JPCC Online Service (31 Mei 2020)
Ini adalah minggu ke-12 dari Online Service di JPCC, Saya berharap kita semua dalam keadaan sehat jasmani dan rohani, tetap semangat karena Tuhan Yesus tetap sama dulu, sekarang dan selama-lamanya.
Opening Verse – Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apa pun di bawah langit ada waktunya. Pengkhotbah 3:1 TB
Artinya, ada sesuatu di masa kita berada sekarang ini, termasuk dalam masa covid-19. Ada tujuan yang Tuhan tempatkan disini. Jangan sampai masa ini lewat begitu saja dan kita tidak mendapatkan sesuatu yang baik dari masa ini.
Masih tentang Penyembahan atau Worship, saya akan memulai kotbah saya dengan menceritakan keluarga pertama di bumi ini, yaitu keluarga Adam dan Hawa.
Setelah mereka diusir keluar dari taman eden, Adam dan Hawa mempunyai dua anak lelaki yaitu Kain dan Habel. Dari semua cerita yang mungkin bisa disampaikan di Alkitab mengenai Kain dan Habel, hanya kisah tentang persembahan mereka kepada Tuhan yang tertulis di Alkitab.
Artinya ini pelajaran yang sangat penting bagi kita untuk dipelajari dan mengerti. Sebab dari sejak awal di Kitab Kejadian, jauh sebelum adanya Hukum Taurat, penyembahan itu sudah ada dan setiap kali selalu ada korban persembahan yang harus dibawa kepada Tuhan.
Sejak awal juga kita tahu bahwa tidak semua korban persembahan diterima oleh Tuhan. Seperti halnya Habel yanh mengorbankan anak sulung dombanya, sementata Kain mempersembahkan sebagian hasil tanah yang dia kelola.
Persembahan Habel diterima oleh Tuhan sedangkan persembahan Kain ditolak dan tidak diindahkan olehNya.
Itu sebabnya mengapa kita membahas tema worship, karena kita ingin belajar untuk hidup dengan benar, termasuk juga dalam penyembahan kita kepada Tuhan.
Satu bulan ini kita sudah cukup belajar tentang apa itu Worship dan apa yang Tuhan inginkan dalam penyembahan kita. Tugas saya kali ini adalah untuk merangkum dan menambahkan beberapa hal yang sudah kita pelajari selama ini. Dengan ayat dasar kita sebagai berikut :
Supporting Verse – Kamu menyembah apa yang tidak kamu kenal, kami menyembah apa yang kami kenal, sebab keselamatan datang dari bangsa Yahudi. Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian. Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran.” Yohanes 4:22-24 TB
Penyembahan adalah tentang Pengenalan, dan menjalin hubungan dengan Pencipta kita, sebab kita bisa melakukan penyembahan secara ritual tanpa disertai dengan pengenalan.
Ilustrasi – Ada seorang ibu berkomentar dengan bangga tentang anak lelakinya yang begitu memuja Ronaldo, seorang pemain bola. Dia katakan bahwa anaknya tahu semua tentang Ronaldo dan juga mengoleksi semua memorabilia tentang Ronaldo.
Dia mengikuti semua berita tentang Ronaldo dan bahkan bisa menceritakan dengan details semua gerakannya sampai setiap gol yang dibuat olehnya, sampai kehidupan pribadinya.
Tetapi ketika ditanya apakah mereka pernah bertemu dengan Ronaldo, Ibu ini menjawab “belum pernah”. Dan yang pasti Ronaldo juga tidak mengenal siapa anak itu.
Jadi kita bisa menyembah tanpa mengenal sama sekali. Yesus katakan bahwa “Kamu menyembah apa yang tidak kamu kenal, kami menyembah apa yang kami kenal”.
Para Ahli Taurat dan Orang Farisi disebut ahli karena mereka hafal Taurat Tuhan. Mereka punya pengetahuan yang luar biasa tentang Tuhan, tetapi mereka tidak mengenal Tuhan. Sebaliknya dengan Murid Yesus, mereka tidak punya pengetahuan tentang Hukum Taurat sehebat ahli Taurat tetapi mereka mengenal baik dan punya hubungan dekat dengan Yesus. Mereka hidup bersama-sama dengan Yesus.
Buktinya mereka kedapatan sesuatu yang seringkali tidak boleh dilakukan berdasarkan Hukum Taurat.
