The True Samurai By Ps. Rod Plummer

Sutera Hall 2nd Service (26 January 2025)

Indonesia penuh dengan orang-orang yang luar biasa! Saya suka Indonesia dan utamanya Nasi Goreng. Saya sempet bergurai di belakang karena nantinya Saya juga bisa singkat JPCC ini menjadi “Japan Praise Community Church”. Saya sendiri datang dari Australia, dan bisa berkata “G’day Mate!”, tetapi sudah 23 tahun saya tinggal dan juga melayani di Jepang. Saya sangat mencintai Jepang dan saya tahu orang Indonesia juga sangat menyukai Jepang. Setiap kali saya berada di Tokyo, saya selalu mendengar percakapan bahasa indonesia disana.

Saya juga berterima kasih kepada Ps. Jose, Hanna dan semua Tim leadership disini. Anak dari Ps. Jose, Joanne, juga bersekolah di Jepang dan melayani di gereja kami. Sungguh luar biasa dan sangat mengikat kita semua dari gereja demi gereja. Beberapa waktu lalu saya juga bertemu dengan Dr. Budi, 10 tahun lalu saat saya kesini dan mengalami sakit punggung, Ps. Jeffrey menyarankan saya untuk berkunjung ke Dr. Budi, dan hanya dalam 10 menit, punggung saya berhasil diobati oleh Dr. Budi.

Kita akan berbicara tentang menjadi kuat di dalam Tuhan, kita tidak dipanggil untuk menjadi kuat dalam diri kita sendiri, kita bukanlah agama untuk orang-orang kuat saja, tetapi ada sebuah hubungan buat orang-orang yang lemah tetapi menjadi kuat di dalam Tuhan.

Opening Verse – [10] Finally, be strong in the Lord and in his mighty power. Ephesians 6:10 NIV

Saya belajar ini sewaktu masih sangat muda dan dulu bekerja sebagai seorang pemadam kebakaran. Saya dulu sangat senang untuk bermeditasi, dan jauh dari Tuhan. Saya bermeditasi untuk menguatkan diri saya meskipun saya menyadari bahwa saya tidak bisa mengubah diri saya sendiri dengan kekuatan saya.

Sebagai seorang pemadam kebakaran, hal ini sangat berbahaya. Saya pernah hampir mati disaat kami mencoba memadamkan suatu kebakaran di pabrik. Saya jauh dari Tuhan saat itu, tetapi berapa banyak dari kita yang tahu bahwa Tuhan mengasihi orang yang belum mengenalNya.

Saya jauh dari Tuhan saat itu, tetapi Tuhan sungguh mengasihi orang yang belum mengenalNya. Disaat saya hampir mati saat itu, malam itu saya berkata kepada Tuhan, “Kau itu siapa? Saya tidak mengenalMu”. Saya punya Alkitab saat itu dan mencoba membacanya selama 6 bulan, sampai akhirnya saya juga memutuskan untuk mulai bergereja. Saya siap untuk Yesus.

Saya membaca Alkitab dan mulai belajar untuk mengenalNya. Kegelapan yang ada dalam hidup saya mulai hilang dan Kasih Tuhan masuk dalam hidup saya, saya mendapatkan sukacita dan pengampunan yang tidak pernah saya rasakan sebelumnya. Hari Senin saya datang ke kantor pemadam kebakaran, dan saya katakan ke semua orang disana (54 orang jumlahnya) bahwa saya telah menemukan Yesus! Teman-teman saya tentu tidak begitu peduli akan hal itu. Saya juga katakan bahwa Yesus jauh lebih baik dari semua narkoba yang ada do dunia.

Orang-orang di pergaulan saya rupanya ada yang tidak suka akan hal ini, terutama pengedar narkoba tidak menyukai apa yang saya katakan dan di hari rabu, mereka memukul saya. Saya sungguh kaget, karena saya baru saja menerima Tuhan selama 3 hari sebelumnya dan ini yang terjadi. DI tengah malam itu saya berdoa, “Tuhan, Saya membutuhkan Kamu”. Saya buka Alkitab saya dan meminta Tuhan untuk berbicara kepada saya. Tuhan berbicara kepada saya dan inilah ayat yang Tuhan berikan kepada saya saat itu.

Supporting Verse – [9] Israel tidak lebih kuat dari Samaria, ibukotanya, dan Samaria tidak lebih kuat dari Raja Pekah. Kalau kamu tidak sungguh-sungguh percaya kepada-Ku, pasti kamu tak dapat bertahan.” Yesaya 7:9 BIMK

Saya mendapatkan kekuatan spiritual dan supranatural yang sebelumnya tidak pernah saya dapatkan disaat bermeditasi.

