There is More to Our Story By Ps. Sidney Mohede

JPCC Kota Kasablanka Service 3 (25 Maret 2018)

Ada 2 pengumuman yang ingin saya bagikan sebelum memulai kotbah pada hari ini, salah satunya adalah mengenai program “Excellent Sacrifice”, bagi jemaat yang ingin berpartisipasi untuk memberikan persembahan yang terbaik kepada Tuhan.

Dan yang kedua adalah mengenai program Bible Reading Plan JPCC “Read to Hear” yang saat ini sudah ada di Kitab Matius, dimana melalui program ini kita semua bisa saling share Firman di dalam satu komunitas DATE.

Di akhir bulan ini, kita sedang membicarakan mengenai Tema Hope atau Pengharapan, disaat saya diberikan kesempatan untuk menutup tema bulan ini, ini merupakan tema yang tersulit untuk saya, karena saya sedang dalam kondisi musim kehidupan dimana saya sangat membutuhkan Pengharapan Tuhan terutama dalam hal medis.

Seperti yang mungkin beberapa dari anda ketahui, fungsi pendengaran telinga kiri saya sekarang hanya tinggal 12% dan ada dengungan keras yang dirasakan setiap hari selama 2 tahun karena saya menderita Meniere’s disease.

Sharing Ps. Sidney – Di hari sabtu kemarin, saya bersama keluarga sedang menghabiskan waktu di Mall, dan malamnya saya berencana untuk mereview bahan kotbah yang saya siapkan untuk hari ini.

Sekitar Jam 4.30 sore saya tiba-tiba merasakan akan mendapatkan serangan vertigo (karena meniere’s disease) yang cukup akut, dimana keseimbangan saya terganggu, bagi kebanyakan orang, kondisi vertigo ini hanya terjadi selama beberapa menit tetapi untuk saya, hal ini bisa terjadi selama berjam-jam.

Saya kemudian berkata kepada anak saya, Chelsea, untuk menggenggam tangan saya disaat sedang merasa pusing saat itu, dan dia kemudian berkata, “I hope you feel better, and get better, Dad“, sejenak saya berpikir dan kemudian bertanya kepada Tuhan, “Bagaimana kalau saya tidak menjadi lebih baik?“, dan saya kemudian juga mengatakan hal yang sama kepada Chelsea.

Dia kemudian diam, dan kemudian berkata “Saya akan tetap mengasihi Tuhan, meskipun saya juga akan merasa kecewa kepada Tuhan“. Saya kemudian memikirkan perkataan dia, dan juga pemikiran-nya pada saat itu, saya cukup yakin bahwa ini merupakan pemikiran banyak orang disaat hal yang sama terjadi (disaat sedang mengalami pergumulan).

Pertanyaan saya kepada anda, “Jika Tuhan tidak menjawab doa anda, tidak memulihkan kondisi anda, atau tidak memutarbalikkan kebutuhan anda, apakah anda masih bisa mengasihi, dan memilih untuk berharap kepada-Nya?”

Hari ini, saya akan membahas tentang Pengharapan yang Alkitab nyatakan dan seharusnya kita miliki.

Saya teringat akan sebuah adegan film dari Lord of The Rings, sebuah film yang dibuat dari buku seorang JR. Tolkien, orang percaya yang melalui kreasi-nya mengambil Image dari Alkitab untuk menunjukkan Kasih Tuhan yang rela untuk melakukan apa saja bagi kita.

Ada satu adegan dalam Lord of The Ring : Return of The King, dimana ada karakter bernama “Pippin”, seorang Hobbit dan “Gandalf the Wise”, dimana mereka berada dalam situasi terkepung, begitu banyak musuh ada tepat berada di depan Gerbang Benteng bernama Minas Tirith yang mereka tinggali, dan semua musuh ini siap menghantam mereka, mereka berdua kehilangan pengharapan karena semua sekutu yang ada pada saat itu sudah mati.

Percakapan mereka adalah sebagai berikut :

Pippin and Gandalf Conversation

PIPPIN: I didn’t think it would end this way.

GANDALF: End? No, the journey doesn’t end here. Death is just another path, one that we all must take. The grey rain-curtain of this world rolls back, and all turns to silver glass, and then you see it.

PIPPIN: What? Gandalf? See what

GANDALF: White shores, and beyond, a far green country under a swift sunrise.

PIPPIN: Well, that isn’t so bad.

GANDALF: No. No, it isn’t.