Supporting Verse – Kamu menyelidiki Kitab-kitab Suci, sebab kamu menyangka bahwa oleh-Nya kamu mempunyai hidup yang kekal, tetapi walaupun Kitab-kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku, namun kamu tidak mau datang kepada-Ku untuk memperoleh hidup itu. Yohanes 5:39-40 TB
Para Ahli Taurat dan Orang Farisi selalu punya pendekatan tentang benar atau salah, mereka sering mencari kesalahan dan bertindak seperti Tuhan untuk menghakimi mereka karena mereka merasa bahwa merekalah yang paling benar.
Supporting Verse – Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku mengetahui segala rahasia dan memiliki seluruh pengetahuan; dan sekalipun aku memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna. 1 Korintus 13:2 TB
Pendekatan Yesus berbeda dengan Ahli Taurat dan orang Farisi, Yesus menekankan bahwa hubungan itu lebih penting daripada merasa paling benar. Pendekatan Yesus adalah hubungan, sebab kita bisa saja menjalankan ibadah dengan benar dan merasa bangga, tetapi kita bisa saja salah karena tidak dekat dan mengenalNya.
Supporting Verse – Pada waktu Yesus berangkat untuk meneruskan perjalanan-Nya, datanglah seorang berlari-lari mendapatkan Dia dan sambil bertelut di hadapan-Nya ia bertanya: “Guru yang baik, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?” Jawab Yesus: “Mengapa kaukatakan Aku baik? Tak seorang pun yang baik selain dari pada Allah saja. Engkau tentu mengetahui segala perintah Allah: Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta, jangan mengurangi hak orang, hormatilah ayahmu dan ibumu!” Lalu kata orang itu kepada-Nya: “Guru, semuanya itu telah kuturuti sejak masa mudaku.” Tetapi Yesus memandang dia dan menaruh kasih kepadanya, lalu berkata kepadanya: “Hanya satu lagi kekuranganmu: pergilah, juallah apa yang kaumiliki dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku.” Mendengar perkataan itu ia menjadi kecewa, lalu pergi dengan sedih, sebab banyak hartanya. Markus 10:17-22 TB
Orang ini menyebut Yesus guru yang baik, padahal dia belum mengenal Yesus. Dia merasa sudah benar hidupnya karena sudah melakukan sebagian besar perintah Allah. Tetapi dia tidak memiliki hubungan dengan Yesus dan lucunya saat dia diundang untuk mengikuti Yesus, dia menolak karena banyak hartanya.
Supporting Verse – Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian. Yohanes 4:23 TB
Kalau ada penyembah benar, berarti juga ada penyembah yang salah. Jangan sampai selama ini kita berpikir bahwa kita sudah menyembah dengan benar tetapi ternyata kita salah.
Supporting Verse – Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran.” Yohanes 4:24 TB
Disini Yesus memberitahu bahwa apa yang BapaNya suka, yaitu jika kita menyembah dari roh atau dari dalam hati, dan dalam kebenaran. Itulah yang harus kita lakukan sesuai dengan apa yang Tuhan mau, dan bukan sesuai kemauan kita sendiri.
Sharing Ps. Jeffrey – Beberapa kali istri saya ditanya oleh teman-temannya sewaktu mereka ingin memberi kado ulang tahun kepada saya. Ini tentu disebabkan karena istri saya begitu mengenal saya, dan mereka ingin memastikan agar saya mendapat hadiah yang saya sukai.
Sikap ini saya hormati karena mereka mau memberikan apa yang saya suka sebagai hadiah.
Your Gift says a lot about you. Hadiah yang kita bawa berbicara banyak tentang diri kita. Tuhan itu baik dan Dia ingin agar kita tidak hidup sia-sia dan bisa menyembahNya dengan benar.
Ingat, Tuhan tidak kekurangan apapun, termasuk dengan Penyembahan. Jadi kalau Tuhan memberikan perintah atau aturan, itu adalah untuk kebaikan kita, dan bukan untuk keuntungan Tuhan.
Sama seperti disaat saya membuat aturan kepada anak-anak saya, itu bukan keuntungan saya tetapi demi kebaikan mereka, untuk mempersiapkan mereka dalam menghadapi masa depan mereka.
Tujuan Penyembahan adalah untuk menjalin hubungan dengan pribadi yang kita sembah, jangan hanya di mulut saja, jangan seperti seorang pengantar paket yang berhenti hanya sampai di depan rumah, dan tidak masuk ke dalam rumah.
