlu dilakukan untuk tetap persevere and passionate :

1. Stay Focus

Why we do what we do? Banyak orang menyerah karena dia lupa apa yang dia lakukan pada awalnya. Sehingga hal ini dapat mempertahankan apa yang kita kerjakan setiap hari.

Mundanity of Excellence (Keseharian dalam Excellence) – A superlative performance is really a confluence of dozens of small skills or activities, each one learned or stumbled upon, which have been carefully drilled into habit and they fitted together is a synthesized whole – Dan Chambliss.

Kinerja yang excellence adalah gabungan dari lusinan ketrampilan dan aktifitas kecil yang sebenarnya tidak menarik perhatian, yang dipelajari dengan sengaja atau tidak, dilatih dengan penuh kehati-hatian dengan sengaja, sehingga pada saat semua digabungkan menjadi sesuatu yang excellence.

Kita semua mau excellence tetapi kebanyakan gagal dalam membangun sesuatu setiap hari yang kelihatan biasa. Banyak yang ingin mencicipi apa yang JPCC miliki, seperti mempunyai jemaat yang mau mengantri dan mengerti budaya waktu On-Time, mereka ingin hasil akhir tetapi tidak mengerti perjalanan 20 tahun dalam keseharian budaya yang ada untuk membangun sesuatu yang excellence ini.

Budaya yang ingin kita bangun tidak terjadi dalam satu hari dan butuh waktu dan proses dari tindakan-tindakan kecil yang terjadi setiap harinya.

Stay focus, apa yang menjadikan hal ini penting untuk kita? Kita harus fokus dengan perubahan yang terjadi dan penting untuk kita, sekecil apapun itu.

2. Learn How to Refresh Yourself

Dalam perjalanan ini, kita perlu tahu bagaimana cara menyegarkan diri kita sendiri. Setiap pelari marathon tahu di kilometer berapa akan ada minuman dan handuk basah.

Hal yang sama juga harus kita ketahui baik di dalam pernikahan, bisnis dan kesehatan. Di dunia bisnis, kita harus bisa menjaga keuangan dan cashflow yang ada.

3. Set Realistic Goals and develop the mental capacity to reach them.

Kita perlu beriman bahwa Tuhan bisa melakukan lebih dari apa yang kita pikirkan dan bayangkan, tetapi kita tidak bisa melakukan lompatan yang kita tidak bisa lakukan.

Contohnya, saat Yesus mengajak Petrus berjalan di atas air, Manusia biasa tentu tidak bisa melakukan ini dan perlu Kuasa Yesus untuk melakukannya. Tetapi yang Yesus minta Petrus lakukan adalah melangkah, dan Langkah itu realistis. Yesus tidak menyuruh Petrus untuk melompat sejauh 4 meter karena itu tidak realistik untuk Petrus. Perkara Petrus bisa bertahan di atas air selanjutnya adalah Mukjizat.

Percayalah bahwa Tuhan tidak akan membuat kita melangkah dengan tidak realistis. Melangkah selangkah demi selangkah karena langkah ini realistis. Goal setting adalah key aspect bagi kita untuk bertahan dan kita perlu persiapan dan informasi dalam melakukan ini.

4. Put Your Trust in God.

Taruhlah Iman kita kepada Tuhan, Yesus menyuruh kita yang letih dan lesu memikul Kuk, dan alasannya karena direction dan pacenya bukan lagi kita yang tentukan, tetapi Tuhan yang tentukan dan kita tidak perlu salah melangkah. Lakukan ini di dalam bisnis dan pernikahan kita.

Supporting Verse – “Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan.” Matius‬ ‭11:29-30‬ ‭TB‬‬

5. Never Compare Yourself with others.

Karena perjalanan kita dengan orang lain berbeda, kita akan frustrasi dan menyerah jika kita membandingkan diri dengan orang lain.

Despair = Suffering – Meaning.

Putus asa datang pada saat kita mengalami kesengsaraan, tetapi tidak mengerti alasannya. Saya berdoa agar kita semua bisa mengerti akan hal ini, karena Tuhan seringkali membuat kita mengalami kesusahan agar terbangun kegigihan dan ketekunan, sehingga kita punya pengharapan yang tidak mengecewakan.

Closing Verse – “Sebab kamu memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu.” Ibrani‬ ‭10:36‬ ‭TB‬‬

Hanya Keselamatan yang kita terima tanpa melakukan sesuatu, tetapi untuk menaklukan bumi dan kehidupan, diperlukan ketekunan karena setelah kita melakukan ini, maka kita bisa menikmai semua Janji Tuhan dalam hidup kita.