JPCC Online Service (23 July 2023)
Selamat Siang JPCC! Silahkan duduk semuanya, Terima kasih untuk Worship team, production dan media team, semua boleh kasih apresiasi buat mereka semua, saudara? Volunteers di dalam dan di luar juga, Thank you untuk semua bisa melayani dengan baik dan setia setiap minggu khususnya di hari ini. Wow, banyak sekali yang masuk! Saya juga mau menyapa saudara semua yang bergabung secara online dan streaming, kami live dari kota Kasablanka hari ini. Welcome dan Selamat hari Minggu!
Hari ini kita akan melanjutkan seri kotbah yang kita mulai sejak minggu lalu berjudul “Spirit of Wisdom“, dan kalau saudara catat dan ingat minggu lalu Ps. Alvi membawakan kotbah opening dengan luar biasa dengan judul “Wisdom from Above“, di hari ini judul khotbah sesuai dengan tema juga, yaitu “Spirit of Wisdom” atau Roh Hikmat.
Kita review sedikit, Minggu lalu apa yang disampaikan oleh Ps. Alvi dengan luar biasa baik di Kota Kasablanka dan juga online. Dia berkata orang yang bijaksana adalah orang yang mampu untuk menimbang dan membedakan mana yang baik dan jahat sehingga ia bisa mengambil keputusan yang mendatangkan kehidupan.
Saya sering dengar bahwa “Our lives are the sum of our decisions“, Hidup kita adalah Jumlah dari keputusan-keputusan kita sehari-hari dan kita perlu Hikmat dari Tuhan, kita perlu jadi orang yang bijaksana supaya kita bisa mengambil keputusan yang mendatangkan kehidupan.
Lalu Ps. Alvi membagikan bahwa Tuhan adalah sumber hikmat kita. Kita tidak hanya dapat Hikmat atau sekedar dapat hikmat dari pengetahuan, informasi dan data, tetapi justru Tuhan yang memberikan kita Hikmat. Sumber segala macam Hikmat adalah Tuhan, dan cara kita mendapatkan Hikmat dari Tuhan adalah :
- Pertama, kita harus takut akan Tuhan
- Kita harus rendah hati.
Kita takut akan Tuhan karena Dia yang berkuasa, Dia yang menciptakan segala sesuatu, Dia yang menentukan aturan mainnya bagaimana, Dia yang tahu isi hati dan pikiran kita, dan takut ini bukan takut “ketakutan atau intimidasi”, tetapi takut hormat terhadap Tuhan. Kita harus hormat ,menghormati batasan-batasan yang Tuhan Tentukan dalam hidup kita.
Kedua, adalah Rendah hati, karena Ps. Alvi katakan bahwa orang sombong tidak bisa belajar apa-apa. Kita harus sadar bahwa kita tidak tahu semuanya, bahwa kita bisa salah dan kita terus mencari Hikmat, pengertian, pengetahuan dari Tuhan.
Ps. Alvi juga menjanjikan Minggu lalu bahwa kita lanjutkan hari ini dengan belajar bagaimana Roh Kudus yang adalah Roh Hikmat menuntun kita dalam mengambil keputusan supaya kita bisa terus hidup dalam hikmat yang progresif, Saudara siap belajar hari ini?
Alkitab mencatat riwayat seorang Raja bernama Salomo. Raja Salomo ini disebut raja yang sangat bijak, dikatakan dia adalah orang yang paling bijaksana yang pernah hidup. Raja Salomo adalah putra dari Raja Daud, jadi dia adalah raja yang ketiga di Israel. Pertama ada Raja Saul lalu Raja Daud. dan lalu Raja Salomo.
Nah di usia yang muda, Ceritanya begini, Salomo, karena dia harus memerintah atas bangsa Israel dan karena dia takut akan Tuhan dan dia rendah hati, dia tahu bahwa “he needs help”, dia tidak bisa dengan dirinya sendiri maka dia berdoa, dia minta sama Tuhan, dia meminta Hikmat untuk memerintah, dan Tuhan saking senangnya dengan requestnya Salomo ini tidak hanya dikasih Hikmat, tetapi ada bonus yang lainnya juga, dia dikasih kekayaan dan lain-lainnya.
