This is How Miracle Happen By Ps. Leo Bigger

Sutera Hall 2nd Service (9 February 2025)

Ps. Jeffrey dan Angela adalah seorang pemimpin yang luar biasa, karena setiap kali saya bertemu dengan tim dan volunteer yang ada di gereja ini, saya bisa merasakan bahwa semuanya adalah seperti sebuah keluarga. Saudara punya tim yang sangat sehat, roh yang luar biasa, gereja yang bertumbuh dan Yesus ada di tengah kita semua. Terima Kasih karena saudata semua sudah menjadi apa adanya.

Besok juga saya akan bermain Golf dengan Ps. Jose, dan saya tahu bahwa adalah budaya di asia untuk “Honoring”, jadi besok saya akan “honoring”, mengalah dan sengaja kalah saat bermain golf dengannya. Hari ini saya akan berbicara tentang Mukjizat dan bagaimana Mukjizat bisa terjadi. Semua orang tentu butuh mukjizat.

Ada banyak cara Tuhan melakukan sebuah mukjizat, bisa secara visual dan untuk saya secara pribadi, salah satu cara untuk menjelaskan Mukjizat adalah melalui perjamuan Kudus. Perjamuan Kudus adalah Perjamuan yang menyembuhkan, dan disaat saya mengalami masa-masa yang sulit, saya selalu mengingat perjamuan kudus bahwa Tuhan adalah Tuhan yang Maha penyembuh, dan Dia melakukan Mukjizat. Setiap kali Dia melakukan perjamuan Kudus, Dia selalu mengambil roti dan memecah itu menjadi 2 bagian.

Mengapa 2 bagian?

Bukan karena rotinya besar, tetapi ini sebuah pesan bahwa disaat kehidupan kita sedang tidak baik dan hancur, mungkin baik dalam keluarga, karir, kesejahteraan dan keuangan kita, atau anak-anak kita yang tidak lagi ikut Tuhan, apapun yang sedang hancur, Tuhan mengambil hidup kita, dan berterimakasihlah bahwa Tuhan masih ada dalam pelayanan penyembuhan, jadi disaat kita sedang bergumul dan mengalami musim yang sulit, ambil roti dan pecahkan itu, nyatakan kepada Tuhan bahwa ini hidup kita, dan bersyukur dan berterimakasih karena Tuhan mampu memulihkan dan menyembuhkan.

Ada sebuah cerita, dimana seringkali masa lalu kita tidak terlalu baik, dan ada hal-hal yang terjadi sekejap dan mengubah hidup kita. Ada seorang pria bernama Alfred Nobel yang lahir di Stockholm, Swedia. Ayahnya membangun bisnis pertambangan. Saat itu banyak orang yang meninggal karena terkena ledakan batu-batu. Jadi, Alfred berkata bahwa dia ingin menciptakan sesuatu yang dapat meledakkan batu-batu dengan sebuah presisi, dan kemudian menciptakan serta mempatenkan bomb atau dynamite. Dengan Dynamite, kita bisa meledakan sesuatu dengan tepat sehingga mengurangi korban jiwa yang ada.

Kata Dynamite ini berasal dari kata yunani yaitu “dunamis“, Firman Tuhan berkata bahwa Roh Kudus datang seperti “Dunamis” atau “Boom!”. Tetapi sayangnya ciptaan ini disalahgunakan dan dipakai dalam perang, dan ciptaan-nya ini jadi membunuh begitu banyak orang dalam perang di seluruh dunia. Yang jadinya sebuah berkat berubah menjadi sebuah kutukan, dan ini sungguh membuat kaget dirinya karena ciptaannya ini disalahgunakan.

Suatu hari dalam sebuah artikel di koran prancis dikatakan bahwa ada berita tentang kematian Alfred Nobel, padahal yang meninggal sebenarnya adalah adiknya. Dia membaca ini dan terkejut karena membaca berita kematiannya, dengan judul “The Merchant of Death is dead!”. Dia terkejut, karena niat baiknya yang menjadi berkat untuk orang lain, hanya di dalam sekejap malah menjadi sebuah kutukan, hidupnya hancur dan reputasinya menjadi seorang pembunuh, ciptaan dia menjadi alat perang, dan ini membuat dia untuk memutuskan bahwa dia ingin mengubah reputasinya untuk masa depan.

