JPCC Online Service (30 Agustus 2020)
Hari ini saya akan menyampaikan Firman Tuhan dengan satu tema yaitu “Bersyukur“. Kita bisa bersyukur dengan mengatakan “Puji Syukur” atau “Terima Kasih Tuhan”. Tetapi ada satu bahasa yang disukai Tuhan saat kita bersyukur yaitu dengan bernyanyi dan menyembah Tuhan.
Pada kenyataannya tidak banyak orang yang bisa bersyukur, terutama disaat mereka mengalami kesusahan. Tetapi disaat mereka mengalami kesenangan, mereka malah lupa untik bersyukur.
Tuhan sayang sekali dengan Bangsa Israel, dan ingin membawa mereka keluar dari perbudakan mesir menuju Tanah Kanaan, yang berlimpah dengan susu dan madu. Kanaan juga berbicara mengenai sebuah titik dalam hidup kita dimana Janji-Janji Tuhan digenapi dalam hidup kita.
Untuk mencapai Kanaan, Bangsa Mesir harus melewati padang gurun yang tidak mengenakkan. Padang Gurun disini juga berbicara mengenai sekolah kehidupan dan sebuah proses. Padang Gurun berbicara mengenai sebuah titik dalam hidup kita dimana Tuhan sedang menguji Iman kita.
Seluruh dunia saat ini sedang mengalami Krisis karena covid-19. Kita tidak tahu kapan ini berakhir dan hal ini membuat banyak dari kita susah untuk bersyukur.
Opening Verse – Tetapi haruslah engkau ingat kepada Tuhan , Allahmu, sebab Dialah yang memberikan kepadamu kekuatan untuk memperoleh kekayaan, dengan maksud meneguhkan perjanjian yang diikrarkan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyangmu, seperti sekarang ini. Ulangan 8:18 TB
Covid-19 menyebabkan berbagai macam Krisis baik di dalam keluarga, seperti banyak sekali angka perceraian yang terjadi di China. Begitu juga dalam krisis keuangan dan ekonomi, tetapi Tuhan mau memberkati kehidupan kita, apapun keadaannya, marilah kita tetap mengucap syukur dalam segala hal sebab itu yang dikehendaki oleh Tuhan.
Kata kekayaan dalam ayat diatas punya beberapa arti dan berasal dari kata “Khahyil” – Kekayaan, Kebenaran, Sumber, Kuasa, Keberanian, Cara.
Tuhan memberikan kita kekuatan untuk memperoleh kekayaan. Yang dimaksud dengan Kekuatan ini adalah 7 hal, yaitu :
1. Mengelola
2. Memberi
3. Bekerja
4. Hikmat
5. Bergantung
6. Berkata-kata
7. Bersyukur.
Nomor 1-5 adalah Proses dalam kehidupan kita disaat kita menaburkan benih, tetapi di nomor 6-7 umpamanya adalah menyirami benih yang sedang kita tanam, agar menjadi subur dan Tuhan yang memberikan pertumbuhan.
Walaupun kita tidak mengerti kapan krisis ini akan selesai, apapun keadaan yang sedang kita alami sekarang, marilah kita bersyukur karena ada kuasa di dalam ucapan syukur.
Bagaimana Kekuatan Syukur bekerja?
1. Bersyukur menjadi akses untuk membuka keran Iman.
Akses adalah Jalan, Pintu masuk dan keluar. Sewaktu kita bersyukur, berkat yang seharusnya mengalir dalam hidup kita akan digenapi. Mengucap syukur adalah kekuatan yang mengaktifkan Iman.
Iman selalu bekerja sama dengan Syukur. Bersyukur tidak mengubah Tuhan. Kita mau bersyukur atau tidak, memuji Tuhan atau tidak, Tuhan tetap maha besar dan maha kuasa.
Saat kita bersyukur dan memuji Tuhan, kita mulai disadarkan karena telinga kita mendengar, Firman Tuhan dinyanyikan dan Iman kita akan bangkit. Masalah kita menjadi kecil karena kita punya Tuhan yang besar dan sanggup menolong kita semua.
Ilustrasi – Di sisi saya, saya memegang sebuah wadah yang melambangkan hidup saya dan kita semua. Lalu tong yang warna biru di depan saya ini adalah Berkat Tuhan, dan pipa yang ada di tong ini adalah saluran dan berbicara mengenai Iman kita. Sementara keran yang ada di tong ini berbicara mengenai ucapan syukur.
Cara kerjanya begini, sewaktu kita punya Iman, dan percaya bahwa Tuhan akan menyembuhkan, menyelamatkan, menjaga dan memberkati, Pipa boleh diperbesar agar semakin besar alirannya. Tetapi walaupun pipa diperbesar dan berkatnya tersedia, keran tidak akam terbuka kalau kita tidak bersyukur.
