JPCC Online Service (15 November 2020)
Tema kita bulan ini adalah tentang Healing from Brokenness. Saya ingin memulai sharing saya dengan Firman berikut.
Opening Verse – Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh. 1 Petrus 2:24 TB
Yesus menjanjikan kesembuhan secara holistik dalam hidup kita, kesembuhan secara jasmani, jiwani, dan rohani. Kita layak dan sudah mendapatkan kesembuhan yang Dia berikan di atas kayu salib.
Kata sembuh di dalam bahasa aslinya berarti “made whole” atau “it is done”. Sesuatu yang sudah dilakukan dan layak untuk kita nikmati. Karena fokus kita dalam bulan ini mengenai kesehatan mental kita, saya ingin menunjukkan beberapa ayat berikut mengenai kesehatan mental, tentang betapa pentingnya itu dari perspektif Firman Tuhan.
Supporting Verse – Kepada-Nya diberikan kitab nabi Yesaya dan setelah dibuka-Nya, Ia menemukan nas, di mana ada tertulis: ”Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang.” Lukas 4:17-19 TB
Ada 4 hal yang dicatat dalam terjemahan bahasa indonesia mengenai apa yang Yesus lakukan bagi kita di atas kayu salib. Bicara soal orang miskin, ada yang tertawan, buta dan tertindas. Namun ada satu bagian penting dari ucapan Yesus yang tidak didapat dengan baik dalam terjemahan bahasa Indonesia. Saya akan menunjukkannya dalam terjemahan bahasa inggris berikut.
Supporting Verse – And He was handed the book of the prophet Isaiah. And when He had opened the book, He found the place where it was written: “The Spirit of the Lord is upon Me, Because He has anointed Me To preach the gospel to the poor; He has sent Me to heal the brokenhearted, To proclaim liberty to the captives And recovery of sight to the blind, To set at liberty those who are oppressed; To proclaim the acceptable year of the Lord .” Luke 4:17-19 NKJV
Bagian “to heal the brokenhearted” tidak terekam dalam terjemahan Bahasa Indonesia dan ini menunjukkan bahwa betapa pentingnya kesehatan batin dan mental kita. Setidaknya 3 perkara yang Yesus lakukan diatas berhubungan dengan kesehatan batiniah kita.
Seperti kata-kata Brokenhearted, Captive atau tertawan, dan Oppressed atau tertindas. Selain itu kata miskin dan buta juga dapat ditafsirkan secara jiwani karena Yesus datang untuk menyampaikan kabar baik bagi kita yang miskin dan buta secara batiniah.
Supporting Verse – Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah. Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh. Yesaya 53:4-5 TB
Dua kata kunci disini, Penyakit dan Kesengsaraan, di dalam Bahasa Indonesia dapat kita tafsirkan secara jasmani. Kata penyakit dan Kesengsaraan ini juga diterjemahkan secara berbeda dalam terjemahan bahasa inggris.
Supporting Verse – Surely He has borne our griefs And carried our sorrows; Yet we esteemed Him stricken, Smitten by God, and afflicted. But He was wounded for our transgressions, He was bruised for our iniquities; The chastisement for our peace was upon Him, And by His stripes we are healed. Isaiah 53:4-5 NKJV
Kata penyakit sebenarnya diterjemahkan dengan kata Grief atau kesedihan, dan kata Kesengsaraan diterjemahkan dengan kata Sorrow. Dua kata kunci dalam terjemahan bahasa inggris menggambarkan tentang kesehatan mental kita.
Itu sebabnya ayat ini juga mengutip bahwa oleh Bilur-bilurNya kita sudah disembuhkan. Dalam terjemahan aslinya diartikan bahwa kita secara permanen sudah dibebaskan dari kesedihan dan kesengsaraan kita, apapun yang kita alami di dalam jiwa dan batin kita. Oleh karena itu saya berikan judul kotbah hari ini “Wound, Healing and Scar“.