Jadi Tuhan kabulkan saat Salomo meminta Hikmat sama Tuhan. Salomo dalam Alkitab kita, dia menulis Kitab Amsal yang sering kita baca, dia menulis Kidung Agung yang mungkin tidak terlalu sering dibaca karena sangat spesifik tujuannya kalau saudara mengerti dan juga Pengkhotbah, yang juga adalah tulisan dari Raja Salomo.
Tidak spesifik dibilang Salomo yang tulis tetapi banyak bukti yang menunjukkan bahwa ini sepertinya dia yang menulisnya. Selama pemerintahan Salomo, Israel menyelesaikan pembangunan Bait Allah yang dimulai oleh Daud. Jadi, Daud ingin membuat bait Allah yang megah dan luar biasa, dia tidak selesai dengan berbagai alasan tentunya tapi akhirnya diselesaikan oleh Salomo.
Di masa Salomo memerintah di Israel sebagai Raja, Israel mengalami kemakmuran yang luar biasa. Mereka mengalami kemakmuran dan juga mengalami era damai yang luar biasa. Semua pencapaian ini masih saya sering dengar, untuk saudara sering ke gereja, dan mungkin saudara di sini ada yang punya kebiasaan untuk membaca satu Amsal per-hari untuk membaca dan mendapatkan hikmat yang ditulis oleh Salomo. Itu bagus saudara, kalau saudara lakukan itu, lanjutkan.
Tetapi saya ada kabar buruk sedikit untuk saudara dan buat kita semua hari ini. Kabar buruknya adalah ternyata Salomo ini hanyalah manusia yang juga punya kelemahan. Dia kita rayakan yang kita ingat sebagai raja yang penuh hikmat dan bijaksana tetapi ternyata dia juga seorang manusia yang punya kelemahan.
Opening Verse – Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Amsal 3:5 TB
Saudara yang sudah lama Kristen seperti saya tahu lagunya kali ya, “Janganlah Bersandar kepada pengertianmu sendiri”. Kenyataannya ada saat-saat di mana Salomo bersandar kepada pengertiannya sendiri. Salah satu yang dicatat untuk kita semua tahu adalah Salomo ini menyukai banyak sekali wanita dari negeri asing dan karena entah bagaimana ya caranya, dia akhirnya koleksi.
Saudara bisa baca kisahnya di 1 raja-raja pasal ke-11, yaitu kisah Salomo dengan istri-istri asing.
Supporting Verse – Adapun raja Salomo mencintai banyak perempuan asing. Di samping anak Firaun ia mencintai perempuan-perempuan Moab, Amon, Edom, Sidon dan Het, padahal tentang bangsa-bangsa itu TUHAN telah berfirman kepada orang Israel: “Janganlah kamu bergaul dengan mereka dan merekapun janganlah bergaul dengan kamu, sebab sesungguhnya mereka akan mencondongkan hatimu kepada allah-allah mereka.” Hati Salomo telah terpaut kepada mereka dengan cinta. Ia mempunyai tujuh ratus isteri dari kaum bangsawan dan tiga ratus gundik; isteri-isterinya itu menarik hatinya dari pada TUHAN. 1 Raja-raja 11:1-3 TB
Tercatat, dia punya 700 istri dari kaum bangsawan. I don’t know how is that possible, dan 300 gundik, 1000 wanita, saudara di sisi Salomo. Dan kalau Saudara tahu dari sejak awal Tuhan kasih aturan, menikah sama satu saja dan yang kedua, dia tidak boleh mengambil istri dari negeri asing.
Jadi, dia tidak percaya dan taat kepada apa yang Tuhan sudah firmankan dan bersandar kepada pengertiannya sendiri. Kenapa dia bisa punya keputusan seperti itu?