Seringkali disaat saya memperhatikan adegan ini, hal ini menunjukkan kepada kita akan situasi disaat kita merasa putus asa akan kondisi hidup.

Keputus-asaan sering lupa bahwa masih ada banyak halaman dalam buku cerita kita, tetapi Harapan selalu suka keseluruhan cerita kita.

Kita sering hanya sekedar melihat keadaan sekarang yang ada dalam dunia ini dan bersifat jasmani, tetapi Tuhan melihat dimensi yang tidak kelihatan.

What is essential is invisible to the eye, hal yang penting tidak terlihat oleh mata.

Apa yang tidak terlihat oleh mata? Saya sering berkata bahwa “The best things in life are not things”, tetapi bukan ini yang dimaksud dengan Pengharapan di Alkitab, Our Biblical Hope is Based on a Person, and not on Things.

Optimis adalah istilah dunia tentang Pengharapan, melihat suatu situasi akan menjadi lebih baik, tetapi Biblical Hope adalah tetap berharap bahkan pada saat situasi dan kondisi di sekeliling kita tidak bisa memberikan jawaban apapun juga.

Satu hal yang pasti hanyalah Tuhan di dalam hidup kita, terserah Tuhan apakah dia akan memberi jawaban atas doa kita atau tidak, kita boleh tidak mengerti maksud Tuhan apa, tetapi satu hal yang kita harus mengerti adalah bahwa Tuhan selalu baik dalam hidup kita.

Apapun yang kita lewati, dan semua kesesakan yang sedang kita alami, kita harus mengerti bahwa “There is more to our story”.

Opening Verse – “Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari. Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami. Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal.” ‭‭2 Korintus‬ ‭4:16-18‬ ‭TB‬‬

What is essential is invisible and important to the eye, kebanyakan dari kita kehilangan pengharapan karena kita melihat apa yang saat ini ada secara jasmani, kita perlu memperhatikan akan sesuatu yang tidak terlihat, kisah cerita kita tidak berakhir disini, apapun kesusahan dan kesesakan yang kita alami.

Supporting Verse – “Dalam iman mereka semua ini telah mati sebagai orang-orang yang tidak memperoleh apa yang dijanjikan itu, tetapi yang hanya dari jauh melihatnya dan melambai-lambai kepadanya dan yang mengakui, bahwa mereka adalah orang asing dan pendatang di bumi ini. Sebab mereka yang berkata demikian menyatakan, bahwa mereka dengan rindu mencari suatu tanah air. Dan kalau sekiranya dalam hal itu mereka ingat akan tanah asal, yang telah mereka tinggalkan, maka mereka cukup mempunyai kesempatan untuk pulang ke situ. Tetapi sekarang mereka merindukan tanah air yang lebih baik yaitu satu tanah air sorgawi. Sebab itu Allah tidak malu disebut Allah mereka, karena Ia telah mempersiapkan sebuah kota bagi mereka.” ‭‭Ibrani‬ ‭11:13-16‬ ‭TB‬‬

The word “Hope” dalam perjanjian lama terdiri dari 2 kata, yaitu Yachal : To wait for, dan Qavah : To wait, from the word QAV-Cord, (tali) yang ditarik (tension) sampai ada release. Artinya, Patience is a proof of Hope, Kesabaran adalah bukti dari Pengharapan.

Supporting Verse – “Aku menanti-nantikan Tuhan, jiwaku menanti-nanti, dan aku mengharapkan firman-Nya. Jiwaku mengharapkan Tuhan lebih dari pada pengawal mengharapkan pagi, lebih dari pada pengawal mengharapkan pagi. Berharaplah kepada Tuhan, hai Israel! Sebab pada Tuhan ada kasih setia, dan Ia banyak kali mengadakan pembebasan.” ‭‭Mazmur‬ ‭130:5-7‬ ‭TB‬‬

Pengharapan kita adalah Who, bukan What, harapan kita ditaruh kepada nama Yesus. Ada seorang Nabi bernama Hosea yang bernubuat di perjanjian lama, dimana saat itu bangsa Israel memalingkan muka mereka akan Tuhan, dan situasi yang ada saat itu sangatlah kacau.