Jadi di dalam keadaan apapun dan krisis, kita akan tetap bersyukur agar keran bisa terbuka dan berkatnya bisa mengalir. Berkat Tuhan sudah disiapkan bagi kita semua, kita mungkin punya Iman dan percaya, tetapi juga harus disertai dengan ucapan syukur agar berkat bisa mengalir.
Supporting Verse – Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu, dan hendaklah hatimu melimpah dengan syukur. Kolose 2:7 TB
Ada dua contoh yang luar biasa dalam Firman Tuhan. Suatu saat ada 5000 lelaki (belum termasuk wanita dan anak-anak), dan Yesus menyuruh muridNya untuk memberikan makanan kepada mereka semua.
Kira-kira totalnya dengan wanita dan anak bisa menjadi 15000 orang dan hal ini harus dilakukan secara mendadak. Tentu bukan hal yang mudah dan sulit dilakukan.
Kalau diilustrasikan dalam keadaan jaman sekarang, mungkin ibaratnya seperti Ps. Jeffrey yang meminta secara dadakan agar semua pastor dan volunteer bisa memberi makan semua jemaat (15.000 orang) di semua kebaktian hari minggu kota kasablanka. Belum lagi karena hanya ada roti dan ikan, ada kemungkinan jika ada anak-anak yang meminta porsi makanan lebih banyak, dan membutuhkan makanan kira-kira sebanyak 30.000 fillet fish burger (roti dan ikan).
Supporting Verse – Lalu Yesus mengambil roti itu, mengucap syukur dan membagi-bagikannya kepada mereka yang duduk di situ, demikian juga dibuat-Nya dengan ikan-ikan itu, sebanyak yang mereka kehendaki. Dan setelah mereka kenyang Ia berkata kepada murid-murid-Nya: “Kumpulkanlah potongan-potongan yang lebih supaya tidak ada yang terbuang.” Yohanes 6:11-12 TB
Jadi kalau dalam versi jaman sekarang di masa pandemi, meskipun tabungan dan keuangan perusahan kita mungkin semakin menipis, tetapi teruslah mengucap syukur kepada Tuhan. Dia adalah Tuhan yang memberkati kita secara berkelimpahan agar kita juga bisa memberkati orang lain.
Contoh yang lain ada dalam kejadian Lazarus yang sudah meninggal selama 4 hari. Dalam masa sekarang, Saya juga bertemu dengan beberapa teman yang usahanya benar-benar mati karena pandemi.
Supporting Verse – Maka mereka mengangkat batu itu. Lalu Yesus menengadah ke atas dan berkata: “Bapa, Aku mengucap syukur kepada-Mu, karena Engkau telah mendengarkan Aku. Aku tahu, bahwa Engkau selalu mendengarkan Aku, tetapi oleh karena orang banyak yang berdiri di sini mengelilingi Aku, Aku mengatakannya, supaya mereka percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.” Dan sesudah berkata demikian, berserulah Ia dengan suara keras: “Lazarus, marilah ke luar!” Orang yang telah mati itu datang ke luar, kaki dan tangannya masih terikat dengan kain kapan dan mukanya tertutup dengan kain peluh. Kata Yesus kepada mereka: “Bukalah kain-kain itu dan biarkan ia pergi.” Yohanes 11:41-44 TB
Tuhan selalu mendengarkan doa kita yang percaya kepadaNya. Lazarus yang sudah mati dan dikubur selama 4 hari bisa datang dan keluar. Mungkin saat ini usaha dan bisnis kita sedang mengalami kematian, tetapi ketahuah bahwa ada kuasa dalam mengucap syukur.
Setiap minggu, saya melihat begitu banyak kesaksian demi kesaksian di komunitas gereja. Salah satunya ada seorang pemimpin di komunitas gereja kami dan juga seorang pengusaha di bidang parisiwata yang begitu kena imbasnya di masa pandemi.
Tetapi disaat berdoa, dia tetap memuji Tuhan dan mengucap syukur. Dia diberikan hikmat untuk memasukkan alat-alat kesehatan dan begitu diberkati sampai bisa menjaga dan memberkati karyawan yang ada. Selanjutnya disaat bisnis alat kesehatan semakin ramai, dia tetap mengucap syukur dan memuji Tuhan dan diberikan hikmat untuk memulai usaha memasukkan sepeda yang harganya cukup mahal dan sekarang sedang booming sekali di Jakarta. Hanya dalam 3 minggu stocknya sudah habis. Ada harapan di dalam Yesus.
2. Bersyukur menguatkan kita menanti Janji Tuhan.
Ada yang berkata bahwa Krisis pandemi bisa berlanjut sampai tahun 2021 tetapi ketahuilah bahwa jika Tuhan sudah berjanji, maka Tuhan akan menepatinya. Tuhan akan menjaga dan melindungi hidup kita semua.
