JPCC Kota Kasablanka Service 3 (4 June 2017)
Bulan ini kita akan mempunyai tema gereja baru bernama “A Life Giving Worship”, Worship yang selama ini kita kenal ternyata hanya sebagian dari arti kata yang sesungguh-nya, Worship yang kita kenal bukan hanya sekedar kebaktian atau lagu pelan saja. Kalau dipelajari lebih jauh, kata worship saat pertama kali muncul di Alkitab sama sekali tidak ada hubungan-nya dengan kedua hal itu.
Karena itu penting untuk mempunyai perspektif yang benar mengenai Worship. Perspektif akan menentukan bagaimana seseorang merespon baik dari perkataan maupun tindakan-nya.
Opening Verse – “Setelah semuanya itu Allah mencoba Abraham. Ia berfirman kepadanya: “Abraham,” lalu sahutnya: “Ya, Tuhan.” Firman-Nya: “Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu.” Keesokan harinya pagi-pagi bangunlah Abraham, ia memasang pelana keledainya dan memanggil dua orang bujangnya beserta Ishak, anaknya; ia membelah juga kayu untuk korban bakaran itu, lalu berangkatlah ia dan pergi ke tempat yang dikatakan Allah kepadanya. Ketika pada hari ketiga Abraham melayangkan pandangnya, kelihatanlah kepadanya tempat itu dari jauh. Kata Abraham kepada kedua bujangnya itu: “Tinggallah kamu di sini dengan keledai ini; aku beserta anak ini akan pergi ke sana; kami akan sembahyang, sesudah itu kami kembali kepadamu.” Lalu Abraham mengambil kayu untuk korban bakaran itu dan memikulkannya ke atas bahu Ishak, anaknya, sedang di tangannya dibawanya api dan pisau. Demikianlah keduanya berjalan bersama-sama. Lalu berkatalah Ishak kepada Abraham, ayahnya: “Bapa.” Sahut Abraham: “Ya, anakku.” Bertanyalah ia: “Di sini sudah ada api dan kayu, tetapi di manakah anak domba untuk korban bakaran itu?” Sahut Abraham: “Allah yang akan menyediakan anak domba untuk korban bakaran bagi-Nya, anakku.” Demikianlah keduanya berjalan bersama-sama. Sampailah mereka ke tempat yang dikatakan Allah kepadanya. Lalu Abraham mendirikan mezbah di situ, disusunnyalah kayu, diikatnya Ishak, anaknya itu, dan diletakkannya di mezbah itu, di atas kayu api. Sesudah itu Abraham mengulurkan tangannya, lalu mengambil pisau untuk menyembelih anaknya. Tetapi berserulah Malaikat Tuhan dari langit kepadanya: “Abraham, Abraham.” Sahutnya: “Ya, Tuhan.” Lalu Ia berfirman: “Jangan bunuh anak itu dan jangan kauapa-apakan dia, sebab telah Kuketahui sekarang, bahwa engkau takut akan Allah, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku.” Lalu Abraham menoleh dan melihat seekor domba jantan di belakangnya, yang tanduknya tersangkut dalam belukar. Abraham mengambil domba itu, lalu mengorbankannya sebagai korban bakaran pengganti anaknya. Dan Abraham menamai tempat itu: “ Tuhan menyediakan”; sebab itu sampai sekarang dikatakan orang: “Di atas gunung Tuhan, akan disediakan.” Untuk kedua kalinya berserulah Malaikat Tuhan dari langit kepada Abraham, kata-Nya: “Aku bersumpah demi diri-Ku sendiri — demikianlah firman Tuhan –: Karena engkau telah berbuat demikian, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku, maka Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah dan membuat keturunanmu sangat banyak seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut, dan keturunanmu itu akan menduduki kota-kota musuhnya. Oleh keturunanmulah semua bangsa di bumi akan mendapat berkat, karena engkau mendengarkan firman-Ku.” Kemudian kembalilah Abraham kepada kedua bujangnya, dan mereka bersama-sama berangkat ke Bersyeba; dan Abraham tinggal di Bersyeba.” Kejadian 22:1-19 TB
Dari kejadian diatas, kita bisa melihat bahwa Abraham kenal betul siapa Tuhan-nya, dia bukan hanya sekedar mempunyai Iman. Dari respon, perkataan dan tindakan Abraham, dia adalah seorang yang beriman dan sangat mengenal Tuhan.
