True Worship By Ps. Sidney Mohede

JPCC Sutera Hall (10 September 2023)

Berikan tepuk tangan kepada teman-teman yang sudah melayani kita dengan baik, dan juga kepada semua volunteers yang melayani baik kelihatan maupun tidak di atas mimbar. Apa kabar semuanya? Saya senang jika saya tidak harus berkotbah di online service, jadi lebih ada keleluasaan untuk berbicara tanpa direkam.

Jadi, seperti tadi yang dikatakan, Kita memasuki Bulan September. Minggu lalu kita ada break karena adanya Treasures Women Conference, dan kita sekarang memasuki tema yang baru dalam “Penyembahan”.

Di Bulan Agustus kemarin kita belajar tentang “Healing” atau “Penyembuhan”. Rencana Tuhan untuk kita semua agar kita semua bisa diutuhkan kembali, disembuhkan dan dipulihkan kembali supaya kita bisa menjadi lebih serupa dengan Tuhan Yesus.

Saat ini kita masuk ke dalam Bulan yang baru dimana kita belajar tentang Penyembahan, bahwa pemulihan Tuhan akan kehidupan kita semua akan melibatkan kehidupan yang penuh dengan penyembahan.

Tetapi mungkin dalam beberapa dekade ini, sejak tahun 1980an, saya memperhatikan yang kita sebut sebagai Worship atau Penyembahan sudah melenceng jauh daripada apa yang Tuhan katakan. Karena di jaman sekarang setiap kali kita berbicara tentang Penyembahan, yang kita pikirkan adalah musik.

Bahwa Pujian adalah lagu-lagu cepat sementara Penyembahan adalah lagu-lagu lambat. Tetapi yang saya selalu tekankan kepada setiap jemaat adalah penyembahan sesungguhnya yang Tuhan inginkan adalah kehidupan kita yang kita persembahkan kepada Tuhan sebagai persembahan yang kudus, hidup dan berkenan kepada Tuhan.

Saya temukan di jaman sekarang, kita menjadi begitu konsumtif akan apa yang kita sebut sebagai Penyembahan. Di jaman sekarang ini, penyembahan yang tadinya kita memberikan sesuatu kepada Tuhan, tetapi sekarang penyembahan malah menjadi sesuatu yang kita terima, untuk kepuasan atau kesenangan hati kita.

Sehingga ada banyak orang yang bisa berkata “Jujur Pastor, tadi aku kurang suka “worship”nya, lagunya kurang “ngangkat”!”.

Seakan-akan bahwa itu adalah tugas kita yang ada di pelayanan untuk “mengangkat” saudara, tentu tidak bisa. Atau ada juga yang berkata “Wah, kalau si “A” yang pimpin pujian, aku kurang terlalu gimana ya, tetapi kalau si “B”, aku seneng banget!”.

Seakan-akan menyembah Tuhan adalah sesuatu yang dilakukan untuk kepuasan diri kita sendiri. Padahal seharusnya penyembahan adalah tentang Pribadi yang kita sembah yaitu Yesus dan bukan orang-orang yang sedang menyembah. Karena jika tujuan adalah siapa yang sedang menyembah, maka itu yang kita sebut sebagai Pertunjukan.

Tujuan utama kita menyembah Tuhan adalah kita membawa korban bakaran. Kalau di perjanjian lama, setiap kali Tuhan berbicara tentang penyembahan, ada sebuah korban atau berupa hewan yang disembelih dan diberikan kepada Tuhan, yang bukan untuk dikonsumtif oleh manusia.

Tetapi sekarang disaat kita berbicara tentang Penyembahan, banyak dari kita yang hanya menerima penyembahan tersebut, bahwa itu adalah tujuan dari tim musik atau Worship Leader, padahal seharusnya hanya ada satu audience, yaitu Tuhan Yesus. Kita semua posisinya sama, bersama-sama membawa hidup kita sebagai korban pujian kita.

Tidak ada hubungan dengan suara yang bagus dengan menyembah Tuhan, karena jika Tuhan hanya senang dengan penyembahan orang yang suaranya bagus, maka teman-teman kita yang suaranya kurang bagus tentu tidak bisa masuk surga, tentu bukan seperti itu logikanya.

