JPCC Online Service (2 October 2022)
Tidak terasa ya, kita sudah masuk di bulan Oktober. Sepanjang bulan lalu kita sudah belajar mengenai “Komunitas Kristus.” Saya berdoa kita semua sudah belajar banyak dan mengambil keputusan untuk bisa tertanam di komunitas Kristus supaya kita bisa terus bertumbuh di dalam Tuhan.
Bulan ini kita akan bahas tema baru yaitu “Agenda Kristus.” Di dalam perjalanan kita bersama dengan Tuhan, selain kita perlu memiliki komunitas yang sehat, cepat atau lambat kita pun akan perlu untuk belajar memahami rencana besar Tuhan dan menyelaraskan agenda kita dengan agenda Tuhan.
Kenapa?
Karena bukti seseorang sungguh-sungguh percaya pada Tuhan dan mengikuti Tuhan adalah dia memberikan dirinya untuk melakukan kehendak Tuhan, bukan keinginannya sendiri.
Saya harus katakan bahwa proses ini adalah proses seumur hidup yang akan dialami oleh semua pengikut Kristus. Dalam hidup ini kita bisa memiliki banyak rencana dan agenda, baik dalam karir kita, pernikahan, keuangan, dan lain sebagainya. Apa yang menjadi agenda kita tentunya adalah hal-hal yang kita anggap penting di dalam hidup ini.
Saya tidak tahu bagaimana dengan Saudara. Mungkin ada yang pernah memiliki pengalaman seperti saya, di mana agenda yang kita sudah rencanakan tiba-tiba bentrok atau tidak sesuai dengan agenda orang lain. Mungkin ada dari kita yang pernah merencanakan kegiatan akhir minggu—jalan-jalan atau makan bersama dengan teman, tapi tiba-tiba orang tua kita telepon dan meminta kita untuk datang ke rumah dan menghabiskan waktu dengan mereka.
Atau mungkin ini terjadi dalam pekerjaan atau usaha kita. Ada dari kita yang mungkin sudah punya rencana untuk ekspansi, tapi ternyata atasan atau partner bisnis kita punya rencana atau agenda lain yang berbeda.
Dan biasanya kalau hal-hal seperti ini terjadi, solusi yang sering diambil adalah kita akan saling berkompromi satu sama lain sehingga semua pihak dapat disenangkan.
Itulah yang terjadi ketika kita beradu agenda dengan orang lain. Namun Saudara, lain halnya dengan Tuhan. Kita tidak bisa berkompromi dengan agenda Tuhan seperti kita berkompromi dengan agenda manusia.
Kita akan perlu memilih antara mau belajar untuk percaya dan merangkul agenda Tuhan atas hidup kita, atau kita akan tetap memaksakan untuk hidup sesuai dengan agenda pribadi kita saja.
Dan tentunya dengan demikian, kita tidak akan mengalami kepenuhan dari rencana dan janji Tuhan yang terbaik yang Ia sudah sediakan bagi hidup kita. Saya akui memang tidak mudah untuk bisa langsung sepenuhnya mengerti apa yang menjadi agenda Kristus.
Karena sering kali Tuhan tidak menyingkapkan seluruh rencana-Nya sekaligus, tetapi Ia menyingkapkannya secara perlahan ketika kita berjalan bersama dengan Dia. Agenda Tuhan selalu jauh lebih besar dari agenda kita, dan Ia perlu menyingkapkannya secara perlahan.
Kenapa?
Agar hati, karakter, dan kapasitas kita bisa senantiasa dibentuk dan diperbesar untuk dapat menampung agenda-Nya. Hal ini juga sebenarnya dialami oleh murid-murid Yesus sejak awal perjalanan mereka mengikut Yesus.
Mereka tidak sedari awal mengerti agenda Tuhan. Mereka memiliki ide dan agenda tersendiri tentang Mesias yang dijanjikan oleh Allah. Mereka berharap Yesus, sebagai Mesias, akan menjadi raja atas Israel dan membebaskan mereka dari penjajahan bangsa Romawi.
Namun ternyata agenda Kristus berbeda dan jauh lebih besar dari agenda mereka. Kita baca bersama di Injil Markus 8:31-34 (TB).