Tidak ada yang tahu bahwa dia adalah salah satu orang terkaya di eropa. Dia mengambil semua uang yang diperoleh dan dimasukkan ke sebuah Yayasan. Dan sehari sebelum dia meninggal, dia membuat sebuah yayasan yang kita kenal sebagai Nobel Prize untuk menghargai orang-orang yang berjasa dalam mengubah dunia menjadi lebih baik lagi.

Dengarkan saya, mungkin orang tua dan boss kita tidak baik terhadap kita, mungkin reputasi kita juga hancur berkeping-keping, tetapi tugas kita dengan kuasa Allah adalah untuk mengganti nama kita. Ada yang berkata di dalam hidup kita atau masa lalu kita bahwa kita adalah seorang pecundang dan gagal, kita kurang pintar, kurang pandai, dan selalu kurang, kurang dan kurang. Tetapi jangan percaya dengan apa yang orang lain katakan tentang diri kita, karena yang lebih penting adalah apa yang Tuhan katakan tentang kita dan KebenaranNya. Dia Tuhan yang menyatakan Kebenaran dalam diri kita.

Jadi disaat saya mengambil perjamuan Kudus, saya memposisikan diri saya di dalam kebenaran ini, jadi disaat saya bersama Tuhan, siapa lawan saya? walau iblis dan dunia berkata saya gagal, saya punya permulaan yang baru. Dan ini saatnya mengubah masa depan dan punyailah persepsi surgawi dalam hidup kita.

Saya akan membagi pesan saya dalam 2 bagian. Karena ada roti dan ada anggur.

Pertama, Communion – Bread.

Perjamuan berbicara tentang Tuhan menjadikan segala sesuatu menjadi baru. Bukan perubahan sedikit saja, tetapi segala itu semua alias segala sesuatu, “All”. Jadi, perhatikan apa yang terjadi saat kita mengambil perjamuan Kudus, saat hidup kita sedang hancur berkeping-keping, yang pertama saya harus sadar adalah bahwa Tuhan mengubah nama kita, kita tidak lagi menjadi orang berdosa dan menjadi putera dan puteri Allah yang maha tinggi. Perjamuan Kudus adalah sebuah pernyataan bahwa kita mengubah reputasi kita.

Saat Tuhan menjadi “Bapa” kita, dia bukan menjadi Bapa yang biasa-biasa saja, tetapi Dia menjadi Bapa yang terbaik, terkeren dan terkaya. Pernahkah saat kita kecil, meminta kepada orang tua kita dan berpikir bagaimana caranya mereka bisa membayar semua kebutuhan dan tagihan rumah yang ada? Kita tidak bertanya itu dan sebaliknya percaya bahwa mereka selalu membayarnya. Jadi, kalau kita yakin akan orang tua kita seperti itu, Tuhan jauh lebih besar daripada itu.

Tuhan mengubah nama kita, dan Pengubahan nama sering terjadi di dalam Alkitab, baik itu cerita Yusuf yang dijual dan ingin dibunuh, masuk penjara dan setelah 13 tahun jauh dari rumah, dia bertemu dengan saudara-saudaranya, Dia bisa saja berkata bahwa hidupnya sudah hancur berkeping-keping, tetapi inilah yang sebaliknya dia lakukan.

Opening Verse – Joseph named his firstborn Manasseh[e] and said, “It is because God has made me forget all my trouble and all my father’s household.” The second son he named Ephraim[f] and said, “It is because God has made me fruitful in the land of my suffering.” Genesis 41:51-52 NIV

Ini sebuah pernyataan bahwa hidup ini tidak adil tetapi anak ini adalah pernyataan bahwa Yusuf punya masa depan yang cerah. Nama yang kedua adalah “Ephraim”, dan dia katakan ini karena sesuatu dan hal yang buruk pernah terjadi di masa lalunya, Allah membuat aku mendapat anak dan berbuah dalam negeri kesengasaraanku. Yusuf mengubah nama-nama dan label.

Lalu ada kisah pengubahan nama lagi yang luar biasa lagi tentang Yakub, dan kerika istrinya, Rahel hendak menghebuskan nafas terakhirnya, diberikannya nama “Ben-Oni” kepada anak itu, yang artinya “Son of my trouble” atau “Anak Kesedihan”. Mari kita lihat apa yang Yakub lakukan di ayat ke-19. Ada kata “Tetapi” yang artinya Ia tidak setuju.