Selain Dia hobi tetapi itu salah satu cara yang sangat efektif untuk Dia membangun relasi dengan negeri-negeri asing dan juga untuk “secure” bahwa Israel ini akan damai dengan mereka. Jadi, setiap kali dia negosiasi dengan mereka ujung-ujungnya, “eh gue nikahin deh”, berdamai dengan cara dia sendiri. Salomo punya kelemahan dan kalau kita baca apa yang terjadi saat dia sudah tua.
Supporting Verse – Sebab pada waktu Salomo sudah tua, isteri-isterinya itu mencondongkan hatinya kepada allah-allah lain, sehingga ia tidak dengan sepenuh hati berpaut kepada TUHAN, Allahnya, seperti Daud, ayahnya. 1 Raja-Raja 11:4 TB
Sewaktu dia tua, sudah capek debat kali ya, istri-istrinya itu akhirnya mencondongkan hatinya kepada Allah-Allah lain, it didn’t well untuk Salomo, tidak berakhir dengan baik untuk dia. Nah, saya tidak terlalu dalam di sini, saudara. Saya cuma mau melemparkan sebuah pemikiran buat saudara.
Yang selalu saya pikirkan kalau saya baca tentang ini, saya selalu berpikir “Kalau Salomo, manusia yang paling bijak, yang berhikmat, yang mungkin tahu lebih banyak informasi ya, mampu menampung informasi lebih banyak dibandingkan mungkin kita semua di sini. Ya, apa harapannya buat saya? What is the hope for me? Saya harus gimana? dan dia menulis seperti ini.
Supporting Verse – Anakku, tentang satu hal engkau harus waspada. Penulisan buku tak ada akhirnya, dan terlalu banyak belajar melelahkan jiwa dan raga. Sesudah semuanya kupertimbangkan, inilah kesimpulan yang kudapatkan. Takutlah kepada Allah dan taatilah segala perintah-Nya, sebab hanya untuk itulah manusia diciptakan-Nya. Pengkotbah 12:12-13 BIMK
Salomo menulis ini saat dia jauh dari Tuhan, dan dia katakan “belajar banyak, tahu banyak,Melelahkan ya”. Melelahkan, saya masih terinspirasi oleh hikmat yang ditulis Salomo tetapi saya pikir terkadang jadi Salomo melelahkan juga ya.
Dan dia juga lemah. Lelah dan lemah, dan Minggu lalu Ps. Alvi katakan ini.
We can acquire vast amounts of facts and knowledge, but still make the wrong choices in life – Ps. Alvi Radjagukguk
Kita bisa mendapatkan fakta dan pengetahuan dalam jumlah yang banyak dan tetap membuat keputusan yang keliru atau salah dalam hidup. Hari ini saya tambahkan sedikit.
We can even acquire wisdom from God, but still make the wrong choices in life – Ps. Kenny Goh
Kita bisa nih, download dan membaca Amsal setiap hari, itu hal yang baik ya saudara, Tetapi saat kita lakukan semua itu, kadang masih aja bisa membuat keputusan yang salah dan keliru. Sama seperti Salomo, sama seperti kita semua. What hope do we have? Harapan kita apa?
Nah, tentu ada kabar baik. Setelah kabar buruk, saya kasih kabar baiknya. Kabar baiknya adalah untuk saudara yang sudah di gereja lama, sudah tahu jawabannya, untuk saudara yang pertama kali atau baru mulai ke gereja, saya excited untuk memperkenalkan jawaban ini kepada saudara semua. Untuk saudara yang sudah kelamaan di gereja, setelah saudara dengar jawaban ini, saudara akan berpikir “Oh, gitu aja”.
Terlepas dari semua itu, jawabannya satu, jawabannya adalah Yesus.
Kotbah selesai, silahkan pulang. Kenapa Yesus jadi solusi untuk kita? karena Dia sendiri yang menyatakannya, saudara.
Lukas mencatat bahwa Yesus, Dia sedang berbicara kepada orang-orang Farisi dan saya membaca satu ayat saja, dan saat saudara baca mungkin saudara tidak punya konteksnya, tidak apa-apa, tetapi saya ingin perhatikan satu phrase yang Yesus katakan dan memberikan saya harapan.