Opening Verse – Kemudian mulailah Yesus mengajarkan kepada mereka, bahwa Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan bangkit sesudah tiga hari. Hal ini dikatakan-Nya dengan terus terang. Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegor Dia. Maka berpalinglah Yesus dan sambil memandang murid-murid-Nya Ia memarahi Petrus, kata-Nya: “Enyahlah Iblis, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia.” Markus 8:31-33 (TB)
Wah, saya tak tahu bagaimana rasanya jadi Petrus, dibilang “Iblis” oleh Yesus.
Apa yang terjadi di sini?
Yesus menyampaikan apa yang menjadi agenda Bapa di surga. Petrus—dicatat di beberapa ayat sebelumnya— baru saja mendapat pewahyuan dari Allah bahwa Yesus adalah betul, Mesias, anak Allah yang mereka tunggu-tunggu.
Namun di titik ini, Petrus masih belum bisa melepaskan agenda dan pikiran pribadinya. Saudara, berapa banyak dari kita yang terkadang mengalami apa yang Petrus alami?
Terkadang kita berpikir bahwa jalan kita lebih baik daripada jalan Tuhan. Kita lupa bahwa kita bukan Tuhan. Kita ada untuk menyembah dan melayani Tuhan, bukan sebaliknya. Tuhan bukanlah sarana untuk meraih apa yang kita inginkan.
Itu sebabnya, di ayat selanjutnya Yesus berkata bahwa untuk mengikut Dia, diperlukan kesediaan kita untuk menyangkal agenda pribadi kita dan memikul salib kita.
Supporting Verse – Lalu Yesus memanggil orang banyak dan murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka: “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku. Karena siapa yang mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku dan karena Injil, ia akan menyelamatkannya. Markus 8:34-35 (TB)
Cara Tuhan menyingkapkan rencana-Nya memang sering kali di luar ekspektasi kita. Namun Saudara, itulah yang membuat Dia Tuhan.
Supporting Verse – Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman Tuhan. Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu. Yesaya 55:8-9 (TB)
Itu sebabnya kita perlu terus belajar untuk percaya bahwa tujuan dan maksud Tuhan pasti selalu baik. Mungkin tidak nyaman, tetapi percayalah, pasti yang terbaik, karena Tuhan kita adalah Bapa yang baik, dan Dia selalu ingin memberikan yang terbaik kepada anak-anak-Nya. Amin?
Jadi, apa agenda Kristus, dan bagaimana kita bisa belajar untuk merangkul agenda-Nya dalam hidup kita? Saya senang Saudara bertanya.
Ada tiga hal yang bisa jadi pembelajaran kita hari ini.
Yang pertama adalah, sebelum kita bisa merangkul agenda-Nya, kita perlu terlebih dulu mengerti bahwa agenda utama Kristus adalah untuk menyelamatkan umat manusia.
Supporting Verse – Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah, dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus. Roma 3:23-24 (TB)
Saudara, firman Tuhan katakan bahwa dosa membuat kita kehilangan kemuliaan Tuhan. Kata ‘kehilangan‘ di sini, berasal dari kata Yunani ‘hysteréō‘, yang artinya “berkekurangan”— sebuah keadaan di mana seseorang menjadi melarat, miskin, berkekurangan.
Itu sebabnya, Saudara, dosa akan selalu membuat kita merasa kurang—kurang cantik, kurang mampu, kurang pintar, kurang kurus, kurang puas, dan seterusnya.
Akibatnya apa ketika kita merasa kurang?
Kita akan selalu berlomba-lomba untuk memenuhi diri kita dengan hal-hal duniawi yang sia-sia, dan kita tak akan pernah bisa memuaskan diri kita. Karena hanya Tuhan yang bisa mengisi kekosongan yang ada dalam diri kita.
Itu sebabnya melalui pengorbanan, kematian, dan kebangkitan Yesus Kristus, kita telah menerima kasih karunia, pengampunan, dan keselamatan. Inilah yang menjadi agenda utama Kristus: Supaya manusia tidak lagi mengalami kekurangan,tetapi justru mengalami kepenuhan kasih yang mengalir dari hubungan kita dengan Tuhan.