Supporting Verse – As she breathed her last—for she was dying—she named her son Ben-Oni.[h] But his father named him Benjamin.[i] 19 So Rachel died and was buried on the way to Ephrath (that is, Bethlehem). Genesis 35:18-19 NIV

Yakub mengubah nama, dan saya mau lakukan konseling pernikahan dan berikan nasihat, karena kisah ini memang agak sedikit sulit, bayangkan kalau istri kita juga di ambang kematian, jangan berantem dan berseteru dengannya karena waktunya tidak baik untuk itu. Ijinkan dia mati dengan tenang, mati itu maksudnya upgrade dan bukan downgrade. Lalu saudara tentu berduka dan menangis, dan setelah semua kerabat kita sudah pulang. Selanjutnya kita ambil dan ubah nama anak kita dari “Ben-Oni” menjadi “Benjamin”.

Caranya harus seperti itu karena apa yang kita nyatakan meskipun kita sedang terluka, itu akan menjadi benteng. Perkataan itu ada artinya dan menyatakan di dunia yang tidak kelihatan bahwa anak itu tidak akan menjadi bahaya.

Setelah istri kita meninggal, kita perlu seseorang (anak) yang menjaga diri kita. Jadi “Benjamin”, tangan kanan, dalam bahasa ibrani artinya memberkati, memimpin, dan melindungi seseorang, dan artinya mulai sekarang dia akan membantu kita.

Apakah anda mengerti ini? Jadi mungkin kita juga haus mengubah nama dan label akan apa yang terjadi di dalam hidup kita. Ada sebuah pola yang terjadi di Alkitab akan pengubahan sebuah nama :

  • Tuhan juga mengubah nama Abram menjadi Abraham (Father of Nations).
  • Sara menjadi Sarah (Princess)
  • Jacob menjadi Israel (God’s warrior)
  • Simon menjadi Peter (Rock)
  • Saul menjadi Paul (Humble).

Perjamuan Kudus juga menyatakan bahwa kita semua adalah Putera dan Puteri Allah yang maha tinggi. Kalau Iblis mengingatkan kita akan masa lalu kita, ingatkan dia akan masa depan dia!

Ilustrasi – Saya mau menjelaskan bagaimana mukjizat terjadi disaat kita mengubah nama, ada sebuah ilustrasi tirai, dan di depan tirai adalah area yang terlihat (dunia), dan area di balik tirai adalah area yang tidak terlihat (seperti surga).

Supporting Verse – For in him all things were created: things in heaven and on earth, visible and invisible, whether thrones or powers or rulers or authorities; all things have been created through him and for him. Colossians 1:16 NIV

Disaat kita mengambil perjamuan kudus, kita mengubah nama, dan mengerti bahwa area di depan tirai ini adalah area yang dilihat banyak orang, baik itu dalam hal kesalahan kita, mungkin dalam perceraian dan mungkin anak-anak kita meninggalkan kita, kesakitan kita, pergumulan kita, ini adalah semua hal yang dilihat banyak orang, tetapi Surga punya persepsi yang berbeda.

Ini berada di area di balik tirai, area yang tidak kelihatan oleh orang-orang, dan di area ini (Surga) ini ada kesembuhan, penyembuhan, penyediaan, sukacita, dan damai sejahtera, semua ini ada di surga, Dan semua ini bisa turun ke bumi karena Tuhan melihat apa yang kelihatan seperti kehancuran kita, tetapi Dia juga melihat adanya kekekalan dan berkat dari Surga.

Semua ini bisa turun ke bumi melalui perkataan kita yang diucapkan, pernyataan kita dan proklamasi kita. “I am healed, I am Blessed!

Supporting Verse – And God said, “Let there be light,” and there was light. Genesis 1:3 NIV

Setiap kali Tuhan punya ide, Dia selalu mengucapkan dan mengatakan itu, dan itu menjadi sebuah realita. Oleh karena itu, disaat kita memuji dan menyembah Tuhan, kita juga sedang melepaskan dan mengeluarkan mukjizat. Kita juga perlu melakukan ini setiap kali.

Sharing Ps. Leo – Saya tidak mau berbicara negatif akan orang tua saya, tetapi ayah saya adalah seorang pecandu alcohol dan selalu mabok setiap harinya. Orang di sekeliling selalu mengatakan karena nama saya sama dengan nama ayah saya (Leo dan Leo Jr.), mereka selalu mengucapkan dna dan label saya yang sama dengan ayah saya yang adalah seorang pecandu alcohol.

