Balance in Life by Mara Badudu

Treasures Women Meeting (March 2017)


Seperti apa itu Balance in Life? Zaman sekarang wanita bisa melakukan apa saja. We think that balance in life is having all work well. Kerjaan yang oke, pacar yang oke, hubungan dengan keluarga yang oke. Begitu banyak sekali target yang ingin dicapai, seperti misalnya baru lulus kuliah, lalu mencari kerjaan dengan gaji sekian, dan mendapat pacar beberapa tahun kemudian married, setelah married kemudian bisa membeli rumah dan sebagai-nya.

Tetapi bagaimana kalau target itu tidak tercapai? Stress out.

Padahal siapa yang membuat target itu semua? It could be ourselves, atau dari orang lain, atau karena kita melihat teman-teman di sekeliling kita.

Di dalam kita pasti ada yang namanya unrealistic expectation, Unrealistic expectation akan membuat kita lelah secara fisik, mental dan spiritual. Unrealistic expectation membebankan hidup kita dan menjauhkan kita dari rencana Tuhan.

 

Balance is not doing everything well at the same time. Balance is doing the RIGHT thing at the RIGHT time.

 

Balance bukan memiliki segala sesuatu, tetapi melakukan apa yang benar di setiap musim kehidupan kita. Saya berharap dari kita, ada yang bisa melepaskan unrealistic expectation dan bisa kembali ke panggilan Tuhan.

Opening Verse – Those that be planted in the house of the LORD shall flourish in the courts of our God.  They shall still bring forth fruit in old age; they shall be fresh and flourishing. Psalm 92:13-14

Kata kunci-nya fruit, fresh and flourishing. Tuhan mau kita berbuah, fresh, not stressed out, dan bukan merasa kekeringan. Jadi kalau ada dari kita yang merasa lelah dan merasa hidup-nya suram, berarti kita tidak berada di dalam Tuhan. Tujuan-nya selain ini adalah menjadi Godly women and to have a Spirit-led Life.

Godly women didapat dalam kondisi yang seimbang dan sehat secara jasmani dan rohani, jadi pengertian balance adalah bukan untuk memiliki segala sesuatu, tetapi untuk mencapai menjadi Wanita Tuhan yang hidup dipimpin oleh roh.

Bagaimana mencapai hal ini?

1. Kenali Musim Kehidupan
Kenali diri anda, sedang berada dimana-kah anda saat ini. Ada prioritas yang berbeda di dalam setiap musim kehidupan. You can run with high speed with nowhere, tired and no direction. Selalu sibuk melalukan sesuatu setiap hari tanpa mengerti untuk apa.

Yang dilakukan di setiap musim selalu berbeda, dan jika kita tidak mengenal musim kehidupan kita, kita akan cenderung untuk selalu membandingkan diri dengan orang lain. Ketahui bahwa setiap konsekuensi harus diterima dengan lapang dada, Guilt come from false expectation, sewaktu kita suka membandingkan dan merasa rasa gagal, adakah ekspektasi yang salah yang kita taruh dalam hidup kita sendiri?

Clue apa yang perlu kita ketahui? Tanya kepada Tuhan, tanggung jawab apa yang saya punya di musim ini, tantangan apa yang datang di musim ini, dan apa yang bisa anda bina saat ini, this is your season, know your season and make your own story. What are you willing to risk in this season? 

Kalau saya ditanya akan hal ini, di setiap musim kehidupan yang ada, saya selalu enjoy dan suka dengan apa yang dilakukan di setiap musim hidup. Saat saya di rumah dan tidak bisa menemani suami saya melayani Tuhan di gereja, saya tetap bisa mendukung suami saya, melayani Tuhan dengan cara yang bisa saya lakukan di rumah, sambil menjaga anak kami. Setiap musim punya kepentingan-nya sendiri dan menyampaikan pesan yang berbeda. Take a risk, dan eliminasi apa yang perlu anda eliminasi. What you want to risk is showing Value from one to another. Ketahui bahwa untuk segala sesuatu, ada waktunya.

2. Menentukan Batasan.

Batasan biasa ditentukan antara dalam hal apa dengan apa, jangan lihat batasan sebagai sesuatu yang menahan atau membatasi, tetapi lihat batasan sebagai sesuatu yang melindungi.  Batasan bisa berupa nilai atau values, sikap apa yang benar (re-active bukan responsive), bagaimana kita memakai waktu, pertemanan model apa yang kita mau bina? (dari aspek halaman ke ruang makan).

Jadi untuk teman saja kita ada batasan atau boundaries, apalagi dengan calon pasangan? Jika kita menentukan batasan atas semua hal ini dengan baik, maka kita akan terhindarkan dari konsekuensi negatif, kita bisa terlindungi dengan ada-nya Batasan yang benar.

Batasan yang benar menyehatkan, membuat energi, waktu dan emosional kita terarah secara optimal, membuat kita mudah menetukan langkah apa yang mau diambil.

3. Berani Berkata Tidak.

Perempuan biasa-nya Re-active, terutama akan hal-hal yang berbau kekinian, ketahui bahwa akan selalu ada kekinian, baik saat masa dulu dan sekarang, jadi jangan takut merasa ketinggalan kekinian.

If you live by others approval, you will die by people’s rejection.

Kita tidak akan pernah selesai untuk mengejar apa kata orang, jangan hidup dari apa kata orang, belajar berkata tidak, kenali diri kita, dan Tuhan kita dan cari tahu apa kata Tuhan tentang diri kita, hidup-lah bersumber dari itu.