Seperti halnya Abraham yang ingin punya anak meskipun istrinya tidak sanggup melakukannya. 25 tahun Abraham harus menanti untuk penggenapan Janji Tuhan untuk keturunan. Saya dan istri juga harus menunggu selama 7 tahun untuk keturunan dan itu saja saya merasa sudah cukup lama.
Supporting Verse – Sebab sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, namun Abraham berharap juga dan percaya, bahwa ia akan menjadi bapa banyak bangsa, menurut yang telah difirmankan: “Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu.” Imannya tidak menjadi lemah, walaupun ia mengetahui, bahwa tubuhnya sudah sangat lemah, karena usianya telah kira-kira seratus tahun, dan bahwa rahim Sara telah tertutup. Tetapi terhadap janji Allah ia tidak bimbang karena ketidakpercayaan, malah ia diperkuat dalam imannya dan ia memuliakan Allah, dengan penuh keyakinan, bahwa Allah berkuasa untuk melaksanakan apa yang telah Ia janjikan. Roma 4:18-21 TB
Mulai dari umur 75 tahun sampai 100 tahun Abraham harus menunggu, tetapi hal ini tidak membuat dia untuk berhenti bersyukur dan terus memuji serta memuliakan Tuhan.
Sharing Ps. Juan – Saat saya mengikuti Men’s Camp, ada sebuah cerita (true story) mengenai seorang nelayan di Bangladesh. Dia menangkap ikan terlalu banyak dan mencoba untuk membuat ikan asin.
Sewaktu nelayan ini sedang menjemur ikan dengan cuaca yang bagus, tiba-tiba saja cuaca yang ada berubah menjadi mendung. Dia segera mengangkat ikan karena akan menghalangi prosesnya membuat ikan asin. Tetapi cuaca yang ada terus berubah dari mendung ke cerah, dan hal ini terjadi sampai empat kali dan membuat dia mengumpat kepada Tuhan.
Kalau kita tidak bersyukur, kita bisa menjadi seperti nelayan ini dan bersungut-sungut. Lawan kata dari bersyukur adalah bersungut-sungut. Oleh karena itu juga Bangsa Israel mengalami hambatan ke tanah perjanjian karena mereka selalu bersungut-sungut.
Supporting Verse – Dan janganlah bersungut-sungut, seperti yang dilakukan oleh beberapa orang dari mereka, sehingga mereka dibinasakan oleh malaikat maut. 1 Korintus 10:10 TB
3. Bersyukur mengubah hidup dan bisnis kita.
Kalau bisnis berubah, hidup kita belum tentu berubah, begitu juga sebaliknya. Tetapi dengan bersyukur kita bisa mengalami keduanya seperti halnya Daud.
Supporting Verse – Lalu Daud pergi dari sana dan melarikan diri ke gua Adulam. Ketika saudara-saudaranya dan seluruh keluarganya mendengar hal itu, pergilah mereka ke sana mendapatkan dia. Berhimpunlah juga kepadanya setiap orang yang dalam kesukaran, setiap orang yang dikejar-kejar tukang piutang, setiap orang yang sakit hati, maka ia menjadi pemimpin mereka. Bersama-sama dengan dia ada kira-kira empat ratus orang. 1 Samuel 22:1-2 TB
Punya dua orang yang bermasalah saja pusing apalagi ada empat ratus orang. Saya suka dari Daud karena dia tidak bersungut-sungut, tetapi dia tetap bersyukur dan memuji serta memulikan Tuhan.
Supporting Verse – Hatiku siap, ya Allah, hatiku siap; aku mau menyanyi, aku mau bermazmur. Bangunlah, hai jiwaku, bangunlah, hai gambus dan kecapi, aku mau membangunkan fajar! Aku mau bersyukur kepada-Mu di antara bangsa-bangsa, ya Tuhan, aku mau bermazmur bagi-Mu di antara suku-suku bangsa; Mazmur 57:8-10 TB
Daud bisa marah, kecewa serta bersungut-sungut kepada Tuhan, tetapi sebaliknya, dia berkata “Hatiku siap. Aku mau tetap bersyukur dan menyanyi, serta bermazmur bagi Tuhan”. Dan Firman Tuhan menceritakan sewaktu Daud meresponi dengan benar seperti ini, 400 orang yang bermasalah ini hidupnya berubah dan menjadi pahlawan- pahlawan yang menyertai Daud dalam peperangan, dan Tuhan memberikan kepada mereka kemenangan.
Bagaimana dengan kita semua? Krisis boleh terjadi tetapi respon kita akan menentukan bagaimana kita bertahan di dengan krisis, keluar di tengah krisis dalam keadaan yang lebih baik lagi.
Apapun keadaan kita, Bersyukur. Bagaimana kekuatan Bersyukur bekerja? Bersyukur menjadi akses untuk membuka keran iman, Bersyukur menguatkan kita menanti Janji Tuhan yang pasti digenapi, dan Bersyukur mengubah hidup dan bisnis kita.
Tuhan Yesus memberkati.