When Heaven Breaks Open By Ps. Roy Sujanto

JPCC Sutera Hall 2nd Service (8 June 2025)

Mari berikan apresiasi kepada semua volunteers yang sudah melayani hari ini. Selamat Datang juga kepada setiap DATE Leaders yang ada di tempat ini. Good Morning Church! senang sekali bisa beribadah bersama kalian pagi hari ini di JPCC Sutera Hall. Bicara tentang gereja, tahukah saudara, Kapan gereja lahir? Jawabannya adalah Hari Pentakosta.

Itulah sebabnya kita akan merayakan pentakosta pada Ibadah pagi ini. Happy Pentecost Day! Selamat hari Pentakosta, JPCC! Are you excited? Hari ini kita akan membahas tentang sebenarnya apa yang terjadi 2000 tahun yang lalu saat Pentakosta.

Kalau kita tidak memahami arti pentakosta, banyak anak-anak Tuhan yang seakan-akan hidup seperti tanpa Kuasa Roh Kudus di dalamnya, suara mereka tidak terdengar dan Kristus tidak terpancarkan. Makanya, penting sekali kita mengambil waktu untuk membahas bersama-sama apa pentingnya Pentakosta dan bagaimana kita bisa memaknai Pentakosta.

Minggu lalu Ps. Jeffrey sudah menyampaikan bahwa Roh Kudus memberi kita kuasa untuk menjadi Saksi Kristus yang menguatkan dan menarik. Dan Yesus pada Kisah Para Rasul 1, menyuruh murid-muridNya untuk tinggal diam dan jangan kemana-mana, untuk menantikan Roh Kudus dan Pentekosta.

Dimanapun sekarang kita bisa memahami Pentakosta, dan Yesus menjanjikan akan turun suatu Kuasa, Roh Kudus untuk murid-muridNya menjadi Saksi Kristus. Hari ini kita akan belajar dari pasal selanjutnya. Bayangkan jika kita menjadi murid-murid Yesus, kita ada di ruangan yang hening dan menunggu serta menantikan sesuatu, apa yang akan terjadi, Ibarat seperti kita adalah pelukis di depan kanvas yang kosong, dan tiba-tiba surga mulai melukis di kanvas itu dan itulah pentakosta.

Opening Verse – [1] Pada Hari Pentakosta, semua orang yang dulu mengikut Yesus sudah berkumpul di satu rumah. [2] Tiba-tiba terdengarlah bunyi dari langit seperti deru angin kencang. Bunyi itu memenuhi seluruh rumah tempat mereka sedang berkumpul. [3] Kemudian tampaklah sesuatu yang kelihatannya seperti nyala api kecil, yang menyebar dan berhenti di atas mereka masing-masing. [4] Lalu mereka semua dipenuhi oleh Roh Kudus dan mulai berbicara dalam bahasa-bahasa lain sesuai dengan kemampuan yang diberikan Roh Kudus kepada mereka. Kisah 2:1-4 TSI

Pentakosta itu tidak dimulai dari sebuah konferensi, rapat gereja, atau murid-murid Kristus yang merencanakan ini, tetapi Pentekosta itu dimulai dari fenomena surgawi, kita bisa mendengar adanya api, angin, ada bahasa-bahasa baru yang diucapkan. Ada sekelompok orang-orang biasa, ada pengikut Kristus yang tiba-tiba terperangkap dalam suatu ledakan ilahi dan diperlengkapi dengan Kreatifitas Allah yang luar biasa dan tidak pernah terlihat sebelumnya.

Dalam sekejap, Tuhan memperkenalkan kreatifitasNya, Dia menciptakan cara yang baru bagaimana Dia akan hadir di tengah-tengah umatNya.

Dari dulu kalau kita lihat, di awal di Kitab Kejadian, sewaktu awal penciptaan, Allah selalu bergaul dengan manusia di taman eded, sampai Adam dan Hawa berdosa dan diusir dari taman Eden. Lalu Tuhan membawa bangsa Israel keluar dari mesir, dan mereka membuat kemah suci agar Tuhan hadir di tengah-tengah mereka. Dari jaman raja salomo yang mendirikan bait suci dan hari ini pada saat pentakosta, bagaimana Tuhan hadir di tengah-tengah umatNya?