Tetapi suatu hari saya katakan bahwa saya adalah seseorang yang berbeda dengan ayah saya, saya bukan pecandu alkohol dan sebaliknya saya akan mabuk di dalam Roh Kudus! Saya harus mengatakan dan mengucapkan itu, berapi-api untuk Tuhan, ucapkan apa yang Tuhan mau agar hal itu masuk menjadi realita dalam hidup kita.

Cerita kedua, ada seseorang di gereja kami yang ingin menjual rumahnya, dan entah kenapa usahanya itu tidak pernah laku. Baik itu karena mahal, prospek yang tidak suka dengan ruangan, warna, dan bahkan tetangga yang ada disana, dan begitu banyak lagi alasan yang dia berikan.

Saya katakan bahwa dia mengucapkan apa yang dia lihat dan alami, dan dia harus mulai menyatakan bahasa surgawi, caranya sungguh sederhana, ucapkan kepada rumah dia dan katakan “Let it go, Let it go…”, lepaskan itu semua. Dia sempat bingung disaat mendengar ucapan saya.

Tetapi saya ingatkan bahwa Yesus sebelumnya berbicara kepada pohon, badai, gunung, dan kita juga bisa berbicara kepada rumah kita.

Supporting Verse – The next day as they were leaving Bethany, Jesus was hungry. Seeing in the distance a fig tree in leaf, he went to find out if it had any fruit. When he reached it, he found nothing but leaves, because it was not the season for figs. Then he said to the tree, “May no one ever eat fruit from you again.” And his disciples heard him say it. Mark 11:12-14 NIV

He got up, rebuked the wind and said to the waves, “Quiet! Be still!” Then the wind died down and it was completely calm. Mark 4:39 NIV

Dia setuju dan berkata bahwa dia akan mulai melakukan itu. Jadi di jam 1 pagi, disaat semua tetangganya sudah tidur, dia mulai mengelilingi rumahnya, dan dia mulai berdoa dan menyatakan bahwa rumah ini akan dilepaskan untuk keluarga yang baru. Besok pagi dia mendapat telepon dan berhasil menjual rumahnya.

Seringkali kita tidak mengerti bahwa disaat kita mengambil perjamuan Kudus, ini adalah hidup kita dan kita nyatakan apa yang Tuhan sediakan bagi kita, dan ini adalah Kuasa dari Perjamuan Kudus dalam hidup kita.

Kedua, Communion – Wine.

Artinya KekuatanMu menghancurkan rintangan aku. Your strengths break down my barrier. Disaat kita lemah, Kristus menjadi kuat di dalam kita. Saya suka pemikiran bahwa disaat saya mengambil perjamuan kudus, saya ingatkan diri saya bahwa Kuasa Tuhan, Kuasa yang sama dari Roh Kudus, Kuasa Tuhan yang membangkitkan Kristus dari kematian, Kuasa yang sama juga ada di dalam kita!

Jangan percaya bahwa kita lemah dan tidak bisa, karena disaat kita diurapi, kita bisa melakukan segala sesuatu. I am too blessed to be stressed, dan saya terlalu diurapi untuk bisa kecewa.

Supporting Verse – and his incomparably great power for us who believe. That power is the same as the mighty strength he exerted when he raised Christ from the dead and seated him at his right hand in the heavenly realms. Ephesians 1:19-20 NIV

Di ayat ini, ada Kata “Power and Strength“, di dalam bahasa aslinya (yunani), kata power artinya adalah “Dunamis“, dan kedua adalah “Kratos“, sementara kata strength adalah “Energia“. Tuhan membaptis kita dengan semua ini, “Dunamis” adalah Kuasa dari Roh Kudus yang ada dalam kita. Sementara kata “Kratos” adalah keinginan atau kemauan, seperti tekad (Contoh : “Saya mau sembuh atau Saya mau terobosan!”). Dan kita butuh “Energia” yang membuat kita merasa bahwa kita bisa melakukan itu. Jadi, Kita mendapatkan Kuasa dari Roh Kudus, tekad, dan energi untuk mengubah situasi yang kita hadapi.

