How do you know? By Ps. Jose Carol

JPCC Kota Kasablanka Service 4 (2 Desember 2018)

Hal-hal yang tidak kita pikirkan saja Tuhan kasih, apalagi hal yang kita pikirkan? Dari kisah This is My Story bulan ini, tentu tidak ada salahnya bermimpi jadi guru, tentara atau polisi, tetapi ada jauh banyak kesempatan lebih besar selain itu bagi anak-anak di seluruh pelosok indonesia.

Orang dan generasi yang hidup selalu punya visi, mimpi dan pengharapan ke depan. Bangsa kita dikenal sebagai bangsa yang mempunyai tingkat kebahagiaan 10 besar di dunia karena kita selalu punya pengharapan dan bangkit dari semua tantangan dan masalah yang ada.

Kalau kita datang ke gereja, dan punya mimpi dan pengharapan yang tiba-tiba muncul, itu karena Roh Tuhan ada di dalam diri kita. Ciri-ciri orang yang hidup selalu bermimpi, mempunyai visi, dan selalu melihat ke depan, baik dalam pernikahan, pekerjaan, bangsa dan generasi.

Walaupun 2018 hampir berlalu, kemungkinan ada banyak impian kita yang tidak menjadi kenyataan, tetapi jangan putus asa dan hilang pengharapan, tetap punya iman dan jangan pernah berhenti untuk berusaha serta percaya bahwa apa yang kita cita-citakan akan menjadi kenyataan.

Bulan ini tema kita adalah “Love of God” atau Kasih Bapa di Surga. Salah satu pertanyaan yang saya tanyakan ke pasangan yang mau menikah, adalah :

Bagaimana kamu tahu bahwa orang di sebelahmu adalah orang yang tepat, dan bagaimana kamu tahu bahwa dia mencintaimu dan kamu mencintai dia?

Pernikahan adalah satu-satunya kontrak sampai maut memisahkan. Dalam hal ini, Bagaimana kita juga tahu bahwa Tuhan mengasihi kita? Ini adalah judul kotbah saya hari ini.

Ilustrasi – Ada seorang teman yang menggerutu dengan teman sekamarnya, karena sepanjang pagi dan malam, HP dia tidak pernah lepas dari pacarnya yang selalu menghubungi dia dari benua dan negara lain. Tetap bersama dan berkomunikasi walaupun hanya di layar kaca.

Riset di Laydon University membuktikan bahwa : When you have just become involved in a romantic relationship, you will find it harder to focus on other things because you spend a large parts of your cognitive resources on thinking of your beloved”.

Dengan kata lain, dia berkata bahwa disaat kita sedang jatuh cinta, sebagian besar nalar dan logika yang kita pakai untuk berpikir logis dikuasai oleh seseorang sehingga membuat kita sulit untuk berpikir jernih. Dia berkata bahwa “Love has the power to make you dumb and dumber.”

Dari pertanyakan yang saya ajukan tadi – “Bagaimana kamu tahu bahwa orang di sebelahmu adalah orang yang tepat, dan bagaimana kamu tahu bahwa dia mencintaimu dan kamu mencintai dia?”

Ada yang menjawab bahwa hal itu dibuktikan oleh pasangan-nya yang rela untuk menjemput dia setiap hari-nya ke kantor selama 3 tahun. Saya belum merasa takjub karena hal itu juga bisa dilakukan oleh kebanyakan supir Grab atau Gojek.

Tetapi jika jaraknya itu sejauh dari Kelapa Gading ke BSD, setiap hari selama 3 tahun, itu tentu lain cerita. Penelitian diatas juga membuktikan bahwa kadang-kadang cinta membuat kita menjadi bodoh, dan memberikan kita kemampuan untuk menahan rasa sakit.

Itu sebabnya cinta atau kasih adalah perasaan yang Tuhan taruh di dalam diri kita, dimana kita perlu dicintai dan mencintai, itu sebabnya disaat kita merasa tidak diinginkan, rasa tidak diinginkan itu akan menghancurkan dan membuat kita sengsara.

To be Loved adalah salah satu kebutuhan mendasar manusia yang ditempatkan oleh Tuhan dalam diri kita. Itu sebabnya berulang kali manusia berusaha memenuhi kebutuhan ini, dan didapatkan melalui rasa diterima, rasa dipedulikan, dan rasa dikasihi oleh seseorang yang peduli terhadap kita.