Semua dari kita dipanggil untuk menjadi penyembah yang baik, bukan penyanyi yang baik. Menyembah Tuhan adalah sesuatu yang kita bawa kepada Tuhan, bukan sesuatu yang kita konsumsi untuk diri kita sendiri.

Itulah sebabnya kita harus mengubah cara kita berpikir, JPCC tidak mau kita hanya menjadi kumpulan orang-orang yang mendengarkan lagu rohani saja, tetapi kita bisa menjadi orang yang hidupnya diberikan kepada Tuhan sehingga pada waktu kita bersama-sama meninggikan nama Tuhan di sesi Praise dan Worship, itu menjadi sebuah perayaan akan kebaikan Tuhan.

Kami dari tim teaching di JPCC membuat statement sebagai berikut tentang Penyembahan : Penyembahan adalah anugerah yang Tuhan berikan kepada kita, untuk kita bisa tersambung, mempunyai hubungan, pengalaman dengan Dia yang didasari oleh keinginan untuk mengenal Tuhan dan menaati perintah dan Firman Tuhan.

Itulah motivasi yang benar, bukan hanya sekedar suka lagu rohani yang membuat kita semangat dan seakan-akan itu buat kita. Motivasi kita harus benar, yaitu untuk mengenalNya, bukan sekedar tahu akan siapa Dia, tetapi juga ingin mengenal Tuhan Yesus yang kita puji dan sembah, itulah yang seharusnya mendasari keinginan kita dalam penyembahan.

Berapa banyak dari kita bernyanyi tanpa mengenal siapa yang kita nyanyikan?

Saudara pernah kan tentunya merasakan hal seperti ini, disaat anda sedang mengobrol dengan seseorang, tiba-tiba ada yang berkata seperti ini : “Eh, kamu tahu ga? Si “A” ini sekarang jadi “begini, begini, etc”.. “, dan anda langsung merespon, “Ah, tidak mungkin! Aku kenal banget dengan dia, tidak mungkin dia menjadi seperti itu!”

Itu yang namanya Pengenalan! Bukan sekedar tahu. Seharusnya dalam penyembahan kepada Tuhan, ini yang harus dilakukan. Ada banyak orang percaya yang hidupnya terombang-ambing karena kita hanya sekedar tahu dan belum mengenal Tuhan.

Tujuan utama dari setiap kita adalah untuk mengenal Yesus dan mengalamiNya Dia setiap hari dalam kehidupan kita.

Opening Verse – Inilah hidup sejati dan kekal; supaya orang mengenal Bapa, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang diutus oleh Bapa. Yohanes 17:3 BIMK

Saudara mau hidup yang sejati dan sesungguhnya? bukan sekedar hidup yang sekedar ada healing? Hidup yang sejati adalah pada saat kita mengenal Bapa dan Tuhan Yesus, sehingga ada banyak berita asing dan palsu tentang Tuhan, kita bisa dengan mudah menampiknya dan tahu bahwa Tuhan kita baik, karena kita mengenalNya dan Dia selalu baik dalam hidup kita, meskipun mungkin doa kita belum terjawab. Itulah tujuan kita dalam menyembahNya.

Dalam bahasa aslinya di Yunani, kata mengenal berasal dari “ginosko“, yang artinya adalah to know, especially thru personal experience, mengalami dan punya kedekatan langsung alias first hand acquintance.

Supporting Verse – Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati. Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna. Roma 12:1‭-‬2 TB

Berdasarkan semua yang sudah saya jelaskan sebelumnya tentang berbagai cara Allah berbaik hati kepada kita, maka sudah sepantasnya kita membalas kebaikan hati-Nya itu! Janganlah lagi kamu mengikuti cara hidup berdosa yang sudah menjadi kebiasaan orang-orang duniawi. Tetapi hendaklah kamu mengambil keputusan seperti ini, “Ya TUHAN, aku mempersembahkan tubuhku sebagai kurban bagi-Mu!”— walaupun sebenarnya kamu masih hidup. Keputusan itu merupakan persembahan yang suci dan menyenangkan hati TUHAN. Dia akan memperbarui pikiranmu masing-masing, sehingga kamu bisa mengetahui apa kehendak-Nya bagimu dan apa yang terbaik dalam setiap keadaan. Kamu semua akan dimampukan untuk mengerti dan memilih apa yang baik, yang paling tepat, dan yang menyenangkan hati TUHAN. Roma 12:1‭-‬2 TSI

This is your Proper Worship! Ibadah kita yang sejati. Bukankah itu luar biasa? Jika kita dimampukan untuk tahu dan mengerti keputusan apa yang baik dalam hidup kita. Kuncinya adalah satu, kita harus hidup yang penuh dengan berserah dan penuh dengan penyembahan.