Karena sebagaimana ayat tadi kita baca, Tuhan peduli terhadap luka yang ada dalam batin kita. Itu sebabnya kalau kita bicara soal luka, tidak ada seorang pun dari kita yang terkecuali. Setiap kita pernah mengalami terluka baik itu karena kecerobohan atau kebodohan kita sendiri atau karena orang lain.
Setiap kali kita temukan luka yang didapat bukan karena kebodohan kita. Alkitab mencatat kisah Ayub yang dilukai karena dia dicobai oleh Iblis. Apapun alasannya kita dilukai atau terluka, kita harus dan dapat sembuh dari luka tersebut. Kita bukan hanya harus sembuh tetapi setiap dari kita dapat sembuh dari semua luka yang kita alami.
Karena kalau kita tidak sembuh, luka dapat merampas potensi, purpose dan damai sejahtera dalam hidup kita.
A wound robs you of your potential, purpose and peace. Luka dapat merampas potensimu, tujuan hidupmu dan damai sejahteramu.
Ada berbagai daftar dari berbagai jenis luka yang kita alami. Ada kekecewaan, dukacita dan kesedihan karena kehilangan orang-orang yang kita kasihi, ada yang kehilangan materi, ada yang kuatir, marah, takut, cemas, trauma, stress, depresi, mengalami kepahitan, sulit percaya orang lain, dan tidak bisa percaya diri sendiri.
Salah satu ciri bahwa kita sedang mengalami luka adalah pada saat kita meresponi dengan overreactive terhadap sesuatu, terutama dengan sebuah kejadian. Apakah sesuatu yang terjadi pada kita sekarang, dan biasanya kita meresponi seperti itu, karena kita meresponi bukan tentang apa yang sedang terjadi tetapi sekaligus terhadap semua yang pernah terjadi dalam hidup kita.
Apapun penyebab luka yang terjadi dalam hidup kita, kita harus dan dapat pulih dari luka supaya dapat menghidupi potensi, tujuan dan damai sejahtera di dalam kehidupan kita masing-masing.
Salah satu contoh di Alkitab mengenai seorang yang terluka karena disebabkan oleh orang lain adalah Ayub. Dia adalah orang yang saleh, tetapi karena Iblis menantang Tuhan untuk menguji kesetiaannya. Dimulai dari kehilangan materi sampai anaknya, hingga akhirnya istrinya dan bahkan dia sendiri sampai mengalami sakit parah.
Ayub dicederai secara fisik dan mental, bahkan respon istrinya sampai mencaci maki Tuhan.
Supporting Verse – Maka berkatalah isterinya kepadanya: ”Masih bertekunkah engkau dalam kesalehanmu? Kutukilah Allahmu dan matilah!” Ayub 2:9 TB
Kemungkinan besar Istri Ayub sudah pahit kepada Tuhan sebelumnya. Semakin dalam sebuah luka maka akan meninggalkan bekas yang semakin dalam pula. Yesus telah menyembuhkan luka kita tetapi Dia tidak menghapus bekas luka kita.
Minggu lalu Ps. Jeffrey bicara tentang Kintsugi, bekas luka yang tidak dihapus tetapi sebaliknya bisa menambah nilai kehidupan. Yesus sudah menyembukan luka kita tetapi Dia tidak akan menghapus bekas luka dalam hidup kita. Karena ada beberapa hal yang sebuah bekas luka dapat ceritakan.
- Bekas lupa menceritakan bahwa kita bukan manusia yang sempurna.
- Bekas luka juga menceritakan kesaksian bahwa Tuhan mampu menyembukan luka terdalam sekalipun.
- Bekas luka juga menceritakan bagaimana Tuhan telah memulihkan saya.
- Bekas luka menceritakan bahwa saya tidak malu akan apa yang pernah terjadi dalam hidup saya.
Itu sebabnya setiap kita pernah luka namun tidak setiap kita mampu mengubahkan luka kita menjadi sebuah bekas luka yang sudah sembuh. Itu sebabnya untuk mengubah luka kita menjadi bekas luka, kita harus sembuh dan melewati proses yang namanya Healing.