Saudara, saya punya kabar lebih baik lagi. Keselamatan yang Tuhan berikan bukan hanya tentang masuk surga, melainkan jauh lebih besar dari itu.
Ada tiga aspek keselamatan yang dialami oleh semua orang yang percaya kepada Yesus.
Yang pertama, kita yang percaya kepada Yesus dibenarkan. Kita dibenarkan, diampuni oleh karena apa yang Yesus lakukan di atas kayu salib. Dan ini merupakan sebuah pemberian, bukan karena usaha kita. Agama mengajarkan kita untuk berbuat baik supaya kita diselamatkan, tetapi kekristenan berbeda, karena Tuhan sendiri tahu bahwa kita tak bisa menyelamatkan diri kita sendiri.
Sebaliknya, Dia memberi hadiah—yang kita tidak layak terima—melalui kedatangan Yesus karena begitu besar kasih Allah kepada kita, dan supaya mereka yang percaya kepada-Nya memperoleh hidup yang kekal.
Kita dibenarkan di dalam Yesus dan itu merupakan titik awal dari perjalanan keselamatan yang Tuhan berikan pada kita.
Dan aspek kedua di dalam keselamatan kita, setelah kita dibenarkan, kita kemudian dikuduskan, yaitu mengalami proses penyelarasan pikiran, perasaan, kehendak kita untuk menjadi makin serupa dengan Kristus.
Inilah proses yang tadi saya katakan akan menjadi proses seumur hidup kita. Kita akan belajar hidup di dalam dan untuk Kristus. Kita belajar merangkul dan menjadi bagian dari agenda-Nya, rencana-Nya yang begitu indah bagi hidup kita, di dalam kemuliaan-Nya.
Saudara, itu adalah aspek kedua dalam keselamatan kita. Kita dibenarkan, lalu kita dikuduskan, dan tentunya, pada akhirnya nanti, di masa depan, kita akan dimuliakan, di mana kita akan disempurnakan secara menyeluruh dan hidup bersama dengan Kristus, menikmati kekekalan bersama dengan Dia.
Itulah alasan Kristus datang. Dia tidak hanya ingin kita mengalami sepotong saja dari kasih-Nya, tetapi Ia ingin kita mengalami kepenuhan dari kasih-Nya dan keselamatan yang sempurna dalam kehidupan kita.
Itu hal yang pertama yang saya ingin sampaikan kepada Saudara. Kita perlu mengerti apa agenda Kristus supaya kita bisa melakukan hal kedua yang ingin saya sampaikan, yaitu meresponi panggilan untuk menjadi bagian di dalam agenda-Nya.
Supporting Verse – Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Efesus 2:10 (TB)
Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya. Saudara, Tuhan telah menetapkan setiap manusia untuk melakukan pekerjaan baik yang Ia telah persiapkan melalui Yesus. Bukan kita yang mempersiapkan, melainkan Tuhan.
Pekerjaan baik seperti apa?
Tentunya pekerjaan yang akan melayani agendanya Tuhan sendiri, yang dapat menguntungkan Kerajaan Allah dan memberkati banyak orang. Saudara, kita tidak diciptakan untuk kesenangan dan keinginan kita semata,melainkan untuk kesenangan dan keinginan Allah.
Sebenarnya tidak apa-apa untuk menginginkan sesuatu di dalam hidup ini. Namun ketika keinginan kita akan sesuatu atau seseorang melebihi keinginan kita akan Tuhan, kita seperti sedang mengisi air ke dalam sebuah wadah yang bocor, Saudara.
Tidak peduli seberapa banyak kita tuangkan air, wadah yang bocor tersebut tidak akan pernah bisa penuh karena, kembali lagi, hanya Tuhan yang bisa memuaskan dahaga kita.
Itu sebabnya kita perlu melihat setiap area kehidupan kita sebagai kesempatan untuk kita bisa menjadi bagian dari agendanya Tuhan.