Hidup yang benar-benar berkata “Ini hidupku, Tuhan. Kupersembahkan kepadaMu”, baik disaat kita sedang makan, nonton, ngobrol dengan teman, apapun yang kita lakukan, itu menjadi persembahan yang hidup, kudus dan berkenan kepada Tuhan.

Jika saudara mengerti ini, kita akan mengalami kehidupan yang luar biasa dimana setiap langkah kita akan dituntun oleh Tuhan, meskipun tidak sesuai dengan yang kita pikirkan, tetapi tetap akan menjadi yang terbaik dalam hidup kita. Bukan berarti kita tidak punya masalah, tetapi pada saat kita jatuh dalam pergumulan, hati kita tetap ada damai sejahtera karena kita mengenal siapa Tuhan yang selalu bersama dengan kita.

Doa saya agar saya bisa selalu menyembah Tuhan dengan hidup saya, bukan dengan apa yang saya kerjakan di atas mimbar atau dengan suara saya. Penyembahan dimulai dari sebuah keputusan untuk menyerahkan seluruh aspek hidup kita ke dalam tangan Tuhan.

Contoh penyembahan yang paling luar biasa dilakukan oleh Yesus di malam sebelum Dia disalibkan.

Supporting Verse – Maka Ia maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kata-Nya: ”Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki.” Matius 26:39 TB

Meskipun Dia tahu bahwa besoknnya Dia akan disiksa dan disalibkan, tetapi Dia tetap berdoa dan berkata : Bukan KehendakKu, tetapi KehendakMu yang terjadilah, itulah penyembahan yang sejati. Dimana kita bisa berkata kepada Tuhan dalam keseharian kita, biar kehendak Tuhan yang terjadi, karena kita tahu bahwa Tuhan tahu akan rencana yang terbaik di dalam hidup kita.

Seorang Hamba Tuhan bernama William Temple menuliskan seperti ini tentang Penyembahan atau Worship.

To worship is to quicken the conscience by the holiness of God, to feed the mind with the truth of God, to purge the imagination by the beauty of God, to open the heart to the love of God, to devote the will to the purpose of God.”

William Temple

Ini penyembahan yang sesungguhnya dan kehidupan yang seharusnya kita lakukan dalam setiap keseharian penyembahan kita. Kita bisa menyimpulkan bahwa hati yang menyembah adalah hati yang rindu untuk mengenal dan mengalami Tuhan.

Supporting Verse – ‘Begini kata Allah: Orang-orang itu hanya menyembah Aku dengan kata-kata, tetapi hati mereka jauh dari Aku. Percuma mereka menyembah Aku, sebab peraturan manusia mereka ajarkan seolah-olah itu peraturan-Ku.’ ” Matius 15:8‭-‬9 BIMK

Kami berdoa disini bahwa kehidupan penyembahan kita bukan hanya sekedar “lips service”, sekedar lirik lagu yang kita nyanyikan seperti di tempat karaoke saja, tetapi hatinya jauh daripada Tuhan. Kami semua berdoa agar kita sebagai jemaat Tuhan benar-benar punya kerinduan untuk mengenal Yesus.

Supporting Verse – Nenek moyang kami menyembah di atas gunung ini, tetapi kamu katakan, bahwa Yerusalemlah tempat orang menyembah.” Kata Yesus kepadanya: ”Percayalah kepada-Ku, hai perempuan, saatnya akan tiba, bahwa kamu akan menyembah Bapa bukan di gunung ini dan bukan juga di Yerusalem. Kamu menyembah apa yang tidak kamu kenal, kami menyembah apa yang kami kenal, sebab keselamatan datang dari bangsa Yahudi. Yohanes 4:20‭-‬22 TB

Kata ‘Kenal’ dalam konteks ini berasal dari kata “oidamen“, yang artinya adalah to have seen, and perceived, sudah melihat, merasakan dan mengalami sehingga kita bisa mengenalnya. Ini yang Tuhan katakan kepada wanita samaria dalam ayat diatas, Kenalilah Tuhan dan milikilah sebuah hubungan yang erat dengan Tuhan sehingga kita bisa menyembahNya.