Mereke tahu yang punya rumah namanya siapa, tetapi mereka sama sekali tidak mengenalnya. Tuhan rindu agar kita punya hubungan denganNya dan mengenalNya.
Worship atau Penyembahan adalah sarana yang membuat hubungan terjaga dengan baik, Worship memungkinkan akses kita kepada Tuhan tetap terbuka dan memastikan sambungan kita kepada Tuhan tetap bagus.
Sama seperti internet, disaat hubungan atau konekso terputus maka kita tidak akan bisa melakukan apa-apa. Worship memastikan kita punya hubungan dan koneksi yang bagus dengan Tuhan.
Bayangkan jika hubungan kita dengan Tuhan hanya terbatas satu kali seminggu dengan durasi 1-2 jam saja.
Kalau kita tidak mau hidup kita berantakan, jadikan Worship atau Penyembahan sebagai gaya hidup. Bukan cuman saat kebaktian saja, karena tanpa hubungan kita seringkali gagal mendeteksi Kasih dan Pertolongan Tuhan.
Di jaman Nabi Elisa, ada satu kejadian dimana kota tempat dia tinggal dikepung oleh pasukan Raja Aram. Tentara ini punya misi untuk menghabisi Nabi Elisa, karena Nabi Elisa menyebabkan taktik perang Raja Aram terbaca oleh bangsa Israel.
Supporting Verse – Ketika pelayan abdi Allah bangun pagi-pagi dan pergi ke luar, maka tampaklah suatu tentara dengan kuda dan kereta ada di sekeliling kota itu. Lalu berkatalah bujangnya itu kepadanya: “Celaka tuanku! Apakah yang akan kita perbuat?” Jawabnya: “Jangan takut, sebab lebih banyak yang menyertai kita dari pada yang menyertai mereka.” Lalu berdoalah Elisa: “Ya Tuhan : Bukalah kiranya matanya, supaya ia melihat.” Maka Tuhan membuka mata bujang itu, sehingga ia melihat. Tampaklah gunung itu penuh dengan kuda dan kereta berapi sekeliling Elisa. 2 Raja-raja 6:15-17 TB
Karena tidak punya hubungan dengan Tuhan, pelayan Elisa ini tidak bisa melihat pertolongan Tuhan sudah tiba, yang dia bisa lihat hanya masalah berupa kepungan tentara Raja Aram yang menyerbu mereka, sedangkan Nabi Elisa mengenal dan punya hubungan dengan Tuhan.
Ini yang menyebabkan keduanya berbeda dalam menghadapi kepungan tentara Raja Aram. Pelayannya panik, sementara Nabi Elisa tetap tenang.
Jadi, Krisis yang ada sekarang menyingkapkan begitu banyak hal dalam kehidupan kita semua, antara lain krisis sebenarnya menyingkapkan siapa sebenarnya yang kita sembah. Kalau kita benar-benar menyembahNya, maka kita seharusnya juga tahu bahwa Dia ada bersama kita di dalam krisis ini.
Kalau Tuhan tetap ada bersama dengan kita, mengapa kita perlu takut?
Meskipun uang dan pendapatan berkurang atau hilang, dalam Krisis Tuhan tidak ikut hilang, Dia lebih hebat dan menyertai kita dalam segala keadaan. Dia mampu memberkati dengan cara yang ajaib di luar pemikiran kita.
Ada begitu banyak orang yang bersaksi bahwa di masa krisis ini, Tuhan bisa memberkati mereka secara ajaib. Krisis adalah waktu terbaik untuk membuktikan siapa teman kita sesungguhnya.
Krisis adalah waktu terbaik untuk mencari siapa yang kita bisa andalkan dalam tim kita. Semua ini akan diperlihatkan di dalam krisis.
Orang yang tadinya begitu aktif pelayanan dan menyanyi paling keras saat di gereja bisa saja berubah menjadi orang yang mudah mengeluh, gampang putus asa, egois dan mementingkan diri sendiri.
Jadi, kalau kita mau mencari pemimpin dan anak buah yang andal, sekaranglah waktunya. Jika anda sedang mencari pasangan yang bisa diandalkan, sekarang adalah waktu yang tepat.
Salah satu hal yang disingkapkan Krisis adalah kekurangan kita. Di area mana kita punya lubang yang perlu ditambal.
Saya ingat bahwa Tukang tambal ban perlu mencelupkan ban ke dalam air untuk menemukan area mana yang perlu ditambal. Kalau dia melihat ada busa gelembung udara yang keluar, di tempat itulah pasti ada lubang.