Ini juga yang Saya lakukan di Jepang, dimana saya katakan bahwa Tuhan juga akan “berbicara” kepada mereka semua. Bahkan disaat mereka tidak percaya, saya selalu katakan bahwa yang terpenting mencoba membaca Firman dulu saja.

Saya akan berbicara banyak tentang Jepang di dalam kotbah saya hari ini. Saya menemukan kekuatan dari Tuhan Yesus, dan tinggal di Jepang, kami membutuhkan gambaran tentang kekuatan, dan menemukan kata “Samurai”.

Samurai adalah Kanji dari bahasa Jepang dan artinya adalah “Hamba atau Pelayan”, Pelayan yang melayani seorang Tuhan atau majikan yang hebat.

Kata “samurai” ini juga dipakai di ayat Yesaya 52, menjadi seorang Hamba yang harus menderita, menjadi Pelayan yang ditinggikan disaat Dia mati. Yesus adalah seorang samurai yang sejati.

Supporting Verse – [13] Tuhan berkata, “Sesungguhnya, hamba-Ku akan berhasil; ia akan disanjung dan ditinggikan. [14] Dahulu banyak orang terkejut melihat dia, rupanya dirusak sehingga tidak seperti manusia lagi. [15] Tapi sekarang banyak bangsa dibuatnya heran, raja-raja membisu karena tercengang. Mereka akan melihat dan mengerti, yang sebelumnya tidak mereka ketahui.” Yesaya 52:13-15 BIMK

2 hal tentang seorang samurai yang baik, adalah bagaimana cara mereka hidup dan bagaimana cara mereka mati.

Bagaimana Yesus hidup sungguh sangat luar biasa, Dia mengasihi orang-orang yang ada di sekelilingnya, memberikan banyak Pemilihan dan mukjizat. Tuhan Yesus berkata bahwa tidak ada seorangpun yang membunuhNya tetapi Dia yang akan menyerahkan hidupNya.

Hari KematianNya sungguh menyeramkan dan penuh dengan darah. Di mata dunia, salib itu adalah sesuatu yang sangat menjijikan seperti halnya kematian seorang kriminal.

Sewaktu Yesus mati di kayu salib, banyak orang mengutuk Yesus dan secara alami kelihatan seperti memalukan dan menjijikan tetapi Yesus sangat mengerti apa yang Dia lakukan. Samurai yang sejati mengerti apa yang dia sedang lakukan.

Dalam kematianNya, dunia digantikan dan itulah makna dari samurai yang sejati. Mari kita lihat apa yang Yesus katakan disaat keadaan yang memalukan dan menjijikan ini.

Supporting Verse – [3] So Pilate asked Jesus, “Are you the king of the Jews?” “You have said so,” Jesus replied. [4] Then Pilate announced to the chief priests and the crowd, “I find no basis for a charge against this man.” Luke 23:3-4 NIV

[34] Jesus said, “Father, forgive them, for they do not know what they are doing.” And they divided up his clothes by casting lots. Luke 23:34 NIV

[30] When he had received the drink, Jesus said, “It is finished.” With that, he bowed his head and gave up his spirit. John 19:30 NIV

Dalam bahasa aslinya, ini menjadi satu kata yaitu, “Tetelestai“, dan apa yang Yesus katakan ini sudah dikenal dan dipakai dari jaman “Alexander the great”, kata ini biasa digunakan seorang Jenderal Yunani atau Romawi pada saat sudah memenangkan suatu peperangan. Apa yang kelihatannya seperti kematian yang mengenaskan menjadi sebuah kemenangan dalam sebuah peperangan.

Apa yang sudah berakhir dan selesai? Semua dosa, semua kematian dan semua Kuasa daripada Iblis.

Pada waktu Yesus mengucapkan itu, ada seorang tentara romawi yang mengenal apa yang dikatakan Yesus ini, mengucapkan kata-kata kemenangan, “It is finished”, dan tentara itu berkata “Pastilah ini adalah Anak Tuhan”, seorang samurai sejati adalah Yesus Kristus.

Inilah yang kami bagikan ke orang Jepang, karena Yesus mengerti kehidupan orang-orang jepang. Gambaran Kuasa dan kekuatan ini sering kami ucapkan di Jepang.

Dan kita juga menemukan kata lain dalam samurai yaitu “Shuyo”, dan dari bahasa mandarin adalah “Chiang Li”, dari kata dan karakter ini, karakter di kiri berbentuk dan karakter di kanan berbentuk serangga ulat sutera, dengan artian “Panah besar beserta busurnya”.