Kata menyembah dari bahasa aslinya adalah kata “Proskuneo”, dengan artinya to kiss, menciumi, atau memberikan kecupan. Sebuah hubungan yang erat dan intim dengan seseorang yang kita kenal dan bukan sekedar tahu saja. Ini yang Yesus maksudkan.

When I worship, I rather my heart be without words than my words be without heart

Lamar Boschman

Seringkali itu yang terjadi di gereja modern, kita menyanyikan kata-kata yang ada di lirik, dan sekedar mengikuti apa yang ditulis tetapi kita tidak mengamini apa yang kita katakan, bahkan tidak menghidupi apa yang kita nyanyikan.

Supporting Verse – “It’s who you are and the way you live that count before God. Your worship must engage your spirit in the pursuit of truth. That’s the kind of people the Father is out looking for: those who are simply and honestly themselves before him in their worship. God is sheer being itself—Spirit. Those who worship him must do it out of their very being, their spirits, their true selves, in adoration.” John 4:23‭-‬24 MSG

Di JPCC, kita selalu ajarkan bahwa Tuhan selalu lebih tertarik dalam “Who you are becoming”, menjadi pribadi serupa dengan Kristus, lebih dari pada apa yang bisa kita lakukan, nyanyikan dan katakan.

Bagaimana cara hidup kita mengenal dan menyembah Dia?

1. Kenali Tuhan melalui FirmanNya.

Mengenal Tuhan melalui Firman Tuhan, Kita akan suka untuk merenungi dan membaca Firman Tuhan kalau kita suka menyembah dan memuji Tuhan.

2. Mengalami Tuhan setiap hari.

Melalui doa dan penyembahan, Doa bukan hanya sekedar doa 5 menit setiap pagi dan sebelum makan. Doa adalah kita berkomunikasi dengan Tuhan setiap saat dalam kehidupan kita, memberikan hidup kita, apapun yang kita kerjakan, kita sedang menyembahNya.

Pada saat kita sadar bahwa segala sesuatu kita kerjakan adalah Penyembahan, maka kita selalu akan berpikir “Apakah obrolan ini, film yang saya tonton ini sedang menyembah Tuhan atau tidak?”

Saya mau kita semua benar-benar menyadari panggilan Tuhan untuk sebuah kehidupan yang menyembah Dia. Salah satu kata yang sakral bagi Umat Israel adalah kata “Hineni“.

Kata “Hineni” ini diambil dari dua kata, yaitu “Hine” yang artinya adalah “here” atau disini, dan “Ani” yang artinya adalah “Me” atau “I”. Artinya, Hineni adalah “Here I am” atau Saya disini.

Saya disini, dan ini adalah kata-kata yang setiap kali Tuhan memanggil dan berbicara kepada Musa, Abraham, Samuel dan semua yang kita baca di Alkitab, dan mereka semua selalu menjawabNya dengan “Hineni”.

Here I am, God, Aku disini. Ini adalah kata-kata yang sakral kepada Tuhan menurut orang Israel. Artinya kita memberikan seluruh fokus kita, perhatian dan energi kita, seluruh hidup kita dan berkata “I am aware, aku mau merasakan hadiratMu, Here I am, God, aku disini”.

Ambillah sikap hati “Hineni” ini disaat kita menyembah Tuhan melalui nyanyian kita, bukan sekedar menyanyikan lirik yang ada tetapi benar-benar keluar dari lubuk hati terdalam kita. Kenalilah Tuhan dalam hidup kita, dengan seluruh musim dan keadaan kita sekarang, inilah kita, dan kita mau mengenal Tuhan lebih dalam dari semua yang kita kenal.

P.S : If you like our site, and would like to contribute, please feel free to do so at : https://saweria.co/316notes