Setiap kali saya mengambil perjamuan kudus, hidup saya diubahkan. Saya adalah Leo yang Kudus dan sahabat dari Tuhan yang maha kuasa! Nyatakan ini semua, lalu saya meminumnya. Saya tidak mengubah diri saya sendiri tentunya, tetapi Roh Kudus yang tinggal di dalam kita, dan kita mendapatkan tekad dan energi untuk mengubah situasi yang ada.

Sharing Ps. Leo – Saat saya dan istri sedang pergi ke sebuah konferensi kepemimpinan di Chicago, ada seorang wanita kristen yang percaya dengan Kristus dan berapi-api bernama Jamie Kern Lima. Dia membagikan ceritanya, dimana dia mengalami masalah dan penyakit kulit dan tidak ada yang bisa membantu dia. Disaat dia mengenakan make-up, yang ada kondisinya malah memburuk. Dia mendengar sebuah kalimat bahwa harus ada seseorang yang bisa mengubah situasi ini, dan Tuhan berkata kepadanya bahwa dia sendirilah yang harus mengubah situasi ini.

“Jamie, kau harus mengubahnya, ciptakan sebuah make-up”.

Dalam 3 tahun, dia berusaha melakukan ini, mengivestasikan uang, mencari sebuah formula serta mendirikan perubahan bernama IT Cosmetics. Dia mencari seseorang yang mau berinvestasi kepada perusahaannya, dan suatu hari ada seorang pria yang mengatakan bahwa dia jelek dan gendut, dan tidak akan ada orang yang akan membeli produknya. “Marketingnya” tidak seperti itu caranya. Hidupnya hancur disaat dia mendengar itu, dan di tengah badainya, Roh Kudus berkata bahwa dia punya Kuasa, tekad dan energi untuk terus berjalan dan tidak menyerah.

“No, you don’t quit and give up!”

Di suatu kesempatan, Jamie mendapatkan slot waktu 30 menit di sebuah media untuk share produknya ini. Saat itu dia juga tidak punya modal untuk menyewa seorang model dalam mengiklankan produknya ini. Jadi, dia menjual produknya ini dengan hadir apa adanya, dia bukan seorang model dan bukan seseorang yang kurus, tetapi dia membuat make up ini yang berhasil mengubah hidupnya.

Orang Amerika kebanyakan suka memalsukan dirinya, tetapi saat itu yang menonton acara ini sadar bahwa apa yang dia bagikan itu benar, apa adanya, tanpa filter atau photostop, dan tidak palsu. Hanya seorang perempuan yang sederhana dan hanya dalam 30 menit, acara itu menjadi begitu laku dan begitu banyak orang yang membeli produknya.

6 tahun setelah slot TV show itu, L’Oreal membeli brand dan produknya ini sebesar 1.2 milliar USD. Saat Jamie membagikan cerita ini di Chicago, dia mengatakan bahwa jika ada orang-orang yang sedang merasa hancur dan hilang di ruangan ini, ada seorang penyembuh bernama Yesus kepada kita semua yang mau menyerah.

Disaat kita mau menyerah, ada Kuasa “dunamis” dari Roh Kudus, dan disaat dia menjual perusahaannya, saat itu ada momen yang membuat dirinya menangis, dia ingat bahwa ada seorang pria yang berkata bahwa dia itu jelek dan gendut, pria itu menulis email kepadanya dan dia mengakui bahwa dirinya salah, pria itu memberikan ucapan selamat dan mengaku bahwa dirinya salah akan prediksinya terhadap dirinya.

Saya juga mau berkata kepada anda semua, “Congratulations, the devil is wrong”, “Selamat, masa lalumu keliru”, Tuhan akan melakukan sesuatu yang baru di dalam kita!

Iblis yang mengatakan bahwa kita ini gagal, juga akan mengakui bahwa dia salah, Tuhan ingin melakukan sesuatu yang baru dalam hidup kita. Kalau saudara jangan menyerah dan berhenti, ada orang-orang disini yang harus mengubah “nama dan reputasinya”, bagaimana Tuhan melihat kita, nyatakan Tuhan dan Roh Kudus tinggal di dalam kita, dan mulai sekarang sampai 5 tahun ke depan kita tidak akan menjadi orang yang sama, lebih mencintai Tuhan dan menjadi lebih seperti Kristus untuk memuliakan NamaNya. Tuhan memberkati.

P.S : Your support is always appreciated. Any contributions will go toward the site’s annual maintenance cost. Feel free to do so at: https://saweria.co/316notes