Krisis, baik di dalam tempat kerja atau pernikahan, keuangan, dan keluarga sebenarnya bisa menjadi titik balik kalau kita sadar dan mengakui kalau kita punya lubang di area tersebut.
Tetapi kalau kita memungkiri itu, yang ada lubangnya bisa bertambah besar. Penyembahan menghubungkan kita dengan Sumber Kehidupan, yaitu Tuhan sendiri.
When you acknowledge the Source, the Worship starts – Myles Munroe.
Dalam penyembahan, kita diingatkan bahwa kita ini kepunyaan siapa, bahwa kita dikasihi, diterima dan diangkat sebagai anak. Tuhan adalah Bapa kita, dan tanpa Dia, kita tidak dapat berbuat apa-apa.
Supporting Verse – Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku. Filipi 4:13 TB
Segala perkara berarti apa saja dalam segala musim dapat kita tanggung, selama kita berada di dalam Kristus. Karena Dia yang memberi kekuatan.
Kata Worship sebenarnya datang dari kata Worthy (Worth) + Scipe (Ship).
Worth artinya adalah harga, nilai atau penting, sedangkan Scipe artinya kondisi atau posisi.
Jadi Worship itu menyatakan siapa atau apa yang posisinya paling tinggi dan penting dalam hidup kita.
Mengapa kita harus menyembah Tuhan? Karena sudah selayaknya Tuhan yang adalah sumber dari segalanya menempati posisi paling tinggi dan paling penting dalam hidup kita.
Sumber jauh lebih berharga daripada produk atau ciptaan. Nilai daripada ciptaan didapat dari siapa yang menciptakannya. Jadi jangan menyembah ciptaan, tetapi sembahlah Penciptanya.
Itu sebabnya, perintah pertama dari sepuluh perintah Allah adalah :
Supporting Verse – Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku. Keluaran 20:3 TB
Pada saat ciptaan lebih tinggi daripada Tuhan yang menciptakan, maka ciptaan itu menjadi Allah lain, Ilah atau Idol dalam hidup seseorang.
Worship the Giver, not the Gift.
Letakkan Pencipta lebih tinggi daripada ciptaan, talenta, bakat. Jangan sembah bakat dan memposisikan talenta, bisnis, pengetahuan, pelayanan, tubuh, sepatu, tas, jabatan, atau kecantikan lebih tinggi daripada Tuhan yang sudah memberikannya.
Jangan juga sibuk menyembah Tuhan hanya pada saat susah saja, dan begitu sudah makmur kita malah jadi lupa dan tidak punya waktu lagi untuk Tuhan. Artinya kite lebih menempatkan produk lebih tinggi daripada PenciptaNya.
Itu semua yang menyebabkan seseorang menjadi lupa diri, tinggi hati dan sombong. Sama seperti Iblis yang tadinya adalah malaikat Tuhan tetapi lupa diri dan ingin menaikan diri untuk menyamai Tuhan.
Seorang hamba Tuhan juga tidak luput dan bisa menjadi sombong apabila dia menempatkan pelayanannya, pengetahuannya, dan hikmatnya melebihi Tuhan sendiri.
True Worship atau Penyembahan yang benar membuat kita menjadi rendah hati, karena kita sadar bahwa kita hanya ciptaan, dan tanpa Pencipta, kita tidak ada apa-apanya.
Supporting Verse – Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa. Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar. Yohanes 15:5-6 TB
Sekali lagi, penyembahan yang benar akan membuat kita menjadi rendah hati karena kita tahu kita ini siapa, sadar bahwa Tuhan adalah pencipta kita dan dari Dialah datang semua ini.
Supporting Verse – Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati. Roma 12:1 TB
Jadi, setiap kali kita perlu mengingatkan diri kita sendiri, terutama di saat menyembah Tuhan. Katakan bahwa semua keberadaanku, semua yang aku punya, harta, jabatan, kedudukan, pelayanan, semua ini adalah milik Tuhan. Terima kasih untuk semua kepercayaan ini agar bisa dipakai untuk kemuliaan Tuhan.
Itulah yang seharusnya kita katakan kepada Tuhan. Jadi inilah tentamg Worship, Saya percaya kita semua sudah diperlengkapi bulan ini dan siap menjadi Penyembah yang benar dan menyembahNya di dalam Roh dan Kebenaran. Stay Connected, stay Humble, and Stay in Worship. God bless you all.