Ada seorang wanita pada waktu perjanjian baru, dan disaat dia bertemu dengan Yesus disaat sedang mengambil air. Yesus tahu bahwa wanita ini sudah bersusah payah akan kebutuhan-nya untuk dicintai dan mencintai, dan berusaha memenuhi cinta kasih yang ia butuhkan di tempat dan orang yang salah (Wanita ini sudah mempunyai lima suami).

Dia berkata bahwa jika wanita ini minum di air, dia akan selalu merasa haus karena seperti akan ada lubang dalam diri manusia kecuali jika ia bertemu dengan Kasih Bapa di Surga.

Supporting Verse – “Maka sampailah Ia ke sebuah kota di Samaria, yang bernama Sikhar dekat tanah yang diberikan Yakub dahulu kepada anaknya, Yusuf. Di situ terdapat sumur Yakub. Yesus sangat letih oleh perjalanan, karena itu Ia duduk di pinggir sumur itu. Hari kira-kira pukul dua belas. Maka datanglah seorang perempuan Samaria hendak menimba air. Kata Yesus kepadanya: “Berilah Aku minum.”

Maka kata perempuan Samaria itu kepada-Nya: “Masakan Engkau, seorang Yahudi, minta minum kepadaku, seorang Samaria?” (Sebab orang Yahudi tidak bergaul dengan orang Samaria.) Jawab Yesus kepadanya: “Jikalau engkau tahu tentang karunia Allah dan siapakah Dia yang berkata kepadamu: Berilah Aku minum! niscaya engkau telah meminta kepada-Nya dan Ia telah memberikan kepadamu air hidup.” Kata perempuan itu kepada-Nya: “Tuhan, Engkau tidak punya timba dan sumur ini amat dalam; dari manakah Engkau memperoleh air hidup itu?

Jawab Yesus kepadanya: “Barangsiapa minum air ini, ia akan haus lagi, tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal.”

Kata Yesus kepadanya: “Pergilah, panggillah suamimu dan datang ke sini.” Kata perempuan itu: “Aku tidak mempunyai suami.” Kata Yesus kepadanya: “Tepat katamu, bahwa engkau tidak mempunyai suami, sebab engkau sudah mempunyai lima suami dan yang ada sekarang padamu, bukanlah suamimu. Dalam hal ini engkau berkata benar.” ‭‭Yohanes‬ ‭4:5-7, 9-11, 13-14, 16-18‬ ‭TB‬‬

Kasih Bapa di Surga adalah kasih yang tak bersyarat, tidak akan pernah berubah, tida berdasarkan apa yang kita lakukan dan merupakan Kasih yang sempurna untuk diri kita, disaat kita mengenal kasih ini, hidup kita tidak akan pernah sama. Itu sebabnya kehidupan kita hanya akan bisa berubah dan tidak akan sama lagi kalau Kasih itu memenuhi dan menguasai hidup kita.

Kekristenan bukan sekedar agama, Kekristenan adalah soal hubungan pribadi yang mengasihi dan menguasai hidup kita sehingga hidup kita tidak akan sama lagi. Bukan hanya sekedar mentaati apa yang hukum katakan karena Alkitab katakan bahwa seringkali karena hukum-lah kita merasa tidak layak.

So, How do you know?

Sharing Ps. Jose – Pada saat saya berkenalan dan kemudian jadian dengan Hana, mengajak dia untuk fokus membangun hubungan kami saat tahun 1998. Tanggal 7 Februari 1998, Ps. Jeffrey menikah dengan Ci Angela, dan kami kemudian bertugas sebagai Best Man dan Bridesmaid disana, dan berkenalan secara intensif dalam waktu satu minggu.

Singkat cerita, pada tanggal 14 februari saya harus kembali ke Jerman. Disaat makan siang dengan Hanna sebelum saya kembali ke jerman, saya berkata bahwa setelah berkenalan seminggu lebih, saya merasa siap dan ingin mengajak dia ke jenjang berikutnya.

Kalau laki-laki merasa serius disaat sedang “pdkt”, biasanya dia tidak akan menunggu terlalu lama untuk melakukan hal ini. Kalau dia tidak maju dan tidak mundur, kemungkinan besar dia tidak serius.

Kembali ke kisah saya, Saya pulang ke jerman dan tidak akan mempertimbangkan wanita lain disana dan hanya fokus kepada Hanna, seperti seakan-akan saya punya banyak pilihan disana. Saya lakukan itu karena saya tahu bahwa dia punya banyak pilihan di Jakarta, yang jauh lebih mapan daripada saya. Saya berharap dia bisa melakukan hal yang sama.

To my surprise, dia berkata “Okay”. Saya tidak tahu apakah saat itu disebabkan karena dia begitu jatuh cinta kepada saya, atau bodoh.