Pada jaman dulu, ini adalah teknologi dan kekuatan senjata mereka, utamanya di china. Dan saat ini kita juga berada di “Sutera Hall”, sungguh sebuah nubuatan untuk kita semua yang berada disini.

Kita melihat gambaran-gambaran yang menguatkan kita dan juga orang-orang Jepang, ada panah yang terdiri dari 2 macam kayu, yaitu bambu yang membuatnya menjadi flexible, dan sebuah kain yang kuat, dimana teknologi sutera-nya disini datang dari ulat sutera, ada “DNA” sutera di dalam ulat tersebut, dan sutera itu menjadi Tali terkuat untuk busur panah. Pada jaman itu utamanya, Ini adalah gambaran dari sebuah kekuatan.

Ini penjelasan saya bahwa kita semua dimulai sebagai seekor ulat dan kita tidak harus menjadi ulat selamanya, tetapi kita semua dimulai dari sebuah kelemahan. Sama seperti saat saya masih menjadi anggota pemadam kebakaran, saya dipukul dan begitu lemah. Itu bagaimana saya memulainya.

Tetapi Tuhan memberikan saya kekuatan dan inilah cara kita diselamatkan. Saat kita membagikan Firman Tuhan di Jepang, kami tidak pernah kuatir dan tersinggung tentang apa yang mereka katakan, meski mereka berkata bahwa mereka tidak mengenal Tuhan. Mereka selalu mulai di tempat dimana mereka tidak tahu apa-apa tentang kekristenan.

Saya percaya bahwa di dalam mereka, ada DNA kekuatan yang luar biasa, sama seperti kita dimana kita tidak memulai dari menjadi kuat di awal, dan Yesus membuat api yang kecil dari diri kita ini menjadi kuat.

Hal kedua tentang tali atau busur sutera ini agar bisa menjadi kuat adalah bahwa Sutera ini harus dibuat oleh seorang Ahli atau “Master craft” seperti Yesus.

Kita yang tadinya lemah seperti seekor ulat, Yesus mengambil sutera kita dan dibuatnya menjadi sangat amat kuat, dan di tangan seorang ahli ini, ada perubahan yang supranatural disaat ini terjadi. Kita membutuhkan jamahan dari Tuhan, The master’s touch on us makes us strong. 

Hal Ketiga, adalah kita harus membangun kehidupan kita diatas Firman Tuhan.

Kita belajar bahwa orang jepang sangat suka membaca dan kita membantu mereka untuk membaca Alkitab. Biasanya mereka menggunakan apikasi Alkitab di HP mereka, dan selalu ada satu ayat yang kita bagikan kepada orang yang tidak percaya.

Supporting Verse – [11] For I know the plans I have for you,” declares the Lord, “plans to prosper you and not to harm you, plans to give you hope and a future. Jeremiah 29:11 NIV

Kejadian yang supranatural selalu terjadi disaat mereka membacanya, dan banyak dari orang jepang yang mulai meresponi ayat ini dengan baik dan tertarik untuk mengenal Tuhan lebih lanjut. Mereka mulai berpikir bahwa Tuhan itu ada, dan Dia punya rencana yang baik untuk kita semua.

Seperti Tuhan membangun Kuasa di dalam kita, maka kita harus terus membaca Firman Tuhan, apalagi jika kita sendiri adalah orang percaya yang mengenalNya.

Supporting Verse – [17] So then faith comes by hearing, and hearing by the word of God Romans 10:17 NKJV

Iman datang dari pendengaran akan Firman Tuhan, kalau kita mau kuat, kita harus menyadari bahwa Tuhan memberikan kita Kuasa, kita membutuhkan Firman Tuhan di dalam hidup kita dan ini cara kita membagikan Firman kepada orang di Jepang, sehingga mereka mulai mengatakan bahwa Tuhan ini akan membantu hidup mereka dan mulai membangun kebiasaan berdoa. Doa itu berupa satu kata dan adalah “Tolong”.

Mereka ada dalam sebuah perjalanan spiritual dan perlu dijamah oleh Roh Kudus. Ada begitu banyak dari mereka yang begitu terberkati dari Doa satu kata ini baik bagi hubungan mereka dan juga pekerjaan mereka. Karena Tuhan kita adalah Tuhan mereka juga, “Samurai” ada di dalam budayamu.

Dalam diskusi tentang kata “kuat” ini, kita temukan bahwa orang jepang merasa bahwa ini ada dalam bahasa dan sejarah mereka, serta mulai sadar bahwa Tuhan mengasihi mereka.

Kita mulai dari ulat, tetapi jamahan dari Tuhan mengubah kita, kita berdiri di atas Firman Tuhan, dan yang terakhir kami katakan adalah bahwa mereka juga harus mengakui apa yang Tuhan katakan tentang hidup mereka.