Ada seorang teolog bernama R.C. Sproul yang menulis kutipan ini: “We do not segment our lives, giving some time to God, some to our business or schooling, while keeping parts to ourselves. The idea is to live all of our lives in the presence of God, under the authority of God, and for the honor and glory of God. That is what the Christian life is all about.”
Terjemahan bahasa Indonesianya: “Kita tidak seharusnya membagi hidup kita, memberikan sebagian waktu untuk Tuhan, sebagian untuk bisnis atau sekolah kita, sambil menyimpan sebagian juga untuk diri kita sendiri. Idenya adalah untuk menjalani seluruh hidup kita di hadirat Tuhan, di bawah otoritas Tuhan, dan untuk kehormatan dan kemuliaan Tuhan. Itulah yang dimaksud dengan kehidupan Kristen.”
Saya tidak tahu bagaimana dengan Saudara. Mungkin hari ini ada dari Saudara yang sudah lama merasa bahwa Tuhan memanggil Saudara untuk meninggalkan zona nyaman Saudara dan meresponi panggilan-Nya demi kepentingan kerajaan-Nya.
Mungkin Roh Kudus sudah mengetuk pintu hati Saudara untuk mulai berkontribusi, baik di dalam gereja, keluarga, usaha, atau lingkungan sekitar Saudara. Jika Saudara merasakannya, saya ingin mendorong Saudara untuk segera meresponinya karena meresponi panggilan Tuhan merupakan bagian dari rencana Tuhan atas hidup kita.
Dan di dalam meresponi panggilan-Nya, kita akan menemukan makna hidup yang sesungguhnya. Ini mengantarkan kita ke poin kita yang terakhir hari ini.
Dalam meresponi panggilan Tuhan untuk menjadi bagian dari agenda-Nya, kita perlu belajar untuk percaya dan berserah penuh.
Saudara, murid-murid Yesus tidak langsung percaya penuh kepada Yesus, tetapi mereka berkembang dan bertumbuh dalam perjalanan iman percaya mereka. Dan dalam perjalanan tersebut, mereka senantiasa belajar untuk percaya dan berserah penuh, lagi dan lagi, kepada rencana Tuhan.
Kita bisa melihat perjalanan iman salah satu murid Yesus tadi, yaitu Simon Petrus. Simon Petrus adalah salah satu murid pertama Yesus yang sebelumnya berprofesi sebagai nelayan. Dan kalau kita baca di Injil, sebelum ia mengikut Yesus, dia sudah sempat mengalami beberapa tanda mukjizat yang dibuat oleh Yesus dalam kehidupannya secara pribadi, yaitu contohnya, mertuanya disembuhkan oleh Yesus dari sakit demam yang parah.
Lalu setelah itu, sebelum Yesus memanggil Petrus untuk mengikut Dia, Petrus mendapat banyak ikan karena menaati perintah Yesus, padahal dia sudah semalaman tidak mendapatkan ikan. Dan dalam perjalanannya mengikut Yesus, dia juga mengalami berjalan di atas air untuk menghampiri Yesus.
Ada banyak pengalaman demi pengalaman di mana Petrus belajar untuk percaya, taat, dan berserah kepada perkataan Yesus. Dan saya percaya bahwa pengalaman-pengalaman dia membawa dirinya kepada sebuah titik di mana ia berani mengakui imannya dengan berkata bahwa Yesus adalah Mesias, anak Allah yang hidup.
Namun, seperti kita sudah baca tadi, bahwa setelah pengakuan iman Petrus, ia masih harus diproses untuk menyelaraskan pikiran dan kehendaknya dengan pikiran dan kehendak Allah.
Selain menegur Yesus, ia pun sempat menyangkal Yesus tiga kali sebelum Yesus disalibkan. Saudara lihat, Petrus tak hanya mengalami satu kegagalan dalam perjalanan imannya. Namun Saudara, kita tahu cerita hidup Petrus tak berakhir dalam kegagalan.
Melainkan, ia mengakhiri kisah hidupnya dengan luar biasa. Di Kisah Para Rasul 2 kita melihat bagaimana ia bangkit menjadi pemimpin gereja mula-mula. Dia berkhotbah, bersaksi dengan luar biasa tentang Yesus, bahkan melakukan banyak mukjizat, menyembuhkan banyak orang sakit, juga banyak sekali orang yang bertobat dan percaya karena pelayanan Petrus.