Di Bulan April 1998, dia ikut bersama Ps. Jeffrey dan Ci Angel berlibur bulan madu ke eropa selama 3 minggu, dan kemudian kami berempat kemudian mengelilingi eropa naik mobil.

Saya baru sadar setelah saya menikah, dan ingat betul pada waktu itu, karena saya belum menikah dengan Hanna, Ps. Jeffrey melakukan pengorbanan yang besar dengan bersedia untuk sekamar dengan saya selama liburan kami berlangsung, padahal saat itu dia sedang berbulan madu.

Di akhir perjalanan itu, disaat dia mau pulang, saya tidak punya apa-apa seperti jaminan keuangan tetapi saya menunjukkan visi hidup saya, dan bertanya apakah dia mau menikah dengan saya, tentu cukup dan sangat nekat untuk kami berdua, dan harapan saya kecil pada saat itu.

To my surprise, dia bilang “Yes”, sekali lagi, saya tidak tahu apakah dia begitu jatuh cinta atau bodoh. Kemudian saya perlu bangun keyakinan saya, apa yang membuat dia begitu yakin. Dia berkata bahwa dia tahu bersama dengan saya meski belum ada jaminan, dia berada di jalan yang aman karena saya adalah seseorang yang bisa dia percaya.

Hanna harus meninggalkan pekerjaan, pergaulan, dan kehidupan yang nyaman dan mapan di jakarta, untuk kemudian pindah dan mengambil resiki membangun kehidupan bersama saya di kota yang baru di Jerman.

Keyakinan kita harus berdasarkan apa yang kita tahu, cinta bukan perasaan, dan adalah sebuah keputusan. Alkitab berkata bahwa kasih itu sabar, murah hati, tidak cemburu dan tidak mementingkan diri sendiri. Kasih menutupi segala sesuatu.

Supporting Verse – “Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi ia bersukacita karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.” ‭‭1 Korintus‬ ‭13:4-7‬ ‭TB‬‬

Cinta adalah keputusan dan bukan perasaan, tidak sabar adalah perasaan, tetapi keputusan untuk bersabar di tengah-tengah marah adalah cinta atau kasih. Tidak cemburu adalah keputusan, walaupun kita merasa cemburu.

Itu sebabnya cinta walaupun adalah keputusan, bisa membuat kita tidak berfungsi sebagaimana harusnya, Itu sebabnya Iblis suka mempertanyakan dan merampas keyakinan kita.

Supporting Verse – “lalu berkata kepada-Nya: “Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu ke bawah, sebab ada tertulis: Mengenai Engkau Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu.” ‭‭Matius‬ ‭4:6‬ ‭TB‬‬

Banyak orang yang tidak yakin akan cinta kasih Bapa kepada mereka, pertanyaan-nya apakah kita tahu bahwa Tuhan mengasihi kita?

“Sebab itu apakah yang akan kita katakan tentang semuanya itu? Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita? Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?” ‭‭Roma‬ ‭8:31-32‬ ‭TB‬‬

Alasan pertama : Tuhan ada di pihak kita, God is for Us.

Tuhan tidak memilih untuk membela musuh kita, tetapi Dia memilih untuk membela kita. Dimulai dari saat Adam dan Hawa yang digoda Iblis dan kemudian masuk di dalam dosa. Tuhan memilih untuk menyelamatkan manusia disaat mereka melanggar perintah Tuhan. God is for You.

Meskipun kita merasa bahwa hidup kita begitu berat dengan berbagai cobaan yang ada dan membuat kita meragukan Kasih-nya, tetapi itu hanyalah perasaan kita saja.

Dia ada di Pihak kita untuk membela, dan mendukung kita bahkan disaat kita melakukan kesalahan karena Kasih dia kepada kita tidak tergantung akan apa yang kita lakukan, tetapi bergantung akan apa yang Dia lakukan kepada kita.

Tidak semua yang kita lakukan membanggakan dan membuat Dia senang, tetapi Dia tidak pernah menjadi musuh atau lawan kita, Dia selalu ada di pihak kita untuk membela dan mengasihi kita. It’s not based on what we do.

Supporting Verse – “Pada waktu itu, pada hari Sabat, Yesus berjalan di ladang gandum. Karena lapar, murid-murid-Nya memetik bulir gandum dan memakannya. Melihat itu, berkatalah orang-orang Farisi kepada-Nya: “Lihatlah, murid-murid-Mu berbuat sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat.” Tetapi jawab Yesus kepada mereka: “Tidakkah kamu baca apa yang dilakukan Daud, ketika ia dan mereka yang mengikutinya lapar, bagaimana ia masuk ke dalam Rumah Allah dan bagaimana mereka makan roti sajian yang tidak boleh dimakan, baik olehnya maupun oleh mereka yang mengikutinya, kecuali oleh imam-imam? Matius‬ ‭12:1-4 TB

Dari kisah ini, Kita tahu bahwa Bangsa Yahudi adalah bangsa yang sangat mentaati peraturan, dan murid-muridnya disini jelas melanggar peraturan yang ada. Begitu juga dengan Kisah Daud diatas, tetapi hal itu mungkin karena Kasih Bapa kepada Daud.

Supporting Verse – Aku berkata kepadamu: Di sini ada yang melebihi Bait Allah. Jika memang kamu mengerti maksud firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, tentu kamu tidak menghukum orang yang tidak bersalah. Karena Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat.”

Tetapi Yesus berkata kepada mereka: “Jika seorang dari antara kamu mempunyai seekor domba dan domba itu terjatuh ke dalam lobang pada hari Sabat, tidakkah ia akan menangkapnya dan mengeluarkannya? Bukankah manusia jauh lebih berharga dari pada domba? Karena itu boleh berbuat baik pada hari Sabat.” Matius‬ ‭12:1-4, 6-8, 11-12‬ ‭TB‬‬

Sharing Ps. Jose – Begitu juga dengan Anak saya Nathan sejak pertama kali mengenal wi-fi, dia selalu sibuk main dan memakainya di gereja. Seharusnya anak sekolah minggu tidak ada akses wifi, tetapi dia bisa mendapatkan itu. Dia mendapatkan itu dari security dan bonguet karena dia mengatakan bahwa dia anak Ps. Jose.

Melalui kisah diatas, Yesus membela murid-muridnya, walaupun mungkin banyak aturan yang tidak bisa kita penuhi, Dia akan tetap mengasihi kita. Saya akan berikan satu lagi contoh.

Sharing Ps. Jose – Suatu kali Joanne sedang demam, masih berusia 6 bulan dan di hari kelima demam dia naik melewati 43 celcius, dia mulai mengigau dan karena kami takut dia mengalami kerusakan otak lebih lanjut, kami membawa dia ke UGD pada waktu jam 4 pagi.

Saat itu kami masih tinggal di kelapa gading, dan rumah sakit yang biasa kami kunjungi berlokasi di Sunter. Antara gading dan sunter ada begitu banyak lampu merah, pertanyaan saya kepada kalian semua disini sebagai warga negara indonesia yang begitu taat peraturan dan hukum, akankah kalian berhenti di setiap lampu merah yang ada selama 183 detik?

Bukan karena kita suka melanggar aturan, tetapi kita melakukan itu karena kita mengasihi anak kita dan rela melakukan apa saja untuk menyelamatkan-nya, dan itulah yang Tuhan coba katakan di ayat sebelumnya, kalau domba saja ditolong apalagi kita yang begitu dikasihi-Nya.

Bagi beberapa dari kita yang merasa tidak layak karena masa lalu yang ada, betul apa yang kita lakukan tidak menyenangkan Dia tetapi itu tidak membuat Dia tidak bisa sayang kepada kita karena Cinta Kasih dia kepada kita tidak didasari apa yang kita lakukan, Cinta Kasih Dia kepada kita didasari oleh siapa Dia, Dia bukan punya Kasih tetapi Dia adalah Kasih.

Basisnya ada di dalam Karakter DiriNya, Kekristenan bukan karena kita taat aturan dan melakukan ibadah, tetapi Kekristenan berawal pada saat kita sadar bahwa Dia begitu mencintai kita tanpa syarat.

Supporting Verse – “Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar.” Matius‬ ‭5:45‬ ‭TB‬‬

Kalau kita berkata bahwa aku orang jahat, Tuhan tetap menerbitkan matahari untuk menunjukkan Dia sayang kepada kita dan kalau kita berkata bahwa kita belum benar, Dia juga akan menurunkan hujan untuk menunjukkan bahwa Dia begitu mengasihi kita.

Tuhan tetap peduli dan mengasihi kita, manusia mengasihi dengan syarat tetapi Tuhan mengasihi tanpa syarat. Bagaimana kita tahu Tuhan mengasihi kita? Karena kita tahu bahwa Dia selalu berpihak kepada kita, Berilah kesempatan kepadaNya untuk menunjukkan hal itu.

Alasan Kedua : God did not spare His own Son

Supporting Verse – “Sebab itu apakah yang akan kita katakan tentang semuanya itu? Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita? Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?” ‭‭Roma‬ ‭8:31-32‬ ‭TB‬‬

Tahukah anda bahwa salah satu bahasa kasih yang dahsyat adalah Pengorbanan. Kasih tidak bisa dibuktikan tanpa pengorbanan. Gary Chapman menulis bahwa ada 5 Love Languages atau Bahasa Kasih.

Manusia mengenal 5 bahasa kasih yaitu :

  • Word of Affirmation – Ada orang yang mengungkapkan kasih dengan mengatakan I love you, dan ada orang yang merasakan kasih dengan diberitahu kalau dia dikasihi.
  • Gifts – Ada yang mengenal bahasa kasih melalui memberikan atau diberikan hadiah.
  • Acts of Services – Ada orang yang menunjukkan cinta kasih dengan melayani atau dilayani.
  • Touch – Ada orang yang ingin disentuh dan dipeluk untuk merasakan kasih.
  • Quality time – Ada juga orang yang perlu waktu dan memberikan waktu sebagai bentuk kasihnya.

Saya berharap bahwa tadinya bahasa kasih Hanna adalah Touch atau sentuhan, tetapi bahasa kasih dia adalah Gifts atau Hadiah. Sementara menurut Hanna, bahasa kasih saya adalah Words of Affirmation. Dan hal ini betul adanya dan dapat dilihat jelas dalam keluarga kami.

Yesus tahu bahwa untuk menunjukkan kepada kita bahwa Dia mengasihi kita, Dia perlu memberikan Putera-Nya kepada kita. Cerita di perjanjian lama yang mirip adalah Kisah Abraham.

Closing Verse – “Setelah semuanya itu Allah mencoba Abraham. Ia berfirman kepadanya: “Abraham,” lalu sahutnya: “Ya, Tuhan.” Firman-Nya: “Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu.” Keesokan harinya pagi-pagi bangunlah Abraham, ia memasang pelana keledainya dan memanggil dua orang bujangnya beserta Ishak, anaknya; ia membelah juga kayu untuk korban bakaran itu, lalu berangkatlah ia dan pergi ke tempat yang dikatakan Allah kepadanya.

Sampailah mereka ke tempat yang dikatakan Allah kepadanya. Lalu Abraham mendirikan mezbah di situ, disusunnyalah kayu, diikatnya Ishak, anaknya itu, dan diletakkannya di mezbah itu, di atas kayu api. Sesudah itu Abraham mengulurkan tangannya, lalu mengambil pisau untuk menyembelih anaknya. Tetapi berserulah Malaikat Tuhan dari langit kepadanya: “Abraham, Abraham.” Sahutnya: “Ya, Tuhan.” Lalu Ia berfirman: “Jangan bunuh anak itu dan jangan kauapa-apakan dia, sebab telah Kuketahui sekarang, bahwa engkau takut akan Allah, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku.” ‭‭Kejadian‬ ‭22:1-3, 9-12‬ ‭TB‬‬

“telah Kuketahui sekarang”, aneh, karena Malaikat dan Tuhan baru menghentikan Abraham di saat ia mau menghunus pisau, tidak pada saat Ia berjalan ke gunung, tidak pada waktu abraham menyusun kayu dan mengangkat Ishak, dan bahkan tidak pada saat abraham menaruh ishak di mezbah, Tuhan baru menyuruh abraham berhenti disaat dia mau menghunus pisau-nya.

Kisah itu persis menggambarkan Kasih Bapa di surga bagi kita. Hanya pada saat surga mengorbankan Yesus, kita semua tidak berteriak untuk menghentikan Dia karena sekarang kita semua tahu bahwa Dia rela mengorbankan Yesus untuk menebus kita.

Itu sebabnya Kekristenan dimulai bukan pada saat kita taat kepadaNya, bukan pada saat kita mencintai Dia, tetapi Kekristenan dimulai pada saat kita sadar betapa besarnya Cinta Kasih Dia untuk kita.

Dan jika kita terima kasih itu ke dalam diri kita, Kasih itu akan mengisi bagian yang paling dalam dalam kehidupan kita dan tidak bisa diisi apapun juga, pada saat kita sadar bahwa kita dicintai olehNya, kita menjadikan itu sebagai sesuatu yang pribadi bagi hidup kita. Surga membuktikan bahwa Dia mengasihi kita karena Dia berkorban buat kita semua.

Semua bahasa kasih itu bagus, tetapi Pengorbanan adalah kasih yang sesungguhnya. Tangan-Nya yang tidak kelihatan selalu datang melayani dan menguatkan kita. Dia buktikan cinta kasih-Nya di atas kayu salib untuk kita semua.