Jika kita pelajari ayat diatas, ada Kata “Sembahyang” di ayat ini, ini adalah ayat pertama yang muncul mengenai Worship. Kita bisa melihat Abraham ber-iman bahwa anak-nya akan hidup dan akan bersama-sama untuk datang kembali.
Peristiwa diatas sungguh sangat luar biasa dan begitu banyak hal yang bisa digali, tetapi melalui peristiwa ini juga muncul kata “Love” untuk pertama kali-nya. Kata ini (Cinta atau Love) muncul berbarengan dengan kisah mengenai sebuah pengorbanan.
Alkitab mendefiniskan arti cinta yang sesungguhnya, cinta tanpa pengorbanan bukan-lah cinta yang sesungguhnya. Cinta berkeinginan untuk membahagiakan orang yang dicintai, bahkan jika dirinya sendiri perlu untuk berkorban.
Jadi Worship bukan berupa sekedar lagu atau kebaktian, Worship adalah tanda cinta dan ketaatan. Kalau anda mencintai seseorang, anda akan men-taati orang tersebut, Penyembahan adalah ekspresi dari sebuah cinta kepada seseorang atau sesuatu.
Supporting Verse – Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku. Yohanes 14:15 TB
Ada 3 hal yang perlu diketahui dan perlu ada dalam Penyembahan :
1. Obyek yang disembah.
Siapa yang anda sembah? Worship is about God, bukan tentang diri kita sendiri. Penyembahan fokus-nya kepada Tuhan, bukan kepada diri kita dan masalah yang sedang kita hadapi.
Dalam hidup di dunia, penyembahan seringkali berupa obyek, ada orang yang menyembah patung, iblis, uang, atau bahkan menyembah manusia tertentu sebagai idola-nya. Bangsa Israel pernah melakukan hal ini sehingga membuat Tuhan murka. Kita perlu ingat bahwa apa saja yang kita taruh untuk menggantikan Tuhan sebagai objek penyembahan kita, itulah berhala.
Supporting Verse – Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi. Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku. Keluaran 20:4-5 TB
Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala. Kolose 3:5 TB
2. Ada Sikap dalam Menyembah
Dalam Bahasa asli, kata Worship adalah adalah Shachah – To Bow Down, sikap merendah dan menghormati bahwa yang kita sembah jauh lebih tinggi daripada kita. Worship sering dikenal dan dilakukan dengan cara mengangkat tangan, bersujud, merebah dengan kepala di lantai, dll.
Tetapi hal ini bukan hanya sekedar posture tubuh, Worship adalah sikap hati yang benar. Bukan hanya sikap diluar, tetapi juga sikap hati kita.
Penyembah yang benar melebihi hal-hal yang eksternal karena awalnya adalah dari hati. Bisa saja kita terlihat khusyuk dan mengangkat tangan tapi sebenarnya hanya berpura-pura. Itu bukan “true worship”, Kita menyembah Tuhan dengan semua ketulusan hati kita, dalam roh dan dalam kebenaran.
Supporting Verse – Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran ; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian. 4:24 Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran.Yohanes 4:23-24 TB
3. Ada Persembahan yang dibawa
Sebagai ekspresi cinta untuk orang atau Tuhan yang disembah. Perlu ada korban dan persembahan yang harus dibawa untuk penyembahan, Kalau anda mau datang untuk menyembah, ada sesuatu yang kita persembahkan kepada Tuhan dan bisa berupa berbagai hal seperti hal-nya harta, pujian, dan syukur kepada Tuhan.
Abraham mempersembahkan yang terbaik yang ia punya, yaitu Ishak kepada Tuhan. Sejak kecil, Ishak sudah tahu bahwa setiap mau menghadap Tuhan, selalu ada korban persembahan yang dibawa. Pada saat itu yang dibeawa adalah anak domba.
Itu sebabnya jangan datang menghadap Tuhan dengan “tangan kosonh”. Mari kita taruh pada porsi sesungguhnya. Tidak usah selalu diingatkan/diancam/diulang. Kalau kita tahu bahwa dia adalah Tuhan yang kita cintai, kepadaNya-lah kita mau memberikan yang terbaik sebagai korban.
Apa yang terbaik yang Anda punya? Harta, talenta, kemampuan, dan lain-lain. Bawalah itu dan menghadap kepadaNya.
Sacrifice of Praise, atau Korban Pujian adalah saat dimana anda mempunyai beban yang berat dan merasa sulit untuk menyembah Tuhan, tetapi anda tetap mengambil keputusan untuk memuji dia. Itulah Pengorbanan, The Sacrifice of Praise.