Supporting Verse – ‬‬“Kebun-kebun anggurnya akan Kukembalikan kepadanya, dan Lembah Kesusahan akan Kujadikan pintu pengharapan. Di sana ia akan menyambut Aku seperti pada masa mudanya, ketika ia baru keluar dari Mesir.” Hosea‬ ‭2:15‬ ‭BIMK‬‬

Akulah pintu. Siapa masuk melalui Aku akan selamat; ia keluar masuk dan mendapat makanan.” ‭‭Yohanes‬ ‭10:9‬ ‭BIMK‬‬

“Marilah kita bersyukur kepada Allah, Bapa Tuhan kita Yesus Kristus! Ia sangat mengasihani kita, itu sebabnya Ia memberikan kepada kita hidup yang baru, dengan menghidupkan kembali Yesus Kristus dari kematian. Ini memberikan kita harapan yang kokoh.” ‭‭1 Petrus‬ ‭1:3‬ ‭BIMK‬‬

Seperti ayat diatas, Nubuat Hosea itu baru digenapkan 400 tahun kemudian. Pintu tersebut ada di dalam nama Yesus, dan bukan berupa secara fisik. Hidup baru yang kita peroleh melalui kebangkitan ada melalui kematian Kristus, dan kita memiliki harapan yang baru melalui-Nya.

It is God’s past faithfullness that motivates HOPE FOR THE FUTURE. We can look forward by looking backward, Trusting in nothing, other than GOD’S CHARACTER.

Pengharapan kita didasari oleh satu pribadi yang bernama Yesus, karena Yesus selalu baik dan dia selalu “in control”. Saya percaya akan karakter Tuhan, dan bukan percaya di dalam kondisi kehidupan saya.

Supporting Verse – “Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari. Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami. Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal.” ‭‭2 Korintus‬ ‭4:16-18‬ ‭TB‬‬

Dari kata “mengerjakan“, artinya dalam bahasa yunani adalah to prepare atau mempersiapkan, artinya semua kesesakan yang sedang kita alami dan lalui sekarang sedang mempersiapkan kita untuk kemuliaan yang kekal dan tidak kelihatan.

Apapun yang sedang kita lewati, jangan pernah pikirkan bahwa itu akan menjadi percuma dan sia-sia, karena semua itu mempersiapkan sebuah kemuliaan yang kekal dan tidak bisa dilihat oleh mata.

Saya tahu Tuhan sanggup menyembuhkan dan melakukan mukjizat atas diri saya, tetapi meskipun Dia tidak melakukan itu, Saya akan tetap menyembah Dia dengan segenap hati, My story is not over and there is more to my story and yours. Pengharapan kita didasari pada seorang Pribadi bernama Kristus, dan bukan pada doa kita yang dijawab oleh Tuhan.

Supporting Verse – “Kalau pengharapan kita kepada Kristus terbatas pada hidup kita di dalam dunia ini saja, maka dari seluruh umat manusia di dalam dunia ini, kitalah yang paling malang!” ‭‭1 Korintus‬ ‭15:19‬ ‭BIMK‬‬

Disaat saya sedang dalam pergumulan, ada sebuah lagu yang sangat berkenan di hati saya, dan sangat memberkati saya. Ijinkan saya untuk share dan menyanyikan lagu ini kepada anda semua.

Even If By Ps. Sidney Mohede

Lyric Even If by Mercy Me.

They say sometimes you win some

Sometimes you lose some

And right now, right now I’m losing bad

I’ve stood on this stage night after night

Reminding the broken it’ll be alright

But right now, oh right now I just can’t

It’s easy to sing

When there’s nothing to bring me down

But what will I say

When I’m held to the flame

Like I am right now

I know You’re able and I know You can

Save through the fire with Your mighty hand

But even if You don’t

My hope is You alone

They say it only takes a little faith

To move a mountain

Well good thing

A little faith is all I have, right now

But God, when You choose

To leave mountains unmovable

Oh give me the strength to be able to sing

It is well with my soul

I know You’re able and I know You can

Save through…

Kalau lagu ini untuk anda, saya tidak tahu apa yang sedang anda alami sekarang, tetapi seperti Nabi Hosea yang menubuatkan bahwa dari lembah kesusahan akan menjadi pintu pengharapan, Tuhan sanggup untuk melakukan apa saja dalam hidup anda, dan apapun yang terjadi, ada cerita yang lebih besar yang bisa diceritakan lagi, Harapan kita ada bersama Yesus, percayai Karakter Tuhan, Move Forward in Hope and His Character that God is Good.

One day, you will look back on this season and know that you are truly blessed, and not because things were perfect but because you found perfect grace even in the worst of it – Morgan Nichols

Closing Verse – “Dengan tenang jiwaku menantikan Allah, dari Dia saja keselamatanku.” ‭‭Mazmur‬ ‭62:6‬ ‭BIMK‬‬