Supporting Verse – Pada waktu penghakiman, ratu dari Selatan itu akan bangkit bersama orang dari angkatan ini dan ia akan menghukum mereka. Sebab ratu ini datang dari ujung bumi untuk mendengarkan hikmat Salomo, dan sesungguhnya yang ada di sini lebih dari pada Salomo! Lukas 11:31 TB
Seolah-olah kalau saya parafrase mungkin seperti ini, “Kalian terkagum-kagum dengan hikmatnya Salomo, bahkan dicatatkan bahwa ratu dari negeri lain, pemerintah dari negeri lain, berbondong-bondong datang untuk belajar, dengar dari Salomo, konsultasi dengan dia, meminta konseling sama Salomo. Yesus berkata tetapi kalian harus tahu, ‘Aku lebih hebat dari Salomo’.”
Berani sekali Dia, tetapi disitulah harapan saya karena ternyata there is someone greater than Salomo, yang tidak lemah dan merasa lelah seperti Salomo. Dan Minggu lalu kita sempat baca ayat ini tapi saya mengulangi untuk konteks yang berbeda.
Supporting Verse – Roh TUHAN akan ada padanya, roh hikmat dan pengertian, roh nasihat dan keperkasaan, roh pengenalan dan takut akan TUHAN; Yesaya 11:2 TB
Dia bicara soal Yesus, Mesias dan juru selamat, Roh Tuhan akan ada padanya, Roh Tuhannya juga adalah Roh Hikmat dan juga Roh Pengertian dan juga Roh Nasehat, dan juga keperkasaan dan juga pengenalan dan takut akan Tuhan. Semua ini terlihat dalam Yesus, Dia nasehat dan Dia pengertian. Sebelum Yesus pergi, sebelum Yesus pergi, setelah Dia disalibkan dan dibangkitkan untuk kita semua. Sebelum Dia pergi, Dia menjanjikan RohNya akan tinggal di dalam kita selama-lamanya bagi yang percaya dalam Dia, Roh Kudus tinggal dalam kita. Good News, Saudara.
Supporting Verse – tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu. Yohanes 14:26 TB
Yesus janji Roh Kudus akan tinggal dalam orang-orang percaya untuk selama-lamanya. Roh Kudus, Roh Tuhan adalah Roh Hikmat dan pengertian. Jadi, poin utamanya sangat sederhana hari ini, saudara. Poin utamanya adalah ini, bahwa hidup berhikmat adalah hidup yang dipimpin oleh pribadi Roh Kudus.
Hidup berhikmat bukan berarti saudara hidup terlihat lebih pintar dari teman saudara. Hidup berhikmat bukan berarti saudara hidup punya pengetahuan yang lebih dari orang lain. Hidup berhikmat bukan berarti saudara mau dicari terus untuk dimintain nasehat, bukan itu Saudara.
Hidup berhikmat adalah saat kita sehari-hari kita dipimpin oleh pribadi Roh Kudus. Wisdom, Knowledge, Understanding only is not enough. Hikmat, pengertian, pengetahuan sendiri tidak cukup. Kita butuh, We need the Spirit of Wisdom. Kita butuh adalah Roh Hikmat yang diberikan kepada kita dan setiap orang punya akses, setiap orang percaya punya akses pada HikmatNya Roh Kudus.
Supporting Verse – Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah, – yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit –, maka hal itu akan diberikan kepadanya. Yakobus 1:5 TB
Karena Roh Kudus tinggal dalam kita, aksesnya tidak terlalu sulit, saudara. Nah, sekarang pertanyaan berikutnya, saudara. Pertanyaannya adalah bagaimana caranya kita tahu kalau kita dipimpin Roh Kudus? Bagaimana caranya kita tahu kalau kita sedang dipimpin oleh Roh Hikmat?
Supporting Verse – Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang. Yohanes 16:13 TB
Nah, perhatikan Saudara. Jadi, Roh Tuhan, Roh Allah, Roh Kudus, Roh Hikmat juga dikenal sebagai Roh Kebenaran. Roh Kebenaran mau memimpin kita ke dalam seluruh kebenaran. Kenapa Tuhan mau melakukan itu?