Dia memberikan RohNya, Roh Kudus yang hadir dan tinggal di tengah-tengah kita orang percaya.

Ini adalah Roh Allah yang tinggal di setiap kita, bukan Roh malas, atau Roh penakut. Inilah cara baru untuk Tuhan hadir di tengah-tengah UmatNya, makanya kita disebut sebagai “The Living temple”, kemanapun kita pergi, kita membawa hadirat Tuhan. Pertanyaannya, Apakah orang di sekeliling kita bisa melihatnya?

Cara baru ini menandai Kuasa Surgawi yang menebus lapisan atmosfir bumi manapun. Oleh sebab itu judul kotbah hari ini saya berikan “When Heaven Breaks Open“. Apa yang terjadi saat “Heaven Breaks Open”?

Pertama, When Heaven Breaks Open, Roh Allah hadir di tengah orang percaya.

Bukan untuk memperbaiki sistem yang lama atau hanya di-upgrade saja. Kita semua telah berdosa dan kehilangan kemuliaan Allah, tetapi ada suatu ciptaan baru yang telah terjadi, “a new Creation” disaat kita percaya kepada Yesus, dan itu dimulai dari Roh Kudus.

Semua dari kita, manusia-manusia biasa yang telah kehilangan kemuliaan Allah dijadikan Duta, perwakilan Allah yang mencerminkan kemuliaan Tuhan dalam hidupnya.

Kedua, When Heaven Breaks Open, ada transformasi yang terjadi.

Kalau kita lihat, di Pasal 2 sampai 4, Rasul Petrus berkotbah dengan berani di hadapan sidang agama, mereka ini adalah musuh Kristus, mereka yang meminta Yesus disalibkan. Dan ini kata mereka selanjutnya.

Supporting Verse – [13] Para pemimpin itu heran melihat keberanian Petrus dan Yohanes saat berbicara, padahal keduanya hanya orang biasa yang tidak mempunyai pendidikan khusus. Mereka juga menyadari bahwa Petrus dan Yohanes sudah sering bersama Yesus. Kisah 4:13 TSI

[13] Ketika sidang itu melihat keberanian Petrus dan Yohanes dan mengetahui, bahwa keduanya orang biasa yang tidak terpelajar, heranlah mereka; dan mereka mengenal keduanya sebagai pengikut Yesus. Kisah Para Rasul 4:13 TB

Mereka ini adalah orang-orang biasa, dan saudara juga perlu tahu bahwa sewaktu Yesus ditangkap, para murid semuanya kabur dan ketakutan, Petrus juga sama, dia menyangkal Yesus bahkan sampai tiga kalinya karena begitu takutnya. Padahal yang bertanya kepadanya hanyalah seorang hamba Imam besar, bukan disidang oleh Imam besar seperti Yesus.

Supporting Verse – [69] Sementara itu Petrus duduk di luar di halaman. Maka datanglah seorang hamba perempuan kepadanya, katanya: ”Engkau juga selalu bersama-sama dengan Yesus, orang Galilea itu.” [70] Tetapi ia menyangkalnya di depan semua orang, katanya: ”Aku tidak tahu, apa yang engkau maksud.” [71] Ketika ia pergi ke pintu gerbang, seorang hamba lain melihat dia dan berkata kepada orang-orang yang ada di situ: ”Orang ini bersama-sama dengan Yesus, orang Nazaret itu.” [72] Dan ia menyangkalnya pula dengan bersumpah: ”Aku tidak kenal orang itu.” [73] Tidak lama kemudian orang-orang yang ada di situ datang kepada Petrus dan berkata: ”Pasti engkau juga salah seorang dari mereka, itu nyata dari bahasamu.” [74] Maka mulailah Petrus mengutuk dan bersumpah: ”Aku tidak kenal orang itu.” Dan pada saat itu berkokoklah ayam. [75] Maka teringatlah Petrus akan apa yang dikatakan Yesus kepadanya: ”Sebelum ayam berkokok, engkau telah menyangkal Aku tiga kali.” Lalu ia pergi ke luar dan menangis dengan sedihnya. Matius 26:69-75 TB

Bagaimana bisa orang-orang biasa ini yang tadinya pengecut diberi Kuasa untuk menjadi pemberani? Ada transformasi yang terjadi di dalam diri mereka.