Healing adalah sebuah keharusan bagi kita semua. Kita semua harus dan dapat sembuh karena Kristus sudah memberikan kesembuhan bagi kita semua di atas kayu salib 2000 tahun yang lalu.
Ada beberapa sikap yang dapat kita jalani disaat kita mengalami luka. Di Kitab Amsal ada tiga istilah dalam menjalani kehidupan.
- Orang fasik (evil). Disaat orang fasik mengalami luka, ia akan menyebarkan luka karena kita sering mendengar istilah yang mengatakan “a hurt person will hurt others”. Seorang fasik kalai terluka akan berusaha untuk menyebarkan lukanya kepada orang lain.
- Orang bodoh atau bebal (fool). Orang bodoh disaat terluka akan menyimpan lukanya, karena seorang yang bodoh akan membiarkan dengan menyimpan luka itu untuk melukai dirinya.
- Orang bijak (wise). Seorang yang bijak disaat terluka akan mengobati lukanya dan akan membiarkan lukanya sembuh dan kemudian lukanya akan berubah menjadi sebuah bekas luka yang dapat menceritakan bagaimana Tuhan menyembukannya dan bagaimana dia tidak lagi malu akan apa yang pernah terjadi dalam hidupnya.
Untuk mengobati luka kita, kadangkala harus melibatkan keberadaan kita untuk mengakui apa yang kita hadapi, menerima apa yang kita hadapi dan juga mengampuni apa yang sudah pernah terjadi, melepaskan semua perkara apa yang terjadi dalam hidup kita dan berdamai dengan keadaan dan juga diri kita sendiri.
Itu sebabnya selain kita menjalani proses ini secara berulang-ulang kali sebagaimana kita mengampuni seseorang seperti yang dikatakan di Alkitab. Kita harus melakukan ini berulang kali sampai kita pulih. Itu sebabnya ada waktu dimana kita perlu memberikan waktu beristirahat kepada luka itu agar sembuh.
Sebuah luka harus dan bisa sembuh apabila kita berani untuk membuka luka tersebut dan membiarkan keberadaan Firman Tuhan dan Kebenaran menolong dan menyembuhkan kita.
Selain melakukan apa yang harus kita lakukan untuk bisa sembuh, seperti membuka diri dan membiarkan Firman Tuhan untuk menyembuhkan kita, dan memberikan waktu beristirahat agar luka itu bisa sembuh. Selain semua ini, apa yang kita butuhkan untuk menjadi sembuh sudah Kristus sediakan di atas kayu salib. Kita hanya perlu menerimanya.
Kita tentu pernah mendengar kisah seorang wanita yang mengalami sakit pendarahan selama 12 tahun. Dikatakan pada waktu dia menjamah Yesus, Yesus berkata bahwa ada kuasa yang keluar daripadaNya dan kuasa itulah yang kemudian keluar dan menyembuhkannya. Kalau kita baca di Alkitab, ada banyak orang yang menyentuh Yesus karena mereka sedang berdesak-desakan tetapi kuasa yang menyembuhkan dan mengalir dari Yesus hanya menuju kepada satu individu saja yaitu wanita yang mengalami pendarahan selama 12 tahun.
Supporting Verse – Pada waktu itu seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan maju mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jumbai jubah-Nya. Karena katanya dalam hatinya: ”Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh.” Tetapi Yesus berpaling dan memandang dia serta berkata: ”Teguhkanlah hatimu, hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau.” Maka sejak saat itu sembuhlah perempuan itu. Matius 9:20-22 TB
Prinsip yang sama juga berlaku dalam hidup kita. Banyak kita mengenal Firman Tuhan tetapi tidak semua dari kita mengalami dan menerima Firman itu bekerja dalam hidup kita. Kebenaran membebaskan kita sebagaimana yang dialami oleh wanita yang mengalami sakit pendarahan ini.