Jadi, fokusnya adalah memimpin kita ke dalam kebenaran. Hikmat diberikan kepada kita supaya kita bisa hidup dalam kebenaran. Nah, kenapa itu penting?
Supporting Verse – dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.” Yohanes 8:32 TB
Jadi, saudara, Hikmat diberikan melalui Roh Kudus bukan supaya kita lebih pintar dari orang lain, bukan supaya kita terlihat wise banget, bukan supaya kita diadmire orang dan lalu di follow banyak di sosial media, bukan supaya setiap hari kita bisa bikin konten dan posting untuk nasihatin hidup orang, tetapi Roh Hikmat diberikan kepada kita, supaya apa? Ujungnya adalah Kemerdekaan.
Kita perlu kebenaran, hidup dalam kebenaran, supaya apa? kita bisa mengalami Freedom atau kemerdekaan, itu goalnya. Karena kita tidak lagi dikuasai oleh dosa, Tuhan tidak mau kita dikuasai oleh dosa. Tuhan mau kita hidup Merdeka, hidup dalam damai sejahtera, hidup dalam sukacita.
Itulah kenapa kita perlu Roh Kudus supaya kita mengambil keputusan-keputusan yang membawa kepada kebenaran yang memerdekakan kita.
Jadi, poin pertama, aplikasinya adalah Hikmat dari pribadi Roh Kudus akan selalu memimpin kita kepada kebenaran yang memerdekakan. Hikmat dari pribadi Roh Kudus selalu memimpin kita kepada kebenaran yang memerdekakan.
Karena kenyataannya saudara, ada orang-orang yang belum siap hidup dalam kebenaran. Ada orang-orang yang prefer hidup dalam dusta, karena kalau hidup dalam kebenaran mungkin yang harus dilakukan dia harus jujur dan mengaku dosa. Mungkin dia akan dipimpin untuk minta maaf, mungkin dia akan dipimpin untuk memberi pengampunan, dan mungkin dia akan dipimpin untuk jadi lebih sabar.
Nah, seringkali kalau kita dengar tentang Roh Kudus, yang kita mau adalah cerita tentang KuasaNya. “Wah saat kita dipenuhi Roh Kudus, Saya dapat penglihatan, Saya bisa melakukan mujizat, Saya bisa meramal masa depan, semua spektakuler yang diinginkan”.
Semua itu baik dan ada gunanya tapi seringkali kita lupa kalau kita punya Roh Kudus, Dia akan memimpin kita untuk melakukan yang benar dan yang benar belum tentu nyaman. Yang benar itu seringkali mungkin harganya mahal, mungkin kita harus jujur dengan orang lain yang kita tidak biasa jujur, mungkin kita harus mengampuni orang kita tidak ingin ampuni, mungkin kita harus ubah cara kita bekerja, kita harus ubah habit kita, mungkin kita harus berani menyatakan kebenaran kepada orang lain, apapun itu. Apapun itu, Roh Kudus akan memimpin kita supaya supaya kita mengalami kemerdekaan.
Yang kedua, Hikmat dari Pribadi Roh Kudus akan selalu memimpin kita dalam damai.
Supporting Verse – Tetapi hikmat yang dari atas adalah pertama-tama murni, selanjutnya pendamai, peramah, penurut, penuh belas kasihan dan buah-buah yang baik, tidak memihak dan tidak munafik. Dan buah yang terdiri dari kebenaran ditaburkan dalam damai untuk mereka yang mengadakan damai. Yakobus 3:17-18 TB
Perhatikan penekanannya di “Hikmat dari atas”, itu saudara. Pendamai, Peramah, Penurut, ditabur dalam damai, mengadakan damai. Poin kedua, Hikmat dari Pribadi Roh Kudus akan selalu memimpin kita dalam damai.