  • Dari pengecut diberi Kuasa menjadi pemberani
  • Yang tadinya dianggap terbatas, tidak berpendidikan, atau bodoh, tetapi mereka menjadi pembawa kabar-kabar surgawi yang efektif dan penuh otoritas.

Siapapun bisa dipakai oleh Roh Kudus dan KuasaNya tidak terbatas oleh latar belakang dan kemampuan kita. Karya Kreatif, Karya Transformasi itu masih terus terjadi hari ini juga. Dan bukti seseorang penuh dengan Roh Kudus adalah bukan karena mereka menjadi sakti dan bisa mengadakan mukjizat, tetapi kita diberi Kuasa oleh Roh Kudus untuk menjadi saksi.

Bukti Nyata bukan karena kita bisa berkarunia banyak hal tetapi karena adanya suatu transformasi yang terjadi, yang tadinya pemarah dan sekarang menjadi sabar dan penuh kasih, yang tadinya suka berdosa dan sekarang jadinya ada pengendalian diri, yang tadinya malas baca Firman, malas ke gereja atau berkomunitas serta menjalani panggilan, dan sekarang menjadi rajin. Yang tadinya tidak ada tujuan hidup dan sekarang memilikan arahan hidup dan passionate akan apa yang Tuhan percayakan dalam hidupnya. Yang tadinya buntu dan tidak ada jalan keluar, sekarang penuh dengan kreatifitas. Itulah yang terjadi disaat kita dipenuhi oleh Roh Kudus.

Ketiga, When Heaven Breaks Open, Umat Allah dipenuhi Kuasa yang Kreatif.

Kreatifitas itu tidak hanya secara eksklusif dimiliki oleh orang-orang seperti seniman, musisi, dan sebagainya. Tetapi itu tidak terbatas untuk mereka saja, sewaktu Roh Kudus hadir di dalam kita, Roh Kudus tidak memberikan kita kuas untuk melukis, tetapi Roh Kudus memberikan kita kuasa yang dinamis.

Dan Kuasa yang menjadikan setiap kita orang percaya sebagai “creative vessel”, bejana yang kreatif untuk menyampaikan dan membawakan pesan Injil, berita tentang Kristus. Kreatifitas kita akan dipakai oleh Roh Kudus untuk bersaksi tentang Kristus.

Roh Kudus tidak memberikan kita kuasa untuk melakukan tugas-tugas saja, tetapi Roh Kudus juga datang untuk berkarya melalui hidup kita untuk melakukan tugas-tugas kita. It makes a big difference, Siapa yang kita andalkan sebagai sumber kita?

Karya apa saja yang diciptakan oleh Roh Kudus melalui kita?

Ada berbagai Karya seperti bahasa baru, cara-cara berbicara yang baru, relevan, bisa diterima, menyentuh dan mengubahkan hidup seseorang. Kita diberikan cara-cara baru untuk menjangkau jiwa-jiwa, menyelesaikan masalah-masalah yang lama baik itu di tempat kerja dan hubungan kita, pemulihan dalam luka-luka yang lama. Untuk kita yang terbatas oleh “stronghold”, Roh Kudus Menciptakan jembatan baru untuk kita bisa melewati batas dan semua tembok-tembok yang ada.

Pentakosta adalah strategi surgawi. Mukjizat pertama yang terjadi di pentakosta bukanlah angin kencang, mikjizat pertama ini tidak akan berarti jika membuat orang terkesima saja. Mukjizat pertama yang terjadi adalah adanya pemahaman dan understanding, yang tadinya tidak bisa saling mengerti dan sekarang semuanya bisa saling mengerti.