Untuk Mengucap Syukur, anda harus mengingat hal baik yang pernah anda terima, karena sebagai manusia kita tidak perlu diajar untuk mengeluh. Tuhan setia, dan Tuhan yang sama akan memberikan anda jalan keluar akan semua permasalahan yang anda alami sekarang.
Supporting Verse – Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati. Roma 12:1
Sebab itu marilah kita, oleh Dia, senantiasa mempersembahkan korban syukur kepada Allah, yaitu ucapan bibir yang memuliakan nama-Nya. Dan janganlah kamu lupa berbuat baik dan memberi bantuan, sebab korban-korban yang demikianlah yang berkenan kepada Allah. Ibrani 13:15-16 TB
“Through Jesus, therefore, let us continually offer to God a sacrifice of praise—the fruit of lips that openly profess his name. And do not forget to do good and to share with others, for with such sacrifices God is pleased.” Hebrews 13:15-16 NIV
Kita bisa saja kelihatan begitu kuhsyuk dalam menyembah Tuhan, sambil bersujud dan meneteskan air mata di saat menyembah tetapi hanya Tuhan dan kita yang tahu akan hal ini. Apalagi kalau kita keluar dari kebaktian dan terus berbuat jahat dan bersikap judes kepada orang lain.
Jangan lupa untuk selalu berbuat baik, membantu orang lain. Jangan sampai kita rajin pergi ke gereja tetapi yang dipikirkan sebetulnya hanya diri sendiri. Jika kita melakukan semua ini hanya untuk “impress” orang lain, itu bukan penyembahan. Keluar kebaktian, Anda tetap pelit dan tak pernah membantu orang. Kalau anda ingin mempersembahkan korban yang terbaik kepada Tuhan, selalu ucapkan syukur dan jangan pernah berhenti untuk membantu orang lain, tidak peduli seberapa berat situasi yang anda alami sekarang.
Supporting Verse – Dan Iblis membawa-Nya pula ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya, dan berkata kepada-Nya: “Semua itu akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku.” Maka berkatalah Yesus kepadanya: “Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!” Lalu Iblis meninggalkan Dia, dan lihatlah, malaikat-malaikat datang melayani Yesus. Matius 4:8-11 TB,
Then Jesus said to him, “Away with you, Satan! For it is written, ‘You shall worship the Lord your God, and Him only you shall serve.’” Matthew 4 :10 NKJV
Perhatikan hubungan antara worship dan serve. Worship come first become serving. Worship and Serve. Penyembahan datang terlebih dulu sebelum Pelayanan. Penyembahan pada akhirnya akan menuntun anda pada pelayanan sebab siapa yang anda sembah, dia-lah yang anda layani.
Jadi kalau anda menyembah Tuhan tetapi sibuk melayani diri sendiri atau uang anda, maka sebenarnya anda sedang menyembah diri anda sendiri dan uang yang anda pegang.
Marilah kita belajar untuk memberikan yang terbaik kepada Tuhan, baik harta, pujian, tindakan dan perbuatan baik yang kita lakukan kepada orang lain. Penyembahan kita bukan hanya di hari minggu saja, tetapi juga di sekolah, tempat kerja, keluarga dan dimanapun kita berada.
Closing Verse – Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Kamu tahu, bahwa dari Tuhanlah kamu akan menerima bagian yang ditentukan bagimu sebagai upah. Kristus adalah tuan dan kamu hamba-Nya. Kolose 3:22-24 TB
Taatilah Tuan-mu atau Boss-mu yang ada di dunia ini, lakukan yang terbaik karena meskipun mereka tidak ada, Tuhan tetap ada, lakukan yang terbaik karena anda melakukan itu untuk Tuhan, itu adalah bagian dari penyembahan anda kepada Tuhan.
Anda bisa menjadi garam dan terang dimana-pun anda ditempatkan, jadi penyembahan anda bisa berlangsung besok dan seterusnya, jangan hanya berhenti di hari minggu saja. Berikan yang terbaik karena itu adalah bagian dari penyembahan anda kepada Tuhan.
Punyai sikap seperti ini terlebih dahulu, sebelum anda merasa tidak sabar untuk menerima berkat Tuhan seperti kenaikan gaji dalam pekerjaan anda. Akibat dari mempersembahkan yang terbaik kepada Tuhan, seperti dalam kisah Abraham, adalah berkat yang melimpah dari Tuhan untuk kita semua. Pada akhirnya anda akan dikenal karena siapa yang anda layani, Tuhanlah Tuhan dan aku adalah hambanya, itulah Our Worship.