Kira-kira apa yang menjadi kunci perjalanan iman Petrus sehingga walau dia pernah gagal, dia bisa mengakhiri kisah hidupnya dengan baik?
Setelah saya pelajari, saya cukup yakin kuncinya satu hal ini: Petrus memiliki dan memelihara sikap hati yang bertobat.
Saudara, pertobatan adalah hal yang esensi di dalam proses kita belajar percaya dan berserah penuh kepada Tuhan.
Apa itu pertobatan?
Dalam Perjanjian Baru, kata ‘bertobat’ diambil dari kata Yunani ‘metanoia’, yang artinya perubahan pikiran, berbalik arah. Jadi pertobatan bukan sekadar perasaan menyesal, melainkan kesadaran bahwa kita sedang menuju ke tempat yang salah dan memutuskan untuk berbalik arah.
Pertobatan tidak hanya terjadi di awal ketika kita menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat kita, tetapi pertobatan perlu terus ada dalam proses kita menjadi semakin serupa dengan Kristus.
Saat kita menyadari kita belum sepenuhnya percaya atau kita merasa sulit untuk berserah, itulah saatnya kita perlu bertobat. Mungkin ada di antara Saudara yang hari-hari ini sedang mengalami hal-hal atau keadaan yang sulit untuk dimengerti.
Mungkin ada yang sudah merasa tidak ada jalan keluardan ingin menyerah atau mengambil jalan pintas. Namun saya ingin berkata kepada Saudara. Jangan menyerah dan bertahanlah!
Kenapa?
Karena Tuhan pasti sedang mengerjakan sesuatu yang baik di balik layar.
Supporting Verse – Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. Roma 8:28 (TB)
Saudara, firman Tuhan itu ‘ya’ dan ‘amin.’ Dan kita bisa pegang ini menjadi pengharapan kita. Itu sebabnya mari sama-sama belajar, di saat kita merasa sulit mengerti, untuk berkata:
“Tuhan, aku mau percaya dan berserah kepada-Mu. Biarlah kehendak-Mu yang jadi dan bukan kehendakku.”
Saudara, mari kita bersama-sama belajar untuk sekali lagi percaya dan berserah penuh kepada Tuhan. Ketahuilah, agenda dan rencana-Nya pasti selalu yang terbaik dan sempurna bagi kehidupan Saudara dan saya.
Saya ingin menutup pesan firman Tuhan hari ini dengan membaca sebuah ayat, Mazmur 37:4-5, dari versi The Passion Translation. Firman Tuhan berkata:
Closing Verse – Find your delight and true pleasure in Yahweh, and he will give you what you desire the most. Give God the right to direct your life, and as you trust him along the way, you’ll find he pulled it off perfectly!“ Psalms 37:4-5
Temukan kesenanganmu yang sejati di dalam Tuhan Allah dan Ia akan memberikan apa yang paling engkau inginkan. Izinkan Tuhan untuk mengarahkan hidupmu dan ketika engkau mempercayai Dia di sepanjang jalan bersama dengan Dia, engkau akan menemukan bahwa Ia sudah mengaturnya dengan sangat sempurna.”
Saya berdoa firman Tuhan hari ini dapat menolong Saudara untuk mengerti kehendak Tuhan, dan mendorong Saudara meresponi panggilan yang Tuhan sudah taruh dalam hidup Saudara. Dan yang terakhir, mari belajar untuk percaya dan berserah kepadaNya. Amin.
P.S : Dear Friends, I am open to freelance copywriting work. My experience varies from content creation, creative writing for an established magazine such as Pride and PuriMagz, web copywriting, fast translating (web, mobile, and tablet), social media, marketing materials, and company profile. Click here to see some of my freelancing portfolios – links.
If your organization needs a Freelance Copywriters or Social Media Specialist, Please contact me and see how I can free up your time and relieve your stress over your copy/content needs and deadlines. My contact is 087877383841 and vconly@gmail.com. Sharing is caring, so any support is very much appreciated. Thanks, much and God Bless!