Banyak jemaat yang datang kepada saya dan berkata bahwa mereka takut dan kuatir untuk hidup di dalam kegelapan. Tetapi saya berkata bahwa saya tidak melihat adanya kegelapan dan kekelaman di Jepang, karena yang saya rasakan hanyalah Yesus di bangsa ini.

Yesus tidak berkata bahwa Kerajaan Tuhan ada dalam diri kita semua, dan bukan terletak secara geografis. Saya selalu mengatakan bahwa saya merasakan Tuhan Yesus dimana saja.

Supporting Verse – [21] nor will they say, ‘See here!’ or ‘See there!’ For indeed, the kingdom of God is within you. Luke 17:21 NKJV

Saya tahu bahwa ada masalah di setiap bangsa tetapi Tuhan begitu mengasihi bangsa ini, Kita harus mengubah cara kita mengakui dan mengucapkan Tuhan Yesus, Tuhan ada disini, dan Tuhan sedang bekerja dengan amat luar biasa di Indonesia dan Jepang. Tuhan ada disini dan masa depan ada di dalam Tuhan.

Supporting Verse – [10] Beat your plowshares into swords And your pruning hooks into spears; Let the weak say, ‘I am strong.’ ” Joel 3:10 NKJV

Terjemahan dalam bahasa Jepang tentu lebih relevan sekali, dimana dikatakan bahwa “Let the weak say, ‘I am a warrior”. Mulainya sebagai ulat dan selanjutnya kita bisa menjadi seorang pendekar.

Ada sejarah dan kisah 500 tahun yang lalu di Jepang, pada waktu itu sebenarnya kekristenan sedang mewabah menjadi suatu pergerakan yang besar di Jepang. Dari 15 juta penduduk, mungkin 3 juta di antaranya adalah orang kriste, ada 20% orang Kristen di Jepang sehingga membuat pemerintahan shogun di Jepang menjadi takut dan mulai melarang serta membunuh orang Kristen saat itu.

Dimulai dari sebuah kota di Nagasaki, mereka mengambil 26 orang Kristen untuk dihukum mati disana. Di group tersebut ada seorang pemimpin dan pendeta yang bernama Paul Miki.

Disaat mereka semua digiring untuk disalibkan di Nagasaki, yang termuda dari mereka adalah seorang anak kecil berumur 11 dan temannya berumur 13 tahun. Nama anak tersebut adalah Ibaraki. Dan untuk orang yang tidak mau dihukum, peraturannya sangat sederhana, mereka tidak perlu menyangkal Yesus dengan ucapan, yang perlu mereka lakukan adalah menginjak lukisan yang sering ditunjukkan yaitu sebuah lukisan Bunda Maria dan Yesus.

Ada seorang samurai yang tidak tega untuk membunuh anak kecil itu, dan memaksa anak itu menginjak lukisan itu, tetapi anak itu berkata, “Dari semua salib ini, yang manakah salib saya?”.

Semua dari mereka meninggal pada hari itu, Dan inilah yang dikatakan Paul Miki, “Kita akan terus bernyanyi sampai kita mati”. KIsahnya adalah mereka terus menerus bernyanyi dan berdoa kepada Tuhan Yesus. Kira-kira ada sekitar 500.000 orang Kristen dihukum mati di Jepang dengan cara yang sama pada tahun-tahun setelahnya.

Para orang Kristen yang ada di Jepang sekarang, salah satunya pemimpin anak-anak muda di gereja kami menangis disaat mendengar kisah ini, karena situasinya begitu berbeda dengan generasi Paul Miki. Sekarang mereka semua punya kemerdekaan untuk mempunyai Alkitab dan semuanya berteriak apa yang bisa mereka lakukan untuk Bangsa ini sekarang.

Jepang itu tidaklah keras, mereka hanya tidak mengerti tetapi kita ingin membangun Kuasa dari Kristus pada kehidupan mereka. Kita mau agar semua yang lemah bisa berkata bahwa kita semua adalah seorang pendekar.

Menggunakan Kuasa dan kekuatan daripada Tuhan, Indonesia membutuhkan Tuhan dan saya tahu gereja ini adalah gereja yang kuat, saya mengasihi Indonesia dan melihat ada begitu banyak kata-kata nubuatan di Indonesia.

Sungguh, ini adalah Musim yang baru, biar yang lemah mengatakan bahwa kita adalah seorang pendekar. Baca Firman, dan ijinkan tangan Tuhan terus menjamah kita terus menerus, agar kita menjadi kuat untuk Bangsa Indonesia yang indah ini.