What you say no to, determine what you can say yes to.


Clarify Your Vision, Jaga itu, karena setiap hari dari berbagai arah akan ada yang menyerang visi anda, terutama dari hal-hal seperti social media. Dimana karena kita suka melihat instagram, dan visi kita bisa berbelok karena rasa membandingkan, media sosial bisa mengganggu visi kita dengan segala keindahan-nya.

Lakukan apa yang kita prioritaskan menuju satu titik, yaitu to become a Godly women and having a Spirit-led Life. Sehingga apapun yang kita lakukan, tujuan-nya adalah untuk mencapai hal ini.

4. Mengerjakan Talenta

Supporting Verse -“Apabila Anak Manusia datang sebagai Tuhan keadaannya juga seperti dalam perumpamaan ini. Seorang laki-laki hendak berangkat ke tempat yang jauh. Ia memanggil pelayan-pelayannya, lalu mempercayakan hartanya kepada mereka. Kepada setiap pelayan itu ia memberi menurut kesanggupan masing-masing. Kepada yang seorang ia memberi lima ribu uang emas. Kepada yang lainnya ia memberi dua ribu uang emas. Dan kepada seorang lagi ia memberi seribu uang emas. Lalu ia berangkat.” ‭‭Matius‬ ‭25:14-15‬ ‭BIMK

Dalam hal ini, saya percaya bahwa setiap dari kita pasti diberikan Talenta oleh Tuhan, dan adalah kewajiban kita untuk menggali talenta masing-masing dengan selalu belajar hal yang baru, paling gampang saat ini melalui media sosial seperti youtube.

Pikirkan hal apa yang kamu nikmati, apa keahlian anda, berani menerima tantangan karena itu akan menggali potensi anda, dan belajar-lah untuk berani mencoba.

Jadi, untuk mempunyai a Balanced Life, perlu untuk Mengenal Musim, Menentukan Batasan, Berani berkata Tidak, dan Mengerjakan Talenta, dengan tujuan besar untuk menjadi Godly Women and having a spirit-led life. 

Spirit-led Life adalah menjadi wanita yang hidup dipimpin oleh Roh Kudus dan mampu meng-aplikasikan Firman Tuhan dalam hidup kita, dan melalui hidup kita nama Tuhan akan dimuliakan.

Supporting Verse – Begitu juga terangmu harus bersinar di hadapan orang, supaya mereka melihat perbuatan-perbuatanmu yang baik, lalu memuji Bapamu di surga.” Matius 5:16

“Istri yang cakap sukar ditemukan; ia lebih berharga daripada intan berlian. Suaminya tak akan kekurangan apa-apa, karena menaruh kepercayaan kepadanya. Ia tak pernah berbuat jahat kepada suaminya; sepanjang umurnya ia berbuat baik kepadanya. Ia rajin mengumpulkan rami dan bulu domba lalu sibuk bekerja menenunnya. Dari jauh ia mendatangkan makanan, seperti yang dilakukan oleh kapal-kapal pedagang. Pagi-pagi buta ia bangun untuk menyiapkan makanan bagi keluarganya, dan untuk membagi-bagikan tugas kepada pelayan-pelayannya. Ia mencari sebidang tanah, lalu membelinya; ia mengusahakan sebuah kebun anggur dari pendapatannya. Ia menyiapkan dirinya untuk bekerja sekuat tenaga. Ia tahu bahwa segala sesuatu yang dibuatnya, menguntungkan; ia bekerja sampai jauh malam. Benang dipintalnya dan kain ditenunnya. Ia tidak kikir kepada yang berkekurangan; ia baik hati kepada yang memerlukan pertolongan. Ia tidak khawatir apabila musim dingin tiba, karena baju panas tersedia bagi keluarganya. Ia sendiri yang membuat permadaninya; pakaiannya dari kain linen ungu yang mewah. Suaminya adalah orang ternama — salah seorang dari antara para pemimpin kota. Ia membuat pakaian dan ikat pinggang lalu menjualnya kepada pedagang. Dengan lemah lembut ia berbicara; kata-katanya bijaksana. Ia dihargai oleh anak-anaknya, dan dipuji oleh suaminya. Paras yang manis tak dapat dipercaya, dan kecantikan akan hilang; tetapi wanita yang taat kepada Tuhan layak mendapat pujian.” ‭‭Amsal‬ ‭31:10-24, 26, 28, 30‬ ‭BIMK

Apakah anda stress ketika melihat ayat diatas? tetapi jangan stress dulu, apakah ada yang mustahil? semua itu bisa dilakukan, sangat doable, semua itu adalah esensi hidup, saat anda mengurusi anak, suami, dan asisten rumah tangga yang ada, Tuhan ingin agar kita menjadi wanita yang sedemikian rupa agar bisa menjadi berkat. Ayat ini bicara tentang prioritas.

Wanita yang dipaparkan di ayat ini bukan “once you have it all”, tetapi adalah wanita yang melewati musim demi musim dalam kehidupan-nya, ini adalah hasilnya, dan bukan terjadi secara tiba-tiba atau instant, ini adalah wanita yang melewati dan menikmati musim demi musim dengan baik.

You can have it all, but not at once.

Kenali Musim-mu, Visi-mu, jaga Visi-mu dan hidupi itu, dan saya percaya akan banyak bermunculan wanita-wanita “Amsal 31” di JPCC, dan hidup kalian semua akan memberkati orang di sekeliling anda dan memuliakan nama Bapa di surga.