Supporting Verse – [6] Waktu mereka mendengar bunyi keras tadi, banyak yang berdatangan ke rumah itu. Mereka sangat bingung mendengar para pengikut Yesus sedang berbicara dalam bermacam-macam bahasa, sehingga setiap orang dari berbagai bangsa bisa mengerti perkataan mereka. Kisah 2:6 TSI

Jadi, konteksnya pada hari Pentekosta, semua orang Yahudi yang tersebar di seluruh dunia akan datang ke Yerusalem untuk merayakan Penteskosta. Semuanya jadi bisa mengerti disaat Pentekosta, Bahasa yang dahulu mengacau balaukan dan membuat semua orang tersebar ke seluruh permukaan bumi dan sekarang bahasa dipakai oleh Tuhan menjadi alat untuk memberitakan kabar baik.

Saudara tentu tahu apa yang terjadi di Menara Babel, mereka semua berkumpul dengan satu bahasa mendirikan menara untuk kebesaran nama mereka sendiri. Tuhan tidak berkenan dan kemudian memberikan bahasa yang berbeda-beda, sehingga mereka yang tadinya satu bahasa sekarang jadinya berbicara dengan bahasa yang berbeda-beda, sehingga mereka berhenti mendirikan menara itu dan jadinya tersebar ke seluruh permukaan bumi.

Supporting Verse – [1] Adapun seluruh bumi, satu bahasanya dan satu logatnya. [2] Maka berangkatlah mereka ke sebelah timur dan menjumpai tanah datar di tanah Sinear, lalu menetaplah mereka di sana. [3] Mereka berkata seorang kepada yang lain: ”Marilah kita membuat batu bata dan membakarnya baik-baik.” Lalu bata itulah dipakai mereka sebagai batu dan tér gala-gala sebagai tanah liat. [4] Juga kata mereka: ”Marilah kita dirikan bagi kita sebuah kota dengan sebuah menara yang puncaknya sampai ke langit, dan marilah kita cari nama, supaya kita jangan terserak ke seluruh bumi.” [5] Lalu turunlah Tuhan untuk melihat kota dan menara yang didirikan oleh anak-anak manusia itu, [6] dan Ia berfirman: ”Mereka ini satu bangsa dengan satu bahasa untuk semuanya. Ini barulah permulaan usaha mereka; mulai dari sekarang apa pun juga yang mereka rencanakan, tidak ada yang tidak akan dapat terlaksana. [7] Baiklah Kita turun dan mengacaubalaukan di sana bahasa mereka, sehingga mereka tidak mengerti lagi bahasa masing-masing.” [8] Demikianlah mereka diserakkan Tuhan dari situ ke seluruh bumi, dan mereka berhenti mendirikan kota itu. [9] Itulah sebabnya sampai sekarang nama kota itu disebut Babel, karena di situlah dikacaubalaukan Tuhan bahasa seluruh bumi dan dari situlah mereka diserakkan Tuhan ke seluruh bumi. Kejadian 11:1-9 TB

Tetapi di Pentekosta, di kota Yerusalem dimana nama Tuhan diletakkan, Surga turun ke bumi, Roh Kudus hadir, sehingga bahasa yang tadinya semua berbeda-beda, sekarang semua orang berkumpul dan mereka semua bisa saling mengerti kabar baik karena adanya Roh Kudus.

Di Menara babel, pembangunan Menara berhenti dan tidak dilanjutkan, tetapi di Yerusalem, bahasa tidak lagi menjadi batasan disaat semua orang mengerti, dan ledakan pergerakan dan pembangunan gereja dimulai hari itu. Itulah makna daripada pentakosta. Roh Kudus tidak datang untuk menghapus budaya, suku dan bahasa yang berbeda-beda, tetapi Roh Kudus datang untuk memenuhi dan mentransformasi setiap budaya, dan bahasa yang berbeda-beda untuk menjadi alat yang memberitakan Kristus. Dan untuk melakukan itu semua membutuhkan Kreatifitas yang luar biasa, this is creativity in action. The Holy Spirit creatively communicates Christ through our whole life.

Melalui seluruh hidup kita, aspek apapun dalam hidup kita, masa lalu, latar belakang, pencapaian kita, hubungan kita, pelayanan kita, dan itu juga meliputi luka-luka, kegagalan dan kekecewaan di masa lalu kita, semua itu bisa dipakai Roh Kudus untuk menceritakan Tuhan secara Kreatif. Dengan cara-cara yang sebelumnya tidak terpikirkan sama sekali, dan Kreatifitas yang dipimpin oleh Roh Kudus itu bukan hanya terbatas di Ibadah hari minggu saja, tetapi itu juga berlaku untuk keseharian kita, dan bukan hanya di gereja saja, baik itu untuk seniman, programmer, peneliti, musisi, pengusaha, suami, istri, semuanya bisa dipakai Roh Kudus secara Kreatif.

Ketika kita memberitakan Kristus lewat apapun, baik itu lewat peran, pelayanan dan tanggung jawab kita, kita membagikan harapan dalam bahasa yang bisa dimengerti, menjangkau, menyentuh dan bisa mengubah kehidupan orang lain. Kita menjadi Pentakosta yang berjalan.

Saya percaya Pentakosta hanya terjadi sekali. Kita tidak perlu setiap tahun menantikan Roh Kudus turun. Roh Kudus sudah tinggal di dalam kita semua yang percaya kepadaNya. Ada ledakan-ledakan surgawi yang bisa kita pancarkan ke setiap orang kemanapun kita pergi. Inilah artinya kita menjadi gereja.

Bayangkan jika kita semua di ruangan ini, mau dipakai oleh Roh Kudus, mengijinkan Roh Kudus untuk bekerja secara bebas, mengeluarkan Kreatifitas melalui apapun dan dimanapun kita ditempatkan. Bayangkan dampak yang akan terjadi di kota jabodetabek dan seluruh Indonesia. Kita menjadi Pentekosta yang berjalan. Ketika hidup kita diubahkan, kita mengalami transformasi dan bisa mengekspresikan Kreatifitas yang bernafaskan Injil, dan bersaksi tentang Kristus. Semua yang kita lakukan ini, apakah bernafaskan Injil?

In the gospel, we have the most powerful message in the world.

Setiap dari kita yang percaya kepada Kristus sebagai Tuhan, kemanapun kita pergi, kita membawa pesan yang paling kuat ini. Kalau kita ekspresikan kreatifitas surgawi yang ada dalam diri kita untuk menyampaikan pesan yang paling kuat ini, Apa yang Roh Kudus akan lakukan melalui kita dengan pesan ini sangat penting secara kekekalan. Hal lain di dunia yang bisa kita kejar di luar Tuhan seperti ketenaran, kekayaan dan pencapaian semuanya bersifat sementara. Di perspektif kekekalan, semua itu tidak ada artinya sama sekali.

Tetapi apa yang kita lakukan dengan Injil berdampak secara kekal. Mungkin beberapa dari kita merasa bahwa kita belum cukup berani dan terlatih untuk melakukan ini, tetapi Roh yang sama dan ada di setiap hamba Tuhan juga ada dalam diri kita semua sebagai orang percaya. Roh yang sama yang ada dalam hamba Tuhan tidak lebih besar atau lebih kecil daripada Roh yang sama dan ada di dalam diri kita sebagai orang percaya. Inilah kabar baiknya, Pentakosta datang untuk menghancurkan tekanan agamawi yang digerakkan oleh rasa bersalah.

Supporting Verse – [8] Akan tetapi, kamu masing-masing akan menerima kuasa, ketika Roh Kudus datang dan tinggal di dalammu. Dengan kuasa-Nya itu, kamu akan menjadi saksi yang memberitakan tentang Aku di Yerusalem, seluruh Yudea, Samaria, dan sampai ke semua daerah terpencil di dunia.” Kisah 1:8 TSI

Bukan tekanan, intimidasi atau rasa bersalah, tetapi Kuasa yang diberikan. Roh Kudus tidak manipulatif, Dia tidak akan memberikan kita tekanan dan intimidasi serta membuat kita merasa bersalah. Kita sebaliknya diberikan Kuasa untuk menjadi SaksiNya. Tidak ada dari kita, siapapun, yang alami dalam bersaksi. Tidak ada dari kita yang bersaksi karena kita hebat, kita semua bersaksi karena ada Roh Kudus yang tinggal di dalam kita, selalu bekerja, menciptakan momen-momen dan kesempatan yang tidak kita pernah pikirkan sebelumnya dan cara-cara, ide-ide, dan kata-kata yang baru untuk bersaksi.

Supporting Verse – [19] Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, [20] dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.” Matius 28:19-20 TB

Amanat Agung bukan diletakkan di pundak kita sebagai beban yang berat, karena kalau kita sadar akan Kuasa yang mengalir di dalam diri kita, seharusnya ini ibaratnya seperti sungai yang mengalir keluar dari hati kita. Karena kita bukanlah sumber Kuasa tetapi Roh Kudus.

Supporting Verse – [20] “Aku percaya bahwa Engkau, ya Allah, mampu melakukan jauh lebih besar daripada yang dapat kami minta atau pikirkan, sebab kuasa-Mu yang luar biasa bekerja dalam hidup kami masing-masing. Efesus 3:20 TSI

Kalau kita merupakan sumber Kuasa, tidak heran kita merasa bersalah dan terbeban berat sekali. Tetapi kalau kita sadar bahwa ada Roh Kudus yang tinggal di dalam kita dan merupakan sumber Kuasa. Misi Kristus dalam hidup kita akan mengalir secara alami.

Sewaktu kita melihat ada teman-teman kita yang sedang terluka, susah atau orang yang kesesakan, kita akan tergerak untuk menjadi penyambung Kasih, penghiburan dan pertolongan dari Tuhan. Ketika ada yang kesepian, kita bisa menjadi sahabat, hidup kita akan dipakai dengan luar biasa, dan ada sebuah peralihan yang besar dan terjadi dalam hidup kita. Dari “Saya tidak kebayang bagaimana Tuhan bisa memakai saya” menjadi “Tuhan sanggup berkarya lebih dari apa yang kita bayangkan sebelumnya”. Ada Kuasa yang luar biasa dalam diri kita dan inilah Kreatifitas yang dipimpin oleh Roh.

The Holy Spirit creatively communicates Christ through our whole life.

Pertanyaannya, Saudara bisa bayangkan apa yang Roh Kudus sedang bayangkan melalui hidup kita? Dimana kita melihat batas, Roh Kudus melihat batu loncatan, Dimana kita melihat kemaitan atau tidak ada harapan lagi, Roh Kudus akan menghembuskan nafas kehidupan. Dimana kita takut gagal karena sudah berulang kali terjadi, Roh Kudus akan menyulut dengan apiNya dan memberikan semangat yang baru, Dimana kita merasa kosong, Roh Kudus siap memenuhi kita.

Hidup kita seperti kanvas yang kosong tadi, dan Pentakosta adalah Kuasa Surgawi, dan Roh Kudus adalah pelukis yang Kreatif. Kalau saudara paham, sadar dan mengerti arti pentakosta hari ini, stop dan berhentilah mendiskualifisi diri kita sendiri. Tidak ada yang terlalu tua, muda, bodoh, “cupu”, tidak ada yang terlalu biasa, karena Kuasa Roh Kudus itu tidak terbatas, dan setiap dari kita semua dipenuhi oleh Roh Kudus dan Dia tidak terbatas dengan kondisi yang ada dan terjadi di sekeliling kita.

Creativity is not about being clever, It’s about being connected to the Creator.

Kreatifitas Ilahi bukan soal kehebatan dan kepintaran kita, tetapi adalah terhubung dengan Pencipta kita, dan itu ada dalam diri semua kita, kemanapun kita pergi. Roh Kudus sampai sekarang masih hadir dalam diri kita, this is about “His Presence” yang ada dalam diri kita. Saya percaya bahwa ApiNya masih menyala, dan anginNya masih terus bertiup dalam diri kita.

Kalau kita sadar itu, Melangkahlah dalam panggilan kita, apapun itu, biar hidup kita menjadi bahasa dari Injil, ijinkan Roh Kudus untuk melukiskan Kisah Kristus melalui Kreatifitas dan hidup kita. Karena Pentakosta bukanlah sebuah perayaan dan momen yang terjadi di masa lalu, melainkan adalah tentang pergerakan yang dimulai 2000 tahun yang lalu, bukan memori, dan sampai sekarang terus mengalir keluar dari dalam setiap diri kita yang percaya.

Apakah kita rindu mengalami Kuasa Kreatifitas Roh Kudus dalam hidup kita? Maukah kita membuka hati untuk mengijinkan Roh Kudus berkarya melalui hidup kita?