Kita perlu terhubung kepada Yesus untuk menerima kesembuhan yang telah Yesus sediakan di atas kayu salib.
Supporting Verse – Bilur-bilur yang berdarah membersihkan kejahatan, dan pukulan membersihkan lubuk hati. Amsal 20:30 TB
Blows that hurt cleanse away evil, As do stripes the inner depths of the heart. Proverbs 20:30 NKJV
Apa yang dilakukan oleh Bilur-bilur Kristus bukan hanya menyembuhkan dan membersihkan tetapi juga memurnikan bagian terdalam batin kita.
Penyembuhan perlu waktu namun waktu saja tidak memastikan kesembuhan.
Luka di masa lalu tidak akan sembuh dengan sendirinya karena berjalannya waktu. Itu sebabnya kita perlu mengijinkan luka kita untuk disembuhkan sehingga kita dapat mengubah luka kita menjadi scar atau bekas luka yang dapat menceritakan kebesaran Tuhan.
Closing Verse – Maka terang bulan purnama akan seperti terang matahari terik dan terang matahari terik akan tujuh kali ganda, yaitu seperti terangnya tujuh hari, pada waktu Tuhan membalut luka umat-Nya dan menyembuhkan bekas pukulan. Yesaya 30:26 TB
Dikatakan pada waktu Tuhan membalut luka umatNya dan menyembuhkan kita, maka kita dapat bersinar terang bahkan tujuh kali gandanya dari terang matahari.
I do believe that you can shine and have the potential and all the peace the Lord has provided. Damai, potensi, dan tujuan yang ada dalam hidup kita dapat bersinar terang dalam hidup kita sehingga kita dapat melakukan apa yang Tuhan rencanakan jika kita mengijinkan luka kita diobati.
If we allow healings to take place in our life, we can turn our wound into scar to tell the Glory of God.
Saya tidak tahu siapa di antara kita yang membutuhkan apa yang baru saja saya sampaikan. Mungkin ada di antara kita yang sedang terluka dan mengalami apa yang saya sampaikan hari ini, itu sebabnya saya berharap kita tidak meresponi seperti apa yang Kitab Amsal sebutkan sebagai orang yang bodoh atau bebal dengan membiarkan dan mempertahankan luka yang ada.
Kita bisa dan harus sembuh karena Yesus sudah menyediakan kesembuhan ini di atas kayu salib. Saya percaya bahwa hari ini kesembuhan tersedia bagi kita semua. Banyak yang menjamah Yesus sebagaimana orang ramai yang ada di sekitar Yesus dalam kisah wanita yang sakit pendarahan. Tetapi tidak banyak yang terhubung denganNya dan menjamah Yesus seperti wanita yang mengalami kesembuhan dari sakit pendarahannya.
Kesempatan ini tersedia bagi kita semua hari ini, jika kita tahu bahwa kita terluka dan merasa overreactive pada sesuatu yang terjadi, karena respon kita bukan hanya kepada apa yang sedang terjadi tetapi juga kepada apa dan semua yang sudah terjadi dalam hidup kita.
Tetapi ingatlah bahwa Yesus sudah mati di kayu salib, dan oleh Bilur-bilurNya kita disembuhkan. Kita bisa reach our dan terhubung denganNya sebagaimana wanita yang sakit pendarahan. Kuasa kesembuhan yang sama bisa datang dalam hidup kita.
Kita harus membuka diri kepada orang-orang di sekitar kita dan mengijinkan agar luka kita disembuhkan, mengijinkan rasa percaya, peneguhan dan nasihat datang dalam hidup kita, dan membiarkan waktu untuk menyembuhkan kita.
Hari ini, langkah pertama yang bisa kita lakukan adalah datang kepadaNya dan jika ada di antara kita yang belum menerimaNya sebagai Juru Selamat, ini saatnya kita mengundang Dia untuk datang ke dalam hidup kita, terhubung denganNya dan biarkan kuasa itu mengalir dalam hidup kita.