Kebenaran ditaburkan dalam damai. Banyak yang merasa berhikmat, “Oh, saya tahu lebih banyak dari dia, saya harus menyatakan yang benar kepada dia, tetapi nggak pernah mikirin, dia siap ga untuk terima?”
Dia tidak pernah mikirin kekacauan yang mungkin terjadi dalam konteksnya dia, polemik tidak selalu mendatangkan hasil yang baik. Terkadang kita harus tahu kapan, apakah ini akan membawa perpecahan atau ini akan membawa damai? Apakah ini akan membuat kita rekonsiliasi atau malah menjauhkan kita dari satu sama lain, saudara.
Jadi, ini harus jadi filternya kita, dalam kita mendengar apakah ini suara hikmat yang sedang mendorong saya untuk melakukan ini.
Jadi dua poin tadi ya, Saudara. Pertama, adalah Hikmat selalu memimpin kita pada kebenaran yang memerdekakan. Dan yang kedua, Hikmat dari Pribadi Roh Kudus akan selalu memimpin kita dalam damai.
Damai penting saudara, rekonsiliasi dan damai. Saudara, Hikmat, pengertian dan pengetahuan, semua ini penting. Firman Tuhan mengajar kita untuk selalu mengejar hikmat dan pengertian dengan rendah hati dan takut akan Tuhan tetapi yang lebih kita perlu dari hanya sekedar itu adalah Roh Kudus juga yang adalah Roh Hikmat dalam kita.
Salomo harus bergantung dengan kekuatan sendiri, ya tentu Tuhan tolong seseekali gitu ya, dan kita lihat orang-orang dan banyak pahlawan Perjanjian Lama yang berusaha sebisa mungkin untuk taat sama Tuhan, untuk hidup benar di hadapan Tuhan tetapi banyak mereka pun gagal, saudara.
Tetapi saudara dan saya, kita punya Roh Kudus dalam kita. Tuhan mengampuni kita, Tuhan memberikan kita hidup yang baru supaya Roh Kudus bisa tinggal dalam kita. Yesus yang lebih besar hikmatNya daripada Salomo memberikan Roh HikmatNya kepada kita semua.
Hidup berhikmat adalah hidup yang dipimpin oleh Pribadi Roh Kudus.
Saya mau kasih saudara beberapa pertanyaan seperti yang Ps. Alvi lakukan minggu lalu.
Yang pertama, untuk kita semua. Apakah saya sungguh-sungguh mau dipimpin oleh hikmat dari Roh Kudus untuk melakukan yang benar dalam hidup saya?
We have to ask, karena nggak semua siap, saudara. Karena kemungkinan saudara tidak suka dengan gambaran atau jawaban yang Roh Kudus berikan kepada saudara, tapi ketahui itu membawa kita kepada kemerdekaan.
Pertanyaan berikutnya, Apakah saya percaya bahwa apapun konsekuensi dari melakukan kebenaran, Saya pasti memperoleh kemerdekaan, damai sejahtera dan sukacita? Meskipun tidak sesuai dengan apa yang saya mau?
Gambarnya beda, saudara. Terkadang kita ngotot maunya kayak gini, “Tuhan, Aku nggak mau kehilangan jabatanku, aku nggak mau kehilangan hubungan yang ini, aku nggak mau kehilangan pertemanan yang ini, tetapi kamu terbelenggu”.
Tuhan mau kita semua merdeka dan kadang konsekuensinya tidak sesuai yang apa yang kita mau, tapi Tuhan janjikan, Hidup dalam kebenaran, kamu alami Damai sejahtera, dan Sukacita.
Dan yang ketiga, pertanyaan terakhir, pada saat saya melakukan dan menyampaikan kebenaran, Apakah saya sekedar ingin terlihat bijak saja atau saya menyampaikannya dalam damai?
Apa motivasi saya? tujuannya apa sih? Saya mau untuk kita semua mengalami kemerdekaan. Saudara harus perhatikan, Kapan saya sampaikan, kalau tujuannya adalah damai, Let’s go! Kita coba.
P.S : If you like our site, and would like to contribute, please feel free to do so at : https